Di tengah keramaian ini aku berjalan cepat dengan sedikit membungkukkan tubuhku. Cahaya panggung membuatku berdebar, aku pun mulai mengangkat fanboardku.
“So Nyuh Shi Dae!” aku mulai ikuti irama SONE yang lain.
“So Nyuh Shi … !” aku mulai menggila.
“So Nyu … Aduh!” aku merasa sebuah tangan memukul kepalaku. Aku memincingkan mata dengan kesal kepada laki-laki yang ada di sebelah kananku.
“Apa? Tanganmu memukuli tubuhku,” katanya sinis.
“Fitnah ! Aku tidak merasa telah memukulmu!” ujarku.
“Kalau kamu tetap loncat-loncat dan menggoyangkan tubuhmu ke kanan dan ke kiri dengan brutal, apa yang kamu rasakan selain teriakanmu?” ujarnya sambil bertepuk tangan saat SNSD selesai menyanyikan Mr.Mr.
“Ini namanya semangat SONE!” ujarku sambil berteriak karena musik kembali berdentum.
“Hey Nana, ayo kita praktekkan, semangat SONE mana yang lebih seru !” tantangnya. Dia tahu namaku pasti karena bajuku yang kugambar sendiri dengan spidol (Nana Loves SNSD, ngetz). Aku mengangguk, dengan lagu sehot “I Got a Boy” aku mengeluarkan seluruh tenagaku.
Dan Lee, aku tau namanya setelah dia berkata “Lihat! Lee Jong Suk adalah SONE yang sebenarnya!”, juga sangat semangat sekali. Tapi semangat Lee menakutkan, tangannya tidak bisa diam dan dia terus meloncat, hal yang tidak baik untuk posisiku. Dan, benar saja, aku sempat melihatnya … BUKK!
Semuanya remang, aku dapat merasakan darah keluar dari hidungku. Lalu, gelap.
“Hh!” aku membuka mataku perlahan dan terlihat seseorang yang sedang mengintip keluar dari celah pintu. Mencurigakan, tapi aku tahu siapa orang itu.
“Lee !” panggilku sambil berjalan ke arahnya.
“Hey, Nana! Sini-sini!” ajaknya sambil menarik tanganku. “Aku melihat Yoona dan Yuri lewat sini!” ujar cowok Korea-Indonesia itu sambil memegang pintu.
“Benarkah?” Aku pun mengintip, namun hanya seragam penjaga yang mengkawal mereka yang terlihat olehku. Aku segera membuka pintu dan bermaksud mengejar mereka. Namun Lee menarik lenganku lagi agar tidak pergi.
“Kita ikuti mereka! Jangan berisik, nanti kita diusir oleh penjaganya,” ujar Lee sambil keluar dari ruangan, aku pun mengambil tas dan bingkisanku lalu megikutinya.
Kami berdua berjalan sedikit cepat seperti panitia yang sibuk agar tidak dicurigai. Namun saat kami berbelok dan sampai di ruangan besar, ternyata banyak sekali panitia konser Phantasia yang berlalulalang. Aku melihat sekitar, tidak ada sama sekali personil SNSD.
“Aku rasa, mereka ada di ruang ganti,” ujar Lee sambil menunjuk salah satu ruangan yang mengeluarkan banyak suara tawa perempuan.
“Dan aku rasa, orang-orang disini menyadari bahwa kita bukan bagian mereka,” kataku sambil melirik beberapa orang yang memasang wajah curiga. Aku pun menarik Lee untuk keluar dari ruangan itu dan masuk ke ruangan kecil di sampingnya.
“Kau ingin berbuat mesum?!” Tanya Lee dengan nada tinggi saat aku menutup pintu.
“Sssst, aku tidak rela jika harus pergi, sedangkan aku tidak bisa menonton konser mereka secara komplit karena kau !” bisikku sinis. Karena ruangan itu adalah tempat penyimpanan alat kebersihan, aku mengambil sapu untuk Lee dan kemoceng untukku.
“Kita akan jadi petugas kebersihan disini! Ha ha ha!” aku merasa diriku adalah SONE terhebat, dan Lee menatapku takut. Aku pun mencoba membuka pintu, namun gagal.
“Pintunya terkunci?!” seruku pada Lee.
“Yang benar?!” Tanya Lee panik. Dia pun mencoba membuka pintu ruangan ini dengan sekuat tenaga namun tetap gagal. Aku mencoba berteriak, namun mulutku disekap oleh Lee.
“Kita tunggu saja! Jika mereka menemukan kita dan bertanya macam-macam, bisa diusir paksa nanti!” tegasnya. Aku diam, teringat konser SNSD yang setengahnya tidak kulihat. Air mataku menggenang, lalu jatuh tak beraturan.
“Maafkan aku, aku berjanji akan mentraktirmu menonton konser korea dan mengajakmu jalan-jalan kemanaaa saja setelah kita keluar nanti. Janji !” ucap Lee Jong Suk sambil merangkulku dan mengusap kepalaku dengan ragu.
GREEK!
Tiba-tiba pintu terbuka, wajah kaget Office Boy yang seperti memergoki orang bergumul terpampang. Namun seorang gadis yang lewat tertarik juga untuk melihat kami yang masih terkaget-kaget.
“Jong Suk-ah? GG’s fan boy, ha?Hahaha ” Taeyeon SNSD memanggil Lee sambil tertawa. Apa aku bermimpi?
“Taeyeon Nuna …” Lee langsung menunduk malu. “Dia sepupuku. Ah, bilang bahwa aku hanya mengantarkanmu kesini,” bisiknya kepadaku.
Saat itu aku hanya tidak bisa mengantupkan mulutku.
Yah, meskipun Lee tetap tidak mengaku bahwa dirinya SONE kepada Taeyeon karena gengsi, aku dapat bertemu idolaku. Dan janji Lee? Dia tetap memenuhinya sampai sekarang.
