“Aku tidak mengerti, semudah itu di menyerah?” Ramon bergumam dalam hatinya. Dia masih curiga. Dia duduk memandangimu yang sedang memebrsikan barang-barangmu dan mengemasnya dengan rapi didalam koper besar.
Ini hanya lima bulan, tapi sudah banyak hal yang terjadi, pernihakan suga, kedatangan hoshi dalam hidupku yang tidak pernah kau mengerti saatnya untuk mengakhiri dan menata hidup kembali. Jika dua orang sedang berlibura bersma dalam satu hotel kau bisa bayangkan apa yang terjadi rasanya jackpot. Kau diam menghelng nafas, rasanya suga taka akan kembali lagi kepadamu. Oh tidak, mungkin memang tidak akan pernah kemabli dalam keadaan apapun.
***
Malam di hawai, semua orang berpesta ria. Yulhee turun memaki bikini yang dia siapkan sudah sejak lam serta rok mini iklim tropis seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang pada umumnya di hawai. “Kau tidak mau pergi berpesta? Bukan kah kita sedang hooney moon?” tanya Yulhee dengan senyum menyeringa. Putingnya bisa dilihat jika hanya dengan menyenggol sedikit dadanya. “Aku tidak peduli. Kau boleh pergi.”
“Arraseo.” Yulhee berjalan keluar dari kamar. Suga tidak peduli. Dia melihat keluar jendela lalu melihat yulhee yang terlihat kecl dari bawa sedang menari kegirangan layaknya sedang berada didiskotik gangnam yang sangat terkenal itu. “Seharian suga hanya minum, menunggu untuk pulang.”
Jam sudah 2 pagi Suga sudah tertidur dengan lelap diatas kasur yang disiapkan bersam dengan Yulhee. Lalu gadis itu datang, membuka pintu. Melihat suga yang sedang terlelap dia langsung tidur di samping tubuh suga. Yulhee memandangi wajah suga, sudah sejak lama dia menginginkan hal ini. Lalu tangannya mencoba meraih lembut rambut suga, berjlana ke wajahnya terakhir dia memegang pantat suga dan sela-sela paha suga. Tiba-tiba, Suga memegangi tangan Yulhee. “Shireo.” Suga membuka matanya. Langung bangun dari tempat tidurnya dan pergi.
“Ah, padahal sedikit lagi.” Yulhee melihat suga berlalu. Sekali lagi dia pergi menyewa kamar lain.
***
“Kau mau kemana ?” Hoshi melihatmu mengemasi barang yang sudah hampir berada di taxi yang akan kau tumpangi. “Aku tidak akan kembali lagi ke korea.” Mata hoshi terbelalak, kaget. “Weo? Kenapa tiba-tiba?”
“Tidak ada.”
“Semua pasti ada sebebnya bukan.”
“Soonyoung-ah, aku tak ingin berada disini saja.”
“Apa ini karena suga?” tanya Hoshi spontan. Kau diam, perih. Bukan karena hal ini juga. Ini karen hal lain yang membuat hatimu juka ikut terluka tentang Hoshi yang bekerja keras demi masa depannya dan seseorang yang sedakrang dia cintai yaitu kau. Kau berbalik, tetapi tanganmu di genggam oleh Hoshi. “Apa kau sibuk ? kapan penerbanganmu ?” tanya Hoshi. Kau memandanginya, kenap tiba-tiba bertanya demikian.
“Bisa kau ikut bersama dengaku? Hari ini aku presentasi penting dan aku ingin kau melihatnya.”
Kau melihat jam tanganmu, mungkin ini kesempatan terakhir hoshi melihatmu. “Ikutlah denganku anggap saja ini adalah hadiah perpisahn saat melihatku berhasil.”
Kau menganggukan kepala. Baiklah, kau mengirim Leo dan Ramon untuk terlebih dahulu berangkat ke bandara, lalu kau dan hosi pergi ke suatu tempat. Tempat yang suda lama tidak pernah kau kunjungu. Bighit Entertaiment.
Kau turun didepan pintu masuknya, perusahaan itu semakin besar semenjak BTS semakin sukses juga para artis-artis yang ada didalamnya. Hoshi berjalan terlebih dahulu dan masuk bersama menujuh ruang ganti. Ini adalah pidato pertamanya untuk memproklamasikan terpilihnya koreografer yang dia buat untuk comeback BTS mendatang. Dia sangat senang. Kau dan Hoshi masuk kedalam ruang ganti. “Tunggu disini aku akan ganti baju.” Ucap Hoshi lalu meninggalkanmu.
Kau masih sibuk dengan melihat sekelilingmu. Lalu hoshi kembali selang beberpa menit kemudian. Semua orang sudah tidak ada yang ada hanylah kau dan Hoshi yang berada diruang ganti.
“Bisa kau pasangkan dasiku? Aku tidak bisa melakukannya ini pertama kalinya aku memaki dasi.”
Kau tersenyum tipis. Kau mendekat kepada Hoshi yang tingginya hampir 20 cm melebihimu. Kau mencari sebuah kursi kecil untuk membantumu memasangkan dasi di kera meja hoshi. Kau memandangimu. “Weo?” tanyamu. Tiba-tiba, ciuman kilat dari hoshi mendarat dibibirmu. Kau terkejut. Hanya bisa diam. “Aku tau tidak akan pernah bisa menggantikan Suga sebagai ayah dari Leo, juga tidak pernah bisa menggobati luka lamamu. Tapi aku bekerj adengan keras seperti yang suga lakukan, untuk berada didekatmu seutuhnya. Jadi beri aku kesempatan dan jangan pergi.”
kau hanya bisa diam, dam leihat kedalam mata Hoshi yang memandangimu dengan tulu. Hoshi teresnyum dengan kembut, lalu sekali-lagi mendaratkan ciumnya, bibirmu dan bibirnya selama 2 detik bersentuhana, lalu Hoshi mengangkat kembali wajah dan bibirnya. kau hany diam terpana.
