CHAPTER 1 : Prolog#rain pov
Nama ku RAIN, tidak RAINA KIM. tetapi aku mengubah nama ku menjadi rain untuk membuka lembaran baru dan melupakan masa lalu. Aku memiliki darah keturunan inggris-korea, ya ayah ku orang inggris dan ibu ku korea. Mereka sangat mencintai negri gingseng ini sehingga mereka memberikan marga korea ibu di belakang nama ku.
Jika kalian mengira aku mengubah nama ku karena aku menyukai hujan kalian salah, aku sama sekali tak menyukainya, dan bahkan aku membencinya. Ketika hujan ingatan akan kejadian itu selalu terputar di kepala ku.
"Raina apa kau sudah siap?" Seseorang telah mengetok pintu kamar ku. "Sudaah" teriakku sambil membuka pintu. Ternyata nam telah berada di ambang pintu kamar ku yang sudah rapi mengenakan seragam. "Hya mengapa kau lama sekali" dumel nya pada ku. "Mian" jawab ku santai. "Pali kita sarapan,jinhwan telah menunggu kita di bawah" aku di tarik nam menuju meja makan.
"palliwa kita bisa terlambat" teriak jinhwan sambil melahap makanannya. Ajumma pelayan kami pun tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk kami, lalu aku duduk di kursi ku yang telah di siapkan ajumma. "Gomawo" ucapku mengatakan terima kasih padanya. "Makanlah yang banyak oh" ujar ajumma yang melihat kami makan dengan lahap. "Rain mengapa kau lama sekali hari ini? Ini adalah hari pertama masuk, tak mungkin kita terlambat" dumel jinhwan yang memang telah siap dari satu jam yang lalu. "Mian aku kesiangan" kata ku. "Kau tidak biasanya kesiangan begini? Apa kau sakit?" Nam memegang kening ku. "Gwenchana" aku meyakinkan mereka.
Kalian pasti heran mengapa dua lelaki ini bersama ku?. Mereka bukan kakak atau pun adik ku, dan kami juga bukan saudara. Kami berteman, mereka adalah sahabat ku nam joo hyuk dan kim jinhwan. Kami memiliki takdir yang sama yaitu menjadi yatim piatu, tapi kami tidak menyesalinya. Kami memutuskan tinggal bersama untuk saling menjaga, kami membuat keluarga baru kami sendiri.
Nam joo hyuk, ia adalah teman pertama ku. Bagaimana tidak, orang tua nya dan orang tua ku berteman baik sehingga itu menurun pada kami. Nam adalah sosok yang sangat pendiam dan cuek, akan tetapi sebenarnya ia adalah orang yang baik dan perhatian jika kau dekat dengannya. Ia akan mementingkan orang lain terlebih dulu di banding dirinya, itu lah yang terkadang membuat ku marah. Nam menjadi lebih diam ketika orang tuanya meninggal saat kecelakaan, disitu nam sangat sedih tapi ia begitu pintar menyembunyikannya.
Nam sekarang telah tumbuh menjadi besar, ketika kecil aku selalu mengatakannya pendek tapi sekarang ia bahkan 2x lipat tinggi dari ku. Nam tumbuh menjadi laki laki tinggi yang tampan dan di sukai banyak remaja seusia kami,belum lagi kepintarannya yang di atas rata-rata. Di antara kami bertiga nam lah yang paling pintar,akan tetapi tak ada satupun yang diliriknya dan menurutnya itu bukan hal penting. Baginya menjaga dan melindungi ku dan jinhwan lebih penting dari pada harus meladeni wanita wanita itu. Nam memiliki selera fashion yang bagus, tampaknya itu di turunkan dari orang tua nam yang memang menggilai dunia fashion.
Sedangkan jinhwan memiliki sifat yang bertolak belakang dengan nam. Jinhwan adalah orang yang periang dan ramai, ia juga kurang bisa mengontrol emosinya dan sedikit brutal di banding nam yang dingin. Karena ia tidak dapat mengontrol emosinya, dia selalu membuat ulah dan membuat kami kewalahan menghadapinya, terkadang nam pun ikut turun tangan ketika ia merasa jinhwan dalam keadaan terdesak. Jinhwan mudah berbaur dengan orang baru karena sifatnya yang menyenangkan. Kami mengenalnya ketika ia pindah dan menjadi tetangga kami, dia mendatangi kami dan meminta untuk menjadi temannya karena ia baru pindah dari jeju dan bahkan mengikuti kami sampai sekolah.
Jinhwan memiliki rasa peduli dan melindungi yang paling dalam di antara kami, jinhwan paling tidak suka ada orang yang mengganggu dan membuat onar dengan kami. Jika itu terjadi, jinhwan tidak akan segan segan menghajar mereka. Dari dulu ia tak memiliki orang tua, akan tetapi ia di adopsi oleh orang asing dan di rawat dengan baik. Jinhwan anak yang pintar walau tidak sepintar nam, hanya sifatnya yang keras itu terkadang membuatnya di remehkan.
Orang tua angkat jinhwan meninggal 2 tahun lalu, dan ia juga yang menyarankan kami untuk menjadi keluarga karena kami tidak mempunyai siapa siapa dan saling bergantung satu sama lain. Ya kami memiliki kisah hidup yang hampir sama dan memutuskan untuk bersatu agar bisa tetap hidup.
Aku memiliki 2 pereman di sini, 2 pereman yang keren hahaha. Tidaak maksud ku nam dan jinhwan jago bela diri, mereka sering terlibat perkelahian dengan orang lain karena ulah si pendek jinhwan. Jinhwan sudah jago berkelahi dari kecil karena ia menjalani hidup yang keras, sedangkan nam ia di latih oleh asisten pribadinya yang mahir dalam bela diri. Terkadang aku sering melihat mereka berlatih, dan bahkan saling melawan satu sama lain untuk membuktikan siapa yang terkuat. Sungguh kekanak kanakan.
#outhor pov
Tampak 3 remaja itu sudah siap untuk berangkat menuju sekolah mereka, ajeossi yang sedari tadi menunggu mereka untuk berangkat pun telah siap. "Raina jika kau merasa kurang sehat lebih baik istirahat di rumah" lelaki tinggi itu mengingatkan. "I'm fine nam" ucap wanita yang bernama raina itu. "Nam kau tak perlu khawatir jika rain mengatakan baik baik saja, dan rain jika kau sakit bilang pada kami oke" lelaki bertubuh mungil itu menjadi penengah. Rain itu pun hanya menganggukan kepala.
Tak perlu waktu lama mereka pun sampai di sekolah rain. "Rain jika ada apa apa kabari kami oke" nam mengeluarkan kepalanya. "Araseo" rain tersenyum. "Apa kami bisa mengantar mu kedalam?" Teriak jinhwan di dalam mobil. "Aish Ini sekolah khusus wanita, kau tak boleh masuk kim jinhwan" nam memberi peringatan kepada sahabatnya itu. "Sebaiknya kalian pergi, kalian bisa terlambat" ucap rain. "Oke, kami pergi sekarang. Jaga diri mu baik baik" pamit nam.
Rain sekolah di tempat khusus wanita di mana ibunya dulu pernah bersekolah di sini, sudah tahun ketiga rain di sini dan tahun ini akan menjadi tahun terakhir rain berada di sini. Sedangkan Nam joo hyuk dan jinhwan bersekolah di tempat khusus laki laki yang tak begitu jauh dari rain dengan alasan agar jika terjadi sesuatu mereka masi dapat saling membantu.
Mereka bukan remaja biasa pada umumnya, di umur mereka yang masi terbilang muda mereka sudah memegang tanggung jawab yang berat. mereka sudah harus menjalankan bisnis yang di tinggalkan orang tua mereka di bantu dengan asisten mereka masing masing. Begitu banyak orang yang ingin meraup harta mereka dan merebutnya. Tidak juga mereka di remehkan karena mereka hanya di anggap sekumpulan bocah yang tak mengerti apapun. Tetapi mereka tidak lah bodoh,Mereka menggabungkan harta peninggalan orang tua mereka menjadi satu dan memperkuat bisnis itu sendiri sehingga menjadikan mereka remaja terkaya. Akan tetapi identitas mereka dirahasiakan karena mereka masi terlalu kecil dan dapat membahayakan diri merka.
Bagaimana tidak, nam joo hyuk memiliki salah satu mall terbesar di korea, memiliki brand yang sudah di kenal orang banyak bahkan telah mendunia, dan toko perhiasan yang sudah ada di beberapa negara, segala hal berbau fashion hampir semua milik orang tua nam dulu. Sedangkan jinhwan sendiri telah di wariskan 2 hotel bintang 5 di jeju, 1 hotel bintang 5 di cina, dan 1 pulau yang berada di daerah timur. Lalu rain, ia yang paling kaya di antara mereka. Orang tuanya dulu gemar bermain saham sehingga Rain telah memiliki saham di beberapa hotel bintang 5 atas namanya sendiri, memiliki sebuah rumah sakit di inggris, ayahnya memiliki saham 50% saham di mobil sport audi dan bmw, memiliki saham kasino di calefornia, dan beberapa gedung apartment di korea milik ayahnya. Dan ibunya sangat menyukai seni keramik dan telah memiliki hak paten atas karyanya, ibunya juga memiliki beberapa sekolah kusus untuk orang orang yang ingin belajar di korea.
Walau mereka begitu memiliki banyak harta, mereka tetap memiliki cita cita. Nam joo hyuk ingin sekali menjadi seorang model,aktor dan desainer yang terkenal kelak, jinhwan ingin menjadi penyanyi yang di akui dunia, sedangkan rain ia hanya ingin membalas dendam.
Jinhwan tidak terlalu tertarik akan dunia bisnis orang tua angkatnya dulu, ia sudah mengerti bagaimana bisnis ini dan sudah sangat memahaminya tapi menurutnya ini sama sekali bukan bidangnya. Jinhwan memberikan seluruh wewenangnya kepada rain untuk mengatur segalanya, terkadang ia juga ikut memantau dan berdiskusi dengan rain mana baiknya. Baginya rain lah yang cocok menjalankan bisnis,rain sangat mengerti apa saja yang harus dilakukan dan rainpun tidak keberatan. Sehingga ia bisa fokus berlatih suara dan tariannya.
Sedangkan nam tetap menlakukannya sendiri karena ia tak ingin merepotkan rain, walau sesekali rain pun membantu nam. Karena cita cita nam dan yang di lakukannya sekarang hampir sama.
Rain sendiri tidak tertarik dengan apapun. Ia hanya menjalankan apa yang sudah ada dan membantu jinhwan dan nam. Di antara mereka rain lah yang paling paham akan dunia bisnis, karena ayahnya telah mengajarinya dari kecil. Rain hanya ingin membuat nam dan jinhwan meraih mimpinya,baginya kebahagiaan mereka berdua sangatlah penting. Maka ia tidak keberatan untuk menjalankan seluruh bisnis mereka agar nam dan jinhwan dapat fokus pada cita cita mereka.
Berkat rain, penghasilan yang mereka dapatkan tiap tahun akan bertambah 20% persen. Saat ini mereka telah menambahkan harta mereka karena rain telah membeli saham di beberapa negara yang menurutnya berkembang. Jinhwan juga telah membuka sebuah cafe mewah di jeju dan membeli lagi sebuah pulau, sedangkan nam hanya menyetujui apapun yang di lakukan keduanya. Dan mereka telah membuat sebuah gedung perkantoran atas nama mereka. Alasan gedung itu didirikan untuk menjadi pusat dari segala kantor dan usaha yang mereka miliki agar rain,nam, dan jinhwan tak perlu susah datang kebeberapa tempat hanya untuk melihat laporan.
Rain, nam, jinhwan tidak pernah memikirkan berapa saham yang mereka punya saat ini, berapa banyak bagian mereka, atau apa saja harta yang di miliki mereka sekarang. Mereka tidak pernah meribukan harta karena mereka memiliki satu pemikiran yaitu seluruh yang ku miliki juga milik mereka dan seluruh yang di miliki mereka adalah milik ku sebab kami adalah keluarga. Akan tetapi rain telah mengatakan kepada mereka bahwa "harta yang telah di tinggalkan oleh orang tua kalian itu tetap milik kalian, dan harta yang baru kita dapat itulah milik kita dan ku bagi rata" jelas rain. Nam dan jinhwan tidak terlalu ambil pusing, mereka percayakan semua dengan rain.