BERTEMU DENGANNYA
Mark lee dengan langkah dipaksa mulai meninggalkan rumahnya. Lagi, kedua orang tuanya bertengkar lagi, dan lagi, entah sampai kapan ini akan berakhir. Bagi mark ini sungguh tidak adil. Ia sering melihat teman-temannya walaupun sudah dewasa, mereka masih bisa bermanja dengan orang tuanya. Tapi mark? Bagimana dengan mark lee?.
“arrggghhh!!!” mark mulai frustasi. Ditendangnya kaleng soft drink didepannya dan..
BUK!!!
“aauu, yaaa!!”
Mark tersentak. Dipandanginya gadis yang menghampirinya itu. Gadis yang tadi terkena kaleng yang ditendang mark.
Setelah sudah berada tepat didepan mark. Gadis itu mulai bicara dan ahh volume suaranya itu.. “YAAA!!! KAU INI!! MEMANG TIDAK ADA KEGIATAN LAIN SELAIN MENENDANG KALENG SEMAUMU?!! HAH!!!”
“mian hamnida agasshi, aku tidak sengaja kukira tidak ada orang lewat” jelas mark dengan nada senormalnya. Gadis itu bicara lagi tapi tidak dihiraukan mark. Kini mark sibuk menatap gadis itu lekat-lekat. Mata itu.. sepertinya aku kenal mata itu..
“YAAK!!, KENAPA MEMANDANGKU SEPERTI ITU?!!” tatapan gadis itu sangat tajam jika saja mata itu mampu menusuk dengan tatapan mungkin mata mark sudah bolong sekarang. Mark diam..
“YAAA!!, KAU DENGARKAN AKU ATAU TUDAK?! NEO JUGULLAE?!!”
“mian hamnida.. apakah kau park minkyung?”
***
“ahh, jadi kau tinggal didaerah ini..” gadis itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
“ya, semenjak kejadian malam itu, keluargaku memutuskan untuk pindah..”
Minkyung melirik mark sesaat kemudian dia kembali memandang rerumputan didepannya. Malam itu.. ya malam itu. Malam dimana bunyi sirine polisi memasuki gang tempat tinggal minkyung dan mark dulu. Yang minkyung lihat saat itu hanya ayah mark diborgol oleh dua orang polisi. dibelakang mereka ada mark,ibu dan kedua adiknya menagis tersedu-sedu,menatap kepala keluarga mereka yang kini sudah masuk kedalam mobil polisi dan dibawa pergi begitu saja. Kasus pencurian!, ya kasus pencurian! Minkyung masih ingat sekali. Minkyung menatap kembali mark sambil melipat tangannya didepan dada.
“bagaimana bisa kau mengenaliku, padahal saat terakhir kita bertemu aku masih berumur 9 tahun dan kau 10 tahun, bagaimana bisa?”
Mark menunjuk mata minkyung. “matamu..” jawabnya pelan sambil kembali menatap alam didepannya.
“mataku? Ada apa dengan mataku? ”
“entahlah.. aku juga tidak tahu.. yang jelas matamu itu..”
“kenapa dengan mataku yaaa mark-ah?” minkyung sedikit memaksa. Lengan mark diguncang-guncangkan, berharap laki-laki itu menatapnya dan menjawab pertanyaannya.
Mark menoleh. “entahlah.. sudah lupakan saja” jawab mark seraya bangkit dari kursi taman itu. “kakimu tidak kenapa-kenapa kan?, maafkan aku”
Minkyung menggerak-gerakan kakinya lincah. “kaki? tidak papa, oh ya aku juga minta maaf, sudah membentakmu tadi oppa..”
“oppa?, aku sudah lupa terakhir kali kau memanggilku seperti itu” mark tersenyum jahil. “Minkyung aku pergi dulu ya..”
“kemana?” tanya minkyung yang ikut-ikutan berdiri.
“kesuatu tempat.. bye..” dan markpun berjalan meninggalkan minkyung yang sebenarnya masih ingin berbiacar dengan pria itu.
tbc?
#ega