Alin yang kembali merebahkan tubuhnya dikasur kembali bangun kembali.
“haish aku jadi susah tidur lagi ..”keluh alin kemudian kembali duduk bersila dikasur
Alin mengambil flower crown itu dan memakainya , alin merapikan rambutnya kemudian dia keluar dari kamarnya itu.
Alin berjalan menyusuri pekarangan rumah itu, alin melihat beberapa gentong besar dia memperhatikan sedikit bingung.
“gentong-gentong apa ini ..”ujar alin seraya memperhatikan gentong2 tersebut
Alin berjalan menyusuri gentong-gentong itu, alin berjalan seraya menyentuh gentong-gentong itu.
Alin berinisiatif ingin membuka gentong itu.
“apa isi gentong ini ..”ucapnya berhenti berjalan dan tertuju pada satu gentong
Alin ingin memegang penutup gentong itu.
“apa aku harus melihatnya ..”ucapnya pelan
“sepertinya tidak ... “sambungnya kemudian berjalan pergi lagi meninggalkan kumpulan-kumpulan gentong itu
Alin duduk di dekat pintu masuk disebuah undakkan tangga kecil, alin terdiam sambil menengok ke kiri dan kanan. Tempat yang begitu sepi seperti tidak berpenghuni. Apa ini tempat yang aman untuk berlindung dr para pemburu, apa tempat ini hanya diisi oleh ji won, apa ji won adalah orang yang baik pikir alin.
“aku tidak boleh kabur dari mulut harimau masuk mulut buaya ..”ucapnya pelan
Alin mengeluarkan kalungnya, dia memegangi the blue crystal.
Alin menggenggam the blue crystal erat.
“ayah ibu .. apa kalian baik-baik saja di wonderland ..”ucapnya sedih
“lalu bagaimana keadaan vernon .. dan warga lain yang berada disana ..”sambungnya kemudian menundukkan kepala
Hari semakin sore , langit semakin gelap tapi choi ji won belum juga pulang, alin pun juga sedikit khawatir ada apa-apa dengan jiwon.
“kenapa kamu diluar ..?”sebuah suara mengejutkan alin, alin menengok ke arah sumber suara.
Dan ternyata itu adalah jiwon yang baru saja pulang.
“dari tadi kamu diluar saja ..?”tanya ji won
“ani ... aku baru saja bangun .. dan bosan didalam rumah jadi aku keluar mencari udara segar ..”jawab alin
Alin berdiri dan menghampiri ji won.
“sini aku bantu membawanya .. “ucap alin seraya mengambil barang belanjaan dari tangan ji won
Mereka masuk kedalam rumah tanpa banyak bicara lagi .
Ji Won sedang sibuk merapikan meja makan, tak lama alin menghampirinya, jiwon sadar akan kehadiran arin menengok ke arah arin, dan dia sedikit terkejut.
“why ..?”tanya arin pelan
“kenapa kamu masih pakai baju itu ..?”tanya ji won kembali yang ternyata melihat arin masih berpakaian baju kerajaan itu
“hm baju yang kau berikan terlalu kecil untukku .. “jawab alin sedikit tertawa kaku
“jadi aku memakai gaun ku kembali hehehe ... “sambung alin tertawa kecil
“tidak apa-apa kan aku tidak memakainya ..?”tanya alin
“hmm iya tidak apa-apa .. nanti akan kutukar esok hari ..”ucap jiwon seraya tersenyum ke arah alin
“ayo kita makan dulu, kamu pasti lapar kan ..”ucap ji won kemudian duduk disalah satu kursi
Alin terdiam memperhatikan makanan yang tersedia di meja makan, ji won yang sadar karena arin hanya memperhatikan makanan menengok ke arah arin.
“kenapa kamu diam saja ..?”ji won membuyarkan lamunan alin
“apa kamu tidak suka dengan masakkan ku ..?”tanya ji won menatap alin
“aaa .. tidak begitu ..”ucap cepat alin seraya menengok ke arah ji won
“kalau begitu ayo duduk dan makan .. “ucap ji won mencoba tersenyum
“ah ne ..”alin pun duduk disalah satu kursi
Ji won mengambili nasi dan beberapa lauk ke piring alin.
“aa .. sudah jangan banyak-banyak nanti aku bingung makannya ..”ucap alin sedikit tidak enak hati atas sikap ji won
“kamu harus banyak makan karena sepertinya kondisi mu sedang tidak baik ..”ucap ji won yang berhenti memberikan makanan
“ini semua daging ..?”tanya alin
“eumm yee ... “ucap ji won yang sedang sibuk mengambil makanan untuknya, alin terdiam dan seperti ingin menangis.
“eh ..?”ji won menengok dan sedikit kaget
“waeyo ..?”tanya ji won bingung melihat alin seperti itu
“ah tidak apa-apa ..”alin mengelap air matanya
“sepertinya aku tidak jadi makan ..”ucap alin menengok ke jiwon dan mencoba tersenyum
“wae ..?”tanya ji won
“ku rasa aku tidak sanggup kalau harus memakan daging ini ..”ucap alin pelan dan sedikit tidak tenang
“kenapa memangnya .. ada yang salah ..?”tanya jiwon mendekat ke arah alin
“di tempat tinggalku tidak memakan segala daging, kami hanya memakan sayuran ..”jawab alin
“memangnya sebenarnya kamu tinggal dimana ..?”tanya ji won perlahan tapi pasti
“sebuah tempat yang indah, penuh keajaiban ..”ucap alin , ji won sedikit kaget dengan ucapan alin, ali menengok ke arah ji won
“mungkin kamu tidak akan percaya .. tapi ini nyata ..”ucap alin
“apa kamu serius ..?”tanya ji won mulai sedikit serius dengan ucapan alin
“aah tidak lah aku hanya bercanda ..”ucap alin kemudian tertawa lebar
“haish jadi kamu hanya bercanda ... aku marah ya ”ucap ji won
“hahah mianhe ..”ucap alin
Ji won terdiam
“jangan marah ..”ucap alin memegang tangan ji won
Beberapa kali alin mencoba membujuk tapi sepertinya ji won beneran marah.
“jangan marah ne ..?”tanya alin yang mulai panik
“aku hanya bercanda .. hahaha “jawab ji won yang ikut tertawa
“haish jadi aku dibohongi ...”keluh alin
“satu sama .. haha “ucap ji won yang tertawa lepas sekali sambil memegangi perutnya
“sudah lah .. ayo kita makan saja ...”ucap ji won kemudian fokus mau makan
“tapi benar aku tidak bisa makan daging .. aku sedang diet ..”ucap alin pelan
“sudahlah sekali-kali tidak apa-apa ..”ucap ji won
“bagaimana ini aku tidak bisa memakan daging ini , ini pertama kali seumur hidupku ..”ucap alin dalam hati
“yasudah kamu makan yang lain saja , itu ada telur goreng dan beberapa sayuran .. dagingnya kamu singkirkan saja ..”ucap ji won
“uhm ne ..”ucap alin kemudian menyingkirkan sayuran yang ada
Mereka menikmati makan malam itu dan setelah makan malam mereka kembali ke kamar masing-masing .
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore KST,tampak ji won sedang berada di tempat kumpulan gentong-gentong besar .
Alin keluar dari rumah dan duduk di dekat undakkan tangga .
“apa yang sedang kamu lakukan ..?”tanya alin memperhatikan ji won yang sedang sibuk bekerja
Ji won tidak merespon pertanyaan alin
“ini gentong apa ..??”tanya alin lagi, lagi-lagi ji won tidak merespon
“uhm .. “alin hanya bergumam
Tak lama ji won sudah selesai dengan pekerjaannya dia menghampiri alin dan duduk disampingnya.
“maaf tadi aku sedang serius bekerja , jadi tidak menjawab pertanyaanmu ..”ucap ji won
“tadi kamu bertanya apa ..?”tanya ji won
“apa yang sedang kamu lakukan ..?”tanya alin menengok ke jiwon
“membuat kecap ..”jawab singkat ji won seraya mengelap tangannya dengan kain bersih
“kecap ..?”ucap alin
“ne kecap ..”ucap ji won
“jadi gentong itu berisik kecap ..?”tanya alin, dan ji won menganggukkan kepalanya
“banyak sekali kecapnya , lalu akan kau jual ..?”tanya alin
“setiap gentong berisi kecap yang berbeda jenisnya .. iya akan dijual ke kota atau di kedai-kedai yang ada di dekat sini ..”jawab ji won
“sudah ayo masuk ke dalam, sudah hampir sore , lebih baik kamu mandi lalu makan malam .. aku akan memasak soup untukmu ..”ucap ji won kemudian berdiri
“tapi tidak ada daging kan ..?”tanya alin seraya mendongakkan kepalanya dan memperhatikan ji won
“iya tidak ada ..”jiwon tersenyum kemudian berjalan masuk kedalam rumah
Ji won berhenti di depan pintu rumah dan menengok ke arin
“mungkin besok aku baru ke kota jadi kamu pakai baju itu lagi ya .. “ucap jiwon
“uhm ..”alin menengok ke belakang
“nde .. “ucap alin kemudian bangkit dari duduknya dan ikut masuk kedalam rumah.
“alin ... “ji won berteriak memanggil nama alin, alin menghampiri ji won yang berada di luar rumah
“ye ada apa ..?”tanya alin
“aku mau ke kota mau menjual beberapa kecap, sekalian mengembalikkan bajumu ..”ucap ji won
“ah ne .. hati-hati ya ... “ucap alin
“kau mau makanan apa ... ?”tanya ji won
“ah tidak usah .. itu hanya akan merepotkanmu ..”ucap alin tidak enak hati seraya mengusap tengkuk lehernya
“hmm baiklah ... aku pergi dlu ne ?”ucap ji won tersenyum kemudian berbalik pergi
Ji won pun pergi ke kota, dan alin kembali masuk kedalam rumah.
“sekarang apa yang harus aku lakukan ..”ucapnya yang sedang duduk di kursi
“semua sudah rapi ... “sambungnya
“apa aku mencari hutan disekitar sini .. mungkin saja ada .. dan aku bisa menemukan lubang itu agar aku bisa kembali ke wonderland ..”ucapnya kemudian berfikir
“hmm baiklah aku harus berusaha mencarinya ..”ucap alin bergegas meninggalkan rumah dan menuju hutan yang ada disekitar rumah ji won
Alin sudah cukup lama berputar-putar di hutan mencari lubang yang dimaksud dia kemarin.
“aku sudah lelah mencari .. bagaimana ini sekarang hmm “ucapnya kebingungan
“tolonggg ... tolonggg ..”terdengar suara teriakkan yang membuat alin kaget
“suara siapa itu ..”ucap alin kaget dan menengok ke kiri dan kanan
“apa itu suara jebakkan ..”ucapnya pelan sambil bersikap was was terhadap sekitarnya
Suara teriakkan itu masih tedengar sangat jelas sekali.
“tapi suaranya mungkin suara manusia sungguhan ..”ucap alin kemudian berjalan agak cepat mencari sumber suara
Suara minta tolong itu masih terdengar dan semakin jelas sekali. Alin terus menelusuri hutan mencari sumber suara.
Ada seorang anak laki-laki yang masih remaja sedang duduk di tanah dan memakai hoodie berwarna hitam, ternyata sumber suara teriakkan minta tolong adalah dari dirinya. Dan terlihat kakinya terluka.
“tolong .. tolongg ... “teriaknya begitu kencang, suaranya seperti hampir habis lelah berteriak sedari tadi tapi tidak ada yang datang juga
“tolonggg aku .. kakiku terluka ... “teriaknya lagi
“kau kenapa ..”sebuah suara lembut tedengar dan membuat namja itu menengok , namja itu sedikit terpaku melihat siapa yang berbicara, dan ternyata itu adalah alin
“hey .. kakimu terluka ... “ucap alin kemudian jongkok
“aww sakit ... “ringis namja itu sakit ketika luka di kakinya dipegang oleh alin
“kakimu kenapa ..?”tanya alin sedikit khawatir dan memperhatikan luka dikaki namja itu
“aku terjatuh dari sana ..”ucap namja tersebut dan menengok kesebuah undakkan yang cukup tinggi dan alin ikut menengok ke arah itu
“diatas sana tanahnya becek dan licin dan aku kurang keseimbangan jadi terjatuh dan kakiku tertimpa pohon ..”namja itu menjelaskan kronologis ceritanya
Alin berdiri
“kau mau kemana ..?”tanya namja itu memperhatikan alin
“aku akan mengambil air untuk mengobati lukamu itu ..”jawab alin kemudian segera pergi tanpa menunggu jawaban dari namja itu
Waktu terus berjalan, tapi alin belum juga kembali.
“haish ... yeoja itu kemana .. lama sekali ..”keluh kesal namja itu menahan sakit
“apa aku sangat lama ..?”tanya alin yang tiba-tiba datang dengan baskom berisi air bersih
"dari mana kamu mendapatkan baskom itu ..?"tanya namja itu, tapi alin tidak menjawabnya
Alin jongkok dan menaruh baskom itu di sampingnya. Alin merobek celana jeans namja itu.
“yak hati-hati kalau terkena lukanya sangat perih ..”gerutu namja itu
“mianhe .. “ucap alin pelan
Alin mengambil baskom berisi air itu dan memejamkan matanya, alin menaruh tangannya di dalam baskom berisi air itu.
“apa yang sedang dilakukan yeoja ini ..”ucap namja tersebut dalam hati saat melihat alin melakukan itu
Namja itu tampak bingung
“hey ... apa yang kau lakukan ..?”tanya namja itu seraya memiringkan kepalanya dan memperhatikan alin, alin terdiam dia menggerakkan bibirnya seperti membaca sebuah mantra.
“apa yang dilakukan gadis ini ..”ucap namja ini pelan
Alin memegang kaki namja yang terluka itu dengan tangannya yang basah. Namja itu berteriak kencang kesakitan.
“yak .... yak .. yakk .. sakitt sekali ..”teriak ringis kesakitan namja itu
“sudah .. sudah .. sakit sekali ... “ucap namja itu
“tenang rasa sakitnya hanya akan sebentar .. “ucap alin lembut kemudian membuka matanya dan menengok ke namja itu
Namja itu memperhatikan alin, namja itu menatap dalam mata alin.
“lukamu akan sembuh sebentar lagi ..”ucap alin mengalihkan pandangan
Alin seperti mencari sesuatu
“apa yang kau cari ..?”tanya namja itu
“aku mencari sebuah kain ..”jawab alin yang matanya sibuk mencari
“apa kamu punya kain ..?”tanya alin menatap namja itu
“ah aku tidak ada .. “ucap namja itu cepat dan mengalihkan pandangannya
Alin merobek bagian bawah gaun’nya
“yak ..jangan kau robek gaunmu “ucap cepat namja itu, tapi sepertinya terlambat karena alin sudah merobek gaunnya
“waeyo ..?”tanya alin menatap bingung namja itu
“kan sayang gaun mu dirobek untuk menutupi luka ini ..”ucap namja itu seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“ah sudahlah tidak apa-apa ... kalau tidak ditutupi nanti lukamu bisa infeksi ..”ucap alin kemudian membalut luka itu dengan sobekkan gaunnya
Alin sudah membalut luka namja itu. Alin menengok ke namja itu
“sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang dan kondisimu akan baik-baik saja ..”ucap alin tersenyum
“wonwoo ... wonwoo ...”terdengar teriakkan memanggil
“ah sepertinya itu teman-temanku ..”ucap namja itu menoleh ke alin
“aku harus pergi..”ucap alin kemudian berdiri
“secepat itu ..”ucap namja itu terhenti karena alin segera berlari meninggalkannya
Namja itu menengok kebelakang, dan alin terus berlari
“wonwoo ... “panggil seseorang seperti suara perempuan, wonwoo masih saja menengok ke arah alin yang hampir menjauh
Beberapa orang datang menghampiri namja itu yang ternyata yang bernama wonwoo.
Ada satu yeoja dan 3 namja. Mereka juga ikut menengok ke arah pandangan wonwoo dan melihat alin.
“siapa yeoja bergaun putih itu ...?”tanya seorang teman dari wonwoo
-To Be Continue-