CHAPTER 3
I KNOW AND I NEED TO KNOW
“bagaimana nak, apakah masakan ayah enak?” Tanya sang ayah yg membuatkan telur gulung untuk Jae Hyun
“enak sekali, masakan ayah seperti masakan restoran” jawab Jae Hyun dengan raut muka yg senyum
Tapi padahal Jae Hyun berbohong kepada sang ayah karna tak ingin ayahnya sedih. Semenjak ibunya meninggal karna stress terlibat korupsi, ia sering sekali berbohong demi kebahagiaan kepada org lain, maka dari itu ia tak ingin menyakiti org yg ia sayang kemudian meninggalkannya,karna baginya kejujuran itu menyakitkan.
“ayah, aku pergi dulu ya” ujar Jae Hyun pamitan
“mau kemana kau? Ini kan hari libur” Tanya ayah
“aku ingin mencari udara segar, aku bosan diam terus dirumah, aku pergi dulu!” jawabnya
Ketika ia sedang berjalan jalan di sebuah pameran malam, ia tak sengaja bertemu dengan Sooyeon yg sedang duduk sendiri melihat ratusan kebang api menyala di atas menerangi langit yg tadinya gelap. Iapun menyapa nya dan di ajaknya untuk melihat kembang api yg nan indahnya..
“jika orang2 melihat kembang api seindah ini mungkin mereka tak akan bisa bohong termasuk aku, ini begitu indah membuat orang2 menjadi bahagia” ucap Sooyeon sambil terkagum kagum melihat kembang apinya
“kau benar, tapi ketika mereka berada di sebelah orang yang mereka sayangi dan melihat kembang api yg menurut orang itu indah dan menurut mereka tidak indah, mungkin mereka akan berbohong dengan menganggap kalo itu indah demi orang2 yang mereka sayangi” ujar Jae Hyun
“apa? kau kenapa?”Tanya Sooyeon yg heran kemudian melirik Jae Hyun
“ya? Oh tidak , eh kita main itu yuk kayanya seru”ujar Jae hyun mengalihkan pembicaraan
Mereka pun bermain semua permainan yg ada di pameran itu , kesenangan mereka keluarkan pada malam itu, seluruh permainan mereka mainkan, menang ataupun kalah hanya ada satu kebahagiaan terpacnar disana. Setelah itu mereka istirahat dan makan malam di restoran sekitar sana, Jae Hyun yg penasaran dengan perkataa Sooyeon kemarin akhirnya bertanya.
“kau masih tidak ingat kejadian kemarin jam 01.00 siang itu?”Tanya Jae Hyun
“maaf, tapi aku tak mengingatnya, aku sudah berusaha tapi tetap saja tidak bisa”jawab Soyeon dengan rendah hati
“oh baiklah aku mengerti. Tapi mengapa kau tidak ingat? Rasanya tidak mungkin karna kepalamu tak tertimpa apapun saat itu”
“aku memang tak bisa mengingatnya tapi mungkin penjelasanku akan mengobati rasa penasaranmu, sejak kecil aku sudah mengidap sindrom Cinderella” ujar Sooyeon yg masih mengunyah makanan nya
“apa? Sindrom Cinderella? Apa itu, aku baru dengar.. seperti cerita dongeng saja ahahaha” Tanya Jae Hyun sambil bercanda tertawa
“heei, aku serius…! aku akan lupa setiap jam 01.00 siang setiap harinya tapi kadang ada saatnya aku tidak lupa dan beruntung di saat yg tak menentu yg keberuntungan itu muncul begitu saja, dan aku adalah 1 dari 2 org di dunia ini yg mengidapnya”jelas Sooyeon
“tapi aku sering mencatat di memo ponselku kejadian yg harus ku ingat pada saat jam 01.00 siang itu tapi sayangnya kejadian yg melibatkanmu aku , ponselku tertinggal di rumah, hehe” tambahnya
“itu adalah keistimewaanmu, ciri khasmu.. jika kau terbiasa , kau akan nyaman” jawab Jae hyun sambil menggoyang goyangkan sedotan minumannya
07.00 at Myudeong high school
Bell sekolah berbunyi menandakan dimulainya belajar, tapi hari ini tak belajar, melainkan ujian. Semua siswa panik kecuali bagi mereka yg pintar dan belajar.
“hari ini ujian, aku akan mati”ujar Jae Hyun
“jika kau mau, aku akan membantumu nanti” bisik Min rae kepada Jae hyun
“hari ini ujian, untung aku sudah belajar” ujar San Tae yg agak teriak memanas manasi Jae Hyun
“stttt” bentak Sooyeon
“hey dia pikir dia siapa? Sepintar itukah dia…” ujar Min Rae yg agak teriak membalas San Tae
“ baiklah anak2, saya mulai ujian ini” ujar sang guru
Ujianpun di mulai, para siswa sibuk mengerjakannya, SooYeon dan Min Rae mengerjakan ujian sangat santai dan tenang tapi San Tae yg diam2 menyontek melihat kertas contekannya sedangkan Jae Hyun masih bingung kesulitan mengerjakannya, karna kasiah diam2 Min Rae mencatat jawabannya di kertas dan di berikan pada Jae Hyun. Sooyeon melihatnya heran sedangkan San Tae yg melihat Min Rae merasa sinis
“sedang apa mereka? Itu kan kertas jawaban.. ckckck” ujar Sooyeon menggelengkan kepalanya
“bisa bisa nya dia memanfaatkan Min Rae.. liat saja nanti” ucap San Tae
“ujian selesai, silahkan kumpulkan di depan dan tunggu pengumuman nilai di madding jam 03.00 nanti”
02.00 at halaman sekolah
Suasana cerah terdengar burung2 yg bernyanyi ditempat dimana Jae Hyun dan Min Rae mengobrol, jae hyun mengutarakan terimakasihnya pada Min Rae karna sudah membantunya tadi ujian
“terimakasih karna mu aku bisa mengerjakannya” ungkapnya
“sudah seharusnya aku membantu temanku” jawab Min rae
Tapi di tengah pembicaraan , San Tae datang dan memarahi Jae Hyun
“bisa bisanya kau memanfaatkan Min Rae disaat kau sulit, aku sudah cukup sabar melihat kau dekat2 denganya” bentak san tae
“aku tidak memanfaatkanya!” jawab Jae Hyun dengan pelan
“sudah hentikan!! Kau salah paham! Yg ku berikan tadi itu bukan apa2, itu hanya sampah, aku meminta bantuan agar dia membuangnya nanti,karna aku kesulitan membuangnya” balas bentak Min Rae pada san tae
“aku tau kau bohong, tapi kalau bukan Min Rae yg menghentikanku, aku tak akan memaafkanmu” balas San tae dan beranjak pergi
03.00 at madding
Ramai ramai para siswa myudeong mengerubuni madding untuk melihat nilai mereka, ada kalanya mereka menyesal karna mendapat nilai kecil tapi berlaku bagi Jae Hyun, sooyeon, min rae dan sante yg mendapat nilai yg lumayan bagus, sooyeon yg masih ragu dan penasaran dengan nilai Jae hyun yg bagus pun menarik jae hyun dan membawanya ke lantai atas untuk menanyakannya, dan hanya ada mereka berdua disana.
“ada apa? Apa yg membuatmu membawaku kesini ?” Tanya jae hyun
“apa ada yg kau sembunyikan dariku tadi saat ujian?”Tanya balik sooyeon
“apa kau menyontek pada min rae ? kertas apa yg kau terima dari min rae” tambahnya
“tidak, itu hanya kertas tisu, aku sedang flu jd dia memberiku tisu, aku harus pergi , masih ada yg harus ku kerjakan” jawab Jae Hyun yg kemudian beranjak pergi tapi tertahan oleh sooyeon
“tunggu!, aku bisa melihat sikap mu yg aneh tadi, kau kesulitan saat mengerjakannya tapi disaat kau menerima kertas itu kau terlihat tenang” ujar sooyeon
Jae hyun yg terlihat mulai kesalpun menghampiri sooyeon kembali
“biarpun aku melakukannya atau tidak, itu tak ada urusannya dengamu! Lupakan saja, lupakan seperti kau melupakan kejadian di hari pertemuan pertama itu” bentak Jae Hyun yg memarahi sooyeon karna kesal dan pergi begitu saja.
Dalam hati sooyeonpun berkata
“kau sangat baik tapi kau tak sepenuhnya baik, aku tak menyesal mengenalmu… aku akan membuatmu sepenuhnya baik”
-CONTINUE-