"Aku ingin kembali ke Chester" seruku pada Suho oppa yang sedang duduk di sofa depan telivisi dirumah kami sambil memandangi laptopnya.
"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba?" Serunya sambil menoleh kearahku yang tengah duduk dibelakangnya.
"Aku merindukan Shacy" lirihku sambil memandang kearah jendela dengan view malam sungai han yang sangat indah. "Tapi cafeku , aku tidak mungkin meninggalkan Sehun bekerja sendirian disaat seperti ini , ditambah tanggal Grand Opening 1 minggu lagi" imbuhku , kemudian menghela nafas panjang . Benar , aku belum bisa kembali disaat-saat seperti ini.
"Lantas bagaimana?" Seru Suho oppa yang saat ini sudah duduk disampingku dan memeluk bahuku dengan tangan kanannya.
"Mollayeo oppa" seruku sambil menghadapnya sejenak, kemudian kembali menatap lurus kedepan.
"Kapan kontrak Kyungsoo akan berakhir?"
"Kurang lebih satu bulan lagi" kataku pelan.
"Kau pasti bisa menghadapinya , kau sudah hampir dua bulan disini bukan? Gimne uri-bia" Seru Suho oppa menyemangatiku.
Benar , aku sudah hampir dua bulan disini , satu bulan tak akan lama. Aku hanya harus fokus pada cafeku saat ini , untuk membunuh waktu.
...
"Apa kataku bagus bukan?" Seru Sehun , saat ini aku dengannya sedang berdiri didepan cafe kami melihat bagian depan cafe yang persis sama dengan gambar yang ku berikan pada pekerjanya.
"Ehm , aah yeppo machi?" Seruku antusias.
"Ehm , haruskah kita berfoto didepannya? Aku akan kirim ke Jongin dan Junmyeon hyung" seru Sehun yang tak kalah antusias.
"Chua! Kajja" seruku sambil mengeluarkan ponselku dari saku celana ku.
"Hyunbi-ssi?"
Seketika aku yang sedang berpose didepan cafe dan bersiap untuk di fotopun menoleh ke suara yang sedikit terdengar nyaring memanggilku. Begitupun Sehun dengan sigap menurunkan ponsel yang diaang dipegangnya dan menoleh bersamaku.
Ada tiga lakilaki berdiri di depan butik yang tidak jauh dari cafeku. Dua diantaranya menggunakan masker dan juga kacamata hitam , sementaranya laki-laki satu nya lagi hanya menghunakan kacamata minum biasa. Siapa yang memanggilku?
Pandanganku masih menuju 3 laki-laki itu , salah satu diantaranya mengangkat tangannya melambai kearahku kemudian menarik maskernya.
"Baekhyun-ssi?" Seruku.
"Ehm , apa yang kau lakukan disini? " serunya sambil berjalan kearahku diikuti kedua laki-laki jangkung yang seolah menjadi bodyguardnya.
"Ah? Oh , aku akan membuka sebuah cafe" tunjukku.
"Jinjja? , wah jangan lupa undang aku dengan Nami noona , aku akan datang" serunya antusias.
"Ne , pasti , aku akan mengundangmu"
"Oke , aku ke butik itu dulu , butik milik perusahaan . Tempat kami biasanya fitting untuk dipakai on-air" serunya sambil
"Ah , ne Baekhyun-ssi" ucapku sambil membungkukkan badan padanya.
Dengan melambaikan tangannya Baekhyun berbalik menuju butik yang hendak ia datangi tadi, Sepintas kulihat laki-laki jangkung yang juga menggunakan masker dan kacamata hitam seperti Baekhyun terdiam lama menatapku , kemudian ikut berbalik. Huft.
"Waah, Daebak" seru Sehun , setelah ketiga laki-laki itu benar-benar masuk ke butik. Aku hanya memberinya tatapan sinis. "Ah , kita akan sering bertemu mereka ! Huaaa" serunya antusias.
Apa maksud dari ucapan Sehun ? Sering bertemu? Mereka? Maksudnya Baekhyun dan Chanyeol? Wae, wae , wae? Mengapa butik itu harus di samping Cafeku? Mengapa? . Kuacak rambutku frustasi.
"Ya Bia! Waegeurae?" Tanya Sehun heran , iya benar wajahnya saat ini benar-benar heran.
"Aniya - kita masuk saja , kajja!"
Sehunpun mengikutiku dari belakang . Ku tarik badannya agar sejajar denganku sambil memeluk bahunya, tentu saja badannya langsung membungkuk karena dia lebih tinggi dariku.
...
Saat ini aku tengah berdiri di dalam setengah lingkaran pantry cafeku , dimana telah duduk Jongin dan Sehun di depanku . Mereka tengah mencicipi eskrim racikanku untuk dipilih yang mana yang akan menjadi menu utama dari cafeku.
Benar , aku membuka cafe khusus eskrim , dan macam-macam dessert . Mengingat waktu grand opening sebentar lagi.
"Ini sudah hampir 2 jam , kalian belum juga menyatukan pendapat?" Seruku pada keduanya yang tengah menyendoki 5 macam eskrim di depannya.
"Aku suka yang ini" seru Jongin , sedikit membuatku lega. "Tapi tidak begitu cocok untuk dijakan menu utama , Tidak! Tidak!" imbuhnya santai masih berkutat dengan eskrim masing-masing.
Kini aku memandangi Sehun dengan penuh tanya , ia sama sekali belum memberi review tentang eskrim yang mana yang cocok padaku.
"Eh , wae?" Tanyanya , ekspresinya yang hampir saja menyendoki eskrimnya , tetapi tidak sempat karena tatapan mematikan dariku.
Aku tidak menjawabnya , hanya mendekatkan wajahku padanya dengan bertumpu pada kedua tanganku .
"Aku suka yang ini , alvocado" serunya sambil kembali menyendoki eskrimnya.
"Lalu?" Delikku pada keduanya .
"Waegeurae?"
"Oppa! Dhaengida! " seruku pada Suho Oppa yang telah berada di ambang pintu cafe. "ah , eonni . Annyeonghaseyo" sapaku pada Nami eonni yang datang bersama Suho Oppa.
Keduanya ikut bergabung de depan pantry bersama Jongin dan Sehun. Kutarik pot eskrim de depan mereka ke depan Suho dan Nami eonni dan memberikan mereka dua mangkuk kecil untuk mencicipi ekrim.
"Hyaa!!" Delik Sehun dan Jongin bersamaan.
Suho oppa dan Nami eonni yang melihat merekapun tersenyum dan mendorong kembali post eskrim pada mereka.
"Kami boleh menyicipinya kan?" Tanya Suho oppa pada Sehun dan Jongin.
Mendengar pertanyaan Suho oppa mereka dengan kompak menurunkan sendok kecil yang sedari berada di mulut masing-masing " ah , tentu saja Hyung" seru mereka hampir bersamaan.
"Makanlah hyung , kami sudah selesai" seru Jongin "aawh" deliknya tiba-tiba. Aku , Suho dan Nami eonnipun dengan kompak menghadap Jongin yang tengah mengusap pahanya yang terang saja di cubit Sehun.
Melihat tingkah kedua bocah tengil itu kami hanya bisa menggelengkan kepala. Kapan mereka akan dewasa?.
"Mogo" seru Nami eonni ada Sehun sambil memberikan pot eskrim alpukat pada Sehun.
"Khamsahamnida noona" serunya malu-malu .
"Bia , tadi kenapa?" Tanya Suho oppa kembali ke masalah saat ia baru saja sampai di cafe.
"Mereka sudah dua jam berada disini , tapi belum juga memutuskan mana eskrim yang layak dijadikan menu utama" tuturku.
"Ah , Matta. Aku mengenal seseorang yang benar-benar menyukai eskrim , hampir seluruh kedai eskrim sudah ia datangi. Kurasa ia akan membantu kita" seru Nami eonni antusias "bagaimana?" Imbuhnya sambil mengedarkan pandangannya padaku juga Suho oppa.
"Jinjjaro? apa ia tidak sibuk eonni?" Serulu tak kalah antusias. Benar , aku sangat butuh oran ini demi kelancaran bisnisku.
Suho , Sehun dan Jonginpun hanya menatap dan mengangguk tanda setuju dengan usulan Nami eonni.
"Ehm , sebentar aku akan menghubunginya" seru Nami eonni sambil merogoh tasnya dan mengambil ponselnya.
"Ehm , eodi? Jinjja? Kau tidak ada schedule hari ini? Dhaengida! Kesinilah , ke cafe yang aku bicarakan waktu itu, ehm? Eoh, datanglah bersamanya juga. Ne . Palli"
"Ia kebetulan didekat sini , kita tunggu sebentar" seru Nami eonni sesaat setelah selesai menghubungi seseorang yang ia maksud.
"Oh , ne eonni , gomawo" seruku sambil melemparkan senyumku pada Nami Eonni .
Entah , aku yang merasa terasingkan disini , Jongin dan Sehun yang sibuk menyendoki eskrimnya sekalian membahas tentang le bonheur , sedang Nami eonni dan Suho oppa sedang asik ngobrol . Lantas aku? Haruskah aku mengobrol dengan piring dan gelas di depanku?
"Annyeonghaseyo" terdengar suara laki-laki dari ambang pintu , aku yang hendak mengambil sesuatu di rak dibelakangku seketika berdiri dan melayangkan pandangan kearah suara tadi. Begitupun Jongin dan Sehun sejenak menghentikan pembahasannya. Lain dengan Nami eonni dan Suho oppa , yang seolah tau siapa yang akan datang. Terang saja mereka tau Hyunbi , phabbo!
"Ah , Chanyeol-a , yeogi" seru Nami eonni .
Apa maksudnya? Siapa yang mengajaknya kesini? Tunggu , apakah dia yang dimaksud Nami eonni? .
"Bia , ini dia seseorang yang aku maksudkan" ucap Nami eonni , benar seperti apa yang aku pikirkan saat ia memasuki cafe tadi . Tapi mengapa harus dia? "kalian sudah berkenalan bukan?" Imbuhnya. 'Tentu saja , aku mengenalnya eonni' , batinku.
"Ah , annyeonghaseo Chanyeol-ssi " seruku sambil membungkukkan badanku. "Silahkan duduk" lanjutku , kemudian memberinya mangkuk kecil untuk mencicipi eskrimku.
"Ah , tentu saja noona , kan di acara pesta ulang tahunmu" serunya dan tersenyum mengangkat sedikit ujung bibirnya kearahku.
"Aah , matta" seru Nami eonni.
"Baekhyun mana ? Kau datang sendiri?" Lanjutnya sambil menengok kembali kearah pintu.
"Ehm , tadi kami sedang fitting di butik samping , Baekhyun masih fitting jadi aku datang lebih dulu , karena noona membicarakan eskrim aku menjadi semangat" serunya renyah.
"Eh , maaf aku dan Sehun ada urusan sebentar, kami pamit" seru Jongin .
"Jinjja? Eh , arrasso" seruku kecewa. Bagaimana tidak , aku akan semakin kesepian disini , diantara orang - orang yang bisa dibilang awam bagiku.
"Kami akan kembali nanti" seru Sehun "hyung, noona , Chanyeol-ssi , kami permisi." Lanjut Sehun sambil menundukkan badannya sedikit, diikuti Jongin.
"Itu Jongin dan Sehun yang sering kau ceritakan?" Seru Chanyeol santai saat keduanya telah pergi.
Kulihat ekspresi Suho Oppa dan Nami Eonni Heran.
'Ya-Apa-yang-kau-lakukan-Park-Chanyeol?' , batinku memanas.
Ah ! Aku ingin sekali berteriak padanya! Apa yang ia lakukan? Kurasa ia benar-benar gila! Ini sama saja ia ingin memproklamirkan bahwa kami-seolah-dekat-satu-sama-lain!
"Aku ingin kembali ke Chester" seruku pada Suho oppa yang sedang duduk di sofa depan telivisi dirumah kami sambil memandangi laptopnya.
"Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba?" Serunya sambil menoleh kearahku yang tengah duduk dibelakangnya.
"Aku merindukan Shacy" lirihku sambil memandang kearah jendela dengan view malam sungai han yang sangat indah. "Tapi cafeku , aku tidak mungkin meninggalkan Sehun bekerja sendirian disaat seperti ini , ditambah tanggal Grand Opening 1 minggu lagi" imbuhku , kemudian menghela nafas panjang . Benar , aku belum bisa kembali disaat-saat seperti ini.
"Lantas bagaimana?" Seru Suho oppa yang saat ini sudah duduk disampingku dan memeluk bahuku dengan tangan kanannya.
"Mollayeo oppa" seruku sambil menghadapnya sejenak, kemudian kembali menatap lurus kedepan.
"Kapan kontrak Kyungsoo akan berakhir?"
"Kurang lebih satu bulan lagi" kataku pelan.
"Kau pasti bisa menghadapinya , kau sudah hampir dua bulan disini bukan? Gimne uri-bia" Seru Suho oppa menyemangatiku.
Benar , aku sudah hampir dua bulan disini , satu bulan tak akan lama. Aku hanya harus fokus pada cafeku saat ini , untuk membunuh waktu.
...
"Apa kataku bagus bukan?" Seru Sehun , saat ini aku dengannya sedang berdiri didepan cafe kami melihat bagian depan cafe yang persis sama dengan gambar yang ku berikan pada pekerjanya.
"Ehm , aah yeppo machi?" Seruku antusias.
"Ehm , haruskah kita berfoto didepannya? Aku akan kirim ke Jongin dan Junmyeon hyung" seru Sehun yang tak kalah antusias.
"Chua! Kajja" seruku sambil mengeluarkan ponselku dari saku celana ku.
"Hyunbi-ssi?"
Seketika aku yang sedang berpose didepan cafe dan bersiap untuk di fotopun menoleh ke suara yang sedikit terdengar nyaring memanggilku. Begitupun Sehun dengan sigap menurunkan ponsel yang diaang dipegangnya dan menoleh bersamaku.
Ada tiga lakilaki berdiri di depan butik yang tidak jauh dari cafeku. Dua diantaranya menggunakan masker dan juga kacamata hitam , sementaranya laki-laki satu nya lagi hanya menghunakan kacamata minum biasa. Siapa yang memanggilku?
Pandanganku masih menuju 3 laki-laki itu , salah satu diantaranya mengangkat tangannya melambai kearahku kemudian menarik maskernya.
"Baekhyun-ssi?" Seruku.
"Ehm , apa yang kau lakukan disini? " serunya sambil berjalan kearahku diikuti kedua laki-laki jangkung yang seolah menjadi bodyguardnya.
"Ah? Oh , aku akan membuka sebuah cafe" tunjukku.
"Jinjja? , wah jangan lupa undang aku dengan Nami noona , aku akan datang" serunya antusias.
"Ne , pasti , aku akan mengundangmu"
"Oke , aku ke butik itu dulu , butik milik perusahaan . Tempat kami biasanya fitting untuk dipakai on-air" serunya sambil
"Ah , ne Baekhyun-ssi" ucapku sambil membungkukkan badan padanya.
Dengan melambaikan tangannya Baekhyun berbalik menuju butik yang hendak ia datangi tadi, Sepintas kulihat laki-laki jangkung yang juga menggunakan masker dan kacamata hitam seperti Baekhyun terdiam lama menatapku , kemudian ikut berbalik. Huft.
"Waah, Daebak" seru Sehun , setelah ketiga laki-laki itu benar-benar masuk ke butik. Aku hanya memberinya tatapan sinis. "Ah , kita akan sering bertemu mereka ! Huaaa" serunya antusias.
Apa maksud dari ucapan Sehun ? Sering bertemu? Mereka? Maksudnya Baekhyun dan Chanyeol? Wae, wae , wae? Mengapa butik itu harus di samping Cafeku? Mengapa? . Kuacak rambutku frustasi.
"Ya Bia! Waegeurae?" Tanya Sehun heran , iya benar wajahnya saat ini benar-benar heran.
"Aniya - kita masuk saja , kajja!"
Sehunpun mengikutiku dari belakang . Ku tarik badannya agar sejajar denganku sambil memeluk bahunya, tentu saja badannya langsung membungkuk karena dia lebih tinggi dariku.
...
Saat ini aku tengah berdiri di dalam setengah lingkaran pantry cafeku , dimana telah duduk Jongin dan Sehun di depanku . Mereka tengah mencicipi eskrim racikanku untuk dipilih yang mana yang akan menjadi menu utama dari cafeku.
Benar , aku membuka cafe khusus eskrim , dan macam-macam dessert . Mengingat waktu grand opening sebentar lagi.
"Ini sudah hampir 2 jam , kalian belum juga menyatukan pendapat?" Seruku pada keduanya yang tengah menyendoki 5 macam eskrim di depannya.
"Aku suka yang ini" seru Jongin , sedikit membuatku lega. "Tapi tidak begitu cocok untuk dijakan menu utama , Tidak! Tidak!" imbuhnya santai masih berkutat dengan eskrim masing-masing.
Kini aku memandangi Sehun dengan penuh tanya , ia sama sekali belum memberi review tentang eskrim yang mana yang cocok padaku.
"Eh , wae?" Tanyanya , ekspresinya yang hampir saja menyendoki eskrimnya , tetapi tidak sempat karena tatapan mematikan dariku.
Aku tidak menjawabnya , hanya mendekatkan wajahku padanya dengan bertumpu pada kedua tanganku .
"Aku suka yang ini , alvocado" serunya sambil kembali menyendoki eskrimnya.
"Lalu?" Delikku pada keduanya .
"Waegeurae?"
"Oppa! Dhaengida! " seruku pada Suho Oppa yang telah berada di ambang pintu cafe. "ah , eonni . Annyeonghaseyo" sapaku pada Nami eonni yang datang bersama Suho Oppa.
Keduanya ikut bergabung de depan pantry bersama Jongin dan Sehun. Kutarik pot eskrim de depan mereka ke depan Suho dan Nami eonni dan memberikan mereka dua mangkuk kecil untuk mencicipi ekrim.
"Hyaa!!" Delik Sehun dan Jongin bersamaan.
Suho oppa dan Nami eonni yang melihat merekapun tersenyum dan mendorong kembali post eskrim pada mereka.
"Kami boleh menyicipinya kan?" Tanya Suho oppa pada Sehun dan Jongin.
Mendengar pertanyaan Suho oppa mereka dengan kompak menurunkan sendok kecil yang sedari berada di mulut masing-masing " ah , tentu saja Hyung" seru mereka hampir bersamaan.
"Makanlah hyung , kami sudah selesai" seru Jongin "aawh" deliknya tiba-tiba. Aku , Suho dan Nami eonnipun dengan kompak menghadap Jongin yang tengah mengusap pahanya yang terang saja di cubit Sehun.
Melihat tingkah kedua bocah tengil itu kami hanya bisa menggelengkan kepala. Kapan mereka akan dewasa?.
"Mogo" seru Nami eonni ada Sehun sambil memberikan pot eskrim alpukat pada Sehun.
"Khamsahamnida noona" serunya malu-malu .
"Bia , tadi kenapa?" Tanya Suho oppa kembali ke masalah saat ia baru saja sampai di cafe.
"Mereka sudah dua jam berada disini , tapi belum juga memutuskan mana eskrim yang layak dijadikan menu utama" tuturku.
"Ah , Matta. Aku mengenal seseorang yang benar-benar menyukai eskrim , hampir seluruh kedai eskrim sudah ia datangi. Kurasa ia akan membantu kita" seru Nami eonni antusias "bagaimana?" Imbuhnya sambil mengedarkan pandangannya padaku juga Suho oppa.
"Jinjjaro? apa ia tidak sibuk eonni?" Serulu tak kalah antusias. Benar , aku sangat butuh oran ini demi kelancaran bisnisku.
Suho , Sehun dan Jonginpun hanya menatap dan mengangguk tanda setuju dengan usulan Nami eonni.
"Ehm , sebentar aku akan menghubunginya" seru Nami eonni sambil merogoh tasnya dan mengambil ponselnya.
"Ehm , eodi? Jinjja? Kau tidak ada schedule hari ini? Dhaengida! Kesinilah , ke cafe yang aku bicarakan waktu itu, ehm? Eoh, datanglah bersamanya juga. Ne . Palli"
"Ia kebetulan didekat sini , kita tunggu sebentar" seru Nami eonni sesaat setelah selesai menghubungi seseorang yang ia maksud.
"Oh , ne eonni , gomawo" seruku sambil melemparkan senyumku pada Nami Eonni .
Entah , aku yang merasa terasingkan disini , Jongin dan Sehun yang sibuk menyendoki eskrimnya sekalian membahas tentang le bonheur , sedang Nami eonni dan Suho oppa sedang asik ngobrol . Lantas aku? Haruskah aku mengobrol dengan piring dan gelas di depanku?
"Annyeonghaseyo" terdengar suara laki-laki dari ambang pintu , aku yang hendak mengambil sesuatu di rak dibelakangku seketika berdiri dan melayangkan pandangan kearah suara tadi. Begitupun Jongin dan Sehun sejenak menghentikan pembahasannya. Lain dengan Nami eonni dan Suho oppa , yang seolah tau siapa yang akan datang. Terang saja mereka tau Hyunbi , phabbo!
"Ah , Chanyeol-a , yeogi" seru Nami eonni .
Apa maksudnya? Siapa yang mengajaknya kesini? Tunggu , apakah dia yang dimaksud Nami eonni? .
"Bia , ini dia seseorang yang aku maksudkan" ucap Nami eonni , benar seperti apa yang aku pikirkan saat ia memasuki cafe tadi . Tapi mengapa harus dia? "kalian sudah berkenalan bukan?" Imbuhnya. 'Tentu saja , aku mengenalnya eonni' , batinku.
"Ah , annyeonghaseo Chanyeol-ssi " seruku sambil membungkukkan badanku. "Silahkan duduk" lanjutku , kemudian memberinya mangkuk kecil untuk mencicipi eskrimku.
"Ah , tentu saja noona , kan di acara pesta ulang tahunmu" serunya dan tersenyum mengangkat sedikit ujung bibirnya kearahku.
"Aah , matta" seru Nami eonni.
"Baekhyun mana ? Kau datang sendiri?" Lanjutnya sambil menengok kembali kearah pintu.
"Ehm , tadi kami sedang fitting di butik samping , Baekhyun masih fitting jadi aku datang lebih dulu , karena noona membicarakan eskrim aku menjadi semangat" serunya renyah.
"Eh , maaf aku dan Sehun ada urusan sebentar, kami pamit" seru Jongin .
"Jinjja? Eh , arrasso" seruku kecewa. Bagaimana tidak , aku akan semakin kesepian disini , diantara orang - orang yang bisa dibilang awam bagiku.
"Kami akan kembali nanti" seru Sehun "hyung, noona , Chanyeol-ssi , kami permisi." Lanjut Sehun sambil menundukkan badannya sedikit, diikuti Jongin.
"Itu Jongin dan Sehun yang sering kau ceritakan?" Seru Chanyeol santai saat keduanya telah pergi.
Kulihat ekspresi Suho Oppa dan Nami Eonni Heran.
'Ya-Apa-yang-kau-lakukan-Park-Chanyeol?' , batinku memanas.
Ah ! Aku ingin sekali berteriak padanya! Apa yang ia lakukan? Kurasa ia benar-benar gila! Ini sama saja ia ingin memproklamirkan bahwa kami-seolah-dekat-satu-sama-lain!