home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Joo Eun

My Joo Eun

Share:
Author : Rahmandasari
Published : 24 Nov 2015, Updated : 05 Apr 2016
Cast : Chansung, Joo eun, Nichkhun, Taecyeon, Junho, Wooyoung, JunK
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |2899 Views |2 Loves
My Joo Eun
CHAPTER 5 : The Final - I Love You

 “Joo Eun, tadi Chan ke rumah dan sekarang sedang ke rumah Lee Jong sepertinya penting ingin bertemu dengan mu sampai harus meminta alamat Lee Jong kepada eomma” eomma menelepon Joo Eun 

“iya, tadi Chan bilang akan kesini. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dengan bocah itu?” kata Joo Eun keheranan

“tadi waktu di rumah, Chan sangat gelisah dan terburu-buru sampai omongan eomma saja dipotong olehnya. Tumben sekali, seperti memang ada masalah yang besar. Heiii Joo Eun kau tidak melakukan yang macam-macam kan sampai membuat Chan seperti ini?” Kata Eomma yang mulai curiga kalau anaknya melakukan kesalahan sampai membuat Chan gelisah dan cemas dan harus menjemput Joo Eun ke rumah Kwon.

“eommma....kenapa jadi aku yang kena? Tidak, aku tidak melakukan sesuatu yang macam-macam bahkan sampai merugikan Chan seperti itu, udah eomma tenang saja ya” kata Joo Eun sambil menutup teleponnya.

“ada apa ka? Sepertinya terjadi sesuatu yang penting?” tanya Lee Jong yang dari tadi kebingungan melihat Joo Eun menerima telepon.

“ahhh oppa tidak apa-apa, biasa hanya masalah kecil. Tadi kita sampai mana? Bagian sini ya?” kata Joo Eun

“iya, sebaiknya di bagian sini di naik turun kan, kalau begini terlalu membosankan bukan?” kata Lee Jong mencoba menjelaskan

 

**********************

Chan sampai di depan rumah sesuai dengan yang tertulis di alamat yang diberikan eomma tadi di rumah. Muka Chan memerah menahan marah mengetahui Joo Eun sedang berada di dalam rumah dengan pria lain. Chan membuka pintu mobilnya dan memperhatikan sekitar rumah yang terlihat sepi. Chan menekan bell di samping pagar. Kemudian keluar wanita separuh baya.

“iya, cari siapa?” kata perempuan setengah baya itu

“Lee Jong, aku sahabatnya. Dan aku harus bertemu dengannya sekarang juga, tadi dia menelepon mengatakan aku harus menemuinya” kata Chan berbohong agar pintu segera dibukakan.

Setelah pintu dibuka, chan mengikuti perempuan itu menuju teras belakang yang terlihat cukup besar. Chan melihat Joo Eun sedang tertawa riang dan dihadapannya ada seorang pria dengan perawakan yang lebih besar dibanding Chan dengan rambut berwarna gelap. Chan yang sudah menahan amarah, gelisah dan cemas langsung menghampiri Joo Eun dan menarik tangannya dengan sangat kasar.

“YAAAAAAAAAAAAAA.........APA YANG KAU LAKUKAN? LEPASKAN????” kata Joo Eun marah ketika tangan Chan menariknya dengan kasar untuk berdiri dan meninggalkan tempat ini.

“diam...ikut saja dengan ku!!!!!!!!” kata Chan setengah berteriak

“heiiii, maaf apa yang terjadi? Dan lepaskan tangan Joo Eun, dia kesakitan” Lee Jong berusaha menahan Chan

“LEPASKANNNNNNNN HWANG CHANSUNG !!!!!!!” kata Joo Eun berteriak.

Chan bukan melepaskan tangan Joo Eun malah memegang lebih erat dan menariknya pergi. Joo Eun yang marah akhirnya mengalah tidak memberontak.

“oppa, nanti ku hubungi lagi” kata Joo Eun sambil membungkukkan tubuhnya yang ditarik paksa oleh Chan untuk masuk ke dalam mobilnya.

Chan menginjak pedal gas dan melaju secepat mungkin meninggalkan Lee Jong yang beridiri di depan rumahnya dengan muka kebingungan.

Dalam mobil, Chan hanya diam saja mukanya seram sekali seperti ingin membunuh orang, Joo Eun yang mengetahui kalau Chan sedang marah hanya ikut terdiam padahal Joo Eun ingin sekali memukul wajahnya yang sudah mempermalukan ku di dengan Lee Jong oppa dan membuat pergelangan tangan ku memerah.

“Yaaaa, Hwang Chansung ada apa?” kata Joo Eun dengan suara serendah mungkin karena takut membuat Chan tambah marah.

Chan diam tidak menjawab, hanya fokus mengendarai mobilnya. Joo Eun kesal karena pertanyaannya tidak ada tanggapan dari Chan dan hanya mendiamkannya sepanjang perjalanan. Joo Eun menyalakan musik dengan suara yang keras dan membuat Chan akhirnya menoleh ke arahnya dan memberentikan mobilnya di pinggir jembatan sungai Han.

Chan memandang Joo Eun dari mata sampai ke lengan Joo Eun yang terlihat memerah karena ia memegangnya terlalu keras.

“kau kenapa? ada yang salah dengan ku sampai kau melakukan hal ini?”

“maaf” Chan menundukkan kepalanya

Joo Eun tidak bisa berkata apa-apa melihat Chan meminta maaf dan menundukkan kepalanya seperti ini, Joo Eun melihat penyesalan dari diri Chan. Joo Eun memegang pundak Chan dan mengelusnya halus.

“tidak apa-apa...lupakan saja. Kau kenapa? Bicara pada ku, aku masih kebingungan melihat kau seperti ini?” kata Joo Eun selembut mungkin.

“aku hanya....hanya...hanya” kata-kata dari Chan tersendat keluar dari mulutnya dan muka Chan memerah lagi tapi kali ini memerah bukan karena menahan marah tapi karena menahan malu, itu terlihat dengan bukan hanya muka nya saja yang merah tapi telinganya juga ikut memerah.

“ada apa? Hanya apa?” kata Joo Eun sambil menatap Chan serius, Joo Eun melihat perubahan warna muka Chan tapi ia mengurungkan untuk bertanya kenapa mukanya memerah seperti itu.

Chan terdiam lagi kali ini ia sambil tersenyum sambil melirik ke arah Joo Eun.

“hey ada apa? Jangan membuat ku seperti orang bodoh, hanya melihat mu tersenyum sendiri seperti ini”

“bukan kah kau memang bodoh?” kali ini Chan sudah terlihat biasa.

“YAAAAA.....suasana hati ku sedang tidak bagus ya, jadi jangan membuat suasananya tambah parah. Kalau tidak mau ku tendang di hidung mu itu” Joo Eun mengancam

“maaf ya sudah membuat tangan mu memerah dan harus menarik kasar seperti tadi. Aku hanya tidak mau melihat kau bersama dengan pria lain” kata Chan sambil memandang ke luar jendela tidak berani memandang ke arah Joo Eun.

“kau...kau...kau cemburu tuan Hwang Chansung” tanya Joo Eun pelan

Chan hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya

“BHAHAHHAHAHAHAHHAHAHA.......” Joo Eun tertawa terbahak-bahak membuat Chan langsung menoleh ke arah Joo Eun yang tertawa sambil memegang perutnya.

“ada apa? Kenapa kau tertawa seperti itu?” kata Chan kebingungan

“BHAHAHAHHAHAHA” tawa Joo Eun pecah dan membuat Chan semakin kebingungan.

“ada apa?” tanya Chan sekali lagi sambil menutup mulut Joo Eun dengan tangannya agar tawa Joo Eun berhenti.

Joo Eun mukul tangan Chan yang menutup mulutnya dan Chan melepasakannya. Joo Eun tetap tertawa tapi lebih pelan dari sebelumnya.

“ada apa? Aneh mengetahui kalau aku cemburu” kata Chan sambil kembali memandang keluar jendela dengan raut muka sedihnya.

Melihat Chan yang selalu memandang ke jendela dan kali ini dengan muka yang sedih. Joo Eun memeluk tubuh Chan yang masih memandang ke arah jendela.

Chan yang kaget mendapati tubuhnya dipeluk oleh wanita yang sudah membuatnya cemburu kemudian ditertawakan sekeras-kerasnya memeluknya erat. Chan tidak berani menengokkan kepalanya menghadap Joo Eun karena Chan yakin wajah Joo Eun tidak lebih dari 3cm kalau ia menengokkan kepalanya.

“kau tidak perlu khawatir dan cemburu ya hwang chansung” kata Joo Eun sambil berbisik ke telinga chan dan membuat Chan semakin takut melihat ke arah Joo Eun.

Joo Eun melepaskan pelukannya dan membenarkan posisi duduknya, Chan masih kaku dan kaget membuat tubuhnya masih di posisi semula menghadap ke jendela.

“ada yang ingin kau katakan tuan hwang chansung?” tanya Joo Eun

“hmmmmm...sepertinya aku hanya menunggu penjelasan dari mu tentang Lee Jong dan pelukkan mu tadi?” Chan yang masih diposisi yang sama, Chan sebenarnya malu untuk memandang Joo Eun.

“Lee Jong oppa itu kakak kelas ku saat SMA dan sekarang dia sudah bekerja sebagai penulis. Dan aku memang akrab dengannya karena aku bercita-cita ingin jadi penulis novel. Aku ke rumahnya untuk membicarakan novel yang sedang aku buat dan memintanya untuk berpendapat tentang tulisan ku, dan istri dari Lee Jong oppa adalah sahabat ku sajak aku kecil. Karena itu aku sangat dekat dengan Lee Jong oppa” jelas Joo Eun

Penjelasan Joo Eun membuat chan benar-benar tidak berani menatap mata Joo Eun. Chan sangat malu karena telah cemburu dengan Lee Jong yang dekat dengan Joo Eun.

“kenapa kau membelakangi ku seperti ini dan sampai kapan kau akan melakukannya?” Joo Eun menarik pundak Chan untuk menghadapnya.

“kau bodoh, menerima telepon dengan Lee Jong seperti sedang bertelepon dengan pacar mu dan kau senang bukan main ketika hari ini akan bertemu dengannya. Eomma juga tadi tidak menjelaskan siapa Lee Jong kepada ku dan kau juga bodoh tadi di telepon kenapa tidak memberi tahu ku?” Chan tidak mau kalah dan malah menyalahkan Joo Eun

“YAAAAA....tadi aku belum selesai bicara kau sudah memotong pembicaraan ku di telepon dan langsung kau matikan, bagaimana aku bisa menjelaskan? Dan apa salahnya aku senang menerima telepon dari Lee Jong oppa kalau ia mengajak ku bertemu untuk membahas novel yang sedang ku buat.” Kata Joo Eun tak mau kalah

Chan langsung memeluk Joo Eun erat, “jangan membuat ku gelisah lagi ya bodoh, itu sangat menyiksa ku” kata Chan tanpa melepaskan pelukan Joo Eun.

“kau harus banyak mengenal dan belajar tentang aku lagi, agar ini tidak terjadi lagi” kata Joo Eun sambil membalas pelukan Chan.

Chan melepaskan pelukan Joo Eun, “ada yang mau aku tunjukin ke kamu, ayo keluar mobil. Tapi tunggu biar aku yang bukain pintunya buat kamu” kata Chan keluar mobil dan membukakan pintu untuk Joo Eun keluar dari mobil.

“terima kasih, kayaknya akan mengasikan setiap akan keluar dan masuk mobil selalu di bukakan pintunya oleh mu” kata Joo Eun sambil menggoda Chan yang bertingkah aneh karena membukakan pintu untuk Joo Eun.

“sepanjang hidup juga aku rela untuk selalu membukannya untuk mu bodoh” kata Joo Eun sambil menggenggam tangan Joo Eun menuju bagasi belakang mobilnya.

“apa ini?” kata Joo Eun ketika Chan menyuruhnya membuka bagasi belakang mobilnya.

Joo Eun membuka bagasi belakang mobilnya an keluar lah balon-balon berwarna-warni membentuk kata ‘Joo Eun <3’ dan membuat Joo Eun mematung untuk beberapa saat menoleh ke arah Chan yang sudah memegang satu buket bunga mawar.

“ini buat kamu, walaupun aku cuma mengenal kamu dengan waktu sebulan tapi aku sudah jatuh hati kepada kamu Joo Eun. Setiap berinteraksi dengan mu membuat satu point alasan kenapa aku harus ada disisi kamu terus.” Kata Chan sambil memberikan buket bunganya kepada Joo Eun.

Joo Eun tidak bisa berkata apapun, ia tersentuh dengan semua yang chan lakukan untuknya. Chan yang baru dikenalnya selama sebulan yang lalu sepertinya berbeda dengan Joo Eun lihat sekarang, chan tidak sombong seperti yang Joo Eun pikirkan ketika pertama kali bertemunya dengan Chan di perpustakaan. Chan juga sangat peduli tidak seperti yang ia tunjukan kepada ku ketika meninggalkan di ruangan latihan malam itu.

“aku tahu, aku harus banyak belajar dan mengenal kamu lebih dalam lagi. Masih banyak yang aku belum ketahui tentang kamu, tapi aku tidak mampu menunggu terlalu lama untuk proses mengenal mu lebih lama lagi tanpa kamu di samping aku. Aku akan gila kalau aku harus selalu gelisah ketika mendengar kau dengan pria lain, sumpah aku tidak bisa melihat dan merasakan itu lagi.” Kata Chan sambil menatap Joo Eun

Joo Eun memeluk Chan, “aku tidak akan membuat mu merasakan itu lagi. Aku janji, asal kau tidak akan menarik tangan ku lagi dengan kasar lagi”

“Iya aku akan menjaga mu dengan lebih baik lagi tanpa harus melukai mu, kalau aku melukai mu kau boleh menendang muka ku” kata Chan ketika Joo Eun melapaskan pelukan

“benarkah? Mau disebelah mana aku tendangnya nanti, kalau sekarang percobaannya bagaimana?” kata Joo Eun sambil memasang kuda-kuda bersiap untuk menendang Chan.

“YAAAAAAAAAAAA kau gila” kata Chan berlari sambil masuk ke dalam mobilnya.

Joo Eun ikut masuk ke dalam mobil setelah menutup bagasi belakangnya dan berusaha memasukan balon-balon ke dalamnya.

“aku punya sesuatu untuk mu” kata Chan sambil merogoh kantong celananya dan mengeluarkan kotak kecil.

“kau mau melamar ku? Ini terlalu cepat ?” kata Joo Eun tertawa melihat Chan yang sangat serius membuka kotak kecil itu.

“jangan berharap terlalu tinggi, tapi kalau kau memang selama menjadi kekasih ku bersikap baik akan ku pertimbangkan untuk menikah dengan mu” kata Chan yang memasangkan gelang cantik di tangan Joo Eun dengan hiasan bintang-bintang dan terdapat huruf ‘J dan C’ menggantung di gelang.

“ahhhh cantik sekali gelangnya, aku menyukainya. Terima kasih” Joo Eun lagi-lagi memeluk Chan dan membuat Chan kaget dan kemudian membalas pelukan Joo Eun.

 

*************

“2PM...2PM...2PM...2PM...2PM” teriakan para hottest menggelegar membuat suasana di hall konser 2PM meriah.

Joo Eun terlihat duduk di barisan depan yang dekat dengan panggung 2PM. Wanita berambut pendek itu terlihat seperti fans biasa yang sedang menonton konser idolanya, hanya mengenakan hot pants dan kaos berwarna putih yang agak longgar di tubuhnya. Ia memegang lightstick di kedua tangannya, dan terlihat tidak sabar menunggu konser dimulai.

Lampu dimatikan, suara musik mulai terdengar, layar mulai menyala. Foto-foto member 2PM muncul di layar besar dekat panggung utama. Satu persatu member 2PM keluar dengan gayanya masing-masing. Joo Eun tampak setengah berdiri dengan tangan yang masih mengangkat lightstick yang telah dipersiapkan sebelumnya ketika Chan keluar dari bawah panggung yang dibantu scroll.

Konser kali ini Joo Eun sengaja menontonnya, karena Chan selalu mengeluh mengetahui pacar member-member yang lain selalu datang menonton konser 2PM dan selama 6bulan berpacaran Joo Eun tidak pernah menemani chan bekerja dan kali ini Joo Eun membuat kejutan untuk datang ke konser 2PM di Busan.

            Musik Only You – 2PM diputar, lagu kesukaan Joo Eun dan Joo Eun berteriak histeris seperti fans-fans lainnya saat melihat member 2PM membawa tangkai-tangkai mawar ditangan mereka. Member 2PM berkeliling mengelilingi panggung dan memberikan bunga-bunga tersebut kepada fans-fansnya.

Chan mendekat menghampiri Joo Eun dengan satu tangkai bunga mawar yang tersisa ditangannya. Chan berjalan lambat dan membuat fans yang berada disekitar Joo Eun berteriak histeris dan Joo Eun hanya tersenyum malu ketika Chan berada di depannya dan memberikan tangkai mawar terakhirnya kepada Joo Eun.

“tidakkkkkkk oppa” fans berteriak ketika Chan mencium tangan Joo Eun.

“only you.......”lagu ditutup dan Chan merangkul Joo Eun dan kemudian melepaskannya dan kembali ke panggung utama.

“eonni, kau beruntung sekali eonni” kata para fans yang berada di sekeliling Joo Eun

Joo Eun hanya tersenyum mendengarnya, ‘HWANG CHANSUNG ITU PUNYA KU TAHU’ kata Joo Eun dalam hati.

 

-the end-     

 

Note : FF ini untuk teman hottest ku Tika Rachmita. 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK