home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Joo Eun

My Joo Eun

Share:
Author : Rahmandasari
Published : 24 Nov 2015, Updated : 05 Apr 2016
Cast : Chansung, Joo eun, Nichkhun, Taecyeon, Junho, Wooyoung, JunK
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |2880 Views |2 Loves
My Joo Eun
CHAPTER 3 : Si Bodoh Itu

“hyung, aku dipasangkan dengan seorang perempuan di acara penyambutan mahasiwa baru nanti, apa itu tidak sangat memalukan?”

Chan mengeluh kepada Khun yang sedang berada di dorm setelah mereka makan bersama dengan member 2PM yang lain, Aira, Natalie, dan Fei.

“Memang kenapa kalau dipasangkan dengan perempuan? Bukan kah itu sama saja? Dan kau belum bilang kemarin malam kau tidur dimana? Tidak ada kabar dari mu, untung kau tidak ketahuan oleh Jin Young Hyung” Khun yang sedang memainkan handphonenya.

“ahhh aku malu jika harus tampil dengan perempuan, sepertinya tidak pas saja ketika aku harus tampil dengan si bodoh itu” kata Chan

“Si Bodoh? Siapa?” kata Khun keheranan mendengar cerita Chan

“Ya pasangan ku itu, si bodoh” kata Chan sambil senyum sendiri

Khun melempar Chan dengan bantal kecil,

“YAAAAA, pasangan mu? Si bodoh dan kau tersenyum sendiri seperti itu dan itu menjijikan Chan”

Khun tertawa melihat ekspresi chan yang salah menggunakan kata pasangan taecwondo menjadi pasangan ku.

Chan tersenyum, “aku baru menyadari hyung ternyata si bodoh itu sangat menarik”.

“ahhhha kau tertarik dengan si bodoh itu ternyata, seberapa menariknya si bodoh itu sampai membuat mu tersenyum sendiri seperti ini.” Khun menggoda Chan yang mukanya mulai memerah

“Aku baru melihat perempuan begitu menariknya hyung” kata Chan sambil tersenyum.

“hahahahaha.... kau jatuh cinta kepada si bodoh itu berarti? Tapi apa bisa secepat itu chan, bukannya kau baru bertemu dengannya 3hari yang lalu?” tanya Khun yang masih senyum sendiri.

“sejak melihatnya sedang pemanasan di pojok ruangan, dia sudah sangat mempesona hyung. Kemudian ketika kami latihan si bodoh itu sangat serius melakukannya, ketika melihatnya terjatuh dan menangis, kemudian melihatnya ketakutan ketika gelap, dan melihatnya tertidur itu sangat menarik hyung”

Chan mencoba menggambarkan Joo Eun dengan ekspresi senang dan kemudian ia tersenyum sendiri karena ucapannya.

“kau baru berkenal dengannya 3hari tapi kau sudah membuatnya menangis, ketakutan, dan sudah melihatnya tertidur. YAAAAA jangan kau bilang kau kemarin tidak pulang karena tidur bersama si bodoh itu” Khun lagi-lagi melemparkan Chan dengan bantal.

 

**********************

Chan datang ke tempat latihan lebih awal dari yang lain, ia berganti baju dan memulai pemanasan. Joo Eun datang menjijing tasnya dan langsung masuk ke dalam ruang ganti baju tanpa menyapa Chan dan hanya melewatinya.

“Hey bodoh, perlu ku antar kau ganti baju. Kan lampu di ruangan itu belum dipasang” goda Chan

Joo Eun menoleh ke arah Chan dan mengepalkan tangan dan mengarahkannya ke arah Chan. Chan tertawa melihat respon dari Joo Eun

Sunbae Young duduk disamping Chan, tapi Chan tidak menyadari kehadiran Sunbae Young dan terkaget ketika melihat Sunbae Young sudah duduk tepat disampingnya.

“hyung....”kata Chan kaget

“Sebegitu menariknya kah Joo Eun sampai tidak menyadari kehadiran aku”

Sunbae Young sekarang yang menggoda Chan dan membuat Chan agak salah tingkah.

**************************

Joo Eun kali ini bergegas meninggalkan ruangan tempat latihan dan pulang ke rumah, ia sudah janji dengan eomma untuk mengantarkannya belanja kebutuhan rumah untuk bulan ini.

Joo Eun menunggu bus di halte depan kampus sambil asik mendengar lagu dari mp4 di tangannya.

“bodoh, kau mau ku antar?” Chan di balik mobil mini sedannya

Joo Eun menengok ke dalam mobil yang terdengar suara memanggilnya bodoh, ia memiringkan kepalanya untuk melihat dengan jelas pria yang berada di dalam mobil menggunakan kacamata hitam dengan baju berwarna biru tua itu. Setelah mengetahui bahwa yang di dalam mobil itu Chan, Joo Eun mengarahkan matanya ke arah lain sambil mendengus kesal karena harus berhadapan dengan Chan dimanapun.

Chan keluar dari mobil dan mengambil tangan Joo Eun dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Joo Eun terkejut sambil memandang kesekelilingnya, namun memang halte itu terlihat sepi hanya ada seorang bapak tua membaca koran di pojok kursi halte.

“YAAAAAA, Hwang chansung......kau gila....selalu saja menarik ku secara paksa!!!!! memang aku ini siapa mu sampai kau selalu melakukan ini kepada ku !!!!!!”

Joo Eun berteriak dalam mobil, Chan sudah bertindak keterlaluan kepada Joo Eun. Chan seperti tidak mendengarkan teriakan Joo Eun malah memasangkan seatbelt di badan Joo Eun, muka Joo Eun tambah memerah menahan marah melihat kelakuan Chan seolah tidak memperdulikan omongan Joo Eun.   

Joo Eun melepaskan seatbelt yang dipasang oleh Chan sebelumnya dan menoleh ke arah Chan dengan muka kesal.

“kau pikir aku perempuan yang suka temui di pinggir jalan !!!! jangan seenaknya ya....” kata Joo Eun menahan marah

Chan menjalankan mobilnya dan diam melihat Joo Eun yang sangat marah. Dalam mobil itu hanya terdengar suara musik yang dipasang oleh Chan ketika ia menginjak pedal gas mobilnya.

“hey tuan hwang chansung...aku bertanya baik-baik ya, kenapa kau selalu membuat keadaan hidup ku selalu tidak menyenangkan? Apa salah ku kepada mu?” kata Joo Eun dengan nada suara setenang mungkin.

Menurut Joo Eun ini sudah keterlaluan sikap Chan kepadanya, baru berkenalnya selama seminggu satu hari tapi Chan sudah berlaku seenaknya di dalam hidupnya. Salah satunya seperti terjadi kemarin sepulang kuliah, Joo Eun melihat Chan sedang bercanda dengan Junhyo di ruang tamu dan terlihat eomma memasak yang istimewa untuk ukuran keluarga aku hanya untuk Chan. Dan itu sangat berlebihan.

Chan menoleh kepada Joo Eun hanya beberapa detik kemudian kembali fokus menyetir.

“Chan....” Joo Eun mulai kehilangan kesabarannya

“aku hanya suka dengan keluarga mu, seperti keluarga ku sendiri. Itu saja”

Mendengar ucapan chan, Joo Eun hanya terdiam tanpa melanjutkan pertanyaannya yang sudah menumpuk di pikirannya. Melihat Chan yang harus tinggal di kota ini untuk mengejar impiannya dan jauh dari keluarga membuat Joo Eun agak menerima jawaban Chan yang menyukai keluarganya.

Mobil berhenti di depan rumah Joo Eun, terlihat Junhyo berlari ke arah mobil. Dengan wajah bersinar menggambarkan keceriaan anak berumur 7 tahun.

“hyung....” Junhyo menyambut Chan yang baru membuka pintu mobilnya.

Chan tersenyum ke arah Junhyo, “hei jagoan, bagaimana sekolah mu tadi? Apa si bodoh masih mengerjai mu lagi?” chan mengelus rambut Junhyo tapi matanya ke arah Joo Eun saat Chan mengatakan ‘si bodoh’

“si bodoh? Si bodoh? Jangan kau racuni adik ku dengan kelakuan buruk mu Hwang chansung” kata Joo Eun sambil masuk ke dalam rumah.

Eomma yang menyadari kehadiran Chan langsung menghampiri Chan yang sedang mengobrol di teras dengan Junhyo.

“nak Chan, kemari lagi? Tidak ada jadwal latihan?” kata eomma sambil tersenyum melihat Chan yang terlihat akrab dengan Junhyo.

“iya eomma, aku ada latihan cuma nanti jam 9 malam.” Chan melihat ke arah eomma yang sudah berpakaian rapi.

“mau kemana eomma?”

“eomma mau belanja kebutuhan sehari-hari untuk bulan ini bersama Joo Eun dan Junhyo, kamu mau ikut chan?” tanya eomma

“aku boleh ikut eomma?” tanya Chan sambil tersenyum kepada Junhyo

“boleh lah, ikut saja...sekalian bantu eomma bawa belanjaan nanti. Mengandalkan Joo Eun untuk membawa banyak belanjaan eomma tidak tega”

Joo Eun berdiri diambang pintu sambil melihat keakraban eomma dan Junhyo dengan Chan yang baru dikenalnya selama seminggu itu.

“ahhh eomma tidak usah ajak Chan, nanti banyak fans yang mengejarnya. Eomma tau sendiri fans di korea seperi apa? Mengerikan, bukan kita belanja tapi diikuti fans-fans perempuan yang berteriak-teriak”

“tidak akan seperti itu, aku sudah membawa topi dan memakai kacamata jadi tidak akan ada fans yang mengenali ku”

“ya sudah, ayo kita berangkat biar nanti pulangnya tidak terlalu malam. Nanti appa marah lagi kalau pulang malam, lagian Chan ada latihan jam 9” kata eomma sambil mengunci pintu rumahnya dan masuk ke dalam mobil.

************************

Chan mendorong troly tempat belanja ditemani eomma dan Junhyo, Joo Eun hanya mengikuti dari belakang. Melihat keceriaan Chan saat bersama dengan eomma dan Junhyo membuat Joo Eun merasa kasihan dengan kehidupan Chan. Mungkin Chan sangat kesepian hanya ditemani member-member 2PM yang lain untuk tinggal jauh dari keluarganya.

Chan berhenti dan mengangkat telepon, dan berjalan agak berjauh dari Joo Eun, Eomma, dan Junhyo.

“hmmm hyung, ada apa?” kata Chan membuka percakapan dengan seseorang diujung teleponnya.

“kau sedang dimana? Kau tidak berada di dorm?” kata Junsu

“ahhhh aku sedang berada di super market menemani keluarga Joo Eun berbelanja bulanan. Ada apa?” jawab Chan dengan cool

“Joo Eun? Siapa perempuan itu?”

“dia teman kampus ku, ada apa hyung? Kau menelepon ku hanya untuk bertanya aku dimana?”

“sepertinya Joo Eun itu pacar mu, ajak dia main ke dorm. Aku ingin melihatnya”

“hyung.....ada apa kau menelepon ku? Kalau hanya ingin mengobrol nanti saja setelah latihan hyung.”

“hahahaa...iya kau sepertinya tidak mau diganggu sedang menikmati kebersamaan dengan pacar baru mu itu.” Junsu menggoda

“hyung......aku tutup ya teleponnya “ Chan mengancam

“hahahaha...yasudah nanti malam saja aku berbicara dengan mu. Salam ya kepada Joo Eun mu itu” junsu menutup telepon sambil tertawa.

Chan berjalan ke arah tempat eomma dan junhyo menunggu, tapi chan kaget melihat Joo Eun yang mungkin dari tadi mendengar percakapannya dengan Junsu di telepon.

“sepertinya telepon yang penting, mereka menyuruh mu pulang?”

“sepertinya kau tidak suka kehadiran ku disini? Tapi aku tidak peduli yang penting eomma dan junhyo menyukai kehadiran ku” kata Chan sambil meninggalkan Joo Eun sendirian.

 

***********************

“Sepertinya kau sedang gembira sekali hari ini?” kata Junho yang sedang menonton televisi ditemani Chan yang sambil memakan pisang,makanan favoritnya.

“ahhhh, tidak...biasa saja. Kenapa?” kata Chan dengan mulut penuh dengan makanan.

“kau terlihat lebih bersemangat saat tadi latihan, lebih bersemangat dari hari-hari sebelumnya” kata Junho

“kan kita akan comeback bulan depan jadi aku harus berlatihan dengan semangat baru dong, semangat yang menggairahkan...” kata Chan diplomatis yang diakhiri dengan senyum manis di akhir perkataannya.

“kenapa tidak kau lakukan dari dua minggu yang lalu kalau kau semangat untuk comeback kali ini?” kali ini Junho memandang ke arah Chan

Chan yang menyadari sedang ditatap curiga oleh Junho pun langsung meninggalkan Junho masuk ke dalam kamarnya.

“Dancer baru yang tadi itu energik sekali dan memiliki kualitas yang bagus...dan dia sangat eksotik dengan warna kulitnya dan matanya yang bulat.” Kata wooyoung sambil duduk di tempat Chan sebelumnya.

Chan mendengar percakapan Woo dan Junho kemudian membuka pintu kamarnya dan mengeluarkan kepalanya, “dia sexy sekali, namanya Ayuma asal Bali. Sangat menarik” dan kembali menutup pintunya kembali.

“YAAAAAAAA....sudah kau masuk kamar Hwang chansung jangan ikut pembicaraan orang lain” Junho berteriak mendengar ucapan Chansung yang hanya mengeluarkan kepalanya.

“Bali itu Indonesia? Seperti Aira? Kenapa jadi banyak orang di Indonesia di lingkungan ini” kata Wooyoung menyadari Ayuma asli Bali.

Junho mengangguk mendengar ucapan wooyoung.

 

*******************

Pagi ini terasa lebih cerah di banding sebelumnya, Joo Eun dan Chan sedang pemanasan di belakang panggung mempersiapkan untuk tampil di acara penyambutan mahasiswa baru.

“Kau gugup, bodoh?” kata Chan yang melihat Joo Eun berusaha mengatur nafasnya.

Joo Eun hanya menoleh ke arah Chan dan melanjutkan mengatur nafasnya agar teratur.

“sepuluh menit lagi ya, kalian siap-siap dari sekarang” kata seorang pria dengan kaca mata tebalnya, sepertinya ia adalah panitia yang penyambutan ini.

Nafas Joo Eun semakin tidak teratur mendengar laki-laki itu, Chan menghampiri Joo Eun dan memegang pundaknya.

“rileks...tarik nafas, keluarin perlahan...lagi....”

Chan menuntun Joo Eun untuk melakukan sesuai dengan yang dikatakannya, dan Joo Eun hanya mengikuti apa saja yang keluar dari mulut Chan.

“bagaimana? Sudah agak rileks? Anggap saja seperti kita sedang latihan biasanya, kau harus lepas dalam setiap gerakan mu jangan kaku. Kamu pasti bisa melakukannya, aku percaya kau bodoh” kata Chan sambil berlalu dan melanjutkan pemanasan.

 

*******************

Joo Eun merebahkan tubuhnya di atas kasur di kamarnya. Hari ini melelahkan untuk Joo Eun, perjuangan latihan selama 2 minggu bersama seseorang yang sekarang dekat dengan keluarganya. Pria yang selalu menarik tangannya dengan kasar tapi membantu Joo Eun untuk tetap rileks ketika akan tampil tadi pagi. Pria yang selalu mengatakan Joo Eun bodoh tapi menarik tangannya ketika penampilan kami usai dan mengajak Joo Eun membungkukkan tubuhnya sebagai ucapan terima kasih melihat antusias mahasiswa baru yang bertepuk tangan melihat penampilan Joo Eun dan Chan bahkan tadi ibu rektor yang memaksa Joo Eun dan Chan untuk tampil bersama saat pertama kali mereka bertemu di ruangnya ikut berdiri sambil bertepuk tangan melihat penampilan Joo Eun dan chan.

‘kau sangat mengagumkan dan menarik tadi, senang mengenal mu, bodoh’ pesan dari Chan yang dikirimkan kepada Joo Eun.

Joo Eun yang membaca pesan dari Chan kemudian tersenyum sendiri, Joo Eun mengetik balesan dari chan tapi tidak mampu untuk merangkai katanya.

Sudah sekitar 10 menit Joo Eun mencoba merangkai kata untuk membalas pesan chan namun tak ada satu kata pun yang terketik dilayar handphonenya.

Joo Eun mulai mengetik, ‘aku memang menganggumkan dan kau baru menyadari itu’ ketika akan menekan replay, nomor Chan sudah muncul di layar handphonenya.

Joo Eun terdiam beberapa detik ketika menyadari chan memang meneleponnya.

“YAAAAA bodoh, kenapa kau tidak membalas pesan ku. Tidak tahu kah aku sangat sibuk tapi ku sempat kan untuk mengirim pesan kepada mu” Chan setengah berteriak ketika Joo Eun mengangkat telepon dari Chan.

 “YAAAA kau gila, bukan mengucapkan salam pembuka langsung saja berteriak seperti itu. Kalau untuk berteriak seperti itu jangan kau telepon aku, terima kasih”

Joo Eun mulai terbawa suasana yang ikut kesal mendengar Chan berteriak padahal sebelumnya Joo Eun sedang memikirkan sesuatu yang baik tentang Chan tapi seketika pecah.

“Joo Eun...jangan ditutup” kata Chan dengan cepat ketika menyadari Joo Eun menyucapkan terima kasih.

Joo Eun terdiam mendengar chan memintanya untuk tidak menutup teleponnya.

“Joo Eun...”panggil Chan di ujung telepon

“hmmmmm” jawab Joo Eun

“jangan ditutup, aku kan sedang berbicara” suara Chan mulai terdengar lembut.

“Tumben memanggil nama ku dengan benar, ada apa?” kata Joo Eun menyadari Chan tidak memanggil bodoh lagi tapi memanggil dengan namanya.

“memang tidak boleh aku memamggil nama mu yang asli, atau kau suka dengan panggilan bodoh? sepertinya panggilan bodoh sudah melekat dengan mu ya”

“kalau kau hanya membuat ku kesal jangan kau menghubungi ku lagi”

Joo Eun menyadari chan akan takut dengan ancamannya, membuat Joo Eun tesenyum sendiri dibalik teleponnya.

“berhentilah mengancam ku, aku ini 2PM. Kau masih berani mengancam ku?”

“terus kenapa kalau kau 2PM? Jujur saja aku tidak pernah memandang mu sebagai member 2PM”

“sudahlah...”

Chan malas berdebat, karena Chan meneleponnya bukan untuk berdebat. Chan hanya ingin mendengar suaranya. Sejak acara penyambutan mahasiswa baru usai, chan langsung meninggalkan kampus dan latihan untuk mempersiapkan comebacknya lusa di acara Music Bank.

“Chansung-ah, kau sedang menelepon siapa?” kata junsu

Joo Eun yang mendengar suara orang lain di ujung teleponnya langsung ingin menutup teleponnya.

“Annyeonghaseo, aku junsu” kata Junsu yang merebut handphone di tangan Chan.

“hyung....kembalikan handphone ku. Jangan ganggu aku hyung”

Chan yang berusaha mengambil telepon dari junsu.

“annyeonghaseo aku Joo Eun” jawab Joo Eun pelan,

Terdengar berisik di ujung telepon. junsu yang tertawa terbahak-bahak dan Chan yang setengah merengek untuk dikembalikan handphonenya. Suara di ujung sana semakin ramai, tidak jelas ada beberapa orang yang sedang bersama dengan Chan disana.

“annyeong, aku khun. Kau ‘si bodoh’ yang menarik itu ya?” kata khun di ikuti ketawa dari orang-orang disana. Cuma suara Chan saja yang terdengar merengek.

“hyung...keluar dari kamar ku” kata Chan

Chan mengusir Junsu, wooyoung, dan Khun dari kamarnya, dan mengunci kamarnya. Chan mengambil handphonenya yang tadi sempat ia lempar ke atas tempat tidurnya.

“bodoh, kau masih disana?” kata Chan mengangkat teleponnya dan memastikan masih terhubung dengan Joo Eun.

“hmmm, kau sedang di dorm? Ramai sekali?”

“iya, tadi wooyoung, junsu hyung, khun hyung masuk ke kamar ku dan merebut handphone ku” cerita Chan, kali ini suara Chan seperti anak kecil yang sedang merengek kepada ibunya ketika sedang dijahili oleh teman-temannya.

“owh begitu, siapa ‘si bodoh’ yang menarik itu? Bagaimana mereka mengetahui ku? Kau cerita kepada mereka tentang aku? Dan kenapa suara mu tiba-tiba berubah seperti anak kecil seperti ini berbeda dengan pertama kali kau menelepon ku tadi” kata Joo Eun sambil tersenyum malu mengetahui bahwa chan menganggap Joo Eun menarik dan bercerita kepada member 2pm yang lain tentang Joo Eun.

Mendengar Joo Eun yang mulai curiga dan banyak bertanya tentang yang terjadi,

“ahhh bodoh, kau tetap bodoh. Aku tutup teleponnya, aku masih ada kegiatan yang harus ke lakukan”

Chan menutup telepon. Chan yang merasa malu karena kejadian tadi menutup kepalanya dengan bantal pisang besar yang ia dapat dari fansnya.

“ahhhh bodoh, aku bodoh”

Joo Eun yang kaget mengetahui chan menutup teleponnnya tiba-tiba, Joo Eun terduduk di tempat tidurnya dan tersenyum sendiri melihat kejadian yang tadi terjadi.

 

********************   

   

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK