Evaluasi akhir bulan adalah sesuatu yang serius, bahkan terkadang bisa memicu persaingan antar teman sekalipun. Hasil evaluasi itulah yang nantinya menentukan apakah mereka masih pantas untuk berada di bawah naungan label tersebut atau tidak. Evaluasi itu adalah salah satu dasar yang menentukan apakah mereka pantas untuk debut, atau tidak. Lana memandang Eunha dan Jimin, keduanya sudah tidak lagi memasang wajah yang bercanda seperti sebelumnya. Lana menghembuskan nafas panjang, dia selalu benci persaingan seperti ini. Semoga hal yang dulu tidak terulang lagi, pikirnya.
“Rupanya kalian sadar betapa pentingnya pertemuan kita hari ini. Baiklah, sekarang kalian bisa duduk dan memposisikan diri kalian agar tidak mengganggu latihan kami. Ingat, perhatikan dengan benar dan pelajari. Nantinya, ini akan berguna untuk kalian sendiri”, ujar Kim Hee Jung lagi.
Lana dan teman-teman trainee nya kemudian memposisikan diri dan duduk di sofa dan lantai di pojok belakang ruangan. Semuanya diam dan memasang wajah serius. Sebenarnya, Lana bukanlah orang yang tidak bisa serius, hanya saja dia tidak suka keheningan yang mencekam. Keheningan yang dipenuhi dengan aura persaingan yang berlebihan. Menurutnya, persaingan hanya membuat teman berubah menjadi lawan, bahkan kadang bisa merugikan. Kadang, bisa muncul hal negative yang muncul dari persaingan yang tidak sehat. Apalagi di lingkungan seperti ini, dimana semua orang masing-masing bertahan untuk bisa menggapai impiannya.
Suara ketukan yang cukup keras di pintu membuat lamunan Lana terhenti. Serempak semua orang menoleh kea rah pintu. Hal yang terjadi kemudian tentunya sudah bisa ditebak, suara jerit tertahan dan bisik-bisik langsung terdengar dari sekitarnya. Seperti yang dikatakan Eunha, belum ada trainee yang tahu bahwa BIGBANG sendiri akan datang dalam sesi latihan kali ini. Suasana hening tadi langsung berubah menjadi sedikit chaos. Semua orang menjadi bersemangat tetapi juga tidak percaya diri di saat yang sama. Sementara Lana, dia hanya melirik sebentar ke arah pria itu kemudian berdiri, diikuti dengan member lainnya. Mereka langsung berdiri dan membungkuk menyambut kedatangan sunbae yang hanya bisa mereka dengar namanya.
“Baiklah, kalian semua bisa duduk kembali. Latihan hari ini akan segera kita mulai, bersama dengan sunbae kalian yang sudah meluangkan waktu untuk kalian hari ini. Jadi, perhatikan baik-baik jangan sampai ada yang terlewat. Perhatikan gerakannya, bukan wajah oppa-oppa kalian yang tampan-tampan ini!”, tegur Hee Jung setelah melihat fokus dari trainee tersebut telah berpindah.
“noona, biarkan saja. Kapan lagi mereka bisa melihat pria setampan aku dari jarak sedekat ini?”, canda Seungri.
Mereka semua tertawa mendengar kalimat Seungri, kecuali Lana. Lana hanya tersenyum formal kemudian mulai mengikat rambut panjangnya menjadi satu di belakang. Lana membuka kancing jaketnya, menampakkan tubuhnya yang hanya mengenakan tanktop putih. Lana kemudian meraih kacamata dari dalam tasnya dan mengenakannya, kemudian menggerakkan kepalanya untuk peregangan.
Lana sudah memasuki “mode serius”, istilah yang diciptakan oleh Jimin dan Eunha. Mode serius adalah ketika Lana benar-benar sudah memfokuskan dirinya pada sesi latihan –apapun itu- sampai-sampai kadang tidak akan mempedulikan hal yang menurutnya tidak penting, bahkan nyaris tidak tersenyum sama sekali.
“Baiklah, sepertinya kalian semua sudah siap untuk sesi latihan ini. Pertama, kita akan mendengarkan lagunya terlebih dahulu, kalian pahami dahulu yang disampaikan oleh lagu tersebut, baru kita berlatih gerakannya. Mengerti?”, ujar Jiyong sambil menyalakan musiknya.
Seisi ruangan kemudian kembali serius dan mendengarkan dengan baik lagu yang bahkan belum di rilis ke public tersebut. Jiyong memperhatikan satu persatu wajah yang ada di dalam ruangan tersebut untuk melihat reaksi dan tanggapan mereka. Menurutnya, ekspresi wajah lebih jujur dibandingkan kata-kata.
Setiap orang terlihat mendengarkan dengan serius sambil sesekali mengernyitkan dahi, beberapa bahkan terlihat terkejut. Jiyong hanya tesenyum melihat reaksi polos mereka. Namun, ketika melihat Lana, Jiyong balik terkejut.
Di balik kacamatanya, gadis itu terlihat menutup kedua matanya, namun bukan tertidur. Tubuhnya bergerak perlahan mengikuti irama musik, bahkan jarinya pun mengetuk-ngetuk lututnya mengikuti irama musik. Dia benar-benar menikmati dan masuk ke dalam lagu itu sendiri. Karena ketika lagu berakhir dan gadis itu membuka matanya, Jiyong dapat melihat ada yang berubah dari tatapan gadis itu. Gadis itu seolah bukan gadis yang sama yang bertemu dengannya 2 minggu yang lalu.
“Sekarang, perhatikan dengan baik”, ujar Kim Hee Jung.
Kelima member BIGBANG dan member CRAZY memulai latihan mereka. Meskipun mereka hanya sekedar latihan, namun mereka tidak terlihat main-main sama sekali. Bahkan, Seungri yang biasanya selalu bercanda menganggap latihan ini serius dan melakukannya dengan baik. Lagu yang baru saja mereka dengarkan memang memiliki konsep yang seksi, sehingga bukan hal yang aneh jika gerakan yang dilakukan sedikit provokatif.
Bagi Lana dan teman-teman di usianya, hal tersebut terlihat biasa saja. Namun, di mata Jimin yang baru memasuki usia 16 tahun, gerakan tarian tersebut sedikit membuatnya terkejut, tetapi juga bersemangat di waktu yang sama. Memasuki akhir dari lagu, gerakan yang dilakukan semakin intim, dan secara tidak sengaja pandangan Lana beradu dengan Jiyong melalui cermin yang ada di depan mereka. Jiyong hanya tersenyum menggoda, sementara Lana dapat merasakan pipinya memanas.
“Hei, kau baik-baik saja? Wajahmu memerah. Kau sakit?”, ujar Eunha yang duduk di sampingnya.
Lana hanya menggelengkan kepala, menandakan bahwa dia baik-baik saja dan kembali fokus. Ketika lagu berakhir, secara serentak mereka semua bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi. Pujian terdengar dari berbagai tempat, juga suara-suara memuja dari sebagian trainee. Lana hanya terdiam, meresapi dan mencoba mengingat setiap detil gerakan yang baru saja disaksikannya. Sementara Jiyong tengah berbicara serius dengan Hee Jung, mendiskusikan beberapa detail gerakan. Tidak berapa lama kemudian keduanya seperti mencapai kata sepakat dan kembali berkumpul dengan yang lainnya.
“Baiklah, kalian sudah mengingatnya kan? Sekarang kalian masing-masing akan diajari satu persatu oleh masing-masing member dari CRAZY untuk menentukan posisi dan movementnya. Agar adil, kalian tidak akan bisa memilih ingin diajari oleh siapa, tapi dengan undian ini. Siapapun nama yang muncul, itulah yang menjadi trainer kalian”, ujar Hee Jung sambil mengangsurkan gulungan kertas.
Setelah masing-masing trainee mengambil kertas mereka masing-masing, semuanya mulai bergerak menuju nama yang ada di kertas tersebut. Begitu pulang dengan Lana, dia mulai berjalan menuju Won Ah yeon, sesuai dengan nama yang ada di kertas tersebut.
“Ji Hye? Kau mendapatkan namaku?”, tegur Ah Yeon ketika melihat Lana yang datang mendekat bersama Jimin yang juga mendapatkan nama yang sama.
“eung, onnie.”, ujar Lana sambil tersenyum lebar. Jiyong yang kebetulan ada disana mengernyitkan dahi, bingung melihat keakraban antara kedua orang tersebut.
“Ah, dia adalah adik dari temanku”, jelas Ah yeon kepada Jiyong.
“Ah, annyeong haseyo, sunbaenim. Lee Ji Hye imnida”, ujar Lana sambil membungkukkan tubuhnya di depan Jiyong.
“Annyeonghaseyo, Choi Ji Min imnida”, ujar Jimin mengikuti gerakan Jihye.
Jiyong hanya mengangguk-angguk kemudian berlalu dari sana. Lana dan Jimin mulai bersiap-siap untuk memulai latihan. Lana membuka sepatunya dan mengenakan decker di lutut kirinya. Dia mengencangkan ikatan tali sepatunya dan mulai pemanasan dengan melompat-lompat kecil sambil mengencangkan kembali ikatan rambutnya. Jimin juga melakukan hal yang sama, mengencangkan tali sepatu dan ikatan rambutnya. Berbeda dengan Lana yang masih mengenakan jaketnya, Jimin memutuskan untuk membuka jaketnya.
Setelah selesai melakukan pemanasan, Ah Yeon, Lana dan Jimin mulai terlibat latihan dengan serius. Begitu pula dengan member dan trainee lainnya. Tentu saja mereka semua berlatih dengan serius, karena ini adalah pertama kalinya mereka harus melakukan latihan dibawah pengawasan senior yang namanya sudah menjadi representative dari perusahaan ini sendiri.
******************************************************************
olla! Sorry for taking so much time updating this one.
Sempet lupa passwordnya apa, dan, well, agak lumayan sibuk juga.
Untuk yang sudah mau baca makasih banyak, hugs and kisses for you all.
Saya tetap menunggu komen, kritik, dan sarannya. Love and subscribe juga ya.. hehe
- aikishi, xoxo.