Hati-hati dengan permintaanmu.
Pesan itulah yang selalu muncul dalam kisah lama
saat seseorang ditawari tiga permintaan.
Awas! Jangan ucapkan hal pertama
yang muncul di kepalamu...
Dalam pikiranku, semua dimulai dari blog itu. Aku tau bahwa itu sesesungguhnya tidak benar. Semua ini dimulai jauh sebelumny, bertahun-tahun silam, bahkan sebelum aku lahir. Tapi dalam pikiranku, rasanya tidak begitu. Rasanya seperti entah bagaimana, sebelum blog itu ada, hidupku tidak berbeda dari delapan tahun terakhir, sejak aku dan kakak ku Carina pertama tinggal dengan Aunt Jullya setelahh orangtuaku meninggal karena kecelakaan. Sepertinya, setelah blog itu, semua hal mulai menjadi aneh....
Awalnya blog itu adalah tugas bahasa Inggris. Guru kami, Miss Portia mengatakan kepada kami bahwa sepertinya menarik bila kami menggunakan 'media canggih baru' selain 'esai dan cerita konvensial'. Tapi Miss Portia ingin kami membuat blog sungguhan, dan harus mempunyai tema yang harus menarik.
Sayangnya, tidak semua murid menyetujui tugas yang diberikan oleh Miss portia. Sahabatku yaitu teman bangku Alice Taylor, dia tidak setuju dan hanya terus mengeluh. Aku hanya diam, karena aku sangat setuju dengan tugas yang diberikan oleh Miss Portia ini. Aku ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan dan sedikit berbeda. Jadi, kuputuskan untuk menuliskan tema tentang tiga permintaan. Itu lho, seperti yang diberikan oleh para peri.
Semasa kecil, aku sangat percaya bahwa peri itu benar-benar ada. Aku sering membaca buku dongeng dan melihat gambar peri juga menyenangkan apa yang akan kuminta jika suatu hari ada peri muncul disampingku dan memberiku tiga permintaan. Aku menulis permintaan tersebut dikertas yang telah kupotong di kertas kecil dan meninggalkannya dibawah bantal, di bawah pohon, atau dimana pun kupikir peri akan menemukannya.
Tahun pertama, eku benar-benar mendapatkan permintaanku : boneka putri peri cantik dalam baju hijau muda dan sepatu perak gemerlap, dengan sayap tipis dan mahkota.
Tahun berikutnya, segalanya berubah. Suatu hari saat aku bersekolah, kepala sekolah masuk ke kelasku. perempuan itu terlihat sangat pucat. dia membawaku ke kantornya dan menjelaskan bahwa Mum, Dad dan Carina bertabrakan dengan truk di jalan raya. Mum meninggal di tempat, Dad meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. dan hanya Carina yang bisa selamat. Aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya. mereka bilang setelah itu bahwa aku shock.
*Flashback*
Setelah aku berada dikantornya dia hanya mondar-mandir dan terus berkata "Oh, kau gadis kecil yang malang, Rayna! Kau gadis kecil yang malang!" dan berusaha memelukku.
"Ada apa Miss Maddy?" Tanya ku saat berada dalam pelukannya.
"Mobil yang membawa Orangtua dan kakak mu kecelakaan Rayna." Ia berkata dengan gagap sambil mengelus lembut rambutku.
"Apa?! tidak mungkin...." Aku menangis di dalam pelukkan Miss Maddy, dan seketika dunia menjadi gelap.
*End*
Lalu Aunt Jullya datang tidak lama kemudian dan membawaku kerumah sakit untuk melihat kakak ku yang sedang terbaring lemah di tempat tidurnya. Hanya sebentar aku berada disana dan Aunt Jullya langsung membawaku kerumahnya.
Saat Orangtua ku meninggal, bagiku para peri juga menghilang. Aku tidak percaya pada permintaan ajaib lagi karena satu-satunya yang kuinginkan selama masa suram itu adalah kecelakaan itu tidak pernah terjadi, Mum dad, Carina dan aku hidup bahagia. Carina dan aku hanya berbeda 1 tahun.
Oke, kau mungkin berpikir, lalu bagaimana dengan tiga permintaan itu? Apa yang akan aku tulis?
Ya pada dasarnya, permintaanku adalah:
1. Memenangkan Lotre supaya Aunt Jullya tidak perlu hemat dan menanbung untuk kami.
2. Hal yang seru terjadi padaku karena aku ingin menjadi penulis yang terkenal
3. Sepasang sepatu perak seperti kepunyaan Calestina, tapi sesuai dengen ukuran ku.
Tok.. Tok.. Tok.. Aku langsung melihat seseorang yang kini berada di depan pintuku.
"Hai Miss, tampaknya kau sedang sangat sibuk dengan sesuatu di layar Laptop mu. Boleh aku masuk?" Tanya gadis muda tersebut.
"Carina kau ini, memangnya kenapa kau tidak boleh masuk ke kamar ku." Jawab ku sambil menghadap kembali ke layar laptop, dan kini Carina sudah berada di samping ku.
"Tugas bahasa Inggris. Kekanak-kanakan bukan?" aku berkata kepada Carina yang kini sedang membaca tulisanku.
"Itu tak masalah, menurutku itu sangat menarik. Baiklah lanjutkanlah Pekerjaan mu. Aku akan ke dapur untuk membantu Aunt Jully." Kata Carina tersenyum, aku sangat suka senyuman ini batin ku. Lalu dia berjalan ke luar kamar ku.
"Ray." Panggilnya pelan, aku melihat kearahnya. "Hati-Hati dengan Permintaan mu."
*** Hai ini ff pertama ku, ini aku membuat karena aku terinspirasi dengan suatu novel. tapi cerita ini benar-benar berbeda dengan cerita aslinya. maafkan jika ada tulisan yang salah, dan bahasa yang sedikit berantakan, juga bahasa korea yang minim malah nyaris tidak ada.
Aku harap kalian suka! Selamat membaca^^
