Keluarga, satu kata yang sangat bermakna. Mereka yang selalu ada bersamaku selama ini, yang selalu membantuku disaat kesulitan, yang mau menerimaku apa adanya, yang selalu mendengarkan ceritaku disaat orang lain tidak mau mendengarkannya. Apakah.. apakah aku sanggup pergi meninggalkannya? tak melihat mereka lagi? tak bersama mereka lagi? Apakah aku sanggup?....
*backstage*
"Hyung?" tanya seorang pria tampan, tinggi, putih dan merupakan member termuda di grupnya itu.
Sama sekali tidak menanggapi pertanyaan pria itu dan berbicara kepada Xiumin, "Xiumin, pakaikan dasi ini untukku."
"Huh? baiklah.." jawab Xiumin kebingungan
"Hyung?" Sehun memanggil lagi
Luhan berterima kasih kepada Xiumin dan berkata "Gomawo Xiumin"
"Oke" jawab Xiumin
"Luhan hyung." Sehun memanggil Luhan lagi dan lagi
"Apakah rambutku terlihat berantakan?" Luhan terus mengabaikan Sehun dan malah bertanya kepada Suho
"Aniyeo, masih terlihat rapih. bagaimana dengan rambutku?" tanya suho balik
"Luhan hyung!" Sehun mulai kesal dan mencoba memanggil Luhan lagi.
Luhan mengabaikan Sehun, bahkan dia tidak menatapnya sama sekali dan menjawab pertanyaan Suho "Rapih, seperti biasanya. masih terlihat tampan" sambil tersenyum dengan sangat manis
"Haish, kau ini.." suho tersipu malu mendengar perkataan luhan
"Luhan hyung, apakah aku membuat kesalahan? mengapa kau mengabaikan ku?" tanya sehun kesal karena luhan terus mengabaikannya
"Kajja kita naik ke panggung d.o-yaa" Luhan tidak menanggapi pertanyaan Sehun dan menarik tangan D.O
"Kajja" jawab D.O
EXO fighting!!
"Mianhaeyo Sehun-ah" jerit Luhan didalam hatinya sambil menahan tangis saat berjalan menuju panggung
Konser berjalan dengan lancar dan sangat menyenangkan. Namun, selama menyanyikan lagu moonlight, Luhan tidak bisa lagi menahan tangisnya, air matanya jatuh membasahi pipinya. Yang ada di pikirannya saat itu adalah dia tidak sanggup meninggalkan semuanya begitu saja, tapi rasa sakit yang dirasanya sudah tidak bisa tertahan lagi, dia terus bergelut dengan pikirannya.....
--------
konser yang dilaksanakan di beijing ini sudah selesai, huh rasanya lega sekali aku bisa ikut dalam konser sampai selesai. Tapi, apakah.. konser selanjutnya akan demikian? ah entahlah.. Aku selalu ingin ada dalam konser sampai hari tua ku bersama yang lainnya. Tapi, kesehatanku.... Haish jinjja! aku bahkan tidak bisa melihat wajah sehun saat konser. Mianhaeyo sehun-ah, aku tidak bermaksud mengabaikanmu, aku hanya tidak sanggup untuk melihat wajahmu saat itu. Aku takut, aku hanya takut kehilanganmu, aku takut tidak bisa meninggalkanmu. Tapi aku mohon, sekali saja.. sekali ini saja aku ingin melihatmu..
"Kajja kita minum bubble tea" ajak Luhan kepada Sehun secara tiba-tiba
"Mwo? wah tumben sekali hyung kau mengajakku minum bubble tea.. biasanya kan aku yang mengajak mu duluan" jawab Sehun bingung
"Sudahlah , kajja. Aku yang bayar"
"Jinjja? wah tidak seperti biasanya.. janji ya kau yang bayar.."
"Iya, ayo kita berangkat sekarang. nanti keburu malam"
"Oke hyung, kajja!"
"Cepat hun...." meninggalkan Sehun yang sedang memakai sepatu
"Tunggu sebentar lagi hyung.." sambil menalikan tali sepatunya
"ayo hun cepattt..." terus berjalan meninggalkan Sehun
"Hyung tunggu, jangan terlalu cepat jalannya" teriak Sehun sambil berlari menghampiri Luhan
"Kajja kita masuk, rasa apa hun?" tanya luhan
"Green tea!" menunjuk bubble tea rasa green tea di daftar menu
"Oke, green tea 2!" memanggil pelayan dan memesan dua bubble tea rasa green tea
"Sebenarnya ada apa hyung? sepertinya ada yang aneh.. Kemarin hyung mengabaikanku, sekarang malah mentraktirku beli bubble tea" tanya Sehun keheranan
" Tidak ada apa-apa kok.. aneh? Apanya yang aneh?" jawab Luhan sambil tersenyum dengan sangat manis ke arah Sehun.
"Jinjja? Yasudah.. mungkin hanya perasaanku saja" membalas senyuman Luhan
"Nah ini dia, ayo cepat habiskan hun!" Seru Luhan pada saat bubble tea sudah datang
"Ayo kita lomba.." ajak Sehun
"Ayo, siapa takut! 1.. 2.. 3 mulai!!" seru Luhan sambil bersiap meminum bubble tea nya
"sruut.. sruut.." Sehun meminum bubble tea dengan cepat
"sruut.. sruut.." Luhan juga mulai meminum bubble tea nya dengan cepat. Namun di tengah-tengah perlombaan meminum bubble tea tersebut, Luhan sejenak berpikir..
"Apakah aku sanggup? Apakah semua ini harus ku lakukan? Apakah tidak ada jalan lain? Apakah aku tidak bisa lebih lama dengan semua member terutama dengan seseorang di depan ku ini? Ah aku sungguh tidak bisa! Apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku akan jadi orang yang paling egois jika aku meninggalkan mereka semua? apakah semua akan baik-baik saja ketika aku pergi? haish jinjja, aku sungguh tak tahu, aku sungguh
"Hyung" panggil Sehun
"tak bisa ah ak.."
"Hyung!" sentak Sehun menghentikan lamunan Luhan
"Huh? " Luhan tercengang kebingungan
"Yaaak hyung!! apa yang sedang kau pikirkan? tadi katanya kita berlomba, dan aku pemenangnya. lihat ini hyung!" teriak Sehun sambil menunjukkan gelas bubble tea nya yang sudah kosong
"Ah, kerja baguss.." Luhan mengelus rambut Sehun sambil tersenyum dihadapannya dengan manis
"Hyung(?)" Sehun kebingungan melihat kelakuan Luhan yang menurutnya semakin aneh saja
"Kajja kita pergi dari sini" ajak Luhan sambil bersiap untuk pergi
"Mau kemana kita hyung? ini sudah jam 11.00 malam" jawab Sehun kebingungan
"Kajja kita ke sungai Han!" ajak Luhan