Hujan turun sepanjang hari. Langit mulai senja. Aku duduk disudut taman kota dengan air mata yang luruh bercampur hujan. Kulihat layar ponselku dan menghapus beberapa panggilan tak terjawab dari sahabatku. Hatiku sangat pedih, melihat lelaki yang kucintai sedang berduaan dengan wanita itu. Wanita yang telah menghancurkan hubungan kami. Memang, sekarang kami sudah tidak terikat lagi dengan sebuah 'status'. Dan hubungan kami telah berakhir setahun yang lalu. Tetapi setidaknya aku masih memiliki perasaan kepadanya, Oh Sehun.
“Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Tak bisakah kau mengangkat panggilanku?” tiba-tiba datang sahabatku dan memayungiku dari belakang.
“Entahlah. Maafkan aku. Dari mana kau tau aku ada disini?” aku berbalik bertanya padanya.
“Aku ini sudah menjadi sahabatmu selama 4tahun. Pasti aku akan selalu tahu keberadaanmu tanpa kau memberitahuku.” Ungkapnya.
“Ah kau ini seperti Tuhan saja!”
“Haha. Sudah jangan terus menangis seperti ini, ayo kita pulang. Hujan semakin deras, kau akan sakit. Akan kumasakkan makanan kesukaanmu.” Lalu ia menarik paksa tanganku dan kami pun pulang bersama. Beruntungnya aku memiliki sahabat seperti Minah, yang selalu membuat hatiku terasa hangat disaat aku kedinginan, dan yang selalu membuatku tersenyum disaat aku bersedih.
Sesampainya di rumahnya, dia langsung bergegas ke dapur sementara aku langsung pergi ke kamarnya. Aku sudah biasa berkeliaran di rumah ini.
“Eun Hye-aa, kenapa bajumu begitu basah?” ucap seorang lelaki dibelakangku. Kemudian aku membalikkan badan.
“Eeoh Woo Bin oppa, tadi aku kehujanan.” Ucapku
“Kenapa kau masih menggunakan seragam sekolah? Apa kau tidak pulang bareng dengan Minah?” tanyanya.
“Aniiyo, aku tidak pulang bersama Minah karena ada urusan.” Bohongku.
“Oh yasudah, cepat bersihkan dirimu sebelum masuk angin.” Suruhnya
“Nde oppa.”
Setelah membersihkan diri dan mengganti seragamku dengan pakaian Minah yang aku pinjam, aku lalu pergi ke dapur berniat untuk membantu Minah memasak.
“Ada yang bisa aku bantu?” ujarku sambil memakai celemek berwarna kuning pemberian dari Woo Bin oppa.
“Ah sudahlah kau duduk saja. Ini hampir selesai.” Lalu Minah melepaskan celemek yang baru saja aku pakai dan memapahku ke meja makan. Kemudian ia kembali ke kegiatan sebelumnya yang hampir selesai itu.
Tak lama, beberapa mangkok berisikan sup ikan kesukaanku sudah ada dihadapanku.
“OPPA CEPAT TURUN. MARI MAKAN BERSAMA!” Eun Hye berteriak memanggil Oppanya.
“OPPA SUDAH MAKAN!” balas Woo Bin oppa.
“Bisakah kau tidak berteriak?” tanyaku.
“Hehe. Sudah kebiasaan.” Gumamnya malu-malu.
Selanjutnya kami pun makan berdua. Dan aku habis 2mangkok. Mangkok yang pertama memang bagianku. Dan yang kedua? Itu seharusnya untuk Woo Bin oppa. Hehe.
Selesai makan, kami pun masuk kedalam kamar Minah untuk beristirahat. Malam ini aku memutuskan untuk menginap di rumah Minah karena kedua orang tuaku sedang pergi keluar kota untuk melaksanakan kunjungan kerja. Aku duduk terdiam di jendela kamar sedangkan Minah sedang asyik bertelepon dengan Kyungsoo pacarnya.
-Flashback-
@SMP Sekang
Aku berjalan di antara ratusan buku yang berjajar rapi di atas saf-saf rak. Jari telunjukku menjelajahi deretan judul buku berharap buku yang sedang kucari segera ditemukan. "The Mesmerist" itulah judul buku yang sedang kucari. "Ah ini dia!" gumamku setelah meenemukannya. Ku ambil buku itu dan tiba-tiba terlihat seorang namja dari balik rak. Ia menatapku dengan lembut, senyuman indah terukir di wajahnya. Ku balas senyuman itu dan aku berjalan menuju ruang membaca. Namja itu terus mengikutiku dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya. Kududuk disebuah kursi disudut ruangan itu, dan namja itupun ikut duduk disampingku.
"Oh Sehun! Bisakah kau melepaskan senyuman mautmu?" kuberanikan diri untuk membuka pembicaraan setelah sekian lama kami duduk bersampingan. Sebenarnya daritadi aku tidak membaca dan hanya membuka-buka halaman saja. Bagaimana bisa fokus bila kekasihku terus saja menatapku sembari tersenyum?
Sehun tetap tidak melepaskan senyumannya itu. Dia malah mendekatkan kepalanya ke wajahku semakin dekat dan semakin dekat. Ditutupkan matanya dan tiba-tiba CUP! bibir tipisnya mengecup manis pipi kiri ku. Mata terbelalak kaget, bulu kudukku terasa berdiri, dan jantung tiba-tiba seperti berhenti berdetak. Aku terdiam kaku. Pipiku terasa memanas. "Ahh sehunnn apa yang telah kau lakukan???" batinku.
Kemudian Sehun berdiri dengan gugupnya. "Mmiianhaeyoo.." ucapnya gugup. "Eun Hye-ya, saranghaeyo" kemudian Sehun berlari meninggalkan perpustakaan. Meninggalkanku yang masih terbujur kaku.
-Flashback End-
“HEY!” tiba-tiba Minah mengagetkanku.