Sinar matahari mulai nampak, mata yang tertutup rapatpun mulai terbuka perlahan. Dilihatlah sekitarnya dengan tingkat kesadaran belum sepenuhnya. Iapun menguap sambil merentangkan kedua tangannya, kedua matanya rasanya seperti ingin tertidur kembali namun
Doooorrrr
“Woy bangun boy!”, teriak Yonghwa pada adiknya, Sungjae.
“Aishh hyung! Mengagetkan saja! “, balas Sungjae sambil melempar batalnya.
“Beraninya melempariku, yak! Bangun ! kuliah jam berapa ! yak!”, kata Yonghwa sambil mengacak – acak rambut adiknya. Sungjaepun langsung bangkit dan memukul kepala kakaknya.
“Yak! Tidak sopan sama sekali!”, bentak Yonghwa
“Mian”, kata Sungjae singkat lalu berlari ke kamar mandi.
“Yak! Berangkat kuliah sendiri ya! Jangan numpang!”, omel Yonghwa lalu meninggalkan kamar adiknya.
“Ada apa dengan adikmu ?”, kata ibunya, Jung Nara pada Yonghwa
“Omma, dulu sewaktu omma mengandung Sungjae, omma nyidam apa? Kenapa ia bisa seperti itu ? “, kata Yonghwa datar.
“Dasar anak ini”, kata Jung Nara sambil menjitak kepala Yonghwa.
“Ommaaaaaaa!!!”, kata Yonghwa sambil cemberut, ommanya malah tertawa.
***
“Em..em..em.. check check check..ah kenapa suaraku menjadi seperti ini, aah ah”, kata Joy sambil memegangi tenggorokannya
“Good morning everyone, today i will show you about tradition in South Korea”, kata Joy sambil berkaca didepan kaca besar didalam kamarnya.
“Joy-ya ani Sooyoung ya, kajja, mari sarapan kemudian oppa antar kamu ke tempat perlombaanmu”, kata Daesung
“Joy saja. Arrasseo oppa”, kata Joy sambil tersenyum tipis
“Aigoo, cantiknya adikku, tambah cantik jika senyumnya dilebarkan sedikit lagi”, rayu Daesung namun Joy tidak memperdulikannya dan meninggalkannya.
“Jadi kamu sudah siap sayang untuk lomba hari ini ?”, tanya mamanya, Song Sena saat makan bersama.
“Siap”, jawab Joy singkat.
“Ingat kamu harus menang, uri Sooyoung”, tambah mamanya.
“Arra”, jawab Joy singkat.
“Joy ya, apa kamu sudah selesai? Kajja”, ajak Daesung
“Nde”, jawab Joy singkat sambil bangkit dari tempat duduknya.
“Omma Appa, kita berangkat dulu”, kata Daesung sambil membungkukkan badannya.
“Aigoo, yeobo, lihatlah anak kita, cantik sekali “, kata Song Sena pada suaminya,Park Hyunbin.
***
“Omma! Dimana hyung?”, kata Sungjae pada ommanya
“Oh dia sudah berangkat dari tadi “, jawab ibunya
“Aishh, kenapa hyungku gila”, omel Sungjae
“Yak, dia kakakmu!”, omel Ibunya
“Arraseo omma, aku berangkat dulu “, kata Sungjae dengan gaya imutnya.
“Lihat saja Yong hyung, aku akan hancurkan kamarmu. Lihat saja!”, omel Sungjae sambil berjalan menuju halte.
“YAKKK! Lambat sekali, cepatlah aku ada kelas pagi!”, kata Yonghwa sambil berdiri diatas motornya.
“Ah Hyungku,aaaa “, kata Sungjae dengan manja sambil berlari menuju kakaknya.
“Dasar lebay”, kata Yonghwa singkat
“Kajja, hyung!”, kata Sungjae.
Yonghwa adalah mahasiswa hukum tingkat akhir statusnya saat ini sedang dikejar tugas skripsi. Sungjae, mahasiswa seni statusnya mencari-cari obyek gambar yang bangus biar hasil gambarnya bisa dijual. Walaupun terlihat santai, ia mahasiswa yang sangat pintar. Ia bahkan dapat naik 2 tingkat diatas teman-temannya, yup dia sangat kreatif.
“Ya mboya, ramai sekali “, kata Yonghwa saat menurunkan adiknya di fakultas seni.
“Oh iya hyung, ada lomba debat tentang seni tapi pakai bahasa inggris”, jawab Sungjae
“Kenapa tidak dijurusan bahasa inggris saja?”, tanya Yonghwa
“Karena salah satu dari mereka adalah calon istriku”, jawab Sungjae
“Yak!!!!”, kata Yonghwa sambil memukul adiknya.
“Mana aku tau hyung hyung, pergilah sana!”, usir Sungjae sambil mengeluarkan kamera dari tasnya.
“Iya aku doakan salah satu calon istrimu ada dilomba itu, aish, aku pergi dulu”, kata Yonghwa lalu berlalu.
“Ini kenapa dengan lensaku, aigooo”, kata Sungjae sambil berjalan menuju ruang kuliahnya.
***
“Jangan gugup, rileks saja, arraseo, Sooyoung”, kata Daesung
“J.o.y”, kata Joy
“Yak, namamu Sooyoung”, kata Daesung
Merekapun turun dari mobil dan berjalan menuju tempat perlombaan, Joy merasa tidak nyaman dengan tenggorokannya.
“Oppa, tolong belikan aku air putih, jangan dingin, aku akan menunggu dibangku ini. Ditempat ini tidak panas karena ada pohon besar ini ”, kata Joy, Daesungpun pergi untuk membelikan Joy air minum.
“Ah sangat ramai”, kata Joy
“Aigoo, ada apa dengan kameraku ini? Ah jika ini rusak, aku mau cari uang dari mana, aigoo. Coba untuk potret saja”, kata Sungjae sambil mencari objek gambarnya.
Dilihatnya seorang gadis menggunakan baju putih dengan rok berwarna hitam yang sedang fokus membaca disebuah bangku dengan pohon besar disampingnya, ia terlihat sangat tenang dan terlihat manis, ah pasti dia memiliki sifat yang lembut pula. Sungjaepun mengambil foto pohon besaritu.
Cekrrrikkkk...............
