“Ah semua ini seperti mimpi buruk buatku. Aku dan dia ? bersatu ? ah maksudku menikah ? lelucon macam apa ini ? yah lebih baik aku naik kepuncak gunung daripada menikah dengannya”, - Sungjae
“Dia pikir ini tidak mimpi buruk bagiku? Ini seburuk buruknya mimpi burukku. Ah dia? Ah dia bukan kelasku sama sekali. Pria kekanak-kanakan! Ceroboh ! manja! Aku tidak ingin menemuinya apalagi hidup bersamanya”- Joy
“Aku berada diposisi sangat sulit, oh tidak sebenarnya biasa saja. Tidak begitu berpengaruh padaku. Hanya saja adikku harus lebih dulu membina hidup bersama dengan orang lain. Aku ? Iri ? tidak sama sekali. Jodoh itu sudah ada yang mengatur, kita hanya perlu mencarinya saja. Iyakan ? “ – Jung Yonghwa
“Kalo saya? Saya diposisi sangat sulit, adik cantikku harus menikah lebih dahulu dariku. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka saling mencintai dan umur mereka cukup ideal untuk menikah, tapi umurku lebih ideal dari umur mereka, iya begitu “, - Daesung..
Ini bukan seperti kisah cinta yang indah dan mengharukan, ini kisah yang sangat memusingkan. Dua sejoli yang harus hidup bersama. Dengan dua kepribadian yang sangat berbeda. Mereka harus menjalani kehidupan mereka dengan kondisi yang sudah dapat diprediksi ketika dua orang tidak saling mencintai diharuskan untuk hidup bersama. Apakah kehidupan mereka akan selalu seperti ini? Ketika datang orang – orang dimasalalu mereka, apakah mereka masih tetap bertahan? Apakah rumah tangga mereka akan berakhir?