home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > FRIEND (ZONE)

FRIEND (ZONE)

Share:
Published : 31 May 2015, Updated : 15 Jun 2015
Cast : Cho Kyuhyun, Lee Na Ra, Kris Wu
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |6024 Views |1 Loves
FRIEND (ZONE)
CHAPTER 1 : How It All Begins And (almost) End

“Aku tidak pernah setuju dengan anggapannya padaku. Dia selalu menyebutku sebagai sahabatnya, dan sampai akhir dunia aku tidak akan menyetujui hal itu. Bagiku, di dunia ini tidak ada persahabatan antara pria dan wanita. Salah satu di antaranya akan jatuh cinta. Entah mereka akan berakhir bahagia atau nestapa, aku tidak pernah tahu. Sejujurnya aku benci menebak-nebak. Dan untuk Cho Kyuhyun..bagaimana bisa dia menyebutku sahabatnya ? dia benar-benar idiot. Sialnya..aku jatuh cinta pada idiot itu. Mati-matian. “ Lee Na Ra

“Dia adalah gadis tercantik yang pernah aku temui. Aku mendeskripsikannya sebagai cantik. Karena hanya kata itu yang bisa aku katakan. Deskripsi yang hanya akan kuberikan padanya. Karena seperti perkataan orang bahwa cantik adalah hal yang relatif. Dia adalah deskripsi wajah menawan yang menurut para seniman adalah deskripsi karya seni tanpa cela. Dengan kata lain sempurna, setidaknya bagiku saja. Aku suka memandanginya saat tidur, menciumnya dengan rakus sampai kami hampir kehabisan nafas. Aku mencintai makiannya, wajah dinginnya yang menyebalkan juga setiap apa yang ada dalam dirinya. Aku mencintai Lee Na Ra, sebanyak itu. “ ChoKyuhyun

Pria bertubuh tinggi tegap dengan kulit seputih porselen itu berjalan cepat menyusuri sebuah tangga memutar di sebuah rumah besar. Langkahnya nampak begitu ringan, tahu bahwa "kesenangan" paginya akan segera didapatkannya sebentar lagi.

Dia memutar knop pintu bercat putih itu dan tersenyum puas mendapati seorang gadis masih bergelung dengan selimut tebalnya. Matahari yang bersinar melalui celah-celah jendela kamarnya seolah tidak menganggu tidur gadis itu sama sekali. Untuk sejenak pria itu -Cho Kyuhyun- tertegun. Dia mendadak disorientasi dengan sekitar, hampir melupakan tujuan awalnya datang ke kamar itu di pagi hari. Wajah gadis itu seolah bersinar diterpa cahaya matahari, selama beberapa saat nampak begitu menyilaukan.

Kyuhyun mendudukkan dirinya di tepi ranjang, berlama-lama memandangi wajah tidur itu. Tidak lelah, alih-alih bosan. Dia lalu tersenyum, untuk alasan yang begitu sederhana, memandangi gadis itu dan dia sudah sebahagia ini.

Gerakan ringan gadis itu menyadarkannya, membuatnya kembali pada kenyataan sekaligus tujuannya mendatangi gadis itu.

"Ra-ya!!! Bangun!!!!" teriaknya. Suara itu menggema memenuhi ruangan bercat pink itu. Suara Kyuhyun keras, sangat keras hingga mungkin orang-orang di lantai bawah rumah itu bisa mendengarnya. Tapi, gadis yang diteriaki oleh Kyuhyun sama sekali tidak bereaksi, dia tetap pada posisi miring tidurnya yang nyaman. Tak terganggu, seolah mati.

"Ra-ya bangun!! Ini sudah siang!!!" Teriak Kyuhyun  lagi, gadis itu hanya menggeliat, lalu menarik lengan Kyuhyun hingga  pria itu berguling di sisi tempat tidurnya. Si gadis memeluk Kyuhyun, mengabaikan keterkejutan pria itu karena pelukan tiba-tiba mereka.

" Lima menit lagi Cho." Ujarnya, dengan suara serak khas bangun tidur.

"Y-yak, ini sudah siang." Kyuhyun mencoba kembali berteriak, walaupun gagal total. Jantungnya bertalu-talu karena posisi mereka saat ini. Jarak mereka begitu dekat, mungkin sedekat detak. Kyuhyun bahkan bisa dengan jelas menatap wajah gadis itu -Lee Na Ra-. Wajah yang menurut deskripsi seniman adalah wajah cantik tanpa cela.

Mati saja kau Cho Kyuhyun! Rutuknya dalam hati, karena gadis itu dengan mudah mempengaruhinya tanpa perlu bersusah payah.

"Hmm.. Aku tahu." Na Ra berbicara lagi, kali ini sedikit mendongakkan wajah, membuat wajahnya begitu dekat dengan wajah Kyuhyun. Dan pria itu hampir lupa cara menarik nafas. Semoga persediaan oksigen di bumi ini tidak habis, mohonnya. "Kau tidak lelah apa?" Na Ra bertanya, membuyarkan pikirannya.

"Ne?"

"Berteriak setiap pagi padaku. Kau tidak takut aku akan mengalami gangguan pendengaran?" Gadis itu merajuk dengan nada datarnya.

"Salahkan dirimu yang selalu bangun siang. Jika seperti ini terus, siapa pria yang mau menikahimu Lee Na Ra?" Kyuhyun menggerutu, tapi jemarinya mengusap lembut permukaan pipi gadis itu, merasakan tekstur selembut kapas di tangannya.

"Cho Kyuhyun." Jawabnya singkat. Kyuhyun ingin melompat atau berteriak kegirangan saat itu. Mungkin Na Ra tidak serius dengan ucapannya. Tapi, untuk pertama kalinya dalam sepanjang sejarah hidupnya ia ingin menjadikan lelucon sebagai sesuatu yang serius. Termasuk lelucon Na Ra barusan.

"Bangunlah, kau harus pergi ke kampus." Kyuhyun mencoba mengalihkan pembicaraan. Mendistraksi otaknya yang mulai berpikiran tidak waras.

"Hari ini bolos saja. Aku malas."

"Lee Na Ra."

"Kau cerewet sekali Cho."

"Aku ini lima tahun lebih tua darimu, jadi kau harus memanggilku-"

"Ahjussi Cho. Itu terdengar menarik." Potong Na Ra cepat membuat Kyuhyun merengut. Kesal.

"Yak!"

"Baiklah-baiklah, aku akan bangun. Kau puas sekarang?" Na Ra bersungut lalu turun dari ranjangnya, sementara di sisi lain Kyuhyun tidak rela karena gadis itu melepaskan pelukannya.

"Cepatlah bersiap-siap, eomma sudah menunggu di rumah."

Kyuhyun setengah berteriak saat Na Ra sudah menghilang di balik pintu kamar mandi. Pria itu mendecakkan lidahnya lalu mulai merapikan tempat tidur Na Ra tanpa bicara.

Dan Kyuhyun selalu berharap bahwa dia bisa terus seperti ini di banyak hari di masa depan. Teriakan, pelukan, dan gerutuan selamat pagi khas mereka. Dia tidak akan keberatan, selama itu bersama Lee Na Ra.

**

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK