home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > 24/7 "Anata Ga Iru No Heaven"

24/7 "Anata Ga Iru No Heaven"

Share:
Author : alibaagil
Published : 21 May 2015, Updated : 04 Jun 2015
Cast : Jeon Jungkook ,Suzy Bae ,Song Mino, Mayuyu Watanabe
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |4915 Views |1 Loves
24/7 "Anata ga Iru no Heaven"
CHAPTER 2 : Old Cymera

   Suzy gadis cantik kelahiran 10 Oktober ini memiliki tinggi tubuh 166 Cm dan paras cantiknya iu mampu menghipnotis mata kaum adam apalagi suzy adalah ketua ekskul karate di sekolahnya .Sifatnya yang selalu menyebar senyum kesetiap orang itu pun memberi kesan tersendiri kepada orang yang mengenal dirinya.Renang adalah hobinya berbanding terbalik dengan Jungkook yang tidak bisa berenang

 

 

    “Good job Jung…”ucap suzy kepada Jungkook

 

    “Apa maksudmu ?” Tanya Jungkook

 

    “Pernyataanmu tentang Global Warming tadi di kelas”

 

    “Lalu ?”

 

    “Itu keren….eniwei darimana kau tahu tentang semua itu?”

   

    “Dari percakapan para daun dan pohon “ jawab santai Jungkook dengan melihat langit yang sangat cerah saat itu

   

    “Haeeeeeerrrrrr oh iya Jung nih kamu dapat bunga dari Ri Rin “Suzy menyodorkan bunga mawar dari Ri Rin ke Jungkook

 

    “Benarkah ?” senyum terpancar dari raut wajahnya “hmmm sepertinya emansipasi wanita sudah berlaku di negeri ini” lanjutnya.

 

    “Ha..ha..ha.. aku juga berpikiran yang sama,wanita memberikan bunga ke pria? Dimana harga dirinya sebagai seorang wanita” cetus suzy sambil memain-mainkan bunga mawar yang dipengangnya

 

  “Oh iya suzy apa bener kamu pacaran ama kakak kelas”Tanya Jungkook penasaran

 

  “Tahu darimana? Suzy balik bertanya

 

  “Aku tahu dari rumput yang bergoyang” jawab Jungkook asal

 

  “Ah..ngga mungkin,Jung.. perasaanku udah bener bener hilang” Suzy berkeluh kesah

 

  “Alah….apa sih kurangnya ? kemarin katanya ‘top abis tunggu kabar selanjutnya’ sekarang malah sok perfeksionis.. ngga bias menerima kenyataan aja kalau tiap laki-laki pasti ada kelemahannya…you can be selective, hunny..but you should not be too perfeksionist , lama-lama kau bakalan susah cari pacar.Semua karena dirimu terlalu idealis dalam melakukan proses pendekatan” sahut Jungkook

 

  “Aku bukan bermaksud sok perfeksionis…”

 

  “Cuma…? “

 

  “Masalahnya bukan itu…”

 

  “Jadi apa ? “

 

  “Ya, aku juga tahu tiap orang punya kelemahan.Tapi kan yang jadi pertanyaan, apa kita sreg atau ngga dengan kelemahan itu . Apa kita bisa menerima atau ngga. kau boleh bilang aku ini egois karena aku ngga biasa menerima kekurangan dia yang ini, sementara aku juga punya kelemahan, as human being, right ? tapi sorry , aku terlanjur ill-feel seketika…ya, kau tahu sendiri lah, namanya juga PDKT , semua serba di nilai , perasaan juga ngga bisa dipaksa-paksa”

 

  “Eh, bisa aja lagi, seiring berjalannya waktu”

 

  “Haeeeeeeeeerrrrrrr…seiring berjalannya waktu..”

 

  “Atau kita biarkan saja apa adanya seperti air mengalir…”

 

  “Heheheh air mengalir “

 

  “Atau kita serahkan saja pada rumpur yang bergoyang ?”

 

  “Haaaahhhhaaaaa…boleh juga tuh”

 

  “Let it flow lah “ Udara sejuk menerpa tubuh suzy dan Jungkook.Suzy sesekali membetulkan rambutnya yang bergerak-gerak di tiup angin.

 

  “But seriously , dalam kamus ku ngga ada yang namanya coba-coba if you feel that you don’t like the guy,then you don’t like the guy.If you feel that you like the guy. it has to be easier, because you like the guy. Karena kalau memang dia buatku, takdir akan memudahkanku untuk bisa melihat lebih jelas bahwa dia memang buatku ” Suzy berkata mantap

 

  “ Iya sih aku setuju.tapi bukannya kamu tadi cerita kalau kamu dari pertama sebenarnya suka sama cowok itu ?

 

  “Heah.. itu dia, aku sempat ngerasa kalau aku emang suka sama dia . Ada beberapa hal yang cukup menonjol dari dia yang bikin aku tertarik. Pinter, baik, ganteng. Kriteria umumlah.. Cuma…” Jungkook memandang suzy tanpa berkedip.

 

 “Cuma..ada sesuatu kejadian gitu deh”

 

  “Apa?”

 

  “Ah.,.kasian..”

 

  “Emang apa sih” Jungkook semakin penasaran

 

  “Ya…intinya ada kejadian gitu deh, pas lagi nge-date yang kedua pokoknya kejadian waktu aku sama dia lagi nonton, terus aku nyender sama dia…”

 

  “Nyender, iseng?”

 

  “Ya, whatever”

 

  “And then ? jangan di potong potong gitu dong, ah!”

 

  “Shit .this thing was so humiliating for him. Ngga tega aja aku jadinya…”

 

  “So like I know him aja gitu ? just spill the him, hunny..”

 

  “Just promise me thet you’ll never aks me who he is for real ,okay!!”

 

  “Iyee… emang ada apa sich ?”

 

  “Dia Bau Badan “

 

  “He what !!!! hahhaha…”Jungkook langsung tertawa terpingkal-pingkal.

 

  “Makanya aku ngga mau bilang orangnya siapa…cukup aku aja yang tahu,kasihan.”

 

  “Yeaaaahhhh.. no wonder if that’s the reason…”

 

  “Iya, aku juga jadi banyak mikir aja dan mulai bertanya tanya. I mean, why does plus three minus one feels like it equals up to zero ?”

    “Maksudnya ?”

  “Ya.. gambarannya kan berarti gini, dia punya tiga kelebihan utama, pinter,ganteng,baik.Plus tiga. Minus satu. Plus tiga minus satu hasilnya nol. Zero”

 

  “ 3-1=0 ! bagus juga filosofi mu. Tapi emang kamu ngga ngerasa kamu terlalu dangkal dalam berpikiran ? Bisa saja kan emang kebeneran dia kehabisan deodoran ?”

 

  "Dangkal ? Maaf, tapi ternyata menurut aku tidak ada yang salah dengan menjadi perfeksionis ? Aku ngga bermaksud untuk bersikap dangkal , tapi untuk hal-hal tertentu, bagiku failure is a big no " Sahut Suzy mantap

 

  " Ah... kamu ngga asik banget "

 

  "Ngga asik? Gini deh... sebenarnya bagi sebagian orang, hal itu merupakan hal kecil. But sometimes you just see that there are 'big things' behind small things.

 

  "Big thing behind small thing or.... big things behind smelly things ?"

 

  "Hahahaha !!! Why not both !!" mereka berdua tertawa terbahak-bahak

 

  "Kapan-kapan ,kalau aku jadi sosiolog, aku akan bikin penelitian tentang hubungan manusia yang aku kasih judul 'Paradoks ketiaks: Big Things in Small Things , keren ngga tuh ?"

 

  "Hahahah setuju,setuju"

 

    Atrees adalah nama dari sebuah pohon . Jungkook,Mino, dan Suzy menanamnya di halaman belakang rumah Jungkook 10 tahun lalu. Sebuah pohon yang sering digunakan mereka untuk bermain saat masih kecil dan juga sebagai tempat favorit Jungkook untuk menggambar dan brainstroming.

 

    "Atreess tadi aku mengemukakan pendapatku tentang pemanasan global dan seperti biasanya semua orang terkesima mendengar jawabanku..." Ucap Jungkook pada Atrees yang hanya sebuah pohon.. " Heheheh... andaikan mereka semua tahu kalau pendapatku tadi berasal dari sebuah pohon, sahabat terbaikku..." Jungkook duduk bersandar di bawah Atrees. Jungkook mulai menggambar, melanjutkan komik buatannya yang sempat tertunda "Hey Atrees menurutmu adegan ini seharusnya bagaimana ?" Jungkook kembali berbicara dengan Atrees , tentu bukanlah jawaban yang Jungkook dapatkan namun cuma udara yang berhembus dengan lembut.

 

      "Ide yang bagus Atrees..." Ucap Jungkook seolah-olah pohon itu memberinya sebuah pemikiran atau ide yang sangat membantu dirinya.

  Angin berhembus dengan perlahan dan menenangkan dan salah satu dari jadwalnya sehari-haripun ia laksanakan yaitu tidur... dibawah Atrees.

 

 

 

    "Besok aku akan melakukan observasi ! menurutmu tantang apa ya, Jung Ho ?" Tanya Suzy kepada boneka kesayangannya itu.

 

  "Iiiiiihhhh kok diem aja sih...." Gerutu Suzy pada bonekanya itu.

 

    "Hehehehhe what a folls i am. I'm talk with a hare doll and i hope an answer ?" Suzy menaruh Jung Ho di samping bantal sebelah kirinya. Dia beranjak dari kasur dan mengarah ke rak buku guna mencari sebuah buku, ia memilah satu persatu dan akhirnya ketemu 'The Adventure of Masotoki' sebuah novel karya Myu Okita tahun 1789 dia membuka halaman novel tersebut lembar demi lembar. kertas dari novel itupun sudah berwarna sedikit kecoklatan . Novel yang dimiliki Suzy itu merupakan cetakan ke 15 setelah ditulis ulang oleh yuki hanarin tahun 1932 dan yang Suzy miliki ini adalah cetakan terakhir tahun 1944. Nara Okumura tokoh utama dari novel tersebut merupakan sosok yang pemberani , pintar , suka menyendiri, dan sedikit gila. Tokoh yang selalu di impikan oleh Suzy "Andai saja aku bisa bertemu dengan dia " ucap suzy setiap melihat 5 lembar terakhir dari novel itu. Gambar yang bersada di lembar-lembar terakhir itu seakan menghipnotis Suzy untuk tambah mencintai karakter fiksi terzebut.

 

  "Kring ... kring... kring..." suara bell rumah suzy

 

  "Oh ...iya siapa ya?" Suzy membuka pintu.Terlihatlah Jungkook dengan pakaian hitam bertuliskan ' Hood By Air' berwarna putih disebelah dada kanannya. Jungkook juga membawa barang yang telah ia persiapkan sebelumnya.

 

  "Hai Suzy" Sapa Jungkook

 

  "Oh... Jungkook ayo langsung aja kekamarku !" Ajak Suzy

 

  "Kau mengajakku kekamarmu?" Tanya Jungkook keheranan.

 

  "Memangnya kenapa ? aku cuma butuh saranmu untuk barang yang nanti akan aku bawa"

 

  "Hmmmmmmm   baiklah " Ucap Jungkook yang masih tidak percaya Suzy membiarkan laki-laki masuk ke kamarnya apalagi ia sedang seorang diri di rumahnya. Kamar dengan nuansa warna pink dan wallpaper dari salah satu tokoh anime dari Naruto yaitu Hinata menghiasi kamar Suzy semua tertata rapi mulai dari boneka, buku, tempat tidur, dan barang-barang suzy lainnya tertata rapi. Semua berada di tempatnya masing-masing.Hampir 45 menit mereka memilih barang yang Suzy akan bawa.

 

  "Kita jadi ke desa 'San Go Hyun' ?"

 

  "Iya jadi ...!!!"

 

  "Emangnya kau sudah pesan tiket kereta api ?"

 

  "Sudah... Suzy.."

 

 

 

  "Kau bawa baju ganti ?" tanya Jungkook melihat Suzy memasukan baju kedalam tas bawaannya.

 

  "San Go Hyun adalah desa yang indah ... sudah lama aku ingin kesana !" Terang Suzy

 

  "Jadi.. apa hubungannya dengan baju ganti? apa kau ingin tinggal di sana untuk beberapa hari ?" Tanya Jungkook lagi

 

  "Maunya sih gitu... tapi, ngga mungkinkan aku tinggal beberapa hari. Bagaimana jika kedua orang tua ku sudah datang dari Bali dan mereka melihatku sedang tidak ada di rumah.. bisa-bisa panjang urusannya , jadi aku bawa baju banyak untuk foto-foto disana dengan baju yang berbeda..."

 

  "Dasar narsis !!! "

 

  "Eh biarin... bisanya cuma sirik "

 

  "Oh.. iya sebelum kita ke stasiun kita mampir ke tokonya Pak Tua Park dulu nyok " Ajak Jungkook

 

  "Eh.... ngapain" Tanya Suzy

 

  "Membeli sesuatu..." Jawab Jungkook

 

  "Beli apaan ?"

 

  "Nanti kamu akan tahu sendiri"

 

 

    Toko tua milik Pak Tua Park adalah salah satu dari sejarah Jungkook, Mino, dan Suzy. Di tempat itulah mereka membeli barang-barang tua yang mungkin menurut sebagian orang tidak berguna. Barang-barang dari toko tua itu mereka beli dengan uang mereka sendiri hasil dari menabung , menyisihkan uang saku sekolah. Barang yang sudah tidak berguna mereka sulap menjadi barang yang menyenangkan bagi mereka.

 

    "Pak tua ... aku datang" ucap Jungkook sambil membuka pintui toko tua itu..

 

    "Oh.. ternyata kamu Jungkook sebentar aku akan ambilkan barang pesananmu" Pak tua beranjak dari kegiatannya yang sedang membetulkan radio tua

 

    "Sudah lama aku tidak kesini lagi... kamu masih suka kesini Jung ?"

 

    "Masih... "

 

    Pak Tua park kembali dari mencari barang pesanan Jungkook dengan membawa sebuah kotak kardus polos "Ini dia pesananmu Jungkook" Ucapnya.

 

  "Terimakasih pak, ini uangnya "

 

  "Tidak terima kasih kau bisa menyimpan uangmu untuk kau pergunakan nanti !! " tolak Pak Tua Park

 

  "Kalau begitu jangan menolak pemberianku yang satu ini.." Jungkook mengambil kue dan beberapa obat dari dalam tasnya. Ini... jangan lupa obatnya di minum dan kuenya dimakan, ini kue buatanku sendiri lho Pak Tua ,jadi aku jamin 1000% kalau ini enak, enak ,dan enak jangan lupa ya Pak Tua Park" Jungkook mengulurkan benda-benda itu ke Pak Tua Park

 

  "Kau ini dari dulu... selalu memanggilku dengan sebutan Pak Tua dimana sopan santunmu sebagai orang yang peduli dengan orang tua seperti diriku ini?"

 

  "Pak Tua adalah inspirasiku kalau kau tidak membantuku mungkin aku ini seperti anak autism lainnya diluar sana yang kuran beruntung. Terlepas dari sopan atau tidak sopan bagiku 'Pak Tua" adalah sebuah jabatan istimewa di mataku "

 

  "Istimewa kah ? Kalau begitu jangan sampai jabatan ini berpindah ke tangan orang lain!! "

 

  "Pasti... Pak Tua"

 

  "Kau... dari kalian bertiga... kau nomer ..."

 

  "Kalau aku nomer berapa kek ?" Tanya Suzy memotong pembicaraan.

 

  " Kau ini aku sedang mendalami peranku untuk menagis.. malah kau ganggu , air mataku yang hampir turun jadi naik lagi kan !!! " sedu Jungkook

 

  "Hahaha sudahlah jungkook di cuma bertanya... kau lah yang terbaik Suzy "

 

  "Hueeeekkk ... lihatlah aku yang terbaik... "Suzy menjulurkan lidahnya dan menarik kantung mata kanannya dengan jari telunjuk seraya meledak Jungkook

 

  "Setelah Jungkook " Lanjut Pak Tua Park

 

 "Ah... Kakek.." Ucap suzy dengan nada sedikit kecewa mendengarkan perkatan Pak Tua Park. Jungkook tertawa terpingkal-pingkal

 

 "Kau ini sudah tumbuh semakin cantik saja suzy.. " Pak Tua Park mencoba menghibur Suzy

 

 "Makasih kek... " Senyum kembali berada di wajah Suzy

 

 "Cepatlah kalian pergi nanti ketinggalan kereta "

 

 "Baiklah" Ucap Jungkook dan Suzy bersamaan

 

 "Dan untukmu Jungkook selesaikanlah apa yang telah menjadi tugasmu "

 

 "Itu akan aku lakukan... " Jawab Jungkook dengan mantap

 

 

 

 Mereka datang ke stasiun pukul 10:45 am dan berangkat menuju San Go Hyun pukul 11:00 am

 

  "Jungkook apa kau suka membaca novel " Tanya suzy pada Jungkook yang sedang sambil mendengarkan musik di depannya

 

  Jungkook spontan melepaskan headphone dari kepalanya "Ngaa tertalu sih.. walaupun aku juga sering nulis-nulis untuk bikin ff atau semacamnya. Kalau ceritanya menarik aku mau baca"

 

 "Benarkah...kalau begitu aku punya hadiah buat kamu " Suzy mengambil novel favoritnya itu yang ia letakkan di dalam tasnya "Nih.. dijamin seru... apalagi si tokoh utama"

 

"Benarkah.. jadi penasaran " Jungkook terkesima

 

  "Oya.. benda dalam kardus itu emang isinya apaan ? Tanya Suzy penasaran

 

"Ouch .. aku hampir saja lupa" Jungkook menepuk dahinya . Ia membuka kardus yang ia beli di toko tua tadi dan ternyata kardus itu berisi kamera bermerk nikon yang sudah usang.

 

 "Sebuah kamera tua ?" Tanya Suzy masih tidak percaya

 

"Memangnya kenapa ? " Tanya Jungkook balik

 

 "Ya ta...ta..tapi kan kamera hp ku lebih bagus dari itu, 13 Mpx kau tahu " Jawab Suzy sebal

 

 " Youl'll never know untill this old cymera will bring new experience in your life " Ucap tenang Jungkook dengan senyum di wajahnya...

 

    02:15 pm mereka berdua sampai di San Go Hyun desa yang indah dengan alam yang terawat tanpa polusi, tanpa asap kendaraan bermotor , dan terpenting tanpa kehidupan kota yang menyebalkan. Museum Musim Semi itulah tujuan Jungkook datang kesini tujuannya adalah observasi tentang Museum Musim Semi.

 

  "Kita berada di hari yang tepat bukankah begitu suzy." Ucap Jungkook sambil memandangi dan memotret pohon sakura didepannya dengan kamera tua tadi

 

 " Iya ... kita beruntung banget bisa melihat pohon sakura di tempat ini..."

 

 "Apa cita-citamu Suzy ?"

 

  "Heah kok tiba-tiba bicara soal cita-cita sih!! "

 

  "Ngga tahu kenapa nih.. aku tiba-tiba ingin bicara soal cita-cita "

 

  "Aku ingin jadi fotografer. Fotografer handal yang bisa membidik objek biasa jadi terlihat luar biasa.."

 

  "Cita-cita yang keren."

 

  "Kalau tentang cita-citamu aku ngga tertarik mengetahuinya yang ingin aku ketahui adalah pendapatmu tentang cita-cita. Menurutmu cita-cita itu apa?"

 

  "Menurutku.....hmmmm cita-cita adalah suatu hal mendasar buatku. Cita-cita dapat dijadikan pedoman hidup bagiku untuk menentukan tujuan hidup, dan menurutku juga cita-cita bisa menunjukan siapa kita sebenarnya kepada semua orang."

 

  "Pemikiran yang bagus"

 

  "Eniwei.. soal fotografer beruntung ya kamu bisa sekalian belajar.. dari observasi ini banyak pemandangan bagus disini !!!"

 

  "Iya sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padaku untuk saat ini " semyumnya

  "Kau masih ingat pernyataan guru seni kita yang berkata bahwa 'Fotografi lebih tepat disikapi sebagai wahana ekspresi diri dan sarana berkomunikasi secara visual, ketimbang hanya sekedar "seni" sebut saja begitu secara ekstrim , fotografi bisa lebih berperan sebagai pembawa misi untuk kebaikan harkat hidup manusia' kau setuju sama pernyataan itu ? tanya Suzy

 

 "Ngga ..!!" Jawab Jungkook langsung

 

 "Kenapa ? "

 

 "Kalau fotografi dianggap sebagai seni. Ya ngga adil dong buat seni lukis, seni patung, seni tari, dan sebagainya. Soalnya dalam mendalami seni-seni tersebuat di butuhkan bakat"

 

 "Trus... kalau fotografi!!"

 

 "Sedangkan seni fotografi hanya memerlukan uang untuk membeli kamera yang diperlukan, lensa, dan berbagai peralatan lainnya dan jadilah ia seorang fotografer, untuk seni lukis dan teman-temannya itu tentu tidak mudah untuk menekuninya kita memerlukan something yang disebut bakat atau talenta, sementara seni fotografi semua orang bisa melakukannya"

 

  "Apa maksudmu ?"

 

 "Apakah pantas kalau kita menyejajarkan seni fotografi dengan seni-seni lainnya yang aku bilang sebelumnya"

 

  "Jika seni lukis dan teman-temannya itu dalam hal imajinasi dan kreatifitasnya bisa dituangkan langsung. Kalau fotografi, terkadang terkendala dalam berhubungan dengan objek seninya" Ucap suzy

 

 "Ya iyalah...kan objek seninya juga seringkali sesuatu yang hidup "

 

 "Nah.. itu dia! Taruhlah jika objeknya adalah manusia, terkadang fotografer memiliki kesulitan untuk menyamakan visi dengan sang model tersebut, ngga kayak seni lainnya yang dapat diciptakan sesuai dengan keinginan penciptanya, jadi ya pantaslah jika seni fotografi disejajarkan dengan seni-seni yang lain. "Kata Suzy berapi-api

 

  "Kalau begitu , pemahaman tentang seni fotografi bisa dibilang relatif dong !" Jungkook menjentikan jarinya seakan-akan mendapatkan sesuatu tentang seni fotografi

 

  "Tergantung dari sudut pandang mana orang memahami seni fotografi, karen untuk sebagian orang, ruang lingkup, imajinasi seni fotografi berbeda dengan seni-seni yang lainnya " tambah Jungkook

 

 "Ya.. terserah orang mau bilang apa, tentang seni fotografi itu sendiri " Suzy ikut menambahkan.

 

    Jungkook mengajak Suzy untuk masuk kedalam museum. Terdapatlah sebuah lukisan yang langsung menyita perhatian meraka berdua. Lukisan lama yang menggambarkan keadaan desa yokohama sekitar satu abab yang lalu, Suzy meminjam kamera tua yang dipegang Jungkook untuk ia gunakan memotret lukisan indah itu

 

  Suzy mengarahkan kamera tua itu kearah lukisan..." Apakah kau masih ingat kata-kataku di kereta tadi ?" Ucap Jungkook yang spontan membuat Suzy kaget dan tidak jadi mengambil gambar

 

 "Apa ?" tanya Suzy kesal

 

 " You'll never know untill this old cymera will bring new experience in your life !!!" Jungkook coba mengingatkan

 

 "Ingat memangnya kenapa ?"

 

"Firasatku berkata bahwa itu akan terjadi "

 

 "Simpanlah firasat bodohmu itu dan biarkan aku memoter lukisan indah ini " Ucap Suzy seakan tidak peduli dengan perkataan Jungkook. Suzy kembali mengarahkan kamera itu ke arah lukisan, Suzy memutas lensa kamera tanpa sepengetahuan Jungkook . Sebuah cahaya muncul dari lensa kamera tersebut... dan suzy menekan tombolnya...

 

 "KLIK....."

 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK