home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Never Be Alone

Never Be Alone

Share:
Author : tasyaalipya
Published : 17 May 2015, Updated : 22 Jun 2015
Cast : Azkia (OC), Oh Se-hun, Park Chanyeol, Afgan Syah Reza, dll.
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |7919 Views |1 Loves
Never Be Alone
CHAPTER 3 : Goodbye~

"Untuk masalah itu saya, para guru dan yang lainnya sudah berunding. Kamu tidak akan diikutkan untuk turnamen dan kamu harus fokus pada kegiatan ini." ucap Kepala Sekolah.

"Untuk Azkia dan Rahma kalian akan mengikuti pelatihan yang akan dimulai dari minggu depan. Saya harap kalian akan fokus pada kegiatan ini." sambungnya.

-------

Azkia berjalan gontai melewati lorong sekolah. Menghiraukan sapaan adik kelas, mengacuhkan perkataan sahabatnya dengan tatapan kosong. Turnamen yang ia damba-dambakan, yang ia sudah persiapkan sejak setahun yang lalu dan ketika mulai menghitung hari untuk memulai turnamen itu tiba-tiba ia tak bisa mengikutinya. Ia tak berani memaksakan kehendaknya karena mungkin saja itu akan mengecewakan sekolahnya.

"Hoyah!" seorang pria menghancurkan lamunan Azkia. Azkia hanya tersentak sekejap dan melanjutkan kembali lamunannya.

"Kia? kamu kenapa? Kamu baik-baik saja kan?" pria itu menjentik-jentikkan jarinya di depan mata gadis berlesung pipit itu.

"Ahh tidak ada apa-apa. Loh ko Aul sama Rahma kemana, Rang?" gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Haduh, mereka daritadi udah naik angkot keleussss,,, kamu bohong ya ? Semenjak kamu dari ruang kepala sekolah kamu murung gitu."

"Ah,ehhh" Azkia tidak bisa membantah. Rangga memang selalu bisa menebak dengan tepat keadaan hati Azkia. Bagaimana tidak, dia adalah sahabat Azkia sedari kecil. Tentunya banyak kenangan yang telah mereka lalui dan tentunya juga Rangga sudah tahu bagaimana bahasa tubuh Azkia jika sedang bersedih, senang, ataupun yang lainnya.

"Ahhh sudah jangan bersedih terus. Besok libur kan? Aku tunggu di taman komplek jam 9 tepat! Ayo cepat pulang!" Rangga mengelus rambut Azkia dan berjalan cepat meninggalkan Azkia sembari memapah sepedanya.

"Yakkkkk!" teriak Azkia kesal.

------------

Terlihat sebuah keluarga sedang menikmati makan malam bersama di rumah mereka.

"Bang gimana tadi? Mukanya ditaro dimana bang? MUAHAHAHHAAHA" ledek Azkia

"Tau ah, tadi udah ganti kostum, make-up udah siap pokonya. Taunya abang diundangnya minggu besok."

"HAHAHA" Azkia tertawa semakin keras.

"Pantas saja tadi semua staff di studio terheran-heran. Mungkin mereka merasa aneh kenapa abang datang. Ini semua gara gara manager yang salah baca jadwal!" Afgan merasa kesal. Seorang Afgan yang jika kita liat di layar kaca terlihat manis, dewasa, dan rupawan ternyata jika sudah dirumah tidak akan terbayangkan sikapnya. Begitu labil. Terkadang manja, kadang juga sok dewasa. Apalagi jika sudah bersama adik kesayanganya, sikapnya begitu berbanding terbalik dengan di layar kaca.

"Eh gimana besok? Sudah siap?"

"Eoh, sudah. Tinggal beberapa yang belum dimasukkan."

"Jangan terlalu banyak membawa barang bawalah secukupnya. 2minggu kedepan Abang akan pergi ke Korea untuk mengikuti sebuah festival. Jika ada yang kurang, nanti abang bawakan." ucap Afgan.

"Ok!"

------

Matahari mulai memancarkan sinarnya dari ufuk timur. Azkia terbangun dari tidurnya dan bergegas memperiapkan diri untuk berangkat ke Korea. Ketika keluar kamar, terlihat kedua orang tuanya, kakaknya dan para asisten rumah tangga tengah sibuk memperiapkan sarapan khusus untuk Azkia.

Setelah menghabiskan sarapan, Azkia lalu pergi ke sekolahnya membawa beberapa koper dan tas yang berisi kebutuhannya di sana. Kedua orang tua serta kakaknya pun ikut mengantarnya ke sekolah.

Sesampainya di sekolah terlihat sebuah mini bus tengah terparkir di parkiran sekolah dan terlihat pula Rahma yang sudah siap untuk berangkat. Wajah Rahma begitu bersinar! Tatapan matanya seakan berbicara bahwa ia sudah tak sabar untuk pergi ke Korea.

Tidak lama menunggu, Azkia dan rombongan mulai pergi ke Jakarta (karena terbang melalu Bandara Soeta) dan tak lupa ia berpamitan kepada keluarganya. Suasana haru begitu terasa, baik dari kubu Rahma maupun di kubu Azkia.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK