Aku berlari mengikuti arah kemana Ravi sunbae lari. pikiranku sudah kosong, aku hanya memikirkan oppaku dan Hongbin sunbae
"hyeong! gimana kabarnya?" tanya Ravi sunbae kepada Leo sunbae, aku berhenti dibelakang Ravi sunbae sambil menatap kosong ruang ugd itu
Leo sunbae hanya menggelengkan kepalanya, dan matanya sedikit berkaca-kaca. tubuhku mulai bergetar, Hyuk dan Jaehwan sunbae menghampiriku
"waeyo, sunbae? ada apa? tidak terjadi apa-apa kan?" tanya ku, mereka hanya menghela nafas. raut wajah mereka tidak meyakinkan. dan seketika dokter dari ruang sana menghampiri kami
"bagaimana? bagaimana?" tanya Ravi sunbae, aku pun tidak bisa berkata apa-apa.
dokter itu menggelengkan kepalanya "dia kehilangan banyak darah saat kecelakaan tadi, dan saya tidak bisa menyelamatkannya" ucapnya.
seketika badanku lemas dan hampir jatuh "dia itu siapa? siapa? jangan gitu sunbae" kataku dengan air mata yang menetes banyak
"maafkan aku maafkan aku, Hakyeon oppa sudah meninggal dunia" ucap Leo sunbae sambil memelukku, tetapi kayanya aku sedang bermimpi
"sunbae, oppa ku? aniya dia janji mau ajak aku pergi sama hongbin sunbae, pasti mereka berdua baik-baik saja yakin deh" jawabku dengan badan yang begitu lemas
"maafkan kami, kami tidak bisa membawa dia padamu lagi" ucap lagi Hyuk sunbae, Ravi sunbae menatapku dengan sedih dan raut wajahnya juga sangat sedih
"dokter pasti bo..ho.ng ka..n? oppaku gak me..nning..ggal kan? dokter ayo jawab?" tanyaku pada dokter itu dengan air mata yang terus mengalir deras "dokter.. jawab.." tanyaku lagi
tetapi dokter itu hanya menggelengkan kepalanya dan membukakan pintu ugd itu "silakan masuk dan lihatlah dia" ucap dokter itu
aku menangis dengan kejer, tanganku diangkat oleh Leo sunbae agar aku bisa masuk kesana tetapi aku benar-benar gak ada tulang tanpanya
"maafkan kami maafkan kami, kami benar-benar minta maaf" kata Jaehwan sunbae, seseorang yang selalu tersenyum setiap bertemu denganku kali ini dia hanya bisa memasangkan wajah sedih. dan aku masuk kedalam
oppa ku penuh dengan darah di sekitar kepalanya dan aku segera memegang wajahnya "oppa? oppa? ayo bangun kita ada janji kan?" tanya ku dengan bingung "oppa pasti tidur kan? lihat aku kan suka liat oppa lagi tidur, pasti oppa sedang bermimpi tentangku jadinya oppa sangat nyenyak" kataku lagi
semua orang di dalam menatapku dengan sedih "sunbae, suster, dokter dia sedang tidur. bagaimana cara bangunnya?" tanyaku. mereka hanya terdiam, aku langsung memeluk Hakyeon oppa dengan erat
"oppa, jangan tinggalin aku, please oppa bangun" tanyaku sambil memeluknya dengan erat, seketika dokter langsung menyatakan
"jum'at 25 september 2015, Cha Hakyeon di nyatakan meninggal pukul 23:45 PM" ucap seorang dokter. aku pun jatuh ke lantai dan menangis "sunbae ini gak nyata... oppa oppaa.op..ppaa" kataku sambil menangis, Ravi sunbae menghampiriku dan memelukku
"kuatlah kamu... maafkan kami semua" ucap Ravi sunbae, aku memeluknya dengan erat. saat itu Hongbin sunbae menghampiri kami semua
"Hongbin-aah" kata Jaehwan sunbae, dia hanya bisa menatap kami dengan kosong
"Hakyeon hyeong, masih sadar kan?" tanyanya, kakinya yang sedang di perban dan tangannya yang sedang di gips aku melihat semuanya, lalu aku menghampirinya
"sunbae Hakyeon oppa masih sadar kan?" tanyaku lagi, tetapi Hongbin sunbae menatap Hakyeon oppa
"ani..ani.. dia sudah tiada, ini salahku" katanya.
Keesokkan harinya, pemakaman Hakyeon oppa. aku datang bersama adikku, dan aku pergi menghampiri sunbae-sunbaeku
"kalau Hakyeonku ada salah tolong dimaafkan terima kasih" kata eomma oppaku, dia terlihat sangat sedih sampai tidak mampu menangis. aku menatap sekitar orang disana, Soosun yang melihatku lalu menghampiriku dan memelukku dengan erat
akhirnya aku maju di hadapan peti Hakyeon oppa "annyeonghaseyo, aku Hyemi pacar dari Hakyeon oppa. aku ingin berterima kasih padanya, selalu menjagaku, mengantarkan ku pulang, dan selalu membuatku tersenyum setiap saat. Hakyeon oppa adalah energiku saat aku lagi bersedih atau lelah, dia yang selalu menghiburku. awalku bertemu dengannya itu sangat tidak disangka" sampai aku bisa bersamanya selamanya, dan aku sangat ingin berterima kasih untuk cincin ini yang dia kasih padaku saat melamarku di Jeju. aku ingin kalian semua memaafkan apa kesalahan yang oppaku buat. salam Park Hyemi" kataku air mataku terus jatuh, saat aku menatap eomma Hakyeon oppa seketika dia menghampiriku dan memelukku.
upacara pemakaman pun selesai, aku terdiam saat melihat makam oppaku "oppa cincin ini selalu ada di tangaku, kalau aku kangen kamu aku punya cincin ini, kalau kamu kangen aku juga lihat cincin ini ya disana" ucapku "maafkan aku ya, kalau aku ada salah denganmu suka membentakmu, suka memukulmu atau apalah. tetapi aku masih sayang kamu" ucapku lagi, aku menangis disana. Hyerim ingin menghampiriku tetapi Leo sunbae menghalanginnya.
saat dirumah "aku pulang" ucapku, Hyerim menyambutku dengan tersenyum
"unnie aku buat kimchi kamu?" tanya Hyerim padaku
"aniya, Hyerim. mianhae, aku sudah kenyang tadi ok" kataku lalu aku naik ke atas kamarku, aku menatap cincin ini, foto foto ku bersamanya yang ku gantung, kadonya dan juga boneka yang diberikan padaku.
"aku kangen dia, eomma. aku kangen Hakyeon oppa. bagaimana ini bisa terjadi?" kataku sambil menangis di kamarku "kangen dia menelpon ku, mendengarkan suaranya. eomma eomma"
Hyerim mendengarkan dari luar kamar ku "unnie mianhae" katanya dengan pelan.
saat malam tiba, aku masih terdiam di kamarku dan aku teringat apa yang dia kubur di halaman rumahku, aku segera berlari keluar lalu menggali tempat dimana Hakyeon oppa menguburkan suratnya
dan aku membacanya..
"Hai, Hyemi. aku ingin berterima kasih kepada tuhan sudah mempertemukan kita di dunia ini, aku salah satu wanita yang aku cintai setelah ibuku. kau wanita yang aku sayang setelah ibuku. aku sangat berterima kasih, saat aku melamarmu di Jeju sana aku berniat akan membawa mu ke Seoul Tower bersama Hongbin pada tanggal 25-09-2015 untuk memilih dimanakah tempat yang pas untuk kita menikah dan menentukan tanggalnya. impianku agar aku bisa menikahimu, aku hanya ingin bersama mu setiap hari, dan setiap waktu. jangan tinggalkan aku, jangan sekali pun jika aku pergi jangan mengikutiku kau hanya perlu menatap cincinmu itu dan kkt aku haha dan juga maafkan aku karena sudah mengecewakanmu dulu-dulu, ini saja isi suratku selebihnya temukan saja sendiri haha salam Cha Hakyeon. saranghae"
ini beneran isi surat darinya, dan tanggal 25 kemarin dia ingin melakukan itu untukku kataku dalam hati
"o..ppa mianhae aku minta maaf o..ppaa mia..nhae" ucapku sambil menangis, Hyerim keluar karena melihatku lari ke halaman dia menghampiriku dan memelukku
"unnie. sabarlah, aku selalu disampingmu" kata Hyerim sambil memelukku, aku menangis di pelukkan dia.