“Aku memang belum pernah melakukan pekerjaan ini tuan, tapi aku yakin bisa menanganinya. Bukankah semua pekerjaan hanya soal kepercayaan diri dan kemauan? Lantas apa yang membuat tuan tidak meyakini kehadiranku di sini,”jawabku lantang pada seorang pria paruh baya yang tengah duduk tenang menatapku, sambil menatap curriculum vitae yang ia pegang.
“Baiklah,”ia meletakkan kacamata yang mulai tak nyaman dikenakan ke atas meja.
“Seperti CV yang aku berikan, aku sudah pernah menangani sebuah acara besar bertaraf internasional. Apakah membuat tuan masih ragu mempekerjakanku? Aku sudah terbiasa meng-handle hal rumit,”lanjutku, karena aku belum melihat raut wajah meyakinkan untukku bisa bekerja disini.
“Ye,”ia memijat pelan keningnya. “Terima kasih atas penjelasanya nona Kim, kami akan mempertimbangkan anda kembali. Jika anda diterima bekerja disini, kami akan menghubungi anda,”jelasnya sambil membangkitkan diri dari singgah sana kursi besar berwarna hitam.
“Ne tuan. Aku akan menunggu kabar baik dari pihak anda,”aku meraih uluran tangannya yang siap menjabat tanganku.