home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Only You

Only You

Share:
Author : larasatityass
Published : 30 Mar 2015, Updated : 22 Apr 2015
Cast : Choi Minho (SHINee)| Kim Shin Neul (OC) | Kim Raegun (OC) | Han Minyoung (OC) | Jang Wooyoung (2PM)
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |40421 Views |1 Loves
Only You
CHAPTER 7 : Party And Some Mistake

“Mau kemana?,”tanya Shin sambil menatap jalan yang terihat begitu asing.

“Tidak kemana-kemana. Kau hanya belum mengenal jalan ini saja. “Minho menatap Shin dan tersenyum simpul. “Hyung, anak-anak sudah disana?,”Minho mendekatkan badannya pada bangku supir yang ditempati managernya.

“O,“jawab sang manager singkat.

“Mau kemana?,”tanya Shin agi, kali ini dengan nada panik.

“Performeku. Wae?,”Minho menggenggam tangan gadisnya yang seakan mengatakan bahwa ia tidak ingin pergi ke sana. “Kau terlihat panik sekali,”tambah Minho yang direspon dengan gelengan kencang dari Shin.

“Andwe. Aku mau pulang,”pinta Shin, namun apa daya, gedung tinggi tepat di depan mereka sudah terlihat, memperlihatkan tempat kerja Minho hari ini. “Kau mencari masalah lagi?,”Shin menatap Minho sinis, kemudian membuang muka ke arah berlawanan.

“Masalah apa?,”tanya Minho tenang, seakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Kau masih belum cukup melihat pipiku merah seperti ini? Mau membuatku lebih sengsara lagi? Kau tidak lihat fansmu diluar sana? Aku dilindungi siapa? Kau ada managementmu, sedangakan ak...u.,”Shin menghentikkan kalimatnya saat bibir lembut Minho menyentuh bibirnya.

“Kau teralu banyak berbicara, sudah diam saja,”Minho tersenyum lalu kembali duduk tenang.

Dikawal sang manager, mereka berjalan cepat menuju gedung yang jalannya sudah dipenuhi para fans. Lengan Minho terus merangkul Shin, sambil menutupi wajah Shin dengan jaket yang sedari tadi dikenakan Minho. Puluhan pasang mata tak mampu beralih dari duo pasangan hangat yang menjadi bahan perbincangan masyarakat ini, Kim Shin Neul, gadis Busan yang baru saja pindah ke kota besar, Seoul, hanya mampu tertunduk malu dengan apa yang kini seakan mengubah hidupnya 180 derajat.

 “Jangan tinggalkan aku,”pinta Shin saat melihat Minho bersiap untuk naik keatas panggung

“Aku mau kerja dulu, kau di sini aman. Tidak ada yg bisa menganggumu. Tenang saja,”Minho mengelus rambut Shin dengan mesra, wajah yang awalnya tegang kini sudah mampu memberikan senyum semangat untuk sang kekasih.

Suara gaduh mulai terdengar, Shin yang sedang menikmati kegiatan membacanya mulai gusar. Sorot matanya memberikan gambaran akan kepanikan karena suara gaduh yang makin mendekat. Tanpa berpikir panjang, Shin mengambil telepon genggamnya dan menghubungi Minho, namun suara deringan telepon genggam lain terdengar dari tas yang terlentak tak jauh darinya. Jinjja. Shin Pabbo!,”Shin menepuk dahinya sendiri, tersadar bahwa Minho tidak mungkin membawa telepon genggamnya ke atas panggung. “Ani. Tidak mungkin mereka bisa masuk. Penjagaan sangat ketat. Jadi tidak mungkin,”Shin berpikir keras untuk menampik bahwa terjadi hal yang tidak diinginkannya. ”Jebal...”Shin menghentak-hentakkan kakinya sambil terus melihat jam yang berada di dinding.

‘Bruk’,suara bantingan pintu terdengar, suara gaduh yang sudah ia dengar sedari tadi, kini semakin jelas terdengar. ”Kajja,”laki-laki yang dikenal Shin sebagai manager SHINee segera menarik tangan Shin untuk keluar dari ruang tunggu.

-Only You-

“Aigo oppa. Jangan mengikutiku!,”dengan cepat Raegun berbalik badan, mendapati kakak sulungnya yang ketahuan sesaat akan bersembunyi di balik tembok lain. “Ya Oppa! Sudah jangan mengikutiku lagi. Aku bukan anak kecil,”betak Raegun kesal sambil mendekati Jaebom.

“Aku disuruh omma,”Jaebom merangkull adik keduanya yang malah disambut dengan pukulan pelan di dadanya. “Lihat!,”Jaebum menunjuk suatu titik ramai dengan manusia yang tengah mengerubung.

“Ayo lihat,”Raegun menarik tangan Jaebom untuk melihat keramaian itu, namun langkahnya tertahan saat Jaebom menggeleng dan mengatakan bahwa hal itu cukup berbahaya. Meskipun rasa penasaran Raegun belum terpenuhi, namun kakak beradik itu kembali melanjutkan jalan menuju rumah, yang kini disambut dengan sepasang manusia yang berlari ke arah mereka.

“Ommo,”dari kejauhan suara perempuan yang mengeluh pada kekasihnya itu terdengar di telinga Raegun, ia segera menatap Jaebom yang sudah terlanjur menyapa lelaki disebelah sang perempuannya.   setelah berhasil melewati kumpulan manusia yang semakin memadati salah satu gedung stasiun televisi.

“Ya! Taecyeon-na!,”Jaebom melambai tangan ke arah dua orang yang terlampau 100 meter dari mereka.

“Jaebom? Whats up man!,”mereka saling membenturkan badan, sapaan yang biasa mereka lakukan bila bertemu.

“Raegun?,”Minyoo gadis yang berada disebelah Taecyeon pun juga tak segan menyapa Raegun yang wajahnya kini sengaja dibuat berbinar, meskipun pada kenyataannya tidak demikian.  

“Ne onni. Anyeonghasaeyo,”sapa Raegun dengan bungkukan ringan.

“Sepertinya kalian sudah saling mengenal ya?”ucap Jaebom yang menyadari bahwa kedua temannya terlihat sudah mengenal Raegun sebelum dirinya memperkenalkan sang adik tiri.

“Jadi kalian pacaran?,”tanya Taecyeon yang lebih terlihat ingin meledek mereka, daripada mencari tahu.

“Mwoya? Ani,”Jaebom segera menggeleng keras. “Dia adikku. Lebih tepatnya adik tiri. Ayahku menikah dengan ibunya,”Jelas Jaebom enteng, mendengar penjelasan Jaebom, kedua pasangan ini hanya mengangguk.

“Oiya,”tatapan Taecyeon kini beralih ke Raegun, “Kau tau gadis yang bernama Shin? Yang digosipkan dengan Minho. Dia ada di dalam dan para fans memaksa masuk,”jelas Taecyeon seakan ingin memberitahukan informasi tersebut kepada Raegun, seseorang yang kenal Shin dengan baik.

 Melihat ada kejanggalan yang terjadi antara adiknya dan Taecyeon selama berbincang, Jaebom segera menengahi untuk mengajak Raegun kembali berjalan menuju rumah, dengan alasan hari semakin senja. “Kami pergi duluan ya,”Jaebom menepuk bahu Taecyeon tanda pamit. “Anyeong.”

“Kau terlihat seperti seorang yang sedang patah hati,”ucap Jaebum menatap Raegun yang kini berubah sendu, tanpa kata-kata Raegun mengiyakan pernyataan Jaebum dengan anggukan.

 -Only You-

 “Siapa namamu?,”tanya salah satu personil SHINee,Jinki

“Kim Shin Neul,”jawab Minho tegas yang berada disisi Shin.

“Yeppo. Setidaknya kau tidak mempermalukan si flaming charisma Minho ini,”tukas Key sambil menekan-nekan Ipod-nya.

“Nunna. Kau sudah berbuat apa saja dengan Minho hyung?,”tanya Taemin

“Ya bocah! Kau tanya macam-macam,”Jonghyun memukul kepala Taemin, membuatnya kini meringis sambil mengelus-elus kepalanya.

“Kau ikut ke pesta yang diadakan SM?,”Jonghyun menatap Shin dan Minho bergantian, menunggu jawaban yang akan keluar dari salah satu mulut mereka.

“Tentu saja hyung, dia akan bersamaku seharian ini,”Minho merangkul Shin.

“Kemana?,”Shin menatap Minho heran.

“Ikuti saja,”Minho mengecup Shin dengan mesranya.

“Cut,”Key menekan tombol kamera polaroid-nya.”Good picture. Haha,”ucap Key sambil melihat hasil fotonya dengan kekehan tawa.

“Jinjja romatis sekali,”Taemin tersenyum berseri-seri saat melihat hasil foto yang makin lama terlihat jelas setelah terkena terpaan angin.

 -Only You-

 Sebuah gedung bertuliskan SM Entertainment menyapa pandangan Shin yang masih belum percaya dengan apa yang ia lihat, meskipun mengidolakan Minho, sesampainya di Seoul ia belum memikirkan untuk sekedar mampir di tempat yang saat siang biasanya dipenuhi fans ini.

“Aku juga ikut ke dalam?,”Shin menatap Minho yang kini sudah menggenggamnya.

“Ne. Ini pesta akhir konser,”jelas Minho sambil meletakkan jempol kananya pada finger scan.

Ruangan besar yang sudah dipenuhi artis itu berhasil mengundang decak kagum Shin, gadis ini masih menganggap bahwa apa yang tengah terjadi padanya merupakan mimpi yang tidak ada habisnya. “Minyoung!,”Shin segera menyambut teman dekatnya yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Ia merasa jauh lebih tenang sekarang.

“Kau ada disini?,”Minyoung turut memeluk Shin yang tampak linglung dengan keramaian dan orang terkenal yang ia tidak kenal secara personal. “Kenalkan,”Minyoung menarik seorang laki-laki yang ada disampingnya kepada Shin. ”Kim Junsu, dia kekasihku, salah satu producer lagu di SM,”jelas Minyoung malu-malu.

“Daebak! Anyeonghasaeyo. Kim Shin Neul imnida,”Shin membungkukkan badannya yang juga dibalas sapaan dan bungkukan badan tanda perkenalan.

“Shin Neul-ssi! Yeogiseo!,”pangil managaer SHINee memanggilnya untuk tetap berdekatan dengan Minho.

“Ah mian, aku harus kesana. Tak apa jika aku tinggal?,”Shin menatap Minyoung yang langsung dibalas dengan anggukan dan mempersilahkan Shin untuk pergi.

Shin berlari kecil menuju sang manager. “Kau jangan menjauh dari SHINee,terutama Minho. Disini juga masih tidak aman. Arra?,”jelas sang manager sambil berbisik pada Shin, tubuhnya pun kini sudah mendekat pada Minho.

“Kau mabuk?,”Shin menepuk bahu Minho yang sedang tertunduk di meja bar.

“Ani,”Minho masih menyembunyikan wajahnya yang terhalang lampu yang tidak begitu terang.

“Lalu kau kenapa?,”Shin mulai panik melihat Minho yang tak bergeming dengan kedatangannya.

Tiba-tiba tangan Shin digenggam erat Minho,”Minho-ya~ apo”Shin berusaha melepaskan genggaman tangan Minho.

“Kajja,”Minho beranjak dari tempat duduknya dan berjalan cepat keluar ruangan tersebut.

“Yeah!,”Suara teriakan terdengar riuh saat Minho membawa Shin keluar dari ruangan itu. “Ya Minho! Lebih dari satu ronde akan aku belikan kau mobil!,”teriak salah satu dari mereka, membuat Shin terperangah dan menatap punggung Minho yang terus menggenggam tangannya.

“Mau kemana?,”Shin menahan tangan Minho saat mereka sudah keluar dari ruangan yang menyesakkan Shin, namun tanpa basa-basi Minho langsung mencium Shin dengan kasar. “Kau,”Shin merusaha melepaskan jeratan tangan Minho, namun tenaganya tidak mampu melepaskannya. “Kau mabuk? Siapa yang memberikannya? Minhoya,”teriak Shin.

“Bisa diam?,”Minho menatap Shin lekat-lekat. ”Kau tidak tau kan betapa aku menginginkan dirimu? Kita bukan seseorang yang baru kenal. Aku Choi Minho, Ingat?,”Minho memperlihatkan bekas luka jahitan di dahinya.

“Kau?,”Shin terdiam, menatap lekat bekas luka yang menyibakkan memori masa kecilnya.

“Kau mau menyiksaku lagi. Sudah bertahun-tahun berlalu dan akhirnya aku bertemu dengamu lagi. Aku mohon jadilah milikku seutuhnya,”Minho kembali mengecup bibir Shin, kali ini lebih lembut.

Shin menatap Minho nanar setelah paham apa yang Minho maksud, ”Andwe! Aku tidak mau. Tubuhku hanya untuk suamiku kelak,”Shin menolak sambil terus meronta-ronta.

“Kita akan menikah,”Minho mendekatkan wajahnya.

“Jebal!,”Shin meneteskan air matanya. ”Lepaskan aku, aku memang mengagumimu melebihi apapun. Tapi tidak begini caranya,”isakan tangis Shin meledak, cengkraman tangan Minho-pun mulai mengendur, bahkan sudah terlepas.

“Mianhae,”Minho menatap Shin kembali dan menghapus air mata Shin. “Lebih baik kau pulang, aku tidak mau kau tersakiti lagi olehku.”

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK