Lee Sooyeon duduk menunggu keberangkatan pesawat dengan tatapan kosong. Ia melangkah untuk membuang luka lamanya di Amerika.
Tapi niatnya itu menjadi tidak berarti semejak pria itu terus hadir menghantui hidupnya
“Nice to meet you Sweety...”
-----------------------------------------------
Pagi ini ia sudah bersiap-siap untuk pergi ke salah satu cafe favoritenya di Seoul. Mengenakan baju berlengan pendek bergambar kartun jepang lalu berbalut dengan coat panjang dan juga celana jeans yang hampir sering ia pakai. Sambil mendengarkan lagu boyband korea.
Memesan hot chocolate dan ditemani banana pancake.
“Rasanya harus ku abadikan moment ini..!” Dengan cepat tangannya merogoh tas mencari handphonenya berada.
“1..2..3...” Dengan cepat gadis itu menekan jejaring sosial Path.
Nice to meet you.... caption yang menarik
Notification pun membanjiri handphone Lee Sooyeon saat itu.
Lee Sooyeon melamun di tengah gemuruh hatinya. Tiba-tiba sesosok pria yang ia lihat diluar membuatnya merasa ketakutan. Ia menutup kupingnya dengan kedua tangannya. Dan memejamkan matanya sambil berkata “dia sudah mati”. Keringat dingin keluar dari tubuhnya. Rasa ketakutannya semakin meradang. Kedua tangannya bergetar. Mukanya memucat.
“Mengapa pria itu selalu mengikutiku...” Ucapnya bergetar
Lee Sooyeon perlahan mengambil handphone yang berada di depan mejanya.
*PRAAKKKGH!* Handphonenya jatuh ke lantai
Ia tak sempat mengambilnya. Ia hanya fokus melihat pria yang berada di jendela cafe sambil melihatnya tajam.
“Sorry...”
Tiba-tiba ada suara laki-laki.
“Apa ini handphone mu?”
Ia tidak melihat orang yang sedang mengajaknya bicara. Ia hanya memejamkan matanya, raut wajahnya sangat ketakutan.
“Andwae.....” Ucap gadis itu lirih
Laki-laki yang berada disampingnya bingung melihat tingkah gadis ini.
“Apa dia gila?” Ucap laki-laki itu
“Sorry... apa ini handphonemu???” Tanyanya lagi pada gadis itu
Ia tidak merespon pertanyaan laki-laki yang berada disampingnya
Laki-laki itu menyentuh pundaknya.
“Hei....” Dengan nada sedikit tegas
Sontak Sooyeon berteriak histeris. Airmatanya keluar dengan deras dan tubuhnya gemetar
“Jangan!, jangan bunuh akuu.....” Ucapnya memohon
“Hei! Siapa yang ingin membunuhmu? Aku ini ingin bertanya apa ini handphonemu?” sambil menyodorkan handphone ke depannya
Ia membuka mata perlahan dan melihat tepat dihadapannya laki-laki yang sedang menyodorkan handphonenya. Sambil terisak Sooyeon mengambil handphonenya.
“Ah... Maaf. Aku tak tau.. Maaf....” Ucapnya yang masih terisak
“Ah.. tidak apa-apa. Apa kau sedang ada masalah?” Tanya laki-laki itu.
“Itu bukan urusanmu!” Tegasnya
Laki-laki itu sontak kaget. Betapa dinginnya gadis ini yang baru saja ia menolongnya.
“Baiklah...” lalu pergi ketempat duduknya semula.
Ia lalu melirik lagi jendela cafe. Pria itu sudah tidak ada.
“Apa itu halusinasiku saja?”
Ia melangkah keluar cafe dengan sangat gugup. Tangannya memegang erat tali selempang tasnya. Menerka-nerka apa pria misterius itu mengikutinya atau tidak. Semua hal-hal negatif menghantuinya sekarang. Sesekali menengok sedikit kebelakang punggungnya. Tapi ia tak melihat siapapun yang mengikutinya. Ia melangkah dengan cepat sebelumnya. Lebih cepat, kemungkinan ada yang sedang mengikutinya tapi lihai sekali bersembunyi.
“aku harus lebih cepat sampai rumah...” ujarnya dengan terbata-bata. Sekali lagi ia menengok ke arah belakang tapi tak ada yang mengikutinya sedari tadi.
“ah... apa aku hanya berhalusinasi?” tanyanya pada diri sendiri
Tiba-tiba handphonenya berdering
Nice to meet you Sweety...
“Siapa ini?” dia menghiraukan sms itu. Sama sekali tidak tertarik dengan nomor baru yang belum ada namanya dihandphonenya.
Sambil berjalan memainkan handphonenya dijalan, ia mendengar suara sepatu dari belakang punggungnya. Dia terdiam memandang kosong ke depan. Tangannya tiba-tiba mengenggam erat tali selempang tasnya. Raut wajahnya ketakutan. Suara itu semakin dekat. Semakin erat juga genggamannya dan melangkah tertatih sedikit demi sedikit.
“Hello sweety..” suara itu mengingatkannya dengan seseorang. Tak perlu berlama-lama Sooyeon langsung berlari ketakutan dengan sigap pria itupun mengejarnya. Dan bodohnya Seoyon tidak tahu jalan yang akan ia lalui.
“Were are you going sweety..???” Ucap pria itu dengan lembut.
“Kau sepertinya salah jalan. Ini bukan jalan menuju jalanan ramai sweety...” Ucap pria itu dengan senyuman bengis.
Sooyeon berbalik arah. Melihat pria itu dengan ngerinya. Air matanya mengalir deras. Seluruh tubuhnya gemetar.
“Kau tau, aku selalu lihai dalam mencari seseorang. Sudah kubilang kau tak akan bisa lari dariku. Mau sejauh apapun kau pergi aku pasti ada. Dan akan selalu ada”
“Apa maumu..?” Tanya Sooyeon dengan nada suara ketakutan.
“Mauku? Kau sudah lupa? Mau ku adalah dirimu! Jika kau berteriak atau pergi lagi dariku akan kulenyapkan semua yang mengenalmu! Akan ku buat kau menderita seumur hidupmu dan mati dengan bodoh!” Semuanya sia-sia. Gadis pemarah itu menjadi tidak berkutik ketika berhadapan dengan Kim Jongin.
“Kemarilah... mendekat denganku... ayolah...atau aku yang harus mendekat denganmu sweety?” titahnya dengan nada suara begitu lembut, seperti sama sekali tidak berniat jahat. Sooyeon menggangguk, akan tetapi pria itu memberikan dirinya senyuman yang begitu menakutkan.
Pria itu kemudian mengusap airmata Sooyeon yang telah membanjiri wajahnya sedari tadi, “Jangan takut..jika kau menurutiku maka hidupmu akan jauh lebih baik. Mengerti?”
Sooyeon menggangguk dengan cepat. Pria itu membawa Sooyeon meninggalkan kota Seoul. Membuatnya jauh dari semua orang yang mengenalnya.
----------------------------------------
Pria itu membuka pintu dan membanting tubuh gadis kecil itu kelantai dan menendangnya.
“That’s for your stupidity” Pria itu terus menendang Sooyeon dari kepala hingga kaki. Sekujur tubuhnya membiru. Dia hanya bisa terdiam merasakan sakitnya dan menahan sakit yang ia rasa. Nafasnya sudah tersegal-segal. Airmatanya nyaris sudah tidak keluar lagi.
“Hey bitch! Jangan pernah menjauh dari diriku! Kau akan selalu bersamaku!”
“Kau gila Kim Jongin! Aku sama sekali bukan budakmu atau barang sekalipun!” dia masih bisa membalasnya.
“Kurasa kau tak menyesal telah berkata seperti itu”
Jongin menyeretnya ke dalam kamar dan mengikatnya ke tiang sanggah yang sudah disiapkannya jauh hari dan berhasil membuat Sooyeon seperti boneka hidup miliknya. Jongin memegang bajunya, membuka beberapa kancing dengan paksa. Gadis itu memberontak dan takut gadis itu makin menjadi.
“Sudah kubilang kau lebih cantik seperti ini” lagi-lagi Jongin berkata dengan nada suara lembut yang seolah-olah tak ada sedikitpun niat busuk yang akan ia lakukan lagi.
Jongin berhasil membuat Sooyeon menuruti semua kata-katanya walau dengan terpaksa, berhasil mengambil alih seluruh kehidupan gadis itu. Berhasil membuat gadis itu ketakutan bukan main.
“Apa kau tak lelah selalu membuatku seperti ini? Apa penjara itu tak cukup bagiku? Apa kau kurang puas dengan semua yang telah kuterima selama ini?”
[FLASHBACK ON]
Di Amerika Lee Sooyeon bertunangan dengan seorang pengusaha yang cukup terkenal dikalangannya. Hari itu 13 Maret tepatnya, Sooyeon dilamar oleh tunangannya. Di saat perjalanan pulang tiba-tiba mobil yang membawa mereka tergelincir dan menabrak pohon. Mereka tidak mengalami luka yang serius hanya saja. Tunangannya, Byun Baekhyun seperti melihat sesuatu yang baru saja ia tabrak. Ia pun mengecheck keluar mobil.
“Why?” Tanya Sooyeon khawatir
“Ah! Tidak.. sudah tidak apa-apa, hanya menabrak sebuah tong sampah..” Jawabnya yang sambil membawa Sooyeon masuk kedalam mobil lagi.
2 minggu berlalu. Ternyata ada kasus tabrak lari di daerah dimana Lee Sooyeon dan Baekhyun mengalami kecelakaan kecil. Dan tiba-tiba saja Baekhyun mendatangi rumah Sooyeon dan menceritakan semua kejadian yang sebenarnya terjadi. Baekhyun melihat korban yang tertabrak mobilnya dan sekarat dibelakang tempat sampah. Baekhyun sangat ketakutan. Ia memohon kepada Lee Sooyeon untuk tidak cerita kepada keluarganya. Dan membuat pengakuan bahwa dialah yang telah menabrak wanita malang itu yang akhirnya meninggal. Ia tahu bahwa yang Baekhyun katakan sangat berat akan tetapi Sooyeon tahu bagaimana jika Baekhyun yang harus menjadi tersangka.
Baekhyun baru saja menjabat sebagai presdir disebuah perusahaan besar. Ia tak mungkin menenggelamkan cita-citanya selama ini. Ia begitu mencintai Baekhyun. Dan pada akhirnya polisi mengusut tuntas kecelakaan itu. Dan mendapati tersangka.
“Aku tidak tahu bahwa ada korban yang ku tabrak. Aku benar-benar tidak tau. Semua itu ter..terjadi begitu cepat...” Jawab Sooyeon
“Sudah lanjutkan saja penjelasanmu sejelas-jelasnya! Tidak ada tersangka yang akan mengaku. Jika semua tersangka mengaku maka penuhlah penjara ini!”
Yap! Sangat malang gadis ini dijatuhkan hukuman penjara selama 4 tahun. Karena sudah menabrak seseorang dan kabur tidak bertanggup jawab.
Selama di dalam penjara Baekhyun sama sekali tidak menemuinya. Tiba-tiba
“90913?” Nomor itu adalah milik Lee Sooyeon
“Ne...?”
“Ada seorang laki-laki yang ingin bertemu denganmu” ucap Polisi itu
Dengan sigap Sooyeon langsung bersiap-siap. Menyisir rambutnya dan berdandan sedikit. Dia tahu bahwa Baekhyun akan menemuinya kali ini.
Dan didapatinya sesosok pria yang ia tidak mengenalnya. Ia langsung duduk dan saling berhadapan dengannya.
“Bagaimana didalam penjara? Apa kau sangat menyesal dengan perbuatanmu hoh?” Tanya pria itu padanya
“Siapa kamu??”
“Seharusnya aku yang bertanya siapa kau yang beraninya membunuh kekasihku dengan begitu kejam hah????!!!!! Brengsek!!!!”
Sooyeon terlonjak kaget mendengar ucapan pria itu. Jadi pria itu adalah kekasih dari wanita yang ditabrak oleh Baekhyun?
“Permisi... saya tidak mengenalnya. Tolong biarkan saya keluar dari sini...” Gadis itu mengedor-gedor pintu karena ia baru saja mengetahuinya dan shock mendengar semua ancaman itu.
“Kau tak akan kubiarkan hidup dengan tenang! Setelah kau menhancurkan hidup ku! Kau akan mendapatkannya!” Papar pria itu dan pergi bergitu saja.
Ya, Kim Jongin adalah kekasih dari wanita yang Baekhyun tabrak. Ia begitu sangat terpukul atas kepergian kekasihnya itu. Semuanya yang berawal indah hanya berakhir dengan tragis seperti itu. Lee Sooyeon harus menerimanya. Sayangnya tidak ada yang tahu kebenarannya selama ini. Sampai akhirnya ia keluar dari penjara. Dan memulai hari pertamanya diluar jeruji besi.
Tiba- tiba tubuh Lee Sooyeon dipeluk oleh seseorang dari belakang. Ia tahu ciri khas pelukan ini. Hanya Baekhyunlah yang memeluknya seperti.
“Maaf...” Ucap pria itu.
“It’s okay...” sambil mengusap-usap tangan Baekhyun.
“Maaf sudah membuatmu menjadi orang yang bersalah selama ini. Dan maaf aku tidak bisa sering menemuimu..” Gadis itu hanya tersenyum mendengar permintaan maaf kekasihnya itu.
Baekhyun membawa pulang Sooyeon menuju rumahnya. Sesampainya.
Baekhyun menatap gadis itu penuh dengan rasa bersalah. Air matanya mulai terjatuh. Gadis itu memeluk Baekhyun.
“I miss you so badly....” ucap Baekhyun sambil terisak-isak.
“I miss you too...” balas Sooyeon pelan
-----------------------------------
Hari demi hari mereka jalani. Tetapi semua itu tidak berjalan dengan mulus. Baekhyun dan Sooyeon memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahannya. Semua ini adalah rencana Jongin. Tidak secepat itu mereka mendapatkan kebahagiaan. Dan sampai akhirnya Jongin selalu mengikuti kemanapun gadis itu pergi. Dan sampai akhirnya gadis itu pulang ke negara asalnya, Seoul.
[FLASHBACK END]
*******************
“Nice to meet you sweety...” Bisik Jongin tepat ditelinga gadis yang baru saja tertidur nyenyak itu. Gadis itu terbangun mendengar bisikan dari pria itu.
Dia kembali berhasil membuat gadis itu ketakutan lagi. Jongin menatap matanya lekat-lekat dan mengusap bibirnya. Ada luka di dekat bibirnya yang berwarna merah jambu itu. Cukup menarik perhatian Jongin saat itu. Gadis itu sangat cantik apalagi dengan berpakaian seperti ini. Siapa yang tak akan nafsu melihat seorang wanita berpakaian seperti ini. Sooyeon tidak akan tahu apa yang akan dilakukan jongin padanya lagi. Tiba-tiba Jongin merobek paksa celana dalam yang dipakai gadis itu dan membuka paksa bajunya.
“Jika kau berontak maka tak segan aku akan menyayat-nyayat paha mulusmu ini sweety...” Ucapan Jongin membuat gadis itu tak sempat berontak, ia hampir cukup pasrah dibuatnya.
“Dasar pria gila! pria brengsek kau!!!! ” sayangnya Sooyeon tak cukup berani untuk mengatakan sejujurnya pada Jongin
Jongin menghancurkan hidup Sooyeon. Ia baru saja memperkosa gadis itu dengan sangat beringas. Tak ada lagi yang Sooyeon pikirkan selain mati. Ia rela mati secepatnya asal tidak menderita seperti ini. Sayangnya Jongin tidak akan mempercepat gadis itu mati. Tujuan jongin adalah menghancurkan hidup Sooyeon, dia yang baru saja menghancurkan hidupnya.
Seharusnya hutang nyawa dibalas dengan nyawa. Dan itulah prinsip bodoh yang pernah Jongin tahu. Menurutnya hutang nyawa dibalas dengan penyiksaan bertubi-tubi dan mati dengan bodoh. Karena menurutnya gadis itu telah membuat Jongin kehilangan kehidupannya. Dia merenggut kebahagiaan yang baru saja ia dapati. Ia tidak lain adalah pembunuh. Membunuh kekasihnya yang tengah hamil. Membunuh dua nyawa sekaligus. Merenggut kebahagiaan yang seharusnya Jongin jalani dengan bahagia.
----------------------------------------------------------------------
Seberkas sinar menyelinap tepat mengarah ke gadis yang masih tertidur pulas setelah seharian tak henti-hentinya mendapat penyiksaan dari Jongin. Ia tiba-tiba terbangun setelah mendengar suara berat itu menyenandungkan namanya dari luar. Sesosok pria tinggi membuka pintu kamar, mengenakan celana kain hitam dan kemeja putih dibalut dengan jas hitamnya yang membuat pria itu terlihat rapih dan tampan.
Semua gadis yang melihat Jongin tak akan berpaling ke pria lain. Bagaimana tidak, sudah tampan, pintar dan ia pun pemegang perusahaan terkenal di Seoul. Semua yang ia mau bisa dengan cepat ia dapatkan. Jongin mempunyai kharisma yang berbeda dengan pria-pria lain. Semua orang yang mengenal Jongin tahu dia tidak akan kekurangan dalam hidupnya. Cih. Lihatlah bagaimana dia sebenarnya? Jongin sekarang sudah berubah menjadi monster yang menakutkan untuk Lee Sooyeon. Mereka hanya mengenal Jongin dari kehidupan yang nampak. Tapi coba lihat, semejak Jongin ditinggal kekasihnya seperti pria brengsek yang selalu memakai wanita bayaran untuk kepuasannya. Bermabuk-mabukkan. Hancur. Tak ada cinta lagi dalam dirinya. Hanya ada kebencian yang membara di benak Jongin.
“Thats all your fault!”
NEXT CHAPTER~