"Mimpi menjadi sesuatu yang aku butuhkan bukan yang aku harapkan, jika aku berhasil meraihnya aku tak akan pernah menyesal di hari tua nanti. Karena penyesalan akan datang saat seseorang tak bisa mendapatkan mimpinya bukan saat dia menyesali apa yang telah dia lakukan. Ibu... kau adalah dokter terhebat yang pernah ada, aku tak pernah melihatmu aku bahkan tak sekali pun merasakan kasih sayangmu. Tapi aku akan mewujudkan apa yang kau inginkan dariku. Ibu... aku sangat merindukanmu"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Apa yang kau lihat?”tanya Chanyeol penasaran melihat Baekhyun yang tiba – tiba berhenti. Tatapan Baekhyun sangat dalam, dia terus memandang papan iklan di depan sebuah rumah sakit yang biasa dia dan Chanyeol lewati setiap pulang pergi sekolah.
“Oh My God~ kau ingin menjadi dokter?” lanjut Chanyeol yang mulai paham dengan arah tatapan Baekhyun. Baekhyunmasih diam dan terus menatap papan iklan itu, “Baekhyun ah~ yya” gertak Chanyeol kemudian melingkarkan tangannya di pundak Baekhyun, membuat Baekhyun tersadar,
“Eoh, sepertinya dokter tidak begitu buruk untukku” jawab Baekhyun dengan menunjukkan wajah bahagianya.
“Kalau begitu, mari kita berjuang…” Chanyeol memberi semangat pada Baekhyun
“Kita? Kau…?!” Baekhyun sedikit heran karena Chanyeol menyebutkan kata ‘kita’
“Eoh, aku juga ingin menjadi dokter. Janji, kita akan berjuang bersama menjadi dokter suatu saat nanti” dengan senyumnya yang khas Chanyeol menodongkan jari kelingkingnya pada Baekhyun. Baekhyun awalnya hanya memandang aneh sikap Chanyeol, tapi akhirnya dia menjabat kelingking Chanyeol dengan jari kelingkingnya yang manis. Keduanya pun tertawa kecil sambil melanjutkan perjalanan pulang dan bicara banyak tentang masa depan dan dokter.
“Baiklah, mari kita berjuang!” Baekhyun sangat bersemangat sekarang.
Bukan sekali dua kali Baekhyun tertarik dengan papan iklan di depan rumah sakit itu, dia seringmelihat dokter keluar masuk rumah sakitdan itu sangat menarik perhatian Baekhyun. Dia selalu membayangkan saat dia memakai jas putih itu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Oppa~~!!” teriak Hyena yang tiba – tiba menyeruak ke seluruh area kantin sekolah. Baekhyun dan Chanyeol yang saat itu sedang makan bersama sangat terkejut, begitu pula semua orang yang ada di kantin.
"Nuguya?" tanya Baekhyun penasaran dengan suara pekikan yang menyakiti telinganya
"Adikku..." Chanyeol sedikit kesal karena suara pekikan Hyena benar – benar sangat keras dan terlalu menyakitkan untuk di dengar. Kebiasaan buruk adik perempuan Chanyeol ini benar – benar membuatnya malu, tapi Chanyeol tidak bisa berbuat banyak karena bagaimana pun Hyena adalah anak perempuan yang keras kepala.
"Hyena ssi??" Baekhyun berusaha meyakinkan dirinya sendiri, karena ini pertama kalinya dia bertemu Hyena
“Eoh! Iiisshh~” gerutu Chanyeol pada dirinya sendiri “Wae~?!” Chanyeol kemudian balik meneriaki Hyena yang sudah duduk manis di sampingnya. Baekhyun hanya diam dan melanjutkan makannya seolah tidak mempedulikan kehadiran Hyena.
“Oppa~ beri aku uang, aku tahu kemarin ibu baru saja mengirimmu uang, eoh eoh eoh?” Hyena memasang wajah aegyo di depan Chanyeol dan Baekhyun.
Chanyeol sekilas melirik Baekhyun, sedangkan Baekhyun hanya menunduk pura - pura sibuk menghabiskan makanannya tanpa mempedulikan mereka berdua. Chanyeol merasa malu pada Baekhyun karena sikap Hyena yang tidak tahu malu. Ini karena Chanyeol selalu bercerita tentang kebaikan Hyena pada Baekhyun, Chanyeol selalu bilang Hyena adalah gadis yang sopan, lemah lembut, cantik dan feminine. Tapi begitu Baekhyun melihat sendiri kenyataannya, Hyena kehilangan dua point penting yaitu lemah lembut dan sopan santunya. (Baekhyun -_- ) (Chanyeol :3 )
“Wae?” Hyena menyadari lirikan Chanyeol pada Baekhyun dan menyadari keberadaan Baekhyun disana. Pertama kalinya Baekhyun bertemu Hyena, setelah kepulangan Minyoung dari Jerman dan Baekhyun tidak terkesan sama sekali karena Hyena terlihat sama dengan gadis - gadis lainnya di sekolah.
Sejak kecil Hyena tinggal dengan ibunya di Jerman untuk belajar, dia kembali ke Korea karena ibunya menyuruh Hyena untuk menemani kakaknya. Dia sudah kembali beberapa hari yang lalu dan mengatur kepindahannya ke sekolah yang sama dengan Chanyeol, tapi Baekhyun sekali pun tidak punya kesempatan bertemu Hyena secara langsung.
“Oo~? Baekhyun oppa?” dengan ekspresi lucunya Hyena menyapa Baekhyun yang masih mencoba mengunyah makanan yang memenuhi mulutnya. Baekhyun tersentak begitu Hyena menyebut namanya, dengan mulutnya yang penuh nasi Baekhyun mencoba melempar senyum pada Hyena.
“Ne? Aa—annyeong Hyena ssi” sapa Baekhyun dengan mulut yang penuh makanan
“Annyeong oppa~ waah, Chanyeol oppa banyak bercerita tentangmu. Benar katanya, kau benar – benar sangat tampan dan imut. Seperti di foto” dengan senyum merekah Hyena menunjukkan foto Baekhyun yang menjadi wallpaper ponselnya.
“Yya~” Chanyeol spontan berteriak dan langsung berusaha meraih ponsel Hyena, tapi sebelum dia berusaha mendapatkan ponsel Hyena dalam waktu yang bersamaan Baekhyun langsung tersedak dan makanan yang memenuhi mulutnya tersembur keluar tepat mengenai wajah Chanyeol yang duduk di depannya. Chanyeol tidak jadi marah pada Hyena, dia hanya berusaha membersihkan wajahnya dengan tangannya.
"Mian Chanyeol ah~" Baekhyun membantu Chanyeol membersihkan wajah dan seragamnya yang kotor, meski dia sendiri masih tidak bisa menghentikan batuknya karena tersedak
“Oppa gwenchana?” melihat Baekhyun yang terus batuk dan menepuk dadanya, Hyena memberi Baekhyun agar lebih baik.
Wajah Baekhyun sudah sangat merah karena hampir tidak bisa bernafas, dia hanya terkejut saat Hyena menunjukkan foto dirinya yang dijadikan wallpaper ponselnya. Chanyeol meminta Hyena menghapusnya, karena foto itu Chanyeol tunjukkan pada Hyena hanya untuk mengobati rasa penasaran Hyena yang ingin melihat wajah Baekhyun. Saat itu Hyena yang keras kepala meminta Chanyeol mengirimkan foto Baekhyun, karena hampir setiap hari Chanyeol tidak pernah absen bercerita tentang Baekhyun pada Hyena baik melalui video call, email atau media lain yang biasa mereka gunakan untuk saling berhubungan saat Hyena masih di Jerman.
(Chanyeol :3 ) (Baekhyun :( ) (Hyena :D )
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Baekhyun oppa~ aku dengar kau ingin menjadi dokter, benar?” tanya Hyena pada Baekhyun yang saat itu sedang mengerjakan tugas bersama dirumah Chanyeol.
Baekhyun masih merasa sangat canggung dengan Hyena, karena sikap Hyena yang polos, jujur dan apa adanya.
“Yya~ berhentilah mengganggu Baekhyun, lebih baik kau pergi dapur dan buatkan kami minum” suruh Chanyeol
Hyena hanya‘nyengir’ dan menggerutu tidak jelas, “Iya iya dasar cerewet" Hyena mempoutkan bibinya pada Chanyeol, kemudian dia melihat Baekhyun dan tersenyum manis "Baekhyun oppa… kau ingin minum apa?” belum sampai Baekhyun menjawab Hyena seolah sangat tahu apa yang diinginkan Baekhyun “Aa~ aku tahu, aku akan membuatkanmu susu hangat” lalu segera lari ke dapur.
“Baekhyun ah~ mianhae” Chanyeol merasa bersalah karena sikap Hyena yang tidak sesuai dengan apa yang dia ceritakan selama ini. Baekhyun tiba – tiba tertawa, tawanya benar – benar sangat lepas. Seolah – olah ada hal lucu yang membuatnya tidak bisa mengontrol tawanya.
“Wae? Kenapa… kau tertawa?” Chanyeol membulatkan matanya, dia merasa heran dengan sikap Baekhyunyang tiba – tiba.
Baekhyun mengatakan semua hal yang dia rasakan selama ini sejak pertemuan pertamanya dengan Hyena pada Chanyeol. Baekhyun merasa mungkin Hyena lebih menyukainya daripada Chanyeol sebagai kakaknya sendiri. Bukannya Baekhyun terlalu percaya diri mengatakan itu pada Chanyeol, itu karena sikap Hyena pada Baekhyun sangat jelas. Tapi Baekhyun masih belum ingin memikirkan hal yang akan mengganggu belajarnya, hingga cita-citanya akan tertunda nanti.
“Oppa~ jika kau ingin menjadi dokter, kau harus menjaga kesehatanmu mulai sekarang. Aku akan berusaha membuatkan makanan sehat untukmu setiap hari, aah~ kau akan terlihat sangat keren dengan seragam putih” celoteh Hyena sambil menyuguhkan segelas susu hangat pada Baekhyun dan membayangkannya memakai seragam dokter.
Baekhyun menanggapinya dengan tawa kecilnya yang membuat Hyena semakin tidak bisa menahan perasaannya, “Minyoung ssi, gomawoyo~ tapi Chanyeol juga ingin menjadi dokter, kami berjanji akan berjuang bersama setelah lulus nanti”
“Jinjia?!” seolah tidak percaya Chanyeol juga ingin menjadi dokter “Waah~ oppa, kau serius? Kenapa aku tidak pernah tahu?”
“Lupakan, aigoo~ kau bahkan hanya membuat segelas susu untuk Baekhyun” Chanyeol pura –pura tidak peduli dan melanjutkan tugasnya
“Mian… mian… baiklah oppa, aku akan membuatkan segelas lagi untukmu, tunggulah” Hyena segera bergegas ke dapur
Baekhyun hanya tertawa melihat hubungan kakak adik yang sangat lucu. Hyena begitu ekspresif dan ceria, sama seperti Baekhyun dan Chanyeol. Meski Hyena satu - satunya adik Chanyeol, kadang Chanyeol merasa malu karena sikap Minyoung yang terlalu jujur dan blak - blakan.
"Tertawalah sepuasmu, jika kau sudah mengenalnya... kau akan melihat bagaimana sifat Hyena yang sebenarnya. Entah kenapa dia akan merasa cemas dan menangis saat dia marah tapi tidak bisa meluapkannya, pada akhirnya aku lah yang akan jadi korban kemarahannya" terang Chanyeol
"Benarkah? Dia benar - benar tidak terlihat seperti gadis biasa, aku kira dia akan sangat sulit untuk marah"
"Kau akan tahu setelah kau mengenalnya dengan baik" cara bicara Chanyeol seolah seperti sedang menakuti Baekhyun.
"Benarkah, kalo begitu kenapa kau berbohong?"
"Apa-- maksudmu? Aku tidak pernah berbohong padamu" terlihat gugup
"Hyena punya sifat yang jauh berbeda dari yang kau katakan sebelumnya. kenapa kau tidak jujur saja jika Hyena memang seperti itu? Kita sudah lama berteman, aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku" Baekhyun menangkap ekspresi Chanyeol yang sedikit gugup "Kau masih berusaha membuatku melupakan masa laluku?" layaknya seorang polisi yang sedang mengintrogasi penjahat, Baekhyun benar - benar menangkap kebohongan Chanyeol. Lalu Baekhyun hanya menghela nafas berat, tapi tidak berarti dia marah pada Chanyeol.
