home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Boys In Love

Boys In Love

Share:
Author : leni
Published : 07 Nov 2013, Updated : 26 Nov 2013
Cast : Park Jiyeon T-Ara, Choi Minho SHINee, Kris EXO M, Luhan EXO M
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |10553 Views |1 Loves
Boys In Love
CHAPTER 1 : Boys In Love ? Let Me Love You Chapt 1

Choi Minho dan Wu Fan Kris, dua laki-laki tampan dengan pakaian kasual dilapisi mantel hangat. Mereka tampak berdiri sejajar memandang lurus ke arah laut di bawah bintang-bintang yang bersinar di atas langit.

“Minho, sampai kapan kau akan terus merindukannya seperti ini?” tanya Kris seraya menghirup udara malam di tepi pantai.

“Entahlah. Setiap hari aku selalu merindukannya.” Sahut Minho dengan tenangnya. Ia seakan menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja walaupun memang rasa rindu itu begitu menyakitinya.

“Park Ji Yeon sudah pergi dua tahun yang lalu demi kekasihnya di China. Buka hatimu untuk perempuan lain. Park Ji Yeon bukan perempuan tepat untukmu. Park Ji Yeon tidak mencintaimu. Park Ji Yeon hanya mencintai kekasihnya. Jangan buang-buang waktu dan tenagamu hanya untuk merindukannya.” Kris tidak pernah bosan untuk mengingatkan hal ini pada Minho. Kris hanya ingin Minho hidup bahagia dan mendapatkan perempuan yang tulus mencintainya. Bukan menanti perempuan yang belum jelas akan kembali dan membalas perasaan cinta Minho untuknya.

“Seharusnya aku tidak pernah melepaskannya begitu saja.” Sahut Minho. Ia tidak peduli dengan celotehan Kris yang sudah sangat sering ia dengar. Bukan bosan, hanya saja ia terlalu mencintai gadis itu ‘Park Ji Yeon’. Ia tidak ingin melupakan gadis cantik itu begitu saja. Baginya tidak ada gadis lain yang bisa menggetarkan hatinya kecuali Ji Yeon. Mungkin dia akan berhenti merindukan Ji Yeon ketika dia menemukan gadis yang juga bisa kembali menggetarkan hatinya. Minho memilih untuk mengacuhkan celotehan Kris yang memintanya untuk membuka hati untuk gadis lain dan melupakan Ji Yeon.

Flashback on

Matahari sudah mulai tenggelam. Minho tampak menikmati kecantikan Ji Yeon yang sedang mengukir nama mereka di atas pasir yang kini mereka injak. Wajah tampannya tidak berhenti tersenyum ketika memandang gadis cantik itu.

“Jadi, apa yang harus aku lakukan untuk mendekati gadis yang aku sukai?” tanya Minho setelah ia menceritakan soal perasaan ‘aneh’ yang ia rasakan akhir-akhir ini pada gadis itu.

“Kau yakin benar-benar jatuh cinta pada gadis itu?” sahut Ji Yeon bertanya dengan senyum menggoda Minho. Ia tidak tahu saja kalau gadis yang Minho ceritakan padanya adalah dirinya sendiri.

“Aku sering memikirkan gadis itu dan aku selalu merindukan gadis itu. Tapi, aku terlalu takut untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Bagaimana menurutmu? Apa yang harus aku lakukan?” Minho berjalan mendekati Ji Yeon yang tampak kagum dengan ukiran namanya dan Minho yang baru saja selesai ia ukir di atas pasir.

“Minho-ahh, perempuan itu sangat senang didengarkan, dipahami pemikiran terdalamnya. Untuk mendapatkan tempatmu di hati gadis itu tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu semalam atau sehari. Semuanya butuh proses. Yakinkan gadis itu kalau kau bisa menjadi temannya sebelum kau menjadikannya sebagai kekasih. Yakinkan kesungguhan perasaan cintamu padanya dengan perlahan.” Ji Yeon menoleh ke arah Minho yang juga tengah menatapnya. Ia tersenyum pada Minho. Senyum cantik itu bisa menggetarkan hati Minho dengan seketika. ‘Kenapa kau tersenyum begitu padaku? Kenapa hatiku selalu bergetar ketika melihat senyummu itu? Apakah kau juga merasakan hal yang sama denganku?’ batin Minho.

“Itu yang aku rasakan ketika Luhan Oppa mendekatiku.” Ucap Ji Yeon seraya meletakan sembarang setangkai pohon yang ia gunakan untuk mengukir namanya dan Minho di atas pasir tadi.

Deg!! Kalimat terakhir itu membuat hati Minho terbakar. Sejak perasaan cinta itu muncul di hatinya, ia tidak suka nama ‘Luhan Oppa’ keluar dari bibir mungil Ji Yeon.

Ji Yeon lantas merogoh sesuatu di saku mantel hangatnya. Ia mengeluarkan ponsel miliknya. Ia kembali tersenyum bangga memandang ukiran namanya dan Minho yang ia ukir sendiri di atas pasir.

Ji Yeon menyalakan kamera ponselnya dan memotret ukiran nama ‘Choi Minho & Park Ji Yeon’ di atas pasir itu.

“Untuk apa kau memotretnya?” tanya Minho dengan senyumnya yang sedikit memudar.

“Untuk kenang-kenangan. Dengan begini, ukiran nama kita ini tidak akan pernah terhapus karena gelombang air laut yang sedang pasang.” Ji Yeon kini tersenyum memandang layar ponsel yang menunjukkan ukuran nama mereka. “Minho-ah..” Ji Yeon kembali menoleh pada Minho yang memandang ukiran nama mereka di atas pasir. “Besok pagi aku akan kembali ke China. Aku merindukan Luhan Oppa.” Deg!!

Minho merasakan tangannya hangat. Ji Yeon kini sudah berada di hadapannya sambil menggenggam ke dua tangannya.

‘Chu˜’ Ji Yeon mengecup bibir Minho sekilas. Minho terkejut! Bagaimana bisa Ji Yeon mengecup bibirnya setelah ia mengatakan akan kembali ke negeri dimana keberadaan laki-laki yang ia rindukan?

“Berbahagialah dengan gadis itu. Sampai jumpa lagi Minho-ah..” Ji Yeon merundukkan kepalanya seraya melepaskan genggaman tangannya hingga Minho tidak tahu ekspresi di wajah Ji Yeon sekarang.

Park Ji Yeon perlahan membalikan tubuhnya dan meninggalkan Minho begitu saja.

Flashback of

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK