CHAPTER 35 : Chapter 34 Crying
Eomma terlihat memasuki ruangannya, dia terkejut dengan kedatangan Hayoung dan Chorong dari belakangnya..
"Eomma, kau sudah makan?? Aku membawakan buah untukmu, ayo kita makan bersama-sama" Chorong menunjukkan beberapa kantong di tangannya
"Mwoya?? Kenapa kalian tiba-tiba datang? Bukankah sudah kusuruh kalian untuk tidak menginap disini lagi??" Eomma melihat beberapa tas yang dibawa Hayoung
"Hehee. Aku selalu mengkhawatirkan eomma." Hayoung tersenyum
Chorong dan Hayoung melihat eommanya sudah tertidur..
"Hayoung'ah, behentilah menangis.." Chorong membawa Hayoung keluar ruangan
"Eonni, bagaimana aku tidak sedih mendengar perkataanmu tadi??"
Chorong memeluk adiknya itu.
"Gwenchana,Hayoung'ah"
Selama beberapa hari kondisi tubuh eommanya semakin bertambah parah. Sesekali dia mengeluhkan dadanya yang sesak, wajahnya semakin pucat..
"Eomma, tidurlah.. Ini sudah larut malam" Hayoung memegang tangan eommanya itu yang berbaring di tempat tidurnya
"Bagaimana aku bisa tidur dengan kondisi kalian yang seperti ini??" Eomma melihat ke arah Hayoung dan Chorong yang tidak bisa menyembunyikan kesedihan mereka
Perlahan Hayoung dan Chorong memeluk eommanya itu..
"Eomma, saranghae.." Air mata Hayoung mulai jatuh
"Tiba-tiba saja aku merindukan Appa kalian, seandainya dia disini" Ucapan eomma membuat Chorong mulai menangis
"Kalian berhentilah menangis.. Biarkan eomma istirahat dulu.." Eomma mengusap lembut kepala mereka berdua
Keesokan paginya..
Chorong merasakan tangannya dingin sekali, dia sudah merasakan sesuatu yang aneh. Rasanya dia tidak mau membuka matanya. Perlahan dia bangun, melepaskan tangan eommanya yang sejak semalam dia genggam.
Chorong menepuk lembut punggung Hayoung supaya dia terbangun..
"Hayoung'ah, ayo kita keluar.. Biarkan eomma beristirahat" Hayoung melihat ke arah tempat tidur dan keluar ruangan bersama Chorong
Mereka berdua tampak duduk terdiam. Perlahan air mata Hayoung jatuh melihat beberapa dokter memasuki ruangan eommanya. Chorong langsung memeluk Hayoung..
"Gwenchana ,Hayoung'ah.. Eomma sudah bertemu Appa disana" Chorong berusaha menahan air matanya
Selama pemakaman, Chorong hanya bisa terdiam dan menepuk-nepuk pundak Hayoung.. Hayoung masih menangis, air matanya sudah kering. Dari jauh, Chorong melihat Sehun yang berjalan ke arah mereka..
"Sehun'ah, bawalah Hayoung pulang, aku masih ingin disini"
Chorong terlihat berjalan sendirian, tatapannya seakan kosong. Banyak pikiran yang menyelimuti otaknya..
"Chorong'ah, gwenchana??" Sojin menghampiri Chorong
"Hhmm.. Gwenchana, tenang saja Sojin'ah"
"Ani, bukan itu..." Sojin mengeluarkan sapu tangannya dan mengelap bawah hidung Chorong yang berdarah
"Kau harus kerumah sakit, Chorong'ah, lihat, hidungmu mengeluarkan darah"
Chorong hanya menatap sapu tangan Sojin yang sudah berubah warna itu
"Aniya ,gwenchana. Gomawo Sojin'ah.." Chorong memegang sapu tangan itu dan kembali berjalan.
Pandangan Chorong mulai kabur, badannya serasa mau jatuh sebelum seseorang menahannya. Chorong merasakan ada yang mengangkat tubuhnya.
"Su-suho oppa...." Dari jauh Sojin melihat Suho menggendong Chorong
Perlahan Chorong membuka matanya, dia merasakan sabuk pengaman yang ada ditubuhnya..
"Di-dimana aku??"
"Kau akan kubawa kerumah sakit" Ucap namja disebelah Chorong yang sedang menyetir
"Jaebal.. Jangan bawa aku kesana, aku tidak mau..." Chorong terlihat memohon pada Suho
Terpaksa Suho memutar stirnya dan dibawanya kerumahnya
Suho membuka pintu mobil, melepaskan sabuk pengaman Chorong, menggendongnya dan membawanya ke dalam rumahnya..
Chorong terlihat sangat pucat, Suho menjadi sangat khawatir.
"Eottokhajji??"
"Hyung, apa yang kau lakukan??" Kyungsoo terkejut melihat Chorong yang berbaring di tempat tidur Suho
"Yaa!! Tidakkah kau lihat dia sedang sakit??" Suho mengelap darah yang keluar dari hidung Chorong
Kyungsoo langsung pergi ke dapur, mengambil beberapa es batu dan memasukkannya ke dalam wadah..
"Kompreslah dulu kepalanya" Kyungsoo memberikan handuk kecil pada Suho
"Aku akan keluar membeli obat" Segera Kyungsoo keluar rumah
"Mwoya?? Kenapa dia menjadi begitu peduli??" Suho merasa heran dengan sikap Kyungsoo
Perlahan Suho mengelap kening Chorong dan masih melihat ke arahnya dengan khawatir..
"Eottokhajji ?? Kau terlihat sangat pucat,Chorong"
====================== To be continued ==============
Heheee.. Tunggu yaa kelanjutan ceritanya..
Mian kalo ceritanya kemana-mana dan kebanyakan sakitnya ^^
Kritik dan saran, isi di kolom komentar yaa
Buat yang suka ff aku ini bisa klik tombol love di ujung kanan..
Gomawo udah baca ff aku sampai chapter ini :)