"Eonni...." Hayoung menangis... Dan entah darimana muncul Sojin dari belakang Chorong. "YAA!! Apa yang kau lakukan pada adikku??!!"..
" Chorongaaa..." Bomi membuyarkan lamunan Chorong.
"Eoh??"
"Apa yang terjadi pada kau dan Sojin ??". Bomi berbicara sambil berbisik, karena jam pelajaran sedang berlangsung.
Chorong mengeluarkan kertas dan menulis sesuatu....
==== Flasback====
Chorong terkejut dengan teriakan Sojin. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendekati Hayoung, menarik tangannya dan membawanya keluar. Saat berpapasan dengan Sojin, Chorong sedikit membungkukkan badan dan mengucapkan "Mian..."
Setelah Chorong dan Hayoung sudah keluar kelas, Sojin terdiam, kemudian mendekati Naeun dan memarahinya, "Neo!! Apa kau senang memperlakukan temanku seperti itu??!! Jadi ini yang kau lakukan di sekolah Appamu ini??!! Eoh??!!"
Sebenarnya sebelum kejadian itu, Sojin berencana mengunjungi kelas adiknya itu, lalu tanpa sengaja ia mendengar semua yang dikatakan Naeun kepada Hayoung.
Mendengar kakaknya berteriak seperti itu, dengan mata yang berkaca-kaca dan suara serak, Naeun menjawab, "Eonni.. Kau peduli padaku sekarang??!! Kau kemana saja selama ini??!! Setelah kau bertunangan dengan oppamu itu, kau selalu disibukkan dengannya dan menjauhiku. Sekarang, aku merasa kesepian,eonni.. Di sekolah aku juga tidak mempunyai teman. Aku iri dengan semua teman-temanku... Eonni.."
Air mata Naeun membasahi kedua pipinya. Sojin langsung memeluk adiknya dan meminta maaf.
"Mianhae.. Jeongmal... Aku tidak tahu kalau kau seperti ini karena aku. Mian, Naeun'ah..."
Setelah kondisi Naeun membaik, mereka berencana untuk meminta maaf kepada Chorong dan Hayoung. Mereka mencari di sekeliling sekolah. Sampai di kantin, mereka melihat Chorong dan Hayoung sedang duduk dan bercanda satu sama lain. Melihat hal itu, Sojin dan Naeun langsung menghampiri mereka...
Sambil menjulurkan tangan kanannya , "Park Chorong, mianhae.. Atas kelakuan adikku kepada Hayoung. Dan atas kelakuanku kepadamu tadi"
Chorong langsung menjabat tangan Sojin dengan hangat, "hhmm.. Gwenchana... Aku juga minta maaf karena sudah membuat pipi Naeun memerah". Keduanya tersenyum dan berencana menghabiskan jam istirahat bersama. Karena asyiknya mereka berempat mengobrol, sampai menarik perhatian siswa-siswa sekitar..
==== Flashback end ====
Bomi mengangguk mengerti setelah membaca penjelasan dari Chorong yang ditulis dikertas. Karena rasa penasaran, Chorong menyenggol tangan Bomi dan berbisik, " Ottokhae arraseo??"
Bomi tersenyum dan menulis sesuatu...
"Kau tau Byun Baekhyun?? Ketua seni yang di kelas sebelah. Dia dengan hebohnya memberitahuku. Dia bilang, 4 yeoja menarik banyak perhatian di kantin. Dia hanya mengenalmu, Hayoung, dan Naeun. Dia tidak tahu Sojin. Sampai-sampai dia memperlihatkan foto kalian berempat yang terlihat sangat akrab"
Membaca tulisan Bomi, Chorong tersenyum.. "Aigoo.. Ternyata namjachingu mu yang memberitahu?? Kekekeke"
Bomi terlihat kesal, "yaa!! Sejak kapan dia jadi namjacingu ku?? Kami hanya berteman."
"Aiiieee.. Jangan berbohong, Bomi-ya... Aku tau selalu memperhatikannya. Dan sepertinya kalian cocok satu sama lain... ^^ "
Bomi tersenyum malu, dan dia melipat-lipat kertas percakapan mereka berdua...
Saat bel pulang sekolah....
Terlihat semua murid keluar gerbang sekolah. Sojin, Naeun dan Suho menaiki satu mobil yang sama. Sementara Chorong dan Hayoung seperti biasa menggunakan bus umum.
Sebelum masuk ke mobil, Sojin menghampiri Chorong, Suho yang melihat hal itu terlihat heran... "Naeun'ah.. Sejak kapan eonnimu dekat dengan yeoja itu??" Suho menunjuk-nunjuk ke arah Sojin dan Chorong dari dalam mobil.
"Hhmmm.. Sejak tadi jam istirahat. Aieee. Oppa sekarang perduli pada eonniku??" Naeun menggoda Suho yang terlihat sangat penasaran.
Setelah Sojin masuk mobil dan melambaikan tangannya ke Chorong, dengan rasa penasaran yang masih menghampirinya, Suho bertanya langsung kepada Sojin, "yaa!! Sejak kapan kau mempunyai teman??"
"Oppa, sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu. Kita sudah bertunangan. Tidakkah kau memanggilku dengan nama panggilan kesayangan??"
"Dwesseo. Tidak usah dijawab".
" Oppa,kenapa kau penasaran?? Apa kau peduli padaku sekarang??" Sojin menunjukkan aegyonya.
Suho yang tidak tahan, hanya dapat memasang earphone di kedua telinganya.
Melihat mereka berdua, Naeun menggoda eonninya itu, "Eonni.. Sepertinya kau belum meluluhkan hatinya. Hehee"
Karena kesal dengan ejekan Naeun, Sojin melepaskan sebelah earphone Suho dan berbisik, "Chagiyaa~~~"
Sontak Suho menggeser tubuh Sojin dan memarahinya, "YAA!! Tidakkah kau bisa menjaga sikapmu?? Sudah kubilang jangan memanggilku dengan ucapan itu!! Tolong turunkan aku disini. Aku ingin mengunjungi Bingo"
Mobil berhenti tepat didepan rumah sakit hewan. Sojin terkejut dan terdiam. Setelah Suho turun, dalam hati Naeun, "Eonni, kau harus bersabar. Seandainya Suho oppa tau perasaanmu yang sebenarnya"..
Suho memasuki rumah sakit. Para suster dan dokter sudah sangat mengenal Suho. Karena dia sering mengunjungi tempat itu selama beberapa bulan belakangan ini. " Bingo ada di lantai 3,tuan. Kondisinya sudah sangat membaik. Aku dengar dari dokter, kalau ia sudah boleh dibawa pulang." Mendengar pernyataan suster, dengan senangnya ia bergegas menuju lantai 3. Setelah bertemu dokter, ia diizinkan membawa Bingo pulang. Dengan senangnya, ia menghampiri Bingo. Anjing kesayangannya itu sudah menjalani operasi pengangkatan tumor yang ada di kepalanya dan sudah beristirahat selama beberapa bulan. Suho langsung mengelus-elus badan Bingo dan terlihat dia menggonggong dengan senangnya. Ekornya tak henti-hentinya bergoyang.
"Kajja, Bingo. Kita pulang."
Suho berencana membawa pulang Bingo dengan kendaraan umum. Karena ia ingin menghabiskan waktu bersama Bingo di jalan...
Saat menaikii bus , Bingo menarik-narik tali yang digenggam Suho dan membawanya ke arah 2 yeoja yang sedang duduk di belakang...
Chorong terkejut melihat seekor anjing yang datang ke arahnya dan diikuti seorang namja.
"Eoh, anyyeong...." Chorong mengelus-elus anjing tersebut... Dan lebih terkejut saat melihat pemilik anjing itu. "Suho-shi..??"
"Eoh.. Annyeonghaseyo.. Kenalkan ini Bingo. Entah kenapa ia membawaku ketempatmu".
" Gwenchana. Aku suka sekali anjing. Dia sangat tampan. Nde, Bingo??" Bingo terlihat sangat senang. Suho terlihat mengkhawatirkan Bingo. Tidak seperti biasanya dia bersikap seperti ini, khususnya yeoja. Sojin hampir digigit saat ingin mengelusnya..
Dalam perjalanan Chorong dan Hayoung tampak senang dengan kehadiran Bingo. Tanpa sengaja Suho menengok ke arah mereka. "Syukurlah, Bingo sudah membaik" dalam hati Suho.
Saat Chorong dan Hayoung sudah turun dari bus, Bingo terlihat lemas. Dia hanya tertidur di lantai bus..
Akhirnya Suho dan Bingo berada di rumah. Saat membuka pintu, Sojin menghampiri mereka berdua dan hendak mengelus Bingo, tetapi Bingo menggonggong dengan kerasnya. Sojin yang baru saja menyiapkan makanan untuk Suho terkejut dan menjauhinya.
"Sojin-shi, bukankah rumahmu disebelah sana?? Kenapa kau selalu datang kesini??!!"
"Oppa, kau tau kan, aku selalu menyiapkan makan malam untukmu. Setidaknya ucapkan terima kasih atas kerja kerasku selama ini"
"Neo,pulanglah.. Aku tidak memintamu untuk melakukan apapun untukku"
Dengan terpaksa Sojin langsung meninggalkan Suho dan Bingo..
"Bingo.. Kenapa kau seperti itu kepada Sojin?? Sementara saat bersama yeoja yang di bus tadi, kau terlihat sangat senang??". Bingo hanya menjawab dengan menggonggong..
Sojin yang berada di luar rumah Suho terlihat sedih. "Sampai kapan aku harus bersikap seperti ini?? Tidakkah kau tau kalau aku menyukaimu??
Sebuah mobil berhanti tepat didepan rumah Suho. Dan 2 orang namja turun dari mobil tersebut.
"Xiumin oppa..!!" Teriak Sojin sambil berlari dan memeluknya. "Kenapa kau baru kembali sekarang??"
"Bisnis di Amerika sangat rumit. Bagaimana kabar tunangan sepupuku ini ?? Kau terlihat muram. Gwenchana??
"Nde. Hanya..." Pandangannya beralih ke namja yang disebelahnya.
"Kenalkan ini Luhan, sahabat oppa disana. Dia akan tinggal di Korea untuk saat ini."
"Annyeonghaseyo, Luhan imnida"
"Eoh, annyeonghaseyo, Sojin imnida.. Kalian berdua masuklah. Suho oppa sudah pulang. Bingo juga"
"Jinjja?? Bingo?? Wahh. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Kau tidak ikut masuk??" Xiumin bertanya kepada Sojin.
"Aniyo.. Aku pulang saja. Annyeong"..
Setelah Sojin menjauh, Xiumin mendesah.. " Sampai kapan Suho akan menjauhi tunangannya itu??"
Kehadiran mereka berdua disambut oleh Bingo yang sedang bersama Suho di ruang tamu..
"yaa!! Kenapa kau baru kembali sekarang?? Hyung bagaimana??" Tanya Suho setelah memeluk sepupunya itu..
"Siwon hyung baik-baik saja. Kakek masih membutuhkannya untuk bisnis disana. Aku ditugaskan untuk menjagamu disini dan mengawasi 'kalian'."
Kata-kata Xiumin membuat Suho mengerti...
"Kau tahu hubunganku dengan Sojin sangat tidak baik. Tidakkah Kakek mempunyao rencana untuk membatalkan pernikahan??"
Xiumin hanya mengangkat pundak, "Meolla. Aku hanya akan melaporkan kejadian yang sebenarnya pada Kakek.. Oh iya, ini Luhan, sahabatku disana. Kau tau?? Kita akan bersekolah ditempatmu besok.."
"Jinjja??"
Perbincangan mereka lanjutkan sampai malam..
"Bukankah ini buatan Sojin?? Kenapa kau tidak memakannya??" Tanya Xiumin kepada Suho yang sedang bermain game bersama Luhan.
"Eoh.. Untukmu saja. Aku tidak lapar.."
"Neo!! Sampai kapan kau akan bersikap seperti inu kepada Sojin??"
"Sampai Kakek membatalkan pernikahan kami"
Xiumin kembali mendesah kecewa. Selama bersama Sojin, memang Suho selalu bersikap dingin kepada yeoja. Entah sampai kapan ini akan terjadi.
Esok harinya....
Dua orang namja yang datang kesekolah menarik perhatian siswi-siswi yang datang. Luhan dan Xiumin terlihat berdiri di depan sekolah untuk menunggu Suho. Lalu dari kejauhan, seorang yeoja menarik perhatian Luhan. Dengan rambut yang selalu dikepang, penampilan Chorong yang sederhana berhasil membuat Luhan menatap yeoja itu tanpa henti. Saat Chorong melewati Luhan, jantung Luhan terasa berhenti, dan mengeluarkan satu kata, "Yeppo". Kata itu membuat Xiumin menengok ke arah Luhan dan mengikuti arah matanya..
"Dia Park Chorong. Ulzzang sekolah ini. Tidak heran kalau banyak namja yang menyukainya. Termasuk kau"
Pernyataan Xiumin membuat Luhan terkejut. Bagaimana dia tahu? Padahal kita baru akan bersekolah disini. Dia seperti mata-mata. Pikir Luhan.
Tidak berapa lama, Suho dan Sojin keluar dari sebuah mobil. Kehadiran pasangan ini lebih menarik perhatian siswa-siswa. Pasangan yang cocok. Pikir mereka..
"Akhirnya datang juga.." Xiumin langsung menggandeng Sojin dan masuk ke dalam gedung sekolah.. Sojin yang berjalan bersama 3 orang namja, membuat siswi-siswi yang melihatnya merasa cemburu.
Saat jam pelajaran dimulai. Diperkenalkanlah murid baru lagi dikelas Chorong.
"Annyeong haseyo, Xiumin imnida.."
"Annyeonghaseyo, Luhan imnida.."
Begitulah perkenalan singkat mereka. Luhan yang menyadari Chorong berada dikelas itu, tak henti-hentinya mencuri perhatian padanya. Sementara Chorong hanya fokus ke buku yang ada di depannya. Bomi yang ada di sebelahnya merasa salah tingkah. Dan tanpa disadari, Luhan dan Xiumin dipersilahkan duduk dibelakang Chorong dan Bomi. Hal ini membuat Luhan senang. Dan tak henti-hentinya tersenyum saat pelajaran berlangsung..
Saat jam istirahat...
Xiumin dan Luhan langsung berlari ke lapangan untuk bermain sepak bola. Mereka tak lupa mengajak Suho yang tidak menyukai olahraga. Tapi apa boleh buat, mau tidak mau dia ikut. Sementara Chorong, Bomi dan Sojin terlihat sedang menuju kantin...
"Lihat-lihat.. Oppaku sedang bermain sepak bola.."
Tunjuk Sojin ke arah lapangan.
"Kalian duluan saja, aku ingin menyemangati oppa dulu. Hehee." Sojin tersenyum malu.
"Arrasseo.." Bomi dan Chorong kompak..
"Beruntung sekali Sojin.. Mendapatkan namjacingu yang kaya raya, tampan, dan pintar seperti Suho". Bomi memulai pembicaraan saat di kantin.
"Hhmmm.. Memang.."
"Kenapa kau tidak mencoba berkencan, Chorongaa??
" Mwo??!!" Pertanyaan Bomi membuat Chorong terkejut.
"Kau pintar dan cantik. Pasti banyak namja yang ingin berkencan denganmu"
"A-aniyo.. Aku belum berpikir sampai sejauh itu"
"Aiieee.. Jangan bohong.."
"Chorong.. Bomi.." Teriak Sojin dari jauh. Dibelakangnya terlihat Suho, Luhan dan Xiumin mengikutinya..
Akhirnya mereka duduk dalam satu meja. Luhan duduk disebelah Chorong, Xiumin disebelah Bomi, Sojin disebelah Chorong, dan Suho disebelah Xiumin...
Pembicaraan mereka dimulai saat semua sudah selesai makan.
"Chorong, nanti setelah pulang sekolah, kau ada acara tidak? Aku ingin mengundangmu kerumahku. Bomi kau juga"
Hal ini membuat Suho terkejut. Sejak kapan seorang teman berkunjung kerumah Sojin?
"Eoh?? Aku ada kegiatan study english. Bagaimana kalau akhir minggu ini?"
Sojin terlihat kecewa. "Bagaimana kalau aku mengunjungi rumahmu??"
Chorong dan Bomi terkejut. Terakhir kali ada yang berkunjung kerumah Chorong, dia menyebarkan rumor yang buruk tentang keluarganya yang tidak kaya.
Bomi terlihat khawatir..
"A-aniyo... Kapan-kapan saja. Heheee" Chorong menjawab dengan ragu-ragu..
Saat jam pulang sekolah..
Chorong mengikuti kegiatan study english dengan anggota lainnya. Semua siswa sudah pulang. Hari sudah berganti malam. Chorong masih berada disekolah untuk mengurusi beberaa hal. Saat ingin pulang, terdengar suara klakson mobil dari belakang Chorong. Mobil itu mendekat dan seorang namja membuka kaca mobilnya.
"Masuklah. Akan ku antar kau pulang"
"Lu-luhan shi??
===== To be continued =====
terima kasih udah baca fan fiction aku ^^
subscribe dan love kalo suka ff ini..
ikutin terus yaa ...