Sudah sebulan sejak kepulangan dari Thailand. GOT 7 baru saja menyelesaikan tour promosi album mereka di korea. Ketujuhnya diberikan waktu istirahat selama 7 hari oleh pihak agency. Mark terduduk di tempat tidurnya dan memandangi sesuatu. Ya, Mark masih menyimpan bando dari gadis yang menyelamatkan nyawanya.
“Hyung..” JB masuk ke kamar mark dan duduk di tepi tempat tidurnya
“hm ?”
“Apa yang kau lakukan ?”
“Mollayo”
“Kau pasti masih memikirkan gadis itu ya ?”
“Tentu saja.. aku bahkan ingin mencarinya”
“OH come on hyung, dari skala 1-10 kemungkinannya hanya aka nada 0,0001%” lanjut JB saktris kemudian bangkit dari tempat duduknya
“nah makanya sampai detik ini aku tidak mencarinya” jawab mark enteng.
“Hyung, kita jalan jalan yuk ? aku bosan disini hanya tinggal kita berdua”
“Good idea, kajja” mark kemudian bangkit dari duduknya dan meletakan bando merah tersebut di meja kamarnya. Ia dan JB segera mengambil penyamaran mereka untuk beranjak keluar dari dorm mereka.
***
Eun ho sedang duduk di depan minimarket sambil menunggu young ho. Ia berulang kali melihat jam tangannya. Rasanya stau menit berlalu terasa seperti 10 jam saja kalau urusan menunggu kembarannya pulang. “AIGOOO sinchaa this person !!!!” umpatnya kesal sambil menengguk botol minumannya.
Tiba tiba sesosok tubuh besar menabraknya dari arah kiri, sontak minumannya menjadi tumpah. Pria tersebut mengenangkan pakaian hoodie merah dengan topi yang membuat wajahnya tak terlihat.
“Help me !!! JEBAAALLL !!!” katanya dengan nada ketakutan tangannya menggenggam lengan eun ho keras.
Eun ho melihat ke arah belakang terdengar suara teriakan, tanpa berfikir panjang siapakah orang ini Eun Ho menariknya dan berlari kencang sampai pada sebuah gang yang tak jauh tempat tinggalnya. Ia kemudian menempatkan pria tersebut di balik tiang listrik “tunggu disini” perintahnya. Eun Ho kemudian melangkah ke ujung gang dan melihat ke arah kanannya banyak segerombolan anak SMU berlari seperti mengejar idola, ia kemudian menengok ke arah kiri dan berteriak “OMONAAAA AAAAAA OPPAA” seperti layaknya anak SMU tadi. Layaknya anak bebek, secara ajaib anak anak SMA itupun mengikuti arah teriakan Eun Ho.
Setelah terlihat jauh, Eun Ho kemudian kembali ke arah tiang listrik tadi sambil mengeluarkan payungnya yang berwarna merah.
“AHJUSSI !!!” teriaknya keras. Pria itu kemudian berdiri menghadap eun ho yang menunduk, dan lagi lagi, pria itu adalah Mark Tuan sang rapper dari GOT 7.
“Gomawo telah menolongku….. tapi….. bisakah kau menunjukiku tempat yang aman sementara ?” ucapnya memohon.
“Are you by any chance ? nuguya ? kenapa kau dikejar ?” ucap eun ho menurunkan payungnya.
Pria tersebut membuka hoodienya dan topinya hingga menunjukan wajahnya yang karismatik tersebut. Mark GOT7. Eun Ho hanya membeku di tempatnya dengan mulut yang sedikit terbuka “Aku Mark” katanya kemudian menyengir.
Eun Ho kemudian menelan ludahnya berat. Ini seperti mimpi, mana mungkin seorang personil GOT7 yang terkenal berdiri di hadapannya. Ia kemudian tersadar dari lamunannya dan menutup mulutnya. “kenapa kau bisa berkeliaran di jalan ? agencymu apakah tidak tahu ?” katanya seperti mengintrogasi Mark sekaligus mentralisir kekagetannya. “Aku akan mengantarmu kembali ke JYP sebeluma da netizen yang melihat kau bisa dalam bahaya” katanya menarik lengan mark. Namun mark malah menahan balik tubuh kecil itu.
“Tidak, itu terlalu berisiko. Anak SMA yang kau lihat tadi hanya sebagian, pasti masih banyak lagi. Bantu aku menemukan tempat yang aman untuk bermalam disekitar sini, jebal” katanya dengan nada memohon.
“Arraseeoo, akan ku ajak kau kerumahku. Tapi hanya untuk malam ini sampai aman yah ?” ucap eun ho denagn death glearnya. Mark hanya mengangguk kemudian mengenangkan kembali hoodienya. “Jangan pakai hoodiemu kembali itu sama saja mengundang perhatian mereka ketika mereka melihatmu lagi” katanya.
“Ah iya, benar juga” mark mengiyakan kata kata eun ho barusan dan mulai melepas hoodienya. Kemudian keduanya berjalan menuju ke rumah Eun Ho. “You, mind to tell me whats your name ?” Tanya mark dengan nada sedikit sungkan. Eun Ho menyambut ramah pertanyaan mark barusan dengan senyumannya “Eun Ho, Hwang Eun Ho”.
***
Young Ho mengamit tasnya erat sambil terus berusaha menelpon eun ho. Sialnya Eun Ho tidak dapat dihubungi “Aish sincha, kalau saja bukan karena tugas aku pasti sudah makan bersama Eun dirumah. Aigooo eun, apa kau masih menungguku ?” gumamnya sendiri sambil terus berjalan.
Tanpa ia sadari seorang penjahat mengikutinya dari belakang ia dalam keadaan mabuk dan kemudian menarik lengan kecilnya, Ia terkejut dan berbalik arah menghadapi pri amabuk tersebut. Seketika ia menjadi panik. Ia berterika minta tolong kesana kemari namun apa daya orang tersebut lebih kuat dan mulai menariknya.
Tak lama kemudian pria mabuk tersebut sudah babak belur. Rupanya ia telah dihajar habis habisan oleh seseorang pria dihadapannya dengan hoodie berwarna hitam. Wajahnya tidak jelas. Tapi yang Young Ho tahu setelah itu, tangan pria tersebut sudah menggenggam jemarinya dan langsung berlari bersamanya.
“Agashi, kau tidak apa ?” tanyanya.
“Oh ? nde…” Young ho berkata sambil menundukan badannya begitu mereka sampai di halte. “Ghamsahamida untuk pertolonganmu tadi, ehm… tuan”
“Oh aku…” pria tersebut menoleh ke kanan dan ke kiri mencari apakah ada orang lewat, setelah memastikan aman, ia kemudian membuka hoodienya secara sempurna “Aku JB” ucapnya
Bagaikan tersengat jutaan lebah. Young Ho masih saja tidak percaya, di hadapannya ada seorang bintang papan atas Jae Bum atau dikenal dengan JB seorang leader dari GOT7. “Kau, jae bum ?!” katanya lagi. Pria tersebut hanya mengangguk sambil tersenyum.
“omona, sincha… ghamsahamida” katanya menunduk lagi
“gwechana… miss…”
“Oh, aku Young Ho, Hwang Young Ho”
“Oh arra young ho-ssi” JB menjawab sambil tersenyum
“Sekali lagi terima kasih banyak, aku harus pulang sekarang”
“Kau ingin naik apa ?”
“Molla, sepertinya bus… aku seharusnya menemui kembaranku sejam yang lalu” ucap young ho sambil menunduk lesu. JB melihat hal tersebut kemudian melirik jam tangannya. Itu sudah pukul 11 malam
“Bus terakhir lewat jam 10 tadi. Kau sudah terlambat”
“Kalau begitu aku akan naik taxi”
“Dimana rumah mu ? aku akanmengantarmu”
“AH ?!! tak usah !!! aku bisa mencari angkutan umum. Masih sedikit jauh dari sini”
“Kalau begitu kau bisa menunggu sebentar sembari aku menelpon taxi di dromku”
“A… apakah tidak merepotkan ?” Tanya YoungHo ragu
“Ani.. kajjaaa miss Hwang” katanya kemudian menarik tangan Young Ho.