Title: Endless Love
Cast:
- Cho Yoora (OC)
- Cho Kyuhyun
- Henry Lau
Length: Sequel
Genre: Love Story, Romance, Family
Rating: PG 13+
Disclaimer: sebenarnya ff ini udah author post di wordpress author pribadi hanya saja author iseng ngepost lagi disini jadi ga ada unsur copycater yaa. enjoyyyy...
Author POV
Kicauan burung pagi hari dan disertai kabut tipis menyelimuti kediaman Cho Kyuhyun yang notabene adalah anak sulung dari direktur perusahaan ternama di Korea Selatan bernama Cho In Sung. Seperti pagi-pagi sebelumnya, rumahnya terlihat sepi karena rumah sebesar istana kerajaan itu hanya ditinggali oleh Kyuhyun dan adiknya Yoora beserta 5 asisten rumah tangganya. Mereka biasa tinggal tanpa orangtua mereka karena mereka sendiri adalah korban perceraian dari orang yang sangat mereka sayangi itu. Ibu mereka tinggal di Kanada dan ayah mereka sibuk dengan pekerjaan dan perusahaannya, untuk itu ayah mereka jarang sekali terlihat sedang dirumah. Tidakkah mereka kesepian? Pasti semua orang bisa menebak mereka sangat kesepian dan itu adalah fakta. Biarpun mereka memiliki banyak harta namun tidak akan ada apa-apanya jika tidak bahagia. Hidup diantara setumpuk materi, harta tidak akan berarti jika orang yang dicintai tidak ada di sisi mereka. Untuk itu Yoora dan Kyuhyun sering kali menghabiskan waktu bersama sekedar menghilangkan penat dan rasa bosan yang datang menghampiri.
*SKIP*
Sudah jam 08.00 Yoora tidak keluar dari kamar untuk sarapan. Kyuhyun pun bertanya kepada salah satu asisten rumah tangganya,
“Yoora kemana? Ini sudah jam 08.00 dan dia belum keluar dari kamar.”
“Mungkin, nona Yoora masih tidur Tuan Muda.” Jawabnya.
“Hmm… sebaiknya, kau antar sarapannya ke kamarnya dan bila perlu bangunkan ia karena hari ini Yoora harus check up ke rumah sakit.” Perintah Kyuhyun.
“Baik Tuan Muda.” Ucap si asisten rumah tangga itu.
Asisten rumah tangga yang Kyuhyun suruh pun mulai menyiapkan sarapan untuk Yoora dan mengantarkannya ke kamar.
“TOKTOKTOKTOK…”
Diketuknya pintu kamar Yoora.
“Nona Yoora, apakah nona sudah bangun? Ini saya bawakan sarapan buat nona.” Ucap si asisten rumah tangga itu.
Tidak ada jawaban apapun dari kamar Yoora. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu kamar Yoora.
“Nona, saya letakkan sarapannya di meja belajar nona ya.” Ucapnya lagi.
Tidak ada jawaban juga dari Yoora. Si asisten rumah tangganya pun bertanya dalam hati,
“Ada apa ya dengan nona Yoora? Tidak biasanya dia begitu.”
Karena penasaran, ia membuka selimut yang menutupi tubuh Yoora.
“AAAAA!!!!” teriakan asisten rumah tangga itu menggema ketika ia melihat tubuh nona Yoora menjadi pucat pasi dan hidungnya mengeluarkan darah segar. Ia berlari sambil berteriak,
“Tuan Muda Cho!! Nona Yoora, Tuan…”
Kyuhyun yang terkejut mendengar teriakan asisten rumah tangganya itu pun segera berlari menuju kamar Yoora diikuti asisten rumah tangganya itu.
“Yoora! Bangun Yoora!!” kyuhyun menepuk-nepukan tangannya ke pipi Yoora.
“Cepat! Kau panggil ambulance.” Perintah Kyuhyun kepada asisten rumah tangganya.
10 menit kemudian ambulance pun datang dan Yoora segera di bawa ke rumah sakit.
**SKIP**
Sesampai di rumah sakit Yoora langsung mendapatkan perawatan intensif oleh paramedic di unit gawat darurat. 30 menit berlalu, seorang dokter keluar dari kamar perawatan dan menemui Kyuhyun yang menunggu diluar.
“Bagaimana keadaan adik saya, Dok? Apakah dia baik-baik saja.?” Kyuhyun membombardir dokter itu dengan sejumlah pertanyaan.
“Beruntung nona Yoora segera dilarikan ke rumah sakit. Menurut pemeriksaan, pendarahan yang nona Yoora alami itu terjadi sekitar 30 menit sebelum akhirnya diketahui oleh anda. Jika itu sudah berjalan 1 jam saja, nyawa nona Yoora tidak tertolong,” jelas Dokter itu.
“Nona Yoora sudah bisa dipindahkan keruang perawatan biasa. Jadi anda bisa melihat kondisinya.” Tambah dokter itu.
“Terimakasih dokter atas pertolongannya.” Ucap Kyuhyun.
*CKREK*
Kyuhyun membuka pintu ruang dimana Yoora dirawat. Dan Yoora sedang berbaring di kasur lengkap dengan selang infuse yang terpasang di tangan kiri Yoora. Kyuhyun mengusap dengan lembut kepala adiknya itu. Seolah memberi isyarat jika ia sangat sayang dengan adik semata wayangnya itu. Mata Kyuhyun yang sedang memandang wajah adiknya itu tiba-tiba memerah dan mengeluarkan air mata.
“Apapun yang akan terjadi, aku akan selalu menjagamu Yoora. Kau adalah alasan mengapa aku bertahan dirumah untuk menjagamu disaat Eomma dan Appa berpisah. Jika tidak ada kau, aku sudah meninggalkan rumah untuk mencari kehidupan baru yang lebih bahagia.” Aku Kyuhyun sambil memeluk tubuh adiknya itu.
**Author POV end**
Yoora POV
Aku merasakan ada seseorang yang memelukku dengan erat ketika aku tertidur dengan lelapnya. Aku membuka kedua mata dan ternyata orang yang memlukku adalah Kyuhyun oppa.
“Oppa…” panggilku.
“Ne… Kau sudah sadar?” Tanya Kyuhyun oppa.
“Ne oppa, tapi kepalaku sedikit pusing. Kita di rumah sakit lagi ya?” tanyaku kecewa.
“Hehe, kau benar. Seperti biasa Yoora.” Jawab Kyuhyun oppa.
“Oppa, apakah Eomma dan Appa tahu jika aku masuk rumah sakit lagi?” tanyaku lagi.
“Oh ya. Aku lupa memberitahu mereka jika kau masuk rumah sakit. Sebentar ya aku telpon dulu.” ucapnya.
Aku menahan langkah Kyuhyun oppa yang beranjak keluar untuk menelpon Eomma dan Appa.
“Jangan oppa. Aku tidak mau mereka disini. Aku hanya tidak ingin ada perdebatan karena aku sering keluar masuk rumah sakit.” Jelasku.
Kyuhyun oppa mengurungkan niatnya.
“Baiklah jika itu keinginanmu.” Ucapnya.
**Yoora POV end**
Author POV
Yoora tidak berlama-lama untuk dirawat di rumah sakit. Sehari setelah ia dirawat kondisinya semakin membaik dan di bolehkan untuk kembali ke rumahnya.
*di perjalanan*
“Oppa, aku ingin sesuatu.” Ucap Yoora.
“Ingin apa?” Tanya Kyuhyun.
“Aku ingin kembali masuk di sekolah music.” Pinta Yoora.
“Untuk apa? Oppa hanya takut jika nanti kau tidak nyaman atau kelelahan karena aktivitas.” Kyuhyun khawatir.
“Tidak oppa, aku sudah jenuh menghabiskan waktu hanya dirumah saja. Aku butuh suasana baru untuk menghabiskan waktu, oppa. Ya ya ya… bolehkah? Ayolah oppa. Tolong.” Rengek Yoora.
Kyuhyun mau tidak mau pun menuruti keinginan adik kesayangannya itu.
“Baiklah, oppa akan izinkan. Dengan perjanjian, kau harus istirahat setelah kau pulang dari sekolah.” Ucap Kyuhyun
“Arraseo, oppa. Aku akan menuruti apa katamu. Gomawo.” Yoora memeluk Kyuhyun.
*SKIP*
Ketika malam Kyuhyun tak terlihat sedang bermain game disela-sela waktu senggangnya. Ia tengah sibuk mencari sekolah music untuk Yoora dan mendaftarkannya lewat internet.
“Oppa!!” teriak Yoora sambil berlari kearah Kyuhyun.
“Yaaaaa…. Bisakah kau mengecilkan suaramu?” keluh Kyuhyun.
“Hehe… mianhae oppa. Aku hanya tidak sabar melihat sekolah baruku.” Yoora melihat kearah layar laptop milik Kyuhyun.
“Sudah, kau aku daftarkan di tempat yang sangat bagus pastinya. Nanti ketika kau masuk, kau akan tahu itu.” Ucap Kyuhyun.
Yoora mengangguk.
*SKIP*
*Hari pertama Yoora sekolah*
Pagi itu seperti biasa Yoora masih tertidur di kasurnya yang berwarna merah muda itu. Sinar matahari yang menyelinap lewat sela-sela gorden jendela nya pun membuatnya terbangun.
“Jam berapa ini? Mengapa sangat terang?” Yoora melihat jam wekernya.
“TOKTOKTOK…”
“Nona Yoora, sudah waktunya bangun.” Suara ketukan dan diikuti dengan suara yang memanggil Yoora pun terdengar dari balik pintu.
Yoora membuka pintunya.
“Ne, aku sudah bangun. Aku akan segera mandi.” Ucap Yoora.
Setelah selesai mandi Yoora membuka lemarinya dan mencari pakaian yang akan ia pakai di hari pertama ia sekolah.
“Apakah aku harus memakai baju bebas? Aku kan ingin pergi sekolah bukan untuk pergi jalan-jalan.” Ia mengacak-acak lemarinya.
Tiba-tiba ada seragam masih lengkap terbungkus dengan plastik tergantung di lemarinya. Bungkusannya pun masih rapih dan sangat baru.
Yoora mengambil seragam itu.
“Whoa.. seragam ini bagus sekali.. berwarna hitam lengkap dengan blazer.”
Ia membuka bungkusan seragam itu dan mencoba memakainya.
Tiba-tiba ketika Yoora sedang asik mencoba seragam barunya itu. Suara Kyuhyun terdengar dari depan kamarnya.
“Kau suka?” ucapnya.
Yoora mengangguk.
“Aku sangat suka ini oppa. Dari mana kau bisa mendapatkan ini?” Tanya Yoora.
“Aku memesan seragam ini. Aku minta agar cepat diselesaikan.” Akunya.
“Ohhh, begitu.. baiklah aku mau siap-siap dulu. Oppa tunggu aku ya.”
Kyuhyun hanya mengangguk sambil tersenyum.
*SKIP*
Kyuhyun mengantar Yoora ke sekolah. Sesampainya disekolah Kyuhyun menurunkan Yoora di lobby sekolah.
“Perlu aku antar kedalam?” Kyuhyun menawarkan.
“Tidak usah. Nanti kau terlambat kerja. Lagipula aku kan sudah besar jadi tidak perlu diantar ke dalam sekolah. Hehe.” Canda Yoora.
“Dasar kau. Baiklah nanti kau terlambat masuk kelas. Jangan lupa bawa biolamu ya.” Kyuhyun mengingatkan.
“Oh iya. Hampir saja aku lupa.” Yoora mengambil biolanya dan keluar mobil.
*Author POV end*
Yoora POV
Aku turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam sekolah. Aku berjalan lorong demi lorong, dan melihat keadaan sekitar yang jujur saja lain daripada sekolah-sekolah lain. Aku melihat murid-muridnya pun ramah, biarpun aku baru disini.
“Hmm… apakah ini benar kelasnya?” gumamku dalam hati.
Tiba-tiba ada seorang murid perempuan yang menghampiriku.
“Kau murid baru ya disini?” Tanya murid itu.
“Ne, aku ingin bertanya dimana kelas 11.1 ya?” jawabku.
“Ini kelasnya.” Tunjuk anak murid itu.
“Oh ya aku juga di kelas itu. Dan berarti kita satu kelas. Aku antar ya kau kelas.” Ia mengantarkanku ke kelas.
Aku meletakkan tasku di kursi kosong dekat dengan jendela yang menghadap ke lapangan sekolah.
“Namamu siapa?” Tanya anak murid itu.
“Cho Yoora. Kau sendiri?”
“Aku Ahn Jungah.” Jawabnya.
*Yoora POV end*
Author POV
Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas. Yoora mengambil biola yang dibawanya di loker miliknya.
“Jungah, kau makan siang sendiri saja ya. Aku ingin main biola sebentar di ruang musik. Jika kau mencariku cari saja aku disana ya. Mianhae.” Ucap Yoora.
“Baiklah, aku tidak makan siang kok. Aku ada rapat dengan pengurus organisasi sekolah.” Jelas Jungah.
“Hm.. begitu. Okey aku duluan ya.” Ucap Yoora.
Yoora masuk ke ruang musik dan mengeluarkan biola miliknya. Ia memainkan nya dengan sangat serius dan nadanya pun sangatlah merdu sampai-sampai mengundang seorang murid laki-laki yang sedang melintas didepan ruang musik untuk masuk ke ruangan lalu menikmati alunan dari dawai biola Yoora.
*Author POV end*
Yoora POV
Karena terlalu serius memainkan biola sampai aku tidak sadar jika sudah ada murid laki-laki yang tidak aku kenal duduk di pojok ruangan itu sambil memerhatikanku. Setelah aku selesai memainkan satu lagu tiba-tiba ia menegurku.
“Permainan biolamu bagus.” Ucapnya.
“Gomawo. Sejak kapan kau ada disini?” tanyaku bingung.
“Sejak.. hmm.. kira-kira 15 menit yang lalu.” Jawabnya.
“Namamu siapa? Sepertinya aku baru melihatmu disekolah ini.” Ujar murid laki-laki sambil melihatku dengan tatapan asing.
“Ne, aku memang murid baru disini. Namaku Cho Yoora.” Jawabku.
“Namaku Henry Lau.. Hmm.. Namaku Lau Henry atau Henry Lau? Terserah kau saja ingin memanggilku apa. Aku saja sedikit bingung dengan namaku sendiri. Hahaha..” guraunya.
“Baiklah. Aku panggil kau Henry ya? Kau kelas berapa?” tanyaku.
“Kelas 11.3. Kau sendiri?” tanyanya.
“Kelas 11.1.” jawabku.
“Oh ya, biasanya anak murid baru kan pasti akan memlih ekstrakulikuler. Aku sendiri ketua dari ekstrakulikuler biola. Kau mau bergabung?” tanyanya lagi
Baru saja aku ingin menjawab tawarannya bel masuk berbunyi.
“Ah, bel masuk berbunyi. Baiklah, jika kau berminat hubungi aku.” Ucapnya sambil memberikan secarik kertas yang bertuliskan nomor ponselnya.
Aku mengambil kertas itu.
“Aku ke kelas duluan ya. Bye” ia berlari meninggalkan ruang musik.
*SKIP*
*Ruang makan Keluarga Cho*
“Bagaimana hari pertama disekolah barumu?” tanya Kyu oppa.
“Cukup menyenangkan. Aku mendapatkan banyak teman baru.” Jawabku sambil menyuap bulgogi.
“Kau sudah menentukan ikut ekstrakulikuler apa?” tanya Kyu oppa lagi.
Aku mengangguk.
“Baguslah. Nilai ekstrakulikuler cukup besar jika nilai akademikmu sedikit kurang bisa dibantu oleh nilai itu.” Jelasnya.
*Yoora POV end*
Author POV
Esok harinya Yoora bersiap berangkat seperti biasanya, namun kali ini ia berbeda dengan tatanan rambutnya yang diikat dan ia memakaikan rambutnya dengan pita kecil berwarna merah jambu itu.
“Kau sangat manis.” Puji Kyuhyun dari balik pintu.
“Hehe, gomawo oppa.” Sahutnya.
“Cepatlah, jangan lama-lama kau menata rambutnya. Nanti kau bisa terlambat.” Ucap Kyuhyun.
“Ne, oppa. Tunggu saja kau di mobil. Aku akan segera menyusul.” Ujar Yoora.
*di Sekolah*
Yoora berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba Henry muncul tepat didepannya yang membuat Yoora berhenti berjalan.
“Wohh!” Yoora terkejut.
“Henry? Mengapa kau tiba-tiba muncul tepat didepanku? Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Yoora bingung.
“Aku sedang bermain dengan temanku. Maaf telah membuatmu terkejut.” Ucap Henry sambil membungkukan badannya.
“Bagaimana dengan ekstrakulikuler biola? Apa kau berminat?” tanya Henry penasaran.
“Oh ya, aku hampir lupa. Ne, aku memang berminat masuk ekstrakulikuler biola itu. Kapan bisa dimulai?” tanya Yoora dengan penuh semangat.
“Siang ini sehabis pulang sekolah. Tempatnya di ruang musik ya.” Jawab Henry.
“Jangan sampai terlambat ya.” Lanjut Henry.
“Ne, aku usahakan tidak akan terlambat.” Janji Yoora.
Henry mengacungkan ibu jarinya dan berkata, “Baiklah, aku tunggu sehabis pulang sekolah.” Lalu ia pergi untuk masuk ke kelasnya.
*SKIP*
Yoora sudah menunggu di ruang musik lengkap dengan biola yang ia bawa. Ia duduk sambil membuka buku yang bertuliskan not balok dan lirik lagu.
“Hhhhh..” Yoora menghela nafas panjang.
Yoora mendecakkan lidahnya, “Ck, lama sekali.” Keluhnya.
Tak berapa lama Henry datang dengan tergesa-gesa masuk ke ruang musik. Ia melihat sudah ada Yoora yang menunggu dan terlihat wajahnya yang sudah bosan menunggu.
“Mianhae Yoora.. Hari ini gurunya tidak bisa mengajar, ia baru mengabariku.” Jelas Henry.
Yoora terkejut, matanya terbelalak dan agak menyesakkan didada ketika ia tahu bahwa gurunya tidak bisa datang dan ia sudah menunggu lumayan lama.
Dengan nada suara yang tidak menggambarkan ia kecewa ia berkata, “Gwenchana, mungkin aku bisa memulai minggu depan.” Yoora menggambarkan senyum yang tidak menimbulkan kekecewaan sedikit pun.
Henry menatap arti dari senyuman yang diungkapkan oleh Yoora. Henry bisa menangkap jelas jika Yoora agak kecewa.
“Sebagai gantinya bagaimana kita bermain biola bersama?” ucap Henry dengan nada sedikit memohon.
“Okey, aku terima tawaranmu.” Jawab Yoora sambil mengambil tas biola miliknya yang berwarna merah jambu itu.
“Jadi… Lagu apa yang kita mainkan?” tanya Henry agak canggung.
“Biar aku lihat. Hmm..” ucapnya sambil mengambil buku yang berisikan lagu-lagu dan melihat-lihat isinya.
“Bagaimana dengan fur elise?” usul Yoora.
“Aku suka dengan lagu itu. Mau mencobanya?” tanya Henry ingin tahu.
“Siapa takut.” Jawab Yoora sambil sedikit menaikkan alisnya dan tersenyum.
Mereka berdua memainkan biola layaknya mereka sedang berada di sebuah panggung orchestra. Ruangan music penuh riuh dengan alunan music biola dengan lagu “Fur Elise” yang dimainkan oleh Yoora dan Henry.
*Pukul 16.20 KST*
“Ah, aku lelah.” Keluh Yoora sambil meletakkan biolanya.
“Permainan biolamu sangat hebat.” Puji Henry.
“Gomawo, kemampuanmu tidak ada apa-apanya dibanding aku.” Ucap Yoora memuji kembali.
Disela-sela pembicaraan mereka Yoora teringat akan sesuatu hal.
“Jam berapa sekarang?” tanya Yoora.
Henry melihat jam tangannya dan bertanya agak sedikit bingung, “Jam 16.30. Waeyo?”
“Aku harus segera pulang. Oppaku pasti sudah menungguku.” Yoora panik dan dengan sangat tergesa-gesa ia membereskan biolanya.
Henry yang melihat Yoora panik pun menawarkan dirinya untuk mengantar Yoora sampai kerumah.
“Biar aku antar aku pulang ya?” ucap Henry.
“Tidak usah, aku bisa pulang naik taksi.” Ujar Yoora.
Belum sempat ia melangkahkan kakinya, lengannya ditahan oleh Henry sehingga ia berhenti untuk berjalan.
“Tolong, terimalah tawaranku. Aku merasa tidak enak denganmu karena yang pertama aku membuat kau kecewa karena kau sudah menunggu lama untuk ekstrakulikuler biola dan ternyata gurunya tidak datang dan yang kedua aku membuatmu berlama-lama disini padahal kau tidak boleh pulang terlambat.” Ucap Henry panjang lebar.
Yoora diam sebentar dan akhirnya menerima tawaran Henry.
“Baiklah aku mau.” Ucap Yoora.
Henry merasa lega dan bergegas mengantar Yoora kerumahnya.
*Ruang Kerja Kyuhyun pukul 17.00*
Tubuh tegap Kyuhyun berdiri di jendela ruang kerjanya, terlihat raut wajahnya yang khawatir dan bingung. Sambil memegang ponselnya Kyuhyun terus-terusan menekan tombol dial dan menelpon Yoora yang seharusnya 3 jam yang lalu ia sudah berada di rumah.
“Ya ampun Yoora, kau kemana?” Kyuhyun mondar-mandir tak tentu arah dan ia masih sibuk memegang ponselnya.
Pandangan Kyuhyun yang tadinya sibuk memandang layar ponselnya dan jari-jemari nya sibuk menekan tombol dial, dialihkan oleh mobil range rover sport berwarna hitam yang berhenti tepat didepan rumahnya.
*didalam mobil Henry*
“Gomawo, kau sudah mengantarkanku sampai dirumah.” Ucap Yoora sambil melepaskan seatbelt yang ia kenakan.
“Tak usah sungkan. Aku tidak keberatan mengantarkanmu pulang.” Ujar Henry.
“Nomor ponselmu berapa?” tanya Henry sambil mengambil ponsel yang berada di sakunya.
“Aku tidak terlalu hafal, sebentar aku lihat dulu.” Yoora mengeluarkan ponselnya dan sudah ada 15 kali panggilan tak terjawab yang tentu saja itu dari Kyuhyun.
Yoora mencari nomor ponselnya di kontak miliknya
“Ini nomorku.” Yoora memperlihatkan layar ponselnya.
Henry mengetik nomor Yoora lalu menyimpannya.
“Aku masuk dulu ya. Bye.” Yoora membuka pintu dan keluar dari mobil Henry.
*Ruang kerja Kyuhyun*
Kyuhyun terkejut ketika pintu mobil range rover sport yang berwarna hitam itu terbuka dan yang keluar dari dalam mobil itu adalah Yoora.
“Yoora? Dia diantar dengan siapa?” gumam Kyuhyun.
Dari ruang kerjanya yang berada di lantai 2 ia melihat Yoora melambaikan tangan ke seseorang yang tidak Kyuhyun ketahui siapa orang tersebut. Kyuhyun keluar dari ruang kerjanya dan mencegat Yoora di depan kamarnya.
*SKIP*
Dengan berhati-hati Yoora membuka gerbang dan masuk kerumah. Langkah kakinya sangat kecil dan tak terdengar langkah kaki sedikit pun. Yoora melangkah dan sesekali ia melihat ke belakang, ia takut jika Kyuhyun sudah ada di rumah dan ia bisa akan tahu jika ia pulang terlambat. Baru saja Yoora menyelesaikan langkahnya di anak tangga terakhir ke lantai 2 tiba-tiba ia melihat kaki Kyuhyun yang menyambutnya didepan pintu kamarnya dan mimik wajah Yoora berubah menjadi pucat.
Kyuhyun berteriak, “CHO YOORA!”
-----------------------------TO BE CONTINUED------------------------------------------------------------------------------