home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Princess Wu

Princess Wu

Share:
Author : AdeLululu
Published : 22 Dec 2014, Updated : 24 Dec 2014
Cast : Wu Yi Fan, EXO member
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |931 Views |3 Loves
Princess Wu
CHAPTER 1 : Princees Wu

“Morning Princess ..” sapa Yi Fan gadis berambut coklat panjang masih dengan baju tidur longgar lalu menghampirinya, memberikan kiss morning di pipi Ayahnya itu langsung duduk di kursi utama meja makan

“Lagi ???” protes gadis itu menghela nafas bosan melihat menu sarapan pagi yang baru saja diletakkan sang Ayah di atas meja, sebutir telur mata sapi, dua buah sosis, potongan tomat kecil, helaian selada, irisan timun yang di bumbui garam dan lada hitam lalu di siram sedikit minyak zaitun.

“Itu sarapan terenak dan termudah yang bisa Daddy buat, makan saja” ucap Yi Fan tak terlalu mempedulikan bibir manyun anak gadisnya itu

“Benar-benar membosankan tinggal dengan Ayah yang dingin” gadis bernama Kimberly Wu itu membanting garpunya keras, bangkit lalu berjalan cepat meninggalkan Ayahnya

 

“Ada apa dengan anak itu ? Apa dia sedang datang bulan ?” Yi Fan menyiritkan keningnya, menatap punggung anak semata wayangnya yang berlalu dengan perasaan kesal

 

 

“Princess Wu ..” panggil Yi Fan pelan, membuka pintu kamar anak gadisnya menyembulkan sedikit kepalanya melihat keadaan kamar

“Kau tak berangkat kuliah ? Apa mau Daddy antar ?” tawar Yi Fan kini membuka pintu kamar yeoja itu sedikit lebih lebar dan hasilnya ? Nihil !! Gadis itu sudah berangkat setengah jam yang lalu, tanpa berpamitan bahkan Yi Fan tak mendengar suara mobilnya sama sekali.

 

* * *

 

 

“Princess Wu, ada apa denganmu ?” tanya Kai, putra tunggal Kim Jongin menghampiri yeoja yang sedang menundukkan wajahnya membuat keningnya memerah menahan kepalanya di pinggiran meja kampus pagi itu

“Kai ..” sapa seorang namja menghampiri keduanya diikuti beberapa namja di belakangnya. Suho, Chen, Hun, Lu, Xiumin, Baek, Panda, Dyo, Lay dan Park (nama panggilan). Semuanya adalah anak tunggal dari dua belas Pria dari satu grup yang pernah sangat terkenal dan melejit seantero dunia di zamannya, EXO. Dari kedua belas Pria itu, hanya Wu Yi Fan atau Kris yang memiliki seorang anak perempuan, tak heran kalau Kimberly Wu itu dijuluki Princess Wu dan julukan itu sangat mendunia hingga kebanyakan orang akan lebih sering mengenal dan memanggilnya Princess Wu daripada Kimberly Wu.

 

“Ada apa dengan dia ?” tanya Park menatap Kai penuh selidik yang langsung mendapat gelengan cepat dari Kai

“Kau sakit ?” tanya Suho mendekatkan wajahnya ke arah yeoja itu

“Lapar ?” tanya Chen

“Ada masalah ?” tanya Lu

“Kehabisan tas edisi terbatas lagi ?” tanya Panda

“Atau sepatu ?” tanya Xiumin

“Nilaimu jelek ?” tanya Lay

“Kau patah hati ?” tanya Baek

“Siapa orangnya ?” tanya Dyo

“Solmaahh ?” Hun berspekulasi

“Siapa ?” tanya yang lain serentak langsung membuat Kim mengangkat kepalanya

“Aku benci kalian !” teriaknya ketus, menyambar tasnya dan berlalu meninggalkan kesebelas namja yang sedang mematung kehilangan kata-kata menatap punggung yeoja itu bingung.

Biasanya, kesebelas namja itulah yang tak tahan dengan segala celotehan, ocehan dan kritik yang keluar dari mulut Kim. Entah mengenai fashion yang mereka pakai, gaya rambut, kesalahan bermake up, kelakuan playboy mereka hingga sikap manja Kim yang memang sangat teramat tak tertolong itu. Tapi hari ini, dunia seolah terbalik.

 

* * *

 

 

 

“Jangan jemput aku !” dengan cepat Kim langsung menutup telfon Ayahnya yang belum saja berdurasi 5 detik itu. Ia langsung menonaktifkan ponselnya dan melemparnya dengan kesal ke dalam tas. Entah apa penyebab kekesalannya hari itu, Ia benar-benar merasa muak berada diseputaran hidup normalnya. Berbicara dengan Ayah yang dingin dan tak peka itu, bermain dengan 11 namja menyebalkan, ia benar-benar bosan sepertinya.

 

 

Ia menghembuskan nafas kesalnya “Miss you Mom ..” desahnya pelan, menyandarkan tubuhnya di kursi besi di salah satu sudut taman. Ia sudah sampai di sana sekitar sejam yang lalu, dan selama sejam itupula Ia hanya duduk dan terus-terusan menghela nafasnya, sesekali menatap langit siang yang menyilaukan dan mengatakan kata-kata yang sama “Miss you Mom”.

Ibunya, Kim Hye Song telah pergi ke surga lebih cepat dari yang bisa Ia bayangkan. Tepat satu jam setelah melahirkannya, Sang Ibu seolah menukar nyawanya dengan Kim yang kala itu hampir saja tak tertolong hingga pada akhirnya Kim mengeluarkan tangisan pertamanya tepat bersaman ketika Ibunya menghembuskan nafas terakhirnya.

 

“Ahh .. Aku mengantuk”

 

* * *

 

 

 

“Kalian yakin Kim tidak memberitahumu dia pergi kemana ?” interogasi Yi Fan panik pada sebelas namja yang juga tak bisa menyembunyikan wajah khawatir mereka mengingat Princess Wu itu tak pernah bersikap seperti ini. Kemanapun Ia pergi, selalu dengan salah satu diantara mereka. Bahkan Hun yang paling dekat dengannya pun tak sama sekali mendapat petunjuk kemana gadis itu pergi.

 

 

12 Keluarga berkumpul di rumah besar mewah megah, kalsik modern kediaman keluarga Wu itu.

“Apa kita perlu lapor polisi ?” tanya Junmyeon terbawa suasana panik

“Kita tak bisa melapor sebelum 24 jam” bantah Jongin lagi-lagi membuat Yi Fan menghela nafas beratnya

“Kau sudah cari ke makam Hye Song ?” tanya Minseok mendapat gelengan cepat yang berarti dia tak ada di sana

“Taman ?” tanya Luhan kembali mendapat gelengan

“Mall ?”

“Salon ?”

“Spa ?”

“Butik ?” mempertanyakan semua kemungkinan yang ada, mencari keberadaan Princess Wu, satu-satunya gadis di keluarga besar mereka namun hasilnya ? Nol besar. Para Ayah mencari di tempat-tempat hiburan malam, para Ibu mencari di seluruh salon, butik, mall sedangkan para anak mencoba menelfon semua teman mereka mencari kemungkinan mengetahui dimana keberadaan Kim.

 

 

“Kau bertengkar dengannya ?” Junmyeon menghampiri Yi Fan yang duduk tertunduk sesekali memijat alisnya keras, nampak wajah frustasi dan khawatir yang tak dimiliki siapapun di sana.

“Aku dengar dari anak-anak, Kim terlihat kesal tadi pagi. Bahkan meneriaki mereka dan berkata membenci mereka, ada apa ?” tanya Junmyeon pelan, kedua sahabat yang dulunya di kenal sebagai Oemma dan Appa EXO itu memang lebih sering berbagi masalah mereka satu sama lain ketimbang dengan siapapun.

“Entahlah, sepertinya aku memang melakukan kesalahan”

“Tadi pagi ia bahkan membanting garpunya, dan berangkat tanpa pamit padaku” jelas Yi Fan dengan suara parau

 

 

“Deaaarr, Where are you ?” batin Yi Fan mendongakkan wajahnya menatap langit-langit, menahan air matanya yang sepertinya memang sudah tak bisa Ia tahankan lagi. Sekarang sudah hampir jam 9 malam, namun tak ada kabar atau informasi terbaru mengenai Putri tunggalnya itu. Handphonenya masih tidak aktif, dan Ia bahkan sudah menyusur 99% setiap sudut Korea dengan bantuan orang-orangnya namun hasilnya tetap nihil.

 

* * *

 

 

 

“Princess Wu ?” tanya seorang yeoja mendekatkan wajahnya menatap serius wajah yeoja di hadapannya, membuat Kim langsung berpura-pura cool seolah tak mengenali teman di eskul tenisnya tsb.

“Kau Princess Wu ? Benarkan ?” yakin yeoja itu kemudian menatap aneh Kim

“Apa yang kau lakukan di sini ? Dan ?”

“Apa yang terjadi denganmu ?”

“Wajahmu ? Rambutmu ? Bajumu ? Celanaaa ? Dan sepatu .. mu ?” seolah kehabisan kata-kata dan kehilangan oksigen yeoja itu ternganga menatap Princess Wu yang sulit di kenali lagi sekarang

 

“Jangan beritahu siapapun jika mereka menanyakan keberadaanku padamu !! Mengerti !!” Kim langsung melemparkan beberapa lembar uang $100 pada yeoja itu dan langsung berlalu dengan cepatnya

“Mwo ?” kaget yeoja itu tak percaya dengan perlakuan yang baru saja diterimanya, buru-buru Ia rogoh koceknya dan Ia laporkan pada Hun yang dua jam lalu menelfonnya dan menanyakan keberadaan Kim.

 

* * *

 

 

 

“Apa kau akan terus membiarkannya ?” tanya Junmyeon menyodorkan secangkit kopi pada Yi Fan yang siang itu sengaja mampir ke kantornya

“Aku benar-benar tak tahu apa yang dipikirkan gadis itu !!”

“Apa sebenarnya yang mau Ia tunjukkan padaku ?” moodnya benar-benar buruk kali ini, ingin rasanya Ia menyeret dengan paksa anak gadisnya itu tanpa peduli apapun.

“Tenanglaahhh ..” Junmyeon menepuk bahu Yi Fan, memberikan sedikit kekuatan jika saja Ia bisa.

 


“Dia memotong rambutnya, rambut indahnya ituu .. Argggghhhhhhh !!”

“Wajah kusamnya itu !!”

“Lalu, kau lihat kuku tangannya ?”

“Hilang kemana semua manik-manik dan nail art indahnya ?”

“Kau juga lihat kan ? Dia memakai kaos pria !! Celana jeans !! Dan sepatu cats !!”

“Bahkan dia memilih tinggal di tempat kumuh seperti itu !!”

“Goooooodddddddddd .. Kemana Princess Wu ku pergi ?!”

“Princess Wu ku yang cantik, anggun, elegan !! Arrrgggghhhhhh !!” erang Yi Fan mengeluarkan otot-otot dan urat-urat di tubuhnya menahan amarah dan kekesalan terhadap putrinya.

 

“Bukankah kau selama ini memang menginginkan anak laki-laki ?” kekeh Junmyeon yang langsung saja membuat Yi Fan terdiam, terdiam cukup lama. Semua keluhan-keluhan yang Ia lontarkan pada Kim terulang dan kini benar-benar terdengar kasar baginya ..

 

- - -

“Kau pulang larut malam lagi Dad ?” tanya Kim yang sengaja menunggu Yi Fan dengan mengerjakan tugasnya di ruang tamu

“Andai saja kau ini laki-laki !! Daddy pasti sudah tidur dan memberikan perusahaan padamu” jawab Yi Fan enteng, berlalu meninggalkan Kim tanpa menghampirinya sedetikpun

 

 

“Daaadd .. Keran air di wastafell bocor, bisa kau tolong aku ?” teriak Kim pada Ayahnya yang tengah sibuk dengan laptop putihnya

“Bahkan kau tak bisa melakukan pekerjaan kecil ini ? Ck” jawab Yi Fan datar

 

 

“Ayo kita bersepeda !!” ajak Yi Fan yang sudah bersiap dengan pakaian olahraganya

“Noo !! Di luar panas, aku tak mau tersengat matahari” jawab Kim malas, mengoles masker di wajahnya

“Aku benci anak perempuan” decak Yi Fan berlalu meninggalkan Kim

 

 

“Kau mau mencuci mobil bersama ..”

“Ahhh .. Aku memang tak butuh anak perempuan” desah Yi Fan tak mau berkata-kata lagi melihat Kim sedang serius dan sangat hati-hati mengoleskan pewarna kuku.

- - -

 

“Junmyeon .. Aku pergi dulu” dengan sigap Yi Fan berlari meninggalkan ruangan Junmyeon, kini Ia tahu sekarang harus berbuat apa untuk mengembalikan putrinya

 

* * *

 

 

 

“Selamat datang ..” suara dentingan lonceng dari atas pintu supermarket yang terbuka langsung membuat seseorang memberatkan suaranya dan sedikit membungkukkan badannya pada pembeli yang masuk

“Silah ..” ucapannya terhenti, Ia mematung kehilangan kesadaran melihat siapa yang berdiri di depannya

 

“Dadd ..” suara lembut dan pelan itu muncul begitu saja, segera Ia berdehem cepat menyadari kesalahannya.

Sementara Yi Fan ? Tak bisa berkata-kata, sama sekali tak bisa. Anak gadisnya yang selalu cantik dengan rambut coklat panjangnya, kulit putih dan bibir merahnya, baju bermerk yang selalu chick dan trendy serta tas juga sepatu limited edition kini berubah menjadi seorang laki-laki gelandangan, dengan rambut cepaknya, kaos longgar yang bahkan warnanya sudah pudar dipadupankan dengan jeans yang terlihat kumuh, serta wajahnya yang kusam dan pucat itu.

 

“Kimm ..”

“Bisa kita bicara sebentar ?” suaranya parau, Ia bahkan tak tahu harus berkata apa

- - -

 

 

“Cepat katakan, aku tak punya banyak waktu dan harus kembali bekerja” ucap yeoja itu ketus tanpa sekalipun menolehkan wajahnya ke arah Yi Fan yang sedaritadi tak sama sekali melepas pandangannya dari gadisnya itu.

 

“Hey .. Apa kau tak merindukan Daddy ?”

“Ini sudah seminggu !” ucap Yi Fan mencoba bersikap sewajar dan seakrab mungkin, mencoba bersikap seperti biasa

 

“Aku rasa aku tak punya Ayah !”

“Dan kau tak punya anak perempuan sepertiku” akhirnya .. kata-kata itu keluar juga dari bibir Princessnya itu, kata-kata yang bahkan Yi Fan rela gantikan dengan nyawanya asal tak keluar dari bibir Putrinya

 

“Kim .. Oh c’mon girls, apa yang kau bicarakan !!” decak Yi Fan hampir tak bisa menyembunyikan amarah dan kecewanya

 

“Pulanglah ..” Kim berlalu meninggalkan Yi Fan, namun dengan sigap Yi Fan langsung menarik lengan Kim dan menahannya

 

“Heeyy .. Your My daughter, My life, My breath, Whats wrong with you ?” tanya Yi Fan sedikit berjongkok, agar wajahnya tepat berada di depan wajah Kim

 

“No, you dont have daugther, you just need son !”

“Just get Suho and go back home” jawab gadis yang kini tak bisa menahan binaran pedih dari matanya dan ya .. Yi Fan lihat itu dengan jelas, Yi Fan baca dan artikan semuanya dengan jelas

 

“Heeyy ..” Yi Fan mencoba mengelus rambut Putrinya namun dengan cepat Kim menepisnya kasar membuang wajahnya dari hadapan Yi Fan, membuat Yi Fan benar-benar tak tahan, Ia sudah tak bisa menahan air matanya

 

“Miyane ..” ucapnya pelan, sendu, sedikit serak langsung membuat Kim menolehkan kepalanya pelan menatap Yi Fan yang sudah berlinangan air mata

“Dadd ..” kaget Kim langsung menangkup kedua pipi Yi Fan, membiarkan tangannya basah

 

“Appa Miyane ..”

“Im Sorry” ucapan itu langsung saja membuat Kim dengan cepat memeluk erat Ayahnya, Ia ketakutan, Ia takut melihat air mata Ayahnya mengalir deras seperti itu, selama hidupnya ini adalah kali pertama Ia melihat hal ini, benar-benar pertama kali.

 

“Geumaann .. Uljimaa !!” teriak Kim membenamkan wajahnya di dada bidang Yi Fan, Ia pun menangis, entah datang darimana rasa sakit itu yang jelas melihat Ayahnya menangis membuatnya sakit.

 

“Appa .. tak pernah benar-benar membenci anak perempuan, membencimu, sama sekali tak pernah”

“Sorry, karena telah menjadi bodoh dan terus-terusan menyakiti hatimu dengan perkataanku” isak Yi Fan menangkup pelan kepala gadisnya itu

“Appa hanya ..”

“Merasa sedikit kesepian ..” Yi Fan menghentikan kata-katanya, membuat Kim buru-buru melepaskan diri dari pelukan Ayahnya lalu menatap Pria itu dengan tatapan aneh

 

“Kau terlalu banyak kegiatan, kuliahmu, bermainmu, shopping dan salon. Kau menghabiskan semua waktumu untuk itu”

“Appa bahkan selalu makan siang dan malam sendirian” ucap Yi Fan mencoba mencandakan dirinya lalu sedikit tersenyum

 

“Daadd ..” pekik Kim tak percaya

“Aku selalu berpikir bahwa Ayah tak pernah menginginkanku, sibuk dengan makan pekerjaanmu, setiap aku di rumah kau selalu berkata bahwa aku terus-terusan merepotkanmu, karena itu aku selalu mencari-cari kesibukan tak berarti” terang Kim sedikit ngotot karena Ia benar-benar tak bisa terima jika sikapnya yang merupakan akibat dari “sikap dingin” Sang Ayah justru berbalik menyakiti Ayahnya

 

“Appa tak pernah bisa masak untukmu, melakukan sesuatu ketika kau berteriak kesakitan saat datang bulan, memilihkan fashion yang cocok untukmu, mendengar celotehan dan segala ceritamu, aku pikir aku terlalu kaku dan tak bisa melakukan itu”

“Selalu berkata gila berharap kau adalah laki-laki dengan harapan kau tumbuh kuat dan tak manja”

“Appa takut, kau bertanya tentang Oemma. Seperti apa Ibumu, bagaimana kami berkencan dsb, Appa takut harus menjelaskan kebahagiaan kami karena aku tahu kau sama sekali tak pernah merasakan kehangatan seorang Ibu”

“Lalu aku Mengeluh .. mengeluuhh .. dan mengeluh agar setidaknya kita memiliki jarak agar tak dekat satu sama lain, namun kau begitu sering berteriak dan mengatakan “Dasar Pria Dingin” benar-benar membuatku berpikir “Ahh .. Aku Ayah yang benar-benar gagal””  jelas Yi Fan panjang lebar, tak berhenti membuat Kim terbelalak tak percaya dan kini keduanya tahu .. 21 tahun ini hanyalah .. SALAH PAHAM yang gila !!

 

* * *

 

 

 

Drrrttt ..

Dering handphone yang hampir bersamaan di kesebelas smartphone milik 11 namja itu langsung membuat mereka buru-buru meraih milik masing-masing dan membuka pesan yang mereka terima.

 

“Heeyy .. Aku di Maldivesss !!” pesan berserta gambar seorang gadis muda dengan seorang Ahjussi sedang duduk di pinggiran boat di tengah laut yang menampakkan hamparan laut biru bak karpet tanpa ujung.

 

“Daebaakkk !!”

“Aku juga ingin jadi anak perempuan”

“Aku ingin jadi anak Yi Fan Samchon”

“Mereka benar-benar keliling dunia ?”

“Mereka seperti sepasang kekasih”

“Bukankah kemarin mereka masih di eropa ?”

“Waahh .. aku irriiiiiii ..” decak Baek langsung buru-buru menelfon Ayahnya dan merengek meminta tiket liburan ke Maldives diikuti namja-namja lain yang langsung bertingkah bak anak perempuan manja dengan macam-macam aegyo mereka.

- - -

 

 

 

“Apa mereka tak membalasnya ?” tanya Yi Fan aneh melihat Kim memasukkan ponselnya setelah mengirimi sahabat-sahabatnya foto mereka berdua

“Mana mungkin mereka membalasnya”

“Mereka pasti sedang merengek pada para Samchon meminta tiket liburan ke sini” kekeh Kim puas membayangkan kegaduhan yang terjadi antara sebelas sahabatnya dengan para Ayah mereka.

 


 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK