Oneshoot Fiction : Are you really waiting me?
"Sebelum/Sesudah membaca Fanfiction ini, budayakan share, Like, dan komentar. Terima kasih atas dukungannya"
Author : Ayuna Kusuma
Maincast : V and You
Genre : Randomly
***
Aku jenuh dengan semua rutinitasku, yang tak pernah bisa dihentikan, setiap hari aku harus pergi ke sekolah, siangnya aku harus pergi ke berbagai tempat untuk mengantarkan Kimbap untuk makan siang beberapa pekerja. Malamnya, aku hanya bisa tidur 3 jam, setelah itu aku harus kembali mengerjakan semua tugas, sekaligus pekerjaan sampingan sebagai editor sebuah majalah remaja di Seoul.
Terkadang, saat tengah malam aku sering tak tidur, waktu yang tersisah hanya 3 jam, dan itu cukup sedikit untuk tidur, aku lebih memilih berkeliling kompleks, hingga aku tertidur di taman mawar di taman dekat rumah, seperti biasa.
Malam ini, Ibu tak memasak, aku hanya sendirian di rumah, Ibu meninggalkan sepuluh ribu won diatas lemari es, dengan catatan "belilah makanan di luar, ibu pulang besok pagi, nenekmu minta di temani seharian"
Aku tahu pasti, ketika ibu mengatakan besok, berarti belum pasti besok ia akan pulang. Kurapikan semua pekerjaanku malam ini, lalu dengan jaket dan payung segera kunikmati jalan-jalan malam hari. Seperti biasa.
Malam ini, aku ingin sekali makan sosis balut keju yang dijual di kompleks perumahan sebelah. Kulangkahkan kakiku, berjalan mengitari rumah-rumah yang sudah mulai dimatikan lampunya. Tentu saja mereka sudah mulai tidur, jarum jam di jamtanganku, menunjukkan pukul 10 malam.
Segera kupercepat langkah kakiku, karena perutku yang kelaparan ini tak bisa diajak kompromi lagi. Ditengah jalan, ada seorang pria yang tergeletak ditengah jalan.
Kuhentikan langkahku, pria itu sepertinya tertidur di tengah jalan, atau, ia salah satu korban tabrak lari?, tapi tubuh dan wajahnya sama sekali tak ada luka yang serius.
"Hei..." kataku sambil menggerakkan tangannya. Pria itu tak bergerak sama sekali, kulihat rambutnya yang berwarna pink campur pirang, wajahnya yang berbentuk v sempurna, bibirnya yang seksi, ah... apakah pria ini sedang mabuk?
"Hei...." kucoba lagi menggerakkan bibirnya yang seksi dengan ranting kecil yang kuambil dari pinggir jalan. bibirnya yang tampak lembut tak bergerak sama sekali. Aku takut ia sudah menjadi mayat, dengan penuh rasa takut, akupun menunduk dan melihat apakah ia masih bernafas atau tidak. Leganya perasaanku, ketika kulihat dadanya yang bidang bergerak turun naik.
"hmmmppptt... Hei...Bangun... Kau siapa?" kataku sambil menggerakkan, rambutnya dengan ranting, lalu kumainkan pipinya yang terlihat lembut.
"Hei.... nanti ada mobil yang lewat... kau bisa mati... kajja bangun... apa kau perlu bantuan?" tanyaku lagi dengan nada yang lebih keras.
Pria itu pun membuka matanya yang indah, ia menatapku, detak jantungku tiba-tiba menjadi tak beraturan, tatapannya yang sinis membuatku salah tingkah, keringat tiba-tiba mengucur di dahiku.
"Bisakah kau tak mengganggu orang tidur?" tanya pria itu dengan suaranya yang sungguh istimewa. Baru kali ini aku mendengar pria yang memiliki suara gentle.
"Ah.... Hmmm..." Gumamku, aku tak tahu apa yang bisa kukatakan padanya, dan aku tak berani mengatakan apapun pada pria istimewa yang ada didepanku.
"Aku hanya mencoba tidur di jalan... tak akan ada mobil yang lewat... ini sudah pukul sepuluh lebih, semua jalan ke kompleks ini sudah di tutup. Tak ada mobil yang bisa keluar masuk.."
"hmmm.... " gumamku.
"Apa kau ingin duduk disitu sambil melihatku tidur?..." sindir pria itu, aku langsung berdiri dan membersihkan kaosku yang berdebu.
"Mianhae... mengganggu tidurmu..."
"Aku tidak ingin memaafkanmu begitu saja... Kenalkan..aku Kim Taehyung... aku baru pindah malam ini, kau bisa lihat rumah kecil di atas apartemen itu... itu rumahku..... tolong!!" katanya sambil mengulurkan tangannya padaku. Akupun menariknya hingga ia berdiri tepat di depanku.
"hmmm...."
"Ahhhh!!... rupanya... tidur di jalan kompleks ini lumayan..." kata Taehyung sambil membersihkan punggungnya dari debu.
"Lumayan?"
"Ya... Lumayan menyakitkan hahahahahahahaha" Ia pun tertawa dan memperlihatkan giginya yang tertata rapi padaku.
"Hehe... tentu saja... senang berkenalan denganmu..." kataku sambil berlalu darinya.
Berjalan sebentar mengitari blok, tak kusangka ternyata Taehyung mengikutiku dari belakang.
"Kau mengikutiku?" tanyaku sambil menunggu Taehyung.
"Tentu saja... hobiku jalan-jalan di malam hari... kau masih punya hutang denganku... membangunkan orang tidur adalah kesalahan yang tak bisa dimaafkan... tapi aku akan memaafkanmu kalau kau mau menemaniku jalan-jalan" kata Taehyung mendahuluiku
"Tapi aku harus beli makan malam dulu... bagaimana?"
"Oh!!! Benar-benar sebuah kebetulan... aku juga belum makan malam... Kajja... kita berangkat..." kata Taehyung sambil memimpin lebih dulu.
"Mianhae... tapi kau salah... bukan belok kiri... tapi belok kanan!" teriakku,
"Oh... hahahahahahahahaha" Taehyung pun tertawa lagi, memperlihatkan giginya yang manis padaku.
***
Malam itu, kami menikmati okonomiyaki bersaama, lalu berjalan sampai tengah malam. Banyak yang kami ceritakan, Taehyung banyak menceritakan tentang keluarganya, ia hanya tinggal dengan kakeknya semenjak kecil, Orangtuanya yang tinggal di Jepang, telah menitipkan Taehyung pada kakeknya, dengan alasan tak ingin direpotkan. Taehyung terlihat begitu kesepian dan hanya ada satu keinginan dalam benaknya. Ia ingin bertemu dengan kedua orang tuanya di Jepang.
Malam itu, menjadi permulaan pertemanan kami. Setiap malam aku selalu menunggu Taehyung di seberang apartement, tepat pukul 10 malam, aku selalu tidur di jalan kompleks, merasakan dinginnya malam, dan menatap indahnya bintang gemintang.
Terkadang Taehyung yang menungguku, ketika tugasku belum selesai juga, aku terpaksa datang pada pukul 12 malam. Taehyung tetap tidur di jalan kompleks, hingga suatu hari ia terserang flu karena kebiasaannya itu.
***
Malam ini, tugas sekolah dan kantor sudah kukerjakan dengan cepat, aku ingin mengatakan kalau bulan depan aku akan kuliah di tempat Taehyung, dan kita bisa bertemu di pagi hari, bukan hanya ditengah malam.
Dengan jaket dan sepatu boots, aku berlari menuju jalan kompleks tempat dimana Taehyung menghabiskan malamnya. Tepat sekali, pria istimewa yang sudah menjadi teman baruku itu masih tak lelah tidur di tengah jalan kompleks.
"Taehyung!!! Hehehehe" kataku sambil tidur di sebelahnya,
"Heehehehehehe... sudah makan? Aku membawakan kimbap... berjaga-jaga kalau kau belum makan" kata Taehyung sambil menaruh kotak yang hangat diatas perutku.
"Gomawoyoo...hehehee"
"Hummm hehehe....Bagaimana hari mu?"
"Menyenangkan... ah... Taehyung... aku punya kabar baik untukmu..."
"Aku juga punya kabar baik untukmu..." kata V sambil melirikku.
"Aku diterima di kampusmu... hehehehehe... setiap hari kita bisa bertemu Taehyung.... apa kau senang??"
"Ahmm.... Aku senang akhirnya kau bisa diterima di kampusku... Selamat.... hehehehehe"
"Apa kabar baik darimu Taehyung... cepat katakan padaku...."
"Tidak... itu bukan berita baik..." kata Taehyung tiba-tiba membuat suasana menjadi aneh, ia memandangi langit dengan penuh makna.
"Ada apa Taehyung? Apa ada masalah denganku? atau dirmu?"
"Ibu dan Ayahku...menyuruhku dan kakek untuk pindah ke Jepang, mereka mengatakan kalau sudah mendapatkan rumah yang lebih besar untuk kami berempat. dan Ayahku sudah menjadi komisaris di sebuah perusahaan, Ibuku sudah menjadi koki utama di sebuah hotel... penghasilan mereka sudah lumayan besar... maka dari itu... mereka menyuruhku pindah... Mereka sudah menyiapkan semuanya ternyata..."
"Lalu...."
"Besok pagi... aku harus pindah... ke Jepang... tapi setidaknya aku masih pindah ke Jepang, kita bisa saling berhubungan melalui telephone atau email, atau chat... iya kan?"
"Tapi... aku sudah berhasil masuk ke kampusmu Taehyung... bagaimana denganku?" tanyaku, tak terasa airmataku mengalir begitu deras, dadaku yang sesak menuntutku untuk menangis melepaskan semua rasa khawatir.
"Kau bisa mencari teman yang lain kan? ghehehehehe... yang lebih gila dariku... bagaimana?"
"Tidak akan sama... Taehyung... tidak akan sama...." kataku mulai histeris.
"Ada temanku yang suka tidur di tengah jalan seperti ku... nanti kukenalkan kau dengannya.... bagaimana?"
"Taehyung......Babo.... semua tak akan sama... apa kau tak bisa mengerti hal itu??"
"Sudah... hapus airmatamu... kalau ibumu tahu... aku bisa terkena masalah..." Kata Taehyung sambil menyeka airmataku, lalu mencubit pipiku. "Aku juga tahu semuanya tak akan pernah sama... akupun bingung saat ini... bagaimana aku bisa hidup tanpamu... teman yang selama ini memenuhi pikiranku..."
Kupikirkan lagi, Taehyung sudah lama menunggu saat-saat ini, bisa berkumpul dengan ibu dan ayahnya di Jepang. Aku tak bisa melarangnya begitu saja, mereka terlalu berharga dibanding dengan diriku.
"Taehyung...."
"Hmmm...."
"Pergilah... aku akan menunggumu... disini... asal suatu hari nanti... kau kembali untukku... kita tidur lagi di tengah jalan seperti ini... kita menikmati bintang seperti ini lagi... dan jalan-jalan di tengah malam lagi... dan kau harus berjanji... walaupun banyak gadis yang kau temui... ingatlah aku... arrasseo?"
"Kau yakin mau menungguku?" tanya Taehyung penuh keseriusan.
"Aku yakin bisa melakukannya..."
"Baiklah... kau boleh menungguku... tapi jangan pernah menangisiku... aku akan tinggal di jepang selama 4 tahun... Selama itu... kau harus menungguku... bagaimana? kau masih mau menungguku?"
"Aku akan menunggumu... sampai kau kembali kepadaku" kami pun saling bertatapan, Taehyung kembali memperlihatkan giginya yang indah.
"Hehehehehehe.... kau memang gadis yang pemberani... mau menunggu pria yang tak jelas sepertiku..." kata Taehyung lagi-lagi sambil mencubit pipiku.
"Untuk Taehyung... aku akan menunggu... walaupun hal itu sungguh menyebalkan..." kataku sambil mempermainkan bintang yang ada di hadapanku. Langit begitu indah dimalam yang menyakitkan yang seperti ini.
"Dan... untuk gadis yang selama ini memenuhi pikiranku... untuk gadis yang mau menungguku sampai aku kembali padanya... Aku berjanji... tak akan pernah membiarkan siapapun merebut tempatmu di pikiranku dan hatiku... Gomawoyo...nan jeongmal salang haeyo" gumam Taehyung sambil mencium pipiku yang semakin memerah dibuatnya.
The end