home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > YOUR DEATH NOTE

YOUR DEATH NOTE

Share:
Author : astituidt
Published : 21 Dec 2014, Updated : 30 Mar 2015
Cast : Jin Woo (WINNER), Dara (2NE1), V (BTS), Jung Kook (BTS)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |70773 Views |9 Loves
YOUR DEATH NOTE
CHAPTER 1 : Chapter 1

Seorang perempuan dengan rambut dikuncir ekor kuda asal-asalan tampak menundukkan kepalanya. Matanya tanpa berkedip terus menatap layar ponselnya yang berukuran 5 inci itu. Sesekali terdengar pekikan tertahan saat layarnya memunculkan sosok idolanya sedang menyanyikan bagiannya. Earphone yang dikenakannya tampak menempel dengan awet di telinganya sejak 1 jam yang lalu. Kepalanya tidak henti-hentinya bergoyang ke kanan dan kekiri mengikuti alunan musik yang didengarkan.

 

"BOOO!" sesosok lelaki dengan rambut merah menyala khas anggota boyband itu menepuk pundak perempuan itu dari belakang berusaha mengusik kegiatannya

"Akkk! Kamcagiyyaaaa! Yak! V! Bisakah sekali saja kau saja kau datang dengan tenang tanpa mengagetkanku??" toleh perempuan itu dengan sebal. Salah satu earphone yang menempel ditelinganya dicopot agar dia bisa leluasa menoleh pada lelaki dibelakangnya.

"Tidak bisaaaaa bweeeeee. Apa kau sudah lama menungguku?" setelah menunjukkan ekspresi merong pada perempuan itu, dia kemudian duduk di sebelahnya. Dia adalah V, lelaki berumur 22 tahun tetapi dengan tampang dan kelakuan seperti anak berumur 15 tahun. Sifatnya yang usil, berisik dan sering melakukan hal-hal tidak jelas yang sangat kekanak-kanakan membuatnya dijuluki 'Alien' oleh orang-orang yang mengenalnya dengan baik.

 

Dan perempuan di sebelahnya adalah DaRa. Perempuan tomboy berkulit putih, dengan rambut lurusnya yang lebih sering terlihat acak-acakan. Tubuh kurusnya yang dibalut dengan celana jeans belel yang selalu dengan aksen robek di bagian lututnya dan kaos oblong berwarna putih dipadu dengan kemeja flanel khas lelaki, juga tidak lupa sepatu angkle boot berwarna coklatnya itu membuat image tomboynya semakin terlihat. Meskipun begitu, wajah cantiknya tetap terpancar dari gaya tomboynya yang selalu tampak acak-acakan itu.

 

Mereka berdua bersahabat. Lelaki tampan yang kekanak-kanakan dan sangat memperhatikan penampilannya dipasangkan dengan perempuan tomboy yang terkesan cuek tetapi sebenarnya dia adalah seorang sassaeng. Kurang cocok darimana lagi untuk mereka dipasangkan sebagai sahabat?

 

 Ah. Ada satu lagi. Dia adalah JungKook. Lelaki berumur 20 tahun, 2 tahun lebih muda dari V dan DaRa tetapi mempunya kepribadian yang lebih dewasa daripada keduanya. Lelaki tampan berambut hitam dengan suara merdunya yang sudah membuat nama kampus mereka sering bersinar Di kontes-kontes menyanyi Di Korea. Wajah innocentnya tak jarang membuat perempuan yang tidak sengaja berpapasan dengannya lebih memilih menghentikan langkahnya sejenak untuk sekedar menikmati 'pemandangan' yang tengah melewatinya. Sifat JungKook yang tidak terlalu usil seperti kedua sahabatnya yang lain membuatnya sering menjadi penasehat pribadi atau rem hidup bagi kedua sahabatnya itu ketika mereka berfikiran merencanakan suatu keusilan.

 

"Sudah satu jam aku menunggumu disini, araaaa???" DaRa mendengus dengan sebal ke arah V yang tampak hanya terkekeh merespon omelannya. V memang selalu begitu, dia selalu membuat DaRa menunggunya berjam-jam. Biasanya DaRa selalu malas untuk menunggu Sifat jam karet V yang sudah kelewatan itu. Tapi tidak untuk kali ini karena pemuda Chaebol itu sudah berjanji untuk membelikannya tiket konser EXO sekaligus menemaninya melihat konser itu.

"Jann Jaaaaannnnn......" V mengeluarkan 3 lembar kertas kecil dari sakunya Dan menunjukkannya dengan senyum sumringahnya pada DaRa. Mata DaRa langsung membulat dan berbinar. Ekspresi sebalnya seperti seketika hilang terbawa angin lalu.

"Uwaaaaa.... Jadi kau membelikan tiket untuk Kookie jugaaaa? Uwaaa daebaaaaakkkk!!!"

"Oh, Aku harus mengajakanya. Aku tidak mau menjadi obat nyamuk disana saat kau bernyanyi-nyanyi berteriak-teriak saat konser. Shireeoooooo. Aaahhh membayangkannya saja aku sudah ngeri.. Aaa eommaaa oetokkaeee....." sifat kekanak-kanakan V muncul. Suaranya yang terdengar merengek membuat para siswa yang sedang lewat di depannya menoleh dengan tatapan aneh padanya.

"Hahaha arasseo. Gomawo V-ah. Nan neomu neomu saranghaeso! Noemu Noemu Noemu muaaachhhhh" DaRa mempoutkan bibirnya seakan ingin mencium lelaki di depannya itu tetapi dengan cepat bibirnya itu ditahan oleh telapak tangan V dan mendorongnya menjauh.

"Nee.. Nee DaRa-ssi tapi kau tidak perlu menciumku karena pipi mulusku ini sudah kusiapkan untuk calon istriku kelak. Arasseoooo??"

 

DaRa mencibir lalu kembali menatap kembali ke layar ponselnya. Dia lupa mempause video yang sejak tadi masih terputar. DaRa mencabut earphone dari ponselnya Dan memasukkannya ke dalam tas kemudian merogoh saku kemejanya untuk meletakkan ponselnya.

 

“Ayo kita jemput Kookie di kelasnya” DaRa bangkit dari tempat duduknya dan menyenggol tubuh V, mengisyaratkan untuk mengikutinya pergi dari sana. Mereka berdua berjalan menjauh dari taman kampus yang saat ini masih sepi oleh siswa-siswi yang sedang sibuk dengan buku-buku yang dibacanya atau segerombolan siswa yang sedang membicarakan tentang mata kuliah ataupun yang lainnya.

 

Drrttt....

 

Ponsel DaRa bergetar. Ia mengambil ponselnya dari saku kemeja tanpa menghentikan langkah kakinya.

 

*Noona kau dimana? kelasku sudah selesai*

 

DaRa menatap ke arah V setelah membaca pesan dari JungKook. Sepertinya V juga mendapat pesan yang sama. V menunjukkan smirk-nya pada DaRa yang langsung membuatnya bisa menebak jika sahabatnya itu ingin menggoda sang maknae.

 

“Kau balas apa?” tanya DaRa penasaran

“Di-Ha-Ti-Mu. Send!” V terkekeh setelah mengirim pesan itu pada JungKook. DaRa yang ikut membalas pesan dongsaeng-nya itu dengan isi pesan yang sama dengan V akhirnya juga ikut terkekeh ketika membayangkan ekspresi JungKook setelah menerima pesan dari mereka.

“Okay send!”

 

Buggg!!!

“Ahhhh....!!” DaRa jatuh tersungkur setelah tubunya menabrak seseorang didepannya. Lelaki yang menabraknya yang sebelumnya sempat hampir kehilangan keseimbangannya akhirnya beruntung kembali berdiri tegak.

 

V yang melihat DaRa jatuh tersungkur langsung cepat-cepat menolong perempuan itu untuk bangkit.

 

“Ahh.. ponselku” gerutu DaRa setelah melihat retakan pada layar ponselnya. Lelaki yang menabraknya masih diam memperhatikan DaRa yang saat ini mengusap-usap ponselnya dan V yang masih sibuk membersihkan tubuh bagian belakan DaRa yang kotor karena terjatuh barusan.

"Ya! apa kau tidak punya mata?!!!” gertak DaRa pada lelaki yang menabraknya itu.

“Seharusnya kau menyalahkan dirimu sendiri karena berjalan dengan menundukkan kepalamu nona” jawab lelaki itu enteng. Kakinya kemudian diangkatnya untuk berjalan meninggalkan DaRa. Dengan cepat V menghadangnya dan menyuruhnya untuk berhenti.

“Ya! Mwoanenggoyaa?? apa kau tidak akan minta maaf? Hahh?? Hahh??” V membusungkan dadanya dan mendorong-dorong tubuh lelaki itu berkali kali seakan menantangnya. “Ya! Marebwaa! Minta maaf palli!!” V kembali mendorong tubuh lelaki itu dengan badannya.

 

Lelaki itu hanya tersenyum mengejek pada tingkah V tanpa mengatakan apa-apa.

 

“Ya! Kau tidak akan minta maaf padakuu?? Kau sudah merusak ponselku kau tau??” Kali ini giliran DaRa yang mendorong-dorong tubuh lelaki itu dengan jari teluntuknya.

“Ah.. apa aku salah masuk gedung? apa ini sebenarnya gedung SMA bukan Kampus?” ujar lelaki itu dengan nada yang sedikit dibuat-buat dan memberikan penekanan pada kata ‘SMA’ “Sungguh kekanak-kanakan” lanjutnya lagi.

 

V dan DaRa terbelalak mendengar perkataan lelaki itu.

 

“HYUNG! NOONA!” Teriakan JungKook dari jauh membuat V mengurungkan niatnya untuk mencengkram kerah lelaki itu.

“Wae? ada apa? kau sedang apa hyung?” tanya JungKook lagi setelah dia sudah berada di dekat sahabatnya.

“Kookieee.. dia menabrakku dan membuat ponselku pecah, tapi dia tidak mau minta maaf” dengan segera DaRa mengadu pada JungKook untuk mendapatkan dukungan. JungKook menatap ke arah lelaki yang menabrak DaRa untuk meminta penjelasan atas perkataan Noona-nya barusan.

“Dia berjalan menunduk, dia yang menabrakku bukan aku yang menabraknya. Okay? You got it? Can i leave now?” tanpa menunggu jawaban dari ketiganya, lelaki itu langsung berjalan menjauh meninggalkan DaRa dan V yang wajahnya masih terlihat geram.

 

Entah sejak kapan tiba-tiba V sudah memegang ketapel kesayangannya. Mainan khas anak sekolah dasar. Dia mengambil batu dari bawah kakinya dan menarik ketapel itu mengarahkan tepat pada lelaki yang berjalan masih belum jauh dari tempatnya.

 

Lelaki itu menunduk, dia mengikat tali sepatu yang sebelumnya terlepas. Dengan sangat disayangkan akhirnya batu yang V tembakkan akhirnya hanya pergi melewatkan kepala yang seharusnya berbenturan dengannya. Lelaki itu kemudian berdiri dan kembali berjalan tanpa tau jika seorang pemuda dan wanita childist di belakangnya sedang menahan pekikan kekesalannya.

 

***

 

“Kookiee-ah, kau harusnya tadi tidak menghentikan kami! aissshhh aku sebal sekali dengan lelaki itu” DaRa yang akhirnya pasrah mengikuti JungKook masih terus menumpahkan kekesalannya pada JungKook.

“Noona kan yang salah? kenapa harus mencari keributan? sudah baik dia tidak mengomeli noona gara-gara noona menabraknya. geucchie??”

“Ya! kau tidak tau masalahnyaa! apa kau tau kalau dia tadi menganggap anak SMA? kita dianggap anak kecil JungKook-ah. Aigooooo... aku sungguh maraaaahh” V yang juga tampak masih dongkol juga ikut mengomel pada JungKook.

“Memang tidak salah sih kalau dia mengira Hyung itu masih SMA” JungKook memandang V dari ujung rambut sampai ujung kepala dengan tatapan mengejek.

“Yak! kau mau mati???”V yang tidak terima langsung mengarahkan pukulannya ke belakang kepala sang maknae. JungKook hanya meringis pelan dan menunjukkan aegyonya sebagai ganti permintaan maaf.

“Aaaakkk.. Kiyowoo.. arasseo dimaafkan” V menggaruk manja dagu JungKook memperlakukannya seolah anak anjing yang manis. JungKook hanya terkekeh melihat reaksi V karena itu artinya emosinya sudah sedikit berkurang.

“Chaaaa.. mau kemana kita sekarang??”

“Kemana lagi kalau tidak menservis ponselku. Kajja yedeeraaaaa (ayo anak-anak)” DaRa meraih kedua leher sahabatnya yang lebih tinggi darinya ke dalam rangkulan tubuhnya. Mereka bertiga berjalan dengan santai melewati segerombolan siswa yang saat ini sedang menatap iri ke arah mereka.

 

***

 

Lagiiiiiii???” JungKook berteriak keras seolah tidak percaya dengan kata-kata yang diucapkan DaRa barusan. Matanya membulat dengan raut wajah masam tanpa dibuat-buat. Kalau sudah begini, pasti itu karena ada sesuatu yang sassaeng itu inginkan tentang idolanya.

 

“Yaa! Kookieee.. jangan protes begitulah. Hanboman.. sekali lagi sajaaa. Cuma sebentar..oh? oh?” DaRa menarik tangan maknae itu dengan paksa, masuk ke dalam sebuah toko buku besar di depan mereka. V yang sepertinya tidak terlalu keberatan atau lebih tepatnya sudah terbiasa dengan kelakuan DaRa juga ikut melenggang dengan santai mengikuti kedua sahabatnya.

“Noona.. kau kan baru saja membeli buku itu kemarin, kenapa mau membeli lagi?”

“Kemarin? ah.. yang kemarin bukan buku ini Kookie-ah. ini berbeda. Buku ini baru keluar hari ini. All about Chanyeol. Ahh.. really cool. Aku bisa mati jika aku tidak membeli buku ini araaa????” DaRa membolak-balik buku yang dipegangnya dengan wajah bersinar.

“Bisa mati kau bilang? bukankah seharusnya kau sudah tau segalanya tentang idolamu itu? kenapa harus membeli buku tentang hal-hal yang sudah kau tau? Cih.. lagipula sepertinya wajahku lebih tampan darinya. Toko buku ini harusnya menjual buku ‘All about V’. Pasti akan lebih laris” V memasang tampang konyolnya ke arah sampul buku yang memperlihatkan foto Chanyeol, sosok idola yang digilai sahabatnya.

“Ya! berhenti memasang wajah gilamu itu ke arah pacarku?? dia bisa muntah nanti. Singkirkan tanganmu itu dari wajahnya. Kau menggenggamnya terlalu kasar. Aigooo... mianhae  Yeoliee.. Noona tidak akan membiarkanmu melihat tampang mengerikannya lagi arachiii??” DaRa mengelus cover buku tersebut dengan tampang memelasnya seoalah sosok idolanya itu benar-benar ada di genggamannya saat ini.

 

JungKook dan V langsung membuat ekspesi seakan ingin muntah melihat kelakuan sassaeng gila di depannya. Walaupun mereka sudah terbiasa dengan tingkah DaRa yang sangat berlebihan dengan hal-hal yang bersangkutan tentang Chanyeol atau EXO, tetapi mereka tidak bisa menghentikan rasa mualnya ketika DaRa melakukan hal-hal konyol atau kekanak-kanakan di depan poster atau foto para idolanya.

 

DaRa kembali menelusuri rak buku tdi depannya untuk mencari hal-hal menarik lainnya. Matanya kemudian terhenti pada sosok lelaki yang berdiri di belakang rak buku dan sedang membaca review dari salah satu buku dengan satu tangannya dan tangan yang lain memijat pelan dagunya pelan seperti sedang berkonsentrasi pada buku yang dibawanya.

 

“Ya! yederaaa! iluwabaa (kemarilah)” DaRa melambaikan tangannya pada kedua sahabatnya dan mengisyaratkan mereka untuk merunduk agar tidak terlihat oleh lelaki yang akan dibicarakannya.

“Lihat itu, dia kan lelaki yang menabraku tadi? ituu.. yang ada di rak buku bagian ilmu hukum” kedua lelaki itu mengikuti arah telunjuk tangan DaRa. Dengan ekspresi tidak tertarik, JungKook berdiri dari tempat persembunyiannya dan kembali duduk di salah satu sofa di sebelah rak buku.

“Ya! Kokkiee-ya iluwabaaa. Mwoanenggoyaaa?? Lelaki itu pasti mengikuti kitaa. Dia pasti ingin balas dendam padaku dan V” protes DaRa berbisik memangil JungKook kembali kesana.

“Noona, wajar saja dia disana. Dia kan siswa di kampus kitaa? aku beberapa kali melihat dia di kelas yang sama dengan noona dan hyung. Kenapa dia harus mengikuti kita? Cih..” DaRa dan V segera bangkit dari persembunyiannya setelah mendengar perkataan JungKook. Mereka berdua sama-sama menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal. DaRa menatap V seakan bertanya ‘Apa dia benar-benar teman sekelas kita?’ dan hanya dijawab dengan tatapan polos dan bingung oleh sahabatnya yang sama-sama tidak terlalu memperhatikan orang-orang yang ada di kelas bersama mereka.

“Kalian tidak tau?? Aigooo... apa saja yang kalian lakukan di kelas??” sindir JungKook pada sahabatnya yang saat ini tengah tersenyum kecut merasa tersindir oleh perkataan sang maknae.

“Ya! ya! DaRa-ya! kau mau kemana?” V yang melihat DaRa beranjak dari sebelahnya langsung meneriaki DaRa dengan suara pelan

“Lihat saja, aku akan mendapat permintaan maaf darinya” Dara menunjukkkan smirk-nya sambil berjalan menjauhi sahabatnya dan mendekati lelaki yang menabraknya.

“Hyung! kau mau kemana?” suara JungKook mengehntiknan langkah V yang sepertinya akan menyusul DaRa kesana

“Mau kemana lagi kalau tidak membantu DaRa??”

“Andhwae andhwae! hyung disini saja. Bisa terjadi kerusuhan jika hyung ikut kesana”

”Ah.. wae? apa kau tidak khawatir lelaki itu macam-macam dengan DaRa?”

“Ani, yang aku khawatirkan malah noona yang akan berbuat macam-macam pada lelaki itu. Apalagi jika hyung ada disana” jawab JungKook enteng sambil memperhatikan gerak-gerik noona-nya dari kejauhan. V hanya bisa pasrah mendengarkan dongsaengnya itu dan ikut memperhatikan DaRa dari sana.

“Ya! neon!” Lelaki itu langsung menatap dingin ke arah DaRa setelah mendengar suaranya. Lebih tepatnya menatap flat. tetapi karena wajah lelaki itu sangat kaku seperti pemeran Vampir dalam film-film horor membuat tatapan flat-nya terasa amat dingin dan menusuk. Hidung mancung, bibir berwarna merah darah alami seperti habis menyesap darah manusia yang dipadukan dengan kulit putih pucat semakin mendukung image lelaki itu sebagai lelaki misterius.  

“Kau masih tidak merasa bersalah??” DaRa berbicara dengan ketus

 

Lelaki itu tidak menjawab, dia hanya terus menatap mata DaRa yang saat ini sedang melotot lebar ke arahnya. Kemudian dia kembali menunundukkan kepalanya ke arah buku yang belum selesai di bacanya seakan tidak menganggap DaRa ada disana.

 

“Ya! kau hanya tinggal minta maaf padaku dan aku tidak akan mengganggumu lagi! palli marebwa!”

“Cih.. akhirnya dia menyadari kalau dia menggangguku” Lelaki itu bergumam pelan tanpa memalingkan pandangannya dari buku itu sama sekali. DaRa yang sangat geram dengan perkataan lelaki itu kemudian mendorong bahunya dengan jari telunjuknya dengan tatapan menantang seperti yang dilakukannya di taman tadi.

“Jadi kau mau terus berurusan denganku?? hah?? apa kau tau aku harus menservis ponselku yang pecah dengan harga yang sangat mahal karena kau?? aku tidak meminta ganti rugi padamu!! minta maaflah sekarang juga sebelum urusan kita jadi panjang!! marebwa bocah!!” gertakan panjang DaRa akhirnya membuat lelaki itu akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah DaRa. Tatapan dingin itu kembali muncul, tatapan tanpa ekspresi yang sukses membuat DaRa kebingungan membaca fikirannya. Kali ini tatapannya lebih intens dari sebelumnya. Tanpa mengedipkan matanya, lelaki itu terus menatap wajah perempuan di depanya.

 

Salah, ternyata bukan wajah DaRa yang ditatapnya. Bibir tipis milik DaRa yang berwarna merah tanpa polesan make-up apapun itulah yang sedang ditatapnya. Bibir yang sedikit terbuka karena tercengang dengan tatapan intens lelaki itu dengan tiba-tiba terasa seperti tertekan. Tak ayal, bibir lelaki di depannya sudah menempel rapat di bibirnya dengan giginya yang menggigit bawah bibir perempuan itu dengan pelan. Menyesapnya lembut dengan cepat sebelum perempuan itu sadar sepenuhnya. Mata DaRa tidak sempat berkedip karena terkejut. Tetapi lelaki itu sudah menarik bibirnya dari sana dengan pelan.

 

Ciuman singkat itu sukses membuat DaRa tidak berkata-kata selama beberapa detik. Dengan santai lelaki itu mendekatkan wajahnya ke arah telinga DaRa.

“Sepertinya urusan kita akan lebih panjang dari yang sebelumnya kau bayangkan” bisik lelaki itu enteng kemudian berjalan meninggalkan DaRa dengan membawa buku yang sejak tadi di bacanya dan membawanya ke kasir.

“YAAKK!! KAUU!!!” setelah sadar dengan semua yang terjadi, DaRa akhirnya berhasil mengeluarkan umpatan kasarnya pada lelaki yang berjalan tanpa menoleh lagi kearahnya.

 

DaRa mengusap bibirnya dengan kasar menggunakan punggung tangannya. Jantungnya berdegup kencang karena ciuman pertamanya itu. Ah, tidak. Itu ciuman ketiga! karena V dan JungKook sudah mendapatkan ciuman pertama dan kedua DaRa setahun yang lalu dalam permainan Turth or Dare. DaRa terus menggerutu pelan mengutuk lelaki yang baru saja menciumnya itu. Kedua sahabatnya hanya bisa menggeleng pelan dari kejauhan tanpa bisa berkata apa-apa.

 

***

Please Leave Your Comment or Love^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK