home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)

Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)

Share:
2 Subscribes |51874 Views |9 Loves
Running To You (Sekuel -Running On Christmas Day)
CHAPTER 14 : B E F O R E

Part ini mengkisahkan tentang kisah sebelum kejadian di gedung pencakar langit. Sebelum Krystal memutuskan untuk bunuh diri di Chenggyecheon.

 

                [Flash back]

                Beberapa jam sebelum insiden di Gedung pencakar langit di  Cheonggyecheon.

                Ruangan kerja itu tampak begitu elegan dengan gaya clasic eropa yang dihiasi berbagai furniturnya. Beberapa horden dan permadani sulaman dari eropa juga menghiasi ruangan kerja itu. Di atas meja kerja, ada beberapa photo sepasang kekasih, si namjanya terlihat sedang tersenyum kearah kamera sambil menggendong seorag yeoja cantik yang tengah tertawa lebar dibelakangnya. Di latar belakang photo itu adalah beberapa ribuan gembok yang terpasang, sepertinya itu di N Seoul Tower.

                Kemudian di samping dinding tersebut, terdapat rak tinggi yang tersusun-susun dengan rapi. Rak itu memajang berbagai jenis kaset musik dan piringan hitam karya fenomenal dari beberapa band-band terkenal di dunia, yang paling mencolok adalah, pajangan kedua stick drum yang sudah di tanda tangani oleh seorang drummer terkenal, No Min Woo dari band Trax asal negeri ini.

                Ceklek!

                Pintu ruangan itu secara tiba-tiba terbuka, menghilangkan keheningan sesaat yang ada di ruangan ini. Seorang namja berusia paruh baya, menongol di balik daun pintu yang terbuka. Sambil melonggarkan ikatan dasinya, ia melangkah memasuki ruangan yang sudah sangat bosan dan jenuh melihat ruangan ini untuk sekian kalinya.

                “Aaah... kenapa dia selalu saja seperti itu..” Sahut namja itu sambil mendesah panjang dan duduk di sofa depan meja kerja. Merenggangkan badannya sambil membuang sobekan karcis bioskop The Last Movie: Naruto, begitu saja di atas meja di depannya.

                “Sampai kapan aku akan terus begini...” Kata namja itu sambil melihat kearah langit-langit ruangan diatas sana. Lalu kedua matanya, terpaku kepada sebuah photo yang di letakan di atas meja kerjanya.

                “Kau memang seperti nenek lampir... tapi kenapa aku tetap saja menyukaimu? Huh?” Ocehnya sambil berdiri mendekati bingkai photo yang bergambar seorang yeoja cantik yang sedang menaiki kuda di tengah hamparan hijau disekelilingnya. Namja itu  lalu mengambil bingkai itu.

                “Hey, dengarlah, bisakah kau hentikan sikap kekanak-kanakanmu? Ingatlah usiamu yang sudah berkepala dua itu? Ck!”  Tanyanya kearah yeoja di photo tersebut.

                “Ahh... oppa kau ini tidak memahamiku!” jawab  namja itu seketika dengan suaranya yang mirip seperti seroang yeoja manja. Berandai bagaikan yeoja itu yang menjawab pertanyaanya.

                “Sudahlah hentikan sikapmu itu....” Lanjutnya lagi mengubah tone suaranya kembali seperti semula.

                Namun namja itu dengan lihai seketika bersikap seperti seorang yeoja lagi, sambil memanyunkan bibirnya yang dibuat-buatnya dengan terpaksa agar persis seperti yeoja manja, “Aissh...Tapi, oppa... kau kan tahu! Aku lebih menyukai Sakura chan dari pada Hinata. Kau kan tahu, aku dari dulu ingin sekali Naruto seharusnya menikah dengan Sakura, huh!”

Beberapa detik kemudian, maka ada adegan seorang namja yang bersahut-sahutan dengan dirinya sendiri. Berulangkali menirukan nada suara seperti yeoja yang manja dan disahuti dengan dirinya sendiri.  Seperti orang bodoh yang sedang berbicara dengan bingkai photo di tanganya di depan meja kerjanya.

                “Tapi, sayang... kau tidak serta merta menyalahkan Masashi Kishimoto untuk masalah ini kan?”

                “Aniyo! Oppa! Tapi aku ingin bertanya kepadamu? Kalau kau adalah Naruto kau lebih memilih menikahi Sakura atau Hinata??”

                “Sayang, tentu saja aku akan memilih Hinata, karena dia cocok dengan Naruto...”

                “Oppa! Aku tahu kau pasti lebih memilih Hinata dari pada Sakura!! Karena kau membenci sikap seorang yeoja yang cerewet seperti diriku dan Sakura. Huh!“

                “Sayang, Itu tidak benar. Aku kan tidak----“

                “Kau tidak apa? Sudah katakanlah saja yang sejujurnya, oppa!”

                CEKLEKT!

                “Maaf, Tuan... errr....”

                Pintu ruangan itu terbuka kembali. Serta merta membuat namja tadi langsung gelagapan kaget. Ia hampir saja ingin menjatuhkan bingkai photo yang tadi di gemgamnya. Seorang ahjushi yang baru saja masuk hanya heran melihat bagaimana tuannya yang bertingkah aneh di depan meja kerjanya.

                “Mwo? Waeyooo??!” Pekik namja itu kikuk kearah ahjushi yang berdiri di depan pintu. Dengan cepat meletakan kembali bingkai photo yeoja chingunya ke tempat semula. Ia merasa malu bila saja ada bawahannya yang melihat dirinya bertingkah aneh seperti tadi.

             “Kenapa kau tidak mengetuk pintunya terlebih dahulu, Menejer Kim!” Omelnya sambil mengubah sikapnya bagaikan seorang direktur tegas. Berbeda 360 derajat dengan sikap pabo nya yang barusan berbicara sendiri dengan sebuah bingkai photo.

                Ahjushi yang sebenarnya berusia lebih tua, 15 tahun darinya hanya mendesah panjang, “tuan, saya sudah mengetuk pintu ini berkali-kali dari tadi. Tapi sepertinya tuan tidak mendengarkan ketukan pintunya. Terpaksa saya masuk kesini tanpa izinmu... maaf kan saya..” Jelasnya pelan kearah anak muda di depannya dengan sabar. Kalau saja, pemuda itu bukanlah seorang direktur, pasti menejer Kim sudah langsung mentempeleng kepala pemuda itu bolak-balik! Karena bersikap kurang ajar kepada orang tua seperti dirinya!

                “Jinja? Begitu kah?” Namja itu lalu merapihkan kembali kemejanya dan dasinya yang tadi sempat longgar. “Tapi kau tetap saja harus mengetuk pintunya, Menejer Kim. Itu adalah bagian dari etika di perusahaanku...” Kata namja itu dengan suara memerintah.

               “Ne, baiklah tuan Kang. Maafkan saya kalau  sudah bersikap yang tidak sopan kepadamu...” Menejer Kim membungkuk rendah didepan tuannya dengan sopan. Karena orang di depannya bukanlah seorang direktur sembarangan.

              Tuan Kang Minhyuk, adalah seorang pebisnis muda sukses di dunia snack food di Korea Selatan. Kang Ming Hyuk berhasil membuat makanan khas korea seperti Kimchi yang dibuat lebih awet dan tahan lama dalam kemasan. Sehingga bisa di ekspor ke seluruh dunia dan dijual secara komersil. Keuntungan yang dihasilkannya tidak tangung-tanggung, 240 juta Milyar dolar lebih dalam sebulan. Dan tentu saja semua ini diraihnya setelah melewati berbagai rintangan dan usaha yang keras. Berbagai inovasi tentu juga telah diciptakannya dengan berbagai varian rasa, seperti Kimchi rasa keju, pedas hingga ke Kimchi rasa manis seperti buah storwberry pun telah ada!

                “Baiklah, sekarang apa yang ingin kau katakan, Menejer Kim?” Tanya Tuan Kang serius kearah ahjushi di depannya sambil duduk di kursi tempat kerjanya.

                “Begini tuan, aku ingin memberitahukan, kalau sekitar dua puluh menit lagi pesawat menuju ke Tokyo akan segera berangkat...”  Jawab Menejer Kim

                “Mwo?? Aiiiiigooo!!!” Tiba-tiba saja tuan Kang langsung bangkit dari tempat duduknya. Sampai-sampai ia jatuh tersungkur dari kursinya tanpa sengaja.

                Menejer Kim  mengeleng-gelengkan kepalanya melihat kecerobohan direkturnya, “Tu-tuan Kang? Anda tidak apa-apa?” Tanyanya sambil menoleh kebawah meja kerja, memeriksa keadaan tuan Kang yang sudah jatuh dibawah sana.

               Tuan Kang hanya merintih kesakitan dan menggeleng cepat sambil memberikan kode kalau dirinya tidak apa-apa,  ia lalu berdiri perlahan-lahan sambil memegang pinggangnya yang keseleo akibat mengenai kaki meja saat terjatuh.

               Sedetik kemudian, setelah pinggangnya sudah merasa baik-baik saja, Tuan kang dengan tergesa-gesa  lalu mengambil jas hitamnya yang di gantung dekat perapian. Mengancingkan ketiga kancingnya dengan terburu-buru. Mensisirkan rambutnya di depan kaca, melingkarkan syal merah di lehernya dan menyemprotkan parfum keseluruh tubuhnya. Terakhirnya mengenakan mantel hangat panjangnya.  Dalam sekejap namja itu sudah rapih dengan cepat.

                “Kenapa kau tidak bilang dari tadi menejer Kim! Investor asal Tokyo itu mungkin saja sudah menunggu di restoran seafood disana!! Itu adalah peluang besar yang tidak bisa kita tinggalkan begitu saja! Kau ini! Seharusnya kau berkata lebih awal kepadaku!” Cerocosnya panjang lebar kearah menejer Kim di sampingnya yang juga sedang sibuk memasukan beberapa berkas penting kedalam tas, yang akan dibawa ke Tokyo.

                “Baiklah tuan maafkan saya...” Menejer Kim meminta maaf dengan sopan kearah tuannya. Kalaupun sebenarnya ia tahu betul, keterlambatan ini akibat ulah dari tuan Kang sendiri yang menghabiskan waktu dengan bertingkah aneh, berbicara sendiri dengan photo pacarnya, di depan meja kerjanya barusan. Ck!

                “Apakah semuanya sudah beres?” Tanya Tuan Kang kearah ahjushi di depannya sambil memakai sebuah topi bundar di kepalanya.

                “Ne, semua sudah selesai...” Jawab Menejer Kim, ditanganya sudah membawa sebuah tas berisi berkas-berkas penting perusahaan.

                “Baiklah, ayo kita harus ke bandara secepatnya!” Ajak Tuan Kang sambil melangkah keluar dari ruangan dan diikuti oleh Menejer Kim dibelakangnya.

***

 

Gangnam, di lokasi pemotretan...

                Krystal sedang duduk di bangku khusus seorang super model, ia kini sedang beristirahat saat pemotretan sesi pertama sudah selesai sejak tadi. Yeoja itu hanya menatap layar ponselnya sambil terus mendengus panjang.

                “Ada apa dengan Kang Minhyuk! Dia ingin menghabiskan malam natal di Tokyo! Pergi begitu saja dengan meninggalkan diriku!” Kata Krystal berbicara kepada dirinya sendiri sambil membaca pesan di Kakao Talk nya dari Minhyuk.

                Krystal sekarang sudah merasa kesal dengan namja chingunya itu. Setelah lulus dari Universitas, Minhyuk tiba-tiba saja memutuskan berhenti untuk tidak meneruskan impiannya untuk menjadi seroang musisi dan berhenti dari CNBLUE saat itu. Krystal tahu, Minhyuk rela mengubur dalam-dalam impianya, hanya karena saat itu keluarga Kang Minhyuk terlilit hutang yang banyak akibat kebangkrutan perusahaan ayahnya. Namja itu lalu menjadi sibuk sekalih semenjak berusaha menjadi pebisnis. Menghabiskan seluruh waktunya untuk terus menciptakan produk Kimchi dalam kemasan untuk dijual secara komersil.

                Kini ketika sudah menjadi seorang bisnisman sukses, namja itu menjadi semakin super duper sibuk dengan berbagai keperluan bisnisnya. Lebih sering menghabiskan waktunya dengan rekan kerjanya di luar negeri sana dari pada sekedar berkencan sebentar dengan Krystal. Bahkan hanya mempunyai waktu sedikit dengannya, ia hanya bertemu Minhyuk setelah enam bulan sekalih atau paling beruntung sebulan sekalih.

               Apa itu yang namanya seorang pasangan! Aku dulu sengaja memasuki dunia model hanya untuk mengalihkan diriku agar tidak menganggu Minhyuk dan dunianya! Tapi kini namja itu semakin sibuk saja! Tanpa mempedulikan diriku! Jengkelnya dalam hati.

                Ping!

                Bunyi suara pesan masuk dari Kakao Talknya kini mengangetkan Krystal. Jemarinya  dengan cepat membuka pesan tersebut.

                LUNA : HEEEY!!! Lihat!!! Sekarang kami ada di hawaii!! Chuu~~

                Krystal mendesah panjang membaca pesan dari sahabatnya, Luna yang baru dikenalnya saat ia memasuki karir dunia modeling. Di pesannya, Luna memamerkan kemesraannya dengan suami tercintanya setelah menikah. Dan kini mereka sedang berbulan madu di Hawai sambil bermalam natal bersama!

                Ping!

                Bunyi pesan kedua lalu masuk ke akunnya lagi. Kini sekarang dari, Victoria, teman satu agensinya.

                Vic: Krystal!! Aku harus bagaimana ini!! Jonghyun!! Si sahabat pacarmu itu akan mengajakku ke Wall Of Proposal nanti malam ini! Omo!! Kyaaa!! Aku tidak tahu! Apa dia benar-benar akan melamarku???! Balas pesanku ini secepatnyaa paaalliii!!

                Yeoja itu tentu saja tidak membalas pesan dari  Victoria. Ia hanya merenggangkan tubuhnya di bangkunya sambil mendesah panjang dan melemparkan ponselnya begitu saja di atas meja. Ia sudah sangat iri dengan beberapa teman-teman akrabnya yang sedang berbahagia nanti di malam natal. Apa hanya dirinya saja yang akan sendirian nanti di malam natal ini? Barusan Krystal juga melihat photo profile Sulli yang sudah berada di rumah keluarga pacarnya di sana. Bahkan, Amber yang terkenal tomboy seperti namja, juga telah menguptude status dengan kalimat,  Me and Sehun togother! Selfie in action!!

                “Tuhan, apa cuma aku yang sendiri di dunia ini? Hiks...” Ujarnya manyun lebay sambil menatap kearah kejauhan sana.

              “Apa jangan-jangan nanti hanya tinggal diriku yang belum menikah? Mereka semua pasti sudah akan menikah! Sedangkan aku? Aku mungkin akan tetap menjadi wanita tua sendirian. Yang kriput tanpa seorang pria bersamanya??? Aigooo!! Ya!! Krystal!! Jangan berpikiran seperti itu!!” Ocehnya sambil menggelang-geleng dengan cepat dan menampar pipinya sendiri, menyingkirkan pikiran itu jauh-jauh.

           “ Huft! Minhyuk, dulu ketika SMU aku sering bersama-sama saat malam natal. Tapi sekarang? Kau berbeda. Kau semakin sibuk.  Kau begitu semakin jauh dari diriku.....” Lanjutnya sambil mengacak-acak rambut panjangnya dengan gusar.

Kenapa hatiku begitu sepi seperti ini?? Tapi kenapa hatiku terus-terusan harus melakukan itu terus?? Tapi... tidak ini.... Pikiran yeoja itu sedikit kacau di bangkunya.

         “Eung! Baiklah!!” Kata Yeoja itu akhirnya sambil berdiri dari bangkunya. Dan berjalan ke arah luar. Membiarkan bangku itu kosong begitu saja di lokasi pemotretan. Awalnya beberapa orang tidak ada yang tahu jika bangku itu kosong. Tapi beberapa menit kemudian, lokasi pemotretan itu menjadi gaduh mencari kemana gerangan si super model itu pergi???

****

         Kang Minhyuk berjalan sambil tersenyum saat berada di lorong pesawat yang akan membawanya ke Tokyo. Namja itu pun duduk bersama dengan menejer Kim di sampingnya, di bangku VVIP bussiness class di pesawat tersebut.

         “Aku sudah tidak sabar, menejer kim, menyapa Tuan Yasuke di Tokyo nanti. Ini benar-benar peluang yang sangat bagus untuk perusahaan...” Ujarnya sambil tersenyum melihat kearah jendela pesawat. Sesaat sebelum pesawat take off dari Bandara Incheon.

          “Ne, Tuan Kang. Jepang adalah salah satu negara yang sulit untuk bekerja sama. Beberapa produk makanan dari negara lain yang masuk untuk di pasarkan ke Jepang, harus melalui uji coba kelayakan yang ketat....” Jelas Menejer Kim kearahnya.

         “Berarti produk Kimchi kita adalah salah satu dari beribu produk makanan yang sudah berkualitas dan layak untuk dipasarkan disana. Ini sungguh menakjubkan...” Tambah Minhyuk sambil mangut-mangut bangga dengan dirinya. Tak terasa akhirnya kini, semua usaha dan kerja kerasnya membuahkan hasil.

          DRRRTTTT!!

        “Tuan Kang, maaf ponsel anda...” Menejer Kim pun memberikan ponsel Minhyuk kearahnya.

         “Dari siapa?” Tanpa menoleh kearah ponsel sedikit pun,  Minhyuk bertanya kearah menejer Kim.

        “Disini tertera nama Jonghyun, tuan...” Kata Menejer Kim, ditanganya ponsel itu masih terus bergetar dan berdering.

         “Kau saja yang angkat. Dan katakan padanya aku sedang sibuk...” Jawab Minhyuk tak acuh. Ia sepertinya sedang tidak mood untuk berbicara dengan sahabat lamanya setelah sekian lama mereka tidak berjumpa.

         Menejer Kang hanya mengangkat bahunya, ahjushi itu sudah paham betul sikap Minhyuk yang sedikit cuek dengan beberapa panggilan dari sahabat lamanya jika sedang dalam urusan bisnis. Pemuda itu, hanya mau mengangkat telepon jika dari kelaurganya dan  yeoja chingunya yang seorang super model.

        “Waeyoo? Ini dengan Menejer Kim. Maaf, tuan Kang sedang sibuk sekarang. Maaf saya tetap tidak bisa mengganggunya. Mwo? Be-benarkah itu? Ani. Tetap saja aku tidak mungkin. Ah? Wae? Ah, Ne! Baik-baiklah!”

        “Ada apa menejer kim?” Minhyuk menoleh kearah ahjushi disampingnya. Ia tadi mendengar suara menejer Kim yang terdengar kuatir.

         “Ani. Tuan. I-ini sepertinya masalah yang serius. Ini tentang Krystal. Jonghyun tel----“ Mendengar nama Krystal disebut. Belum selesai menejer Kim berbicara. Minhyuk lalu langsung mengambil ponselnya dari tangan ahjushi itu.

          “Ya! Jonghyun! Waeyooo???” Tanya Minhyuk gusar kearah orang di sebrang sana. “Ada apa katakanlah dengan jelas!”

            “MWOOO!!!  BUNUH DIRI!!!” Minhyuk berteriak di bangku pesawatnya. Membuat beberapa kepala di bangku penumpang depan dan pramugari menoleh kearah bangkunya dengan kaget. Mereka mengira ada seseorang yang membawa orang gila di bangku VVIP.

          “Tuan Kang, jangan berisik. Orang-orang melihatmu....Ssssh!!” Menejer Kim menepuk bahu Minhyuk di sampingnya.

          “Ya!!! Kau jangan bercanda!! Ini bukan April Mop!! Tidak mungkin Krystal ingin bunuh diri!!” Pekik Minhyuk berteriak seperti orang kesetanan kearah ponselnya. Tanpa mempedulikan beberapa orang yang menatap angker kearahnya karena berisik di pesawat.

          “Tuan... bisakah anda diam sebentar? Pesawat ini akan segera take off...” Seorang pramugari   menegur kearahanya. Pramugari itu tidak ingin penumpang lainnya di kelas VVIP merasa keganggu dengan keberisikan Minhyuk.

          Minhyuk tidak mempedulikan teguran dari pramugari itu. Namja itu masih saja sibuk menelepon Jonghyun dengan ponselnya. Berbicara dengan suara keras seperti orang gila dan berteriak-teriak di bangkunya.

        “Baik! Baiklah! Ye!! Arraseo!! Aku akan kesana secepatnya!!” Kata Minhyuk kemudian. Ia lalu berdiri dari bangkunya dan mengenakan mantelnya yang tadi dibukanya saat memasuki pesawat.

        “Tuan Kang! Anda ingin kemana??” Menejer Kim tampak heran melihat direkturnya yang sepertinya bersiap-siap akan keluar dari pesawat lagi.

         “Maaf, menejer Kim. Aku harus segera pergi. Aku harus menemui Krystal sekarang juga. Yeoja itu akan segera bunuh diri kalo aku tidak menghentikan tindakan gilanya itu!!” Jelas Minhyuk panjang lebar. Sambil berlalu dari hadapan menejer Kim yang hanya melongos membuka mulutnya melihat kepergian direkturnya itu.

FLASHBACK - END

TO BE CONTINUED

Anyeong!! Gomawo sudah mengikuti FF ini sampai kesini. Mian, klo FF ini tidak sesuai rencana harus berakhir di bulan desember T.T #GagalTotal karena aku jg punya banyak kegiatan di akhir tahun ini. Hanya aku berusaha menyelesaikan FF ini lebih cepat. Insya allah. :)

Gomawo sudah komen dan love ff ini. Maaf kalo ceritanya tidak begitu bagus... :""")

Moenzy Oezy

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK