home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Nerd Xi Luhan

The Nerd Xi Luhan

Share:
Author : natadecocoo
Published : 24 Nov 2014, Updated : 26 Jan 2016
Cast : Xi Luhan, Yoo Jihye (you), Kim Taehyung, Kim Yura,Hong Jonghyun
Tags :
Status : Ongoing
8 Subscribes |54605 Views |16 Loves
The Nerd Xi Luhan
CHAPTER 17 : Hello, Hospital --preview

“Jihye-a. Ireona! YA!”

            Seberapa kuat Taehyung mengguncang tubuh Jihye, Jihye tak kunjung bangun. Matanya tertutup dan beratnya tertumpu padanya yang semua itu berarti satu hal—kesadarannya hilang. Jihye sedang tak sadarkan diri.

            “Aish jinjjha. Sebenarnya ada apa dengan kalian berdua? Hokshi...”

            Taehyung benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan kedua temannya itu. Mengapa tiba-tiba mereka seperti ini setibanya di Restoran itu. Pasti ada yang salah dengan Restoran itu..

            Taehyung mengutuk dirinya sendiri mengapa ia mengajak Jihye ke Restoran itu.

            Berbagai pikiran akan kemungkinan berkeliaran di kepalanya. Hal itu membuatnya teringat akan Luhan.

            Dengan cepat Taehyung mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu untuk dikirim ke Luhan.

            Aku membawa Jihye ke Rumah Sakit. Ia sedang tak sadarkan diri.

            Setelah terkirim, ia lalu memasukkannya ke dalam kantung jas seragamnya dan kembali mencoba membangunkan Jihye.

            “Ahjussi. Sepertinya tujuan kita berubah. Bawa kita ke Rumah Sakit terdekat saja.” 

---------------------------------------------- T N X L ----------------------------------------------

            Dengan segala sisa kekuatan yang ada, Luhan menyetir mobil yang sedang ia kendarai. Bahkan kini ia telah mengambil kopling 3, lalu naik menjadi 4. Saat ini, tak hanya ia berusaha untuk lari dari Saturnus namun juga ia mengkhawatirkan keadaan Jihye.

            Mengapa Taehyung membawanya ke Rumah Sakit?

            Memang apa yang telah terjadi pada Jihye?

            Mengapa dirinya dan Jihye mendadak seperti ini ketika memasuki Restoran itu?

            “Tidak mungkin, bukan? Yeoja kecil di Restoran itu...pasti bukan Jihye, bukan? Semua ini terasa terlalu kebetulan!” Luhan menggumam sendiri seraya membunyikan klasksonnya sebanyak mungkin agar semua kendaraan di sekitarnya memberinya jalan. Bahkan ia juga telah menyalakan lampu kedip kanan kiri menandakan bahwa ia sedang dalam keadaan terburu-buru.

            Tak lupa, ia juga mengendalikan lampu di jalan raya untuk hijau ketika ia lewat. Ia tak ingin membuang se detik pun waktunya di traffic lamp. Sedetik pun bahkan sangat berharga baginya saat ini.

            Ia tidak ingin Jihye dalam bahaya—lagi. Karenanya. Ia telah berjanji untuk melindunginya.

            Seizurenya sewaktu di restoran masih tersisa. Meski tidak sedasyat sebelumnya.

            Ia memegang dahinya, mencoba menahan denyut yang sepertinya bertahan lama.

            “Sial! Mengapa wajah yeoja kecil itu tak kunjung tampak! A-aku ingin tahu siapa dirinya...sesungguhnya...” Luhan membanting tangan kirinya ke setir mobil—yang menimbulkan jeritan suara klakson.
           

---------------------------------------------- T N X L ----------------------------------------------

            “Jadi..Jihye juga mengalami bangkitan yang sama dengan seperti yang Luhan alami selama di restoran tadi?” tanya seseorang dengan jubah hijau lumut pada seseorang di belakangnya. Suaranya telah diubah sedemikian rupa sehingga identitasnya tak akan diketahui, kecuali oleh Tuhan dan dirinya sendiri.

            “Ndae, boss.” jawab Namja berapron yang menampakkan diri di Restoran beberapa menit yang lalu. Kini kesadarannya telah pulih

             “Wow. Menarik.” respon seseorang yang namja itu panggil ‘boss’. “Lebih menariknya lagi...Luhan mengecoh kita lagi, membuat kita berpikir bahwa dirinya masih berada di Restoran..”

            Namja berapron itu tahu apa maksud dari kalimat bosnya.

            Sesuatu akan terjadi.

            “Maaf boss. Itu—adalah kesalahan saya.” Ia membungkuk.

            “Yaah~ Mau bagaimana lagi~” Seseorang dengan mantel itu kemudian berdiri dan mendekat ke arah namja berapron. Melihat namja berapron itu masih dalam posisi membungkuknya, ia memanfaatkannya dengan menendang kakinya ke perut namja berapron itu.

            “Malam sepertinya akan terasa panjang bagimu jadi bersiaplah.” lanjutnya.

            Ia lalu memetikkan jarinya dan seketika kaki tangannya mendekat ke arahnya. “Selidiki yeoja itu.. Jika aku tidak salah, mungkin dia lah anak kecil yang berada di lokasi penyanderaan 9 tahun yang lalu..”

            ---------------------------------------------- T N X L ----------------------------------------------

Baru preview~~~ Maapkeun. Lagi kurang semangat ngelanjutin karena belum ada feedback dari update kemarin :'''

Chapter ini akan kuupdate setelah ada beberapa komentar sama loves biar aku tahu kalo kalian sebenernya baca ini ff.

Sekian, trmkasih~ 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK