Cast : Jeon Jungkook
Park Shin Hye
Rap Monster
Kim Taehyung
Genre : Romance Comedy
Part 1 :
Mendapatkan guru baru, itu menyenangkan.
Tapi bagaimana kalau guru baru yang akan menjadi wali guru di kelas kita, memiliki wajah dan perawakan yang sama??? Bayangkan!! kekacauan apa yang akan kita terima, bila teman sekelas kita menyadarinya. Penghinaan apalagi yang harus kita terima bila semua itu terjadi??.
Dan jawabannya ada pada kehidupan Kookie, murid paling keren dan paling cerdas itu, Jeon Jungkook yang biasa dipanggil Kookie, telah merasakan penderitaan bila ada seseorang yang memiliki wajah dan perawakan yang sama dengannya, apalagi dia adalah wali kelas yang 80% akan ia temui setiap harinya.
Hyesa Kim, guru Sosiologi yang baru mengajar di sekolah Shinza, ia masih muda, kulitnya yang putih, hampir sama dengan kulit Kookie, matanya, hidungnya, wajahnya semuanya sama dengan Kookie, bahkan cara ia tersenyum pun sama. Awalnya anak-anak di kelas terkejut saat Hyesa masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan dirinya.
Hyesa guru yang cukup ramah dan pemaaf, berbagai ejekan yang ditujukan padanya dan Kookie, hanya dianggap angin lalu, dan pelakunya pun tak pernah ia berikan hukuman, hanya dimaafkan dan dibiarkan pergi begitu saja.
Sampai suatu hari, Kookie naik darah, karena ia tak kuat lagi dipermalukan oleh teman-temannya. Sore itu, setelah kelas Sosiologi, Hyesa sedang sibuk merapikan lembaran soal, sedangkan Kookie menahan dirinya di kelas, ingin sekali ia mengungkapkan kekesalannya pada Hyesa. Karena ia pindah ke sekolahnya, akhirnya image murid unggulan yang dulu didedikasikan untuknya, kini bergeser dimiliki Kim Taehyung, rivalnya di kelas.
"Seonsangnim..." Kookie memberikan lembar kerjanya pada Hyesa.
"Terima kasih..." Hyesa menatap mata Kookie yang hampir sama dengan matanya, ia tahu ada rasa gugup yang menyelimuti muridnya itu "Ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Hyesa tepat sasaran.
"Apakah kau masih bisa bertahan dengan isue yang menyebar akhir-akhir ini?" Bibir Kookie bergetar saat ia menanyakan hal itu.
"Kalau kita tak menanggapinya... semua itu akan berlalu..." jawab Hyesa sembari tersenyum menatap Kookie.
"Aku tak bisa bertahan Seonsaengnim... sekarang... aku ingin memutuskan... kalau kau tak mau pindah dari sekolah ini... aku saja yang pindah... bagaimana?"
"Kookie...." Hyesa mulai khawatir setelah mendengarkan keputusan Kookie yang tiba-tiba. "Kelulusan sebentar lagi, tinggal 3 bulan... kau tak bisa menyerah begitu saja hanya karena mereka keberatan kalau kau sama seperti diriku.... jangan pergi Kookie,... selesaikan sekolahmu... hanya 3 bulan... kau pasti bisa melewatinya..."
"Aku bisa melewatinya!!" sergah Kookie mendadak "LIHAT INI Seonsaengnim.. ini index nilaiku selama ini... kau tahu aku di level berapa? aku di level ke 20... sedangkan Kim Taehyung dia sudah berada di level 1. dia dan mereka semua memanfaatkan hal ini untuk menjatuhkanku seongsangNIM!!..."
"Kookie... tenanglah dulu..."
"Kalau kau bisa tenang aku tidak bisa Seonsangnim!! dengan level ini... aku tak akan bisa lulus!!"
"Lalu kalau aku pergi dan pindah dari sini? apa kau masih bisa mengejar?? semua itu karena mentalmu yang lemah Kookie, kau terlalu memaksakan dirimu untuk sempurna. sedangkan tak ada orang yang sempurna di dunia ini. Kalau selama 3 tahun ini tak ada yang mengolok dirimu. tidak masalah kalau setelah ada aku disini mereka membullymu... Kau di kelas paling tinggi, mereka semua adik kelasmu... apa kau tak malu karena begitu saja levelmu turun!!" balas Hyesa.
"Maaf Seonsaengnim... aku tak punya waktu lagi... keluarlah dari sekolah ini... setelah aku lulus. setelah 3 bulan... kembalilah... karena aku tak ada disini"
"Maaf Kookie... aku tak bisa...."
"Selamat malam!" tak puas karena permohonannya di tolak, Kookie keluar dari ruang kelas dengan penuh amarah. Sedangkan Hyesa, masih menyibukkan dirinya dengan tugas yang belum selesai. Ia duduk di jendela, melihat sosok Kookie yang berlari keluar dari gerbang sekolah. Suara hantaman gerbang sekolah, membuat Hyesa merenungkan apa yang diinginkan Kookie.
Anak-anak memang terlalu kejam membully Kookie dan dirinya, terakhir kali mereka dikabarkan pernah tidur bersama, tinggal bersama, dan mereka juga dikabarkan memiliki hubungan darah, bahkan ayah Kookie pun tersangkut didalamnya. Walaupun berita yang menyebar 100% kebohongan, tapi Kookie terlalu dalam menanggapinya.
Ia akhir-akhir ini mudah sekali emosi, bahkan seminggu yang lalu Kookie berhasil menghajar satu bandit ternama di sekolah, karena Ayahnya disangkut pautkan dalam hal ini, mereka mengatakan kalau Ayah Kookie yang ketua dewan itu memiliki hubungan gelap dengan seorang pemilik rumah bordir hingga menghasilkan Hyesa, padahal Hyesa sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Kookie.
Hasilnya, ayah dan ibu Kookie dipanggil ke rumah sakit untuk dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dilakukan Kookie, bandit sekolah yang terkenal itu, mengalami gegar otak, keempat gigi depannya patah, dan mengalami patah tulang di kakinya. Ayah Kookie menghabiskan uang banyak untuk membayar ulah anaknya. menyadari hal ini, ia pun merasa Kookie lah tersangka utamanya, ia tak mau tahu, seberapa sakit hatinya Kookie menerima bully setiap hari, dimasa akhir sekolah.
***
Hari telah berganti, tapi issue di sekolah masih sama saja, tentang Kookie dan Hyesa. sedari awal, Kookie menolak untuk berdekatan dengan Hyesa, mengurangi resiko isue semakin besar. Ketika Hyesa terlihat di perpustakaan, Kookie pun menunggu ia keluar, baru ia masuk ke dalam perpustakaan, seperti itu pula saat ia di kantin, taman kecuali di kelas. Tapi kali ini Kookie punya solusi, ia bertukar bangku dengan Jae Suk,
Jae Suk, yang dulunya sasaran bully ternama di sekolah, kini tergeser kedudukannya karena Kookie.
"Hei... kau bawa apa yang kuminta?" tanya MonstarKim pada Kookie sambil menarik krah baju Kookie dari belakang.
Tak banyak bicara, Kookie melemparkan tiga buah komik terbaru ke bangku belakang. Hampir mengenai kepala kepala MonstarKim, tapi Kookie tak takut sama sekali.
"Bagus... ah... bukannya kau akan pindah dari sini? anak haram? atau kau masih mau bertahan? dan membiarkan kakak kembarmu mengajarimu?"
goda MonstarKim
"Dia bukan kakakku" jawab Kookie emosi.
"Ouh... lalu dia kekasihmu ? HAHAHAHAHAHA" MonstarKim tertawa memperlihatkan giginya yang panjang disela bibir tebalnya.
Kookie berpaling ke belakang
"Kau ingin seperti Jae Suk?" ancam Kookie
"Anniya..." MonstarKim melepaskan jeratan di krah kemeja Kookie.
Anak-anak menyerbu masuk, mereka duduk di bangku masing-masing sambil merapikan baju dan menyembunyikan barang pribadi mereka, termasuk MonstarKim.
"Siapa yang datang?" tanya seorang anak yang duduk di bangku paling belakang sebelah jendela.
"Kepala sekolah" jawab salah satu diantara murid.
"Hyesa... mungkin dia sudah keluar hari ini... ehehehe... akhirnya dia tahu apa yang baik untuk muridnya..." gumam Kookie.
"Selamat pagi!" sapa kepala sekolah.
"Pagi..."
Kepala sekolah yang tingginya tak lebih tinggi dari meja murid, mulai membenahi dasinya. Lalu mengawali maksudnya.
"Pagi ini, Sosiologi akan diganti dengan jam kosong, karena akan ada pemeriksaan fisik, kalian silahkan ganti pakaian... 20 menit lagi dokter akan memeriksa kalian"
"Seonsangnim! apa Hyesa sudah keluar dari sekolah ini?" tanya Kookie sambil mengacungkan tangannya.
"APA KAU BILANG?? bisa-bisanya memanggil gurumu dengan nama panggilannya?!!" bentak kepala sekolah.
"Tentu saja Seonsaengnim!! dia kan kekasihnya HAHAHAHAHAHA!!!" Lalu... semua itu terjadi lagi... dan Kookie menjadi korban utama saat ini, karena Hyesa tak ada di sampingnya.
To be continue