Main cast : Im Yoon Ah aka Yoona
Cho Kyuhyun aka Chopper Kyu / Kyuhyun
Lee Donghae aka Demon Hae / Donghae
Kwon Yuri aka Yuri
Other cast : found it, please..
Genre : Fantasy, Romance, Angst
Rating : PG-15
Length : Chapter
Author : Cho Min Ah / Park Min Ah aka Rifda Harmianah
1
Brruuukkkk… bunyi dentuman itu kian menusuk telinga diikuti dengan suara gemersik dedaunan yang sepertinya jatuh berguguran karena hantaman besar itu. Dia, gadis itu tengah mengintip dari balik gordyn jendela kamarnya, dengan raut cemas dan takutnya dia memberanikan diri untuk melihat apa yang baru saja jatuh dari sana. Peluh kian memenuhi keningnya, detak jantung yang kian lama kian tak beraturan. Dia menatap kesekelilingnya dengan kening berkerut. Nihil. Tak ada siapapun atau apapun disana.
Seketika raut wajahnya berubah saat ada sesuatu yang terlintas di kepalanya.
“aahh! Halaman belakang! Pasti pencuri itu jatuh disana! Lihat saja, kau tidak akan kubiarkan lolos, pencuri!” serunya, lalu segera menyambar tongkat pemukul kasti nya itu.
Dia menempelkan jari-jari lentiknya pada handle pintu dengan rasa takut yang jujur saja tidak bisa disembunyikan, pasalnya hanya dia satu-satunya orang yang saat ini berada di rumahnya. Kreeeiittt.. pintu berhasil dibuka dengan ragu. Dia melangkahkan kakinya penuh dengan rasa waspada, sampai langkahnya terhenti saat matanya terpaku pada satu fokus di tanah, sebuah lubang besar terbentuk disana, begitu banyak kepulan debu dan asap yang membatasi ruang pandang gadis itu.
Matanya kian membulat kala melihat satu sosok yang pada awalnya ia kira adalah monster, namun sosok itu bukanlah monster seperti apa yang diduga gadis itu. Sosok itu memiliki ukuran tubuh yang serupa dengan manusia pada umumnya, tidak.. dia mungkin manusia seperti gadis itu, hanya saja dia seorang pria dengan rambut cokelat pekatnya yang tengah bergoyang kekiri dan kanan karena hembusan lembut angin, dia tengah terkapar tak berdaya dengan beberapa luka di lengannya.
Yoona, Im Yoon Ah. Gadis tadi itu mencoba mendekati sosok itu dengan rasa takut yang kian menjalar sampai ke kepalanya dan hampir menghilangkan akal sehatnya yang membuat gadis itu kini sudah siap mengayunkan tongkat pemukulnya.
“nu..nuguseyeo? ” ujarnya terbata, peluh kian menetes mengalir di pelipisnya.
“eennghhh..” hanya erangan yang ia terima, mungkin pria itu tengah kesakitan, bagaimana ia tidak kesakitan, pasalnya tanah yang ia hantam saja sampai membentuk lubang besar seperti itu.
“gwe..gwenchanayeo? “ tanya Yoona memberanikan diri.
Pria itu menggeliat sejenak sebelum dia mencoba mendudukan dirinya diatas tanah itu. Pria itu memijit keningnya yang terasa pening, lalu mulai menatap gadis itu dari atas hingga bawah dengan tatapan menyelidiknya disertai desisan sakit yang terlontar dari bibirnya.
“kau.. Im Yoon Ah?” tanya pria itu kali ini dia mencoba bangkit, namun sepertinya kakinya terkilir, membuat aksinya itu terhenti.
Yoona mengangguk ragu, pria itu tersenyum singkat hingga akhirnya tak sadarkan diri. Membuat Yoona panik seketika.
**
“dimana aku?” gumam pria itu, kini ia tengah terbaring diatas sebuah ranjang dengan tangan memegangi kepalanya yang sakit.
Pria itu menatap kamar itu berkeliling, biru, kamar itu didominasi oleh warna biru. Mulai dari wallpaper, lampu belajar, meja, lemari, jam, hingga sprei nya berwarna biru. Pria itu mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya. Seingatnya dia bertemu dengan bidadari berwajah Oriental dengan mata cokelat dan pipi tirusnya.
Cekleeekkk.. seorang wanita paruh baya muncul dari balik pintu dengan sebuah nampan berisi air putih dan beberapa perban. Dia tertegun sejenak sebelum akhirnya tersenyum menyambut kesadaran sang pria.
“kau sudah sadar rupanya.” Ujar wanita paruh baya itu ramah.
Pria itu mengangguk ragu, “dimana aku? Dan bibi ini siapa?”
“aku Im Soo Na aku ini istri dari pemilik rumah ini yang tak lain adalah suamiku sendiri, dia Im Yong Hyun, sepertinya putriku menceritakan sesuatu, sebelum kau tak sadarkan diri, katanya kau sempat menanyakan nama pada putriku, apa kau mengenal putri kami sebelumnya?”
Pria itu menerawang ke langit-langit kamar, mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya. Seketika matanya melebar saat teringat sesuatu mengenai gadis cantik berambut cokelat panjang dan sedikit bergelombang dibagian bawahnya, matanya juga senada dengan rambutnya, ditambah pipi tirusnya.
“Im Yoon Ah..” gumam pria itu, namun masih dapat terdengar oleh wanita yang mengaku sebagai ibu dari putri bernama Im Yoon Ah itu.
“kau mengenal Yoona? Kau mengenal putri kami?” tanya sang ibu lagi.
Pria itu mengangguk, “aku mengenalnya. Perkenalkan aku Chopper.. ah, tidak, maksudku namaku Cho Kyuhyun. Terima kasih sudah merawatku. Aku tidak ingat apapun selain namaku juga nama Yoona. Aku juga tidak tahu mengapa itu bisa terjadi.” Pria itu berbohong.
Wanita paruh baya itu terlihat berpikir sejenak, sejurus kemudian dia mengeluarkan senyum manisnya. “baiklah, jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingatnya, istirahat yang banyak, agar kau cepat pulih. Sebentar, aku akan memasakkan bubur untukmu. Istirahatlah.”
Chopper Kyu, atau yang lebih mengakui namanya adalah Cho Kyuhyun itu mengangguk seraya menampilkan senyum terbaiknya. “gomapseumnida, Ahjumma.”
Wanita itu membalas senyuman Kyuhyun sebelum menghilang di balik pintu. Tak lama setelahnya, pintu kembali terbuka namun kali ini bukan wanita paruh baya yang dipanggil ahjumma oleh Kyuhyun tadi, kali ini seorang gadis nan cantik jelita tengah menutup pintu dengan tangan satu, dan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk membawa beberapa obat juga plester roll. Dia tertegun sejenak sebelum akhirnya melangkahkan kakinya kembali menghampiri Kyuhyun yang tengah menatapnya tanpa berkedip sedikitpun.
“kau sudah sadar orang aneh?” ujar Yoona dengan nada dingin.
Diam, hanya itu yang dilakukan Kyuhyun. Yoona menyingkap selimut yang tengah menutupi tubuh topless Kyuhyun yang pada dasarnya tak tertutup sehelai benang pun. Kyuhyun kontan terkesiap dan spontan menjauhkan sedikit badannya.
“mau apa kau?” tanya Kyuhyun gugup.
Yoona hanya melirik Kyuhyun sekilas dengan tatapan datarnya, “menurutmu apa yang akan kulakukan pada namja aneh sepertimu, eoh!?” sahut Yoona kembali dengan nada dinginnya. “aku hanya ingin mengganti perbanmu. Jangan berpikir macam-macam!”
Kyuhyun diam-diam menghela napas lega, “aahh~ baiklah..”
Hening, begitulah suasana yang tercipta diantara mereka saat Yoona tengah serius mengganti perban yang menutupi hampir sebagian tubuh Kyuhyun. Kyuhyun diam-diam melirik Yoona, namun bukan berarti Yoona tidak menyadari hal itu.
“jadi, bagaimana kau bisa tahu namaku, tuan..”
“Kyuhyun, Cho Kyuhyun.” Sambar Kyuhyun saat Yoona terlihat bingung.
“aahh~ ne, Kyuhyun-ssi. Bagaimana kau tahu namaku, dan kenapa kau datang dengan cara jatuh seperti itu? Apa yang kau lakukan sebelumnya? Apa kau sedang mengintipku dari atas pohon kenari itu?” oceh Yoona tanpa jeda.
“mm.. mollayo.. aku lupa semuanya.. mianhae” kilah Kyuhyun.
Yoona menghela napas panjang, lalu menggunting plester yang sudah menempel pada perban dan siap untuk merekatkannya di tubuh Kyuhyun.
“sudah. Cepatlah sembuh.” Ujar Yoona seraya merapihkan beberapa potongan perban.
“nde?!” pekik Kyuhyun seakan tak percaya dengan apa yang baru didengarnya.
“agar kau bisa segera pergi dari rumahku.” Sambung Yoona tanpa menatap Kyuhyun sedikitpun, lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun.
**
“aigoo.. kenapa Tuhan jahat sekali padaku..” gerutu Kyuhyun seraya mencoba berdiri dari ranjangnya.
“kenapa aku bisa jatuh seperti itu, ya?” lanjutnya, kali ini disertai dengan beberapa kerutan di keningnya.
Kyuhyun mencoba berjalan dengan berpegangan pada dinding yang ada disekitarnya. “sebenarnya sudah berapa lama aku berada dirumah ini? Seluruh tubuhku terasa kaku.”
“aigoo.. suamiku, cepatlah kemari.” Jerit ibu Yoona saat melihat Kyuhyun tengah berjalan dengan susah payah, dan mengernyit menahan sakit.
“ada apa?” kata sang suami saat berada disana.
“bantulah Kyuhyun, lihatlah dia begitu kesulitan berjalan.” Suruh Ibu Yoona.
Kyuhyun hanya mampu tersenyum paksa, menurutnya Ibu Yoona terlalu berlebihan. “gwenchana, Ahjussi. Aku bisa melakukannya.”
“isshh.. anak ini keras kepala sekali. Kenapa kau turun dari ranjangmu, Kyuhyun-ah? Kau harus lebih banyak beristirahat. Tulang kakimu itu patah dan tulang rusukmu bergeser, ditambah lagi kau amnesia. Kau harus banyak istirahat, jangan memaksakan dirimu.” Omel Ibu Yoona.
“aahh~ aku hanya merasa bosan didalam kamar itu, Ahjumma. Aku hanya ingin membantumu, tidak ingin merepotkanmu terlalu banyak.”
“aigoo.. kenapa berbicara seperti itu? Kau sama sekali tidak merepotkan, kok. Sudahlah, kembali ke kamarmu. Lebih baik kau istirahat.” Im Soo Na selaku Ibu Yoona kembali berceloteh seraya membopong tubuh Kyuhyun menuju kamarnya kembali.
“sudahlah, Eomma. Biarkan saja kalau dia ingin keluar dari kamar itu. Kalau perlu suruh dia keluar dari rumah ini juga.” Celetuk Yoona dingin yang baru saja keluar dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Kyuhyun.
Sang Ibu menatap putrinya seolah tak percaya dengan apa yang baru saja putrinya katakan. “Yoona-ya, jangan berkata kasar seperti itu pada tamu kita. Minta maaflah pada Kyuhyun.”
Yoona mendengus geli, “shireo!” tandasnya dingin seraya kembali memasuki kamarnya.
Ibu Yoona menghela napas berat melihat tingkah laku putrinya yang seperti itu. “maafkan Yoona ya, Kyuhyun.” Sesalnya.
Kyuhyun mencoba tersenyum, meski entah mengapa hatinya diam-diam merasakan sakit. “gwenchana, Ahjumma.”
tbc..
mind to review? ^^ *deep bow*