home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Ketika Musim Semi Berhias " Matsuri "

Ketika Musim Semi Berhias " Matsuri "

Share:
Author : nilautami73
Published : 07 Oct 2014, Updated : 07 Dec 2014
Cast : Rosemarie, Mr. Oaks & Ethan
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |994 Views |1 Loves
Ketika Musim Semi Berhias " Matsuri "
Synopsis

Senin. Dengan sedikit tergesa – gesa, aku mengayuh sepeda menuju kampus, perjalanan sepanjang kota cukup menyenangkan. Memasuki gerbang utama kampus, suasana masih sepi, ada beberapa mobil dosen dan pelajar lain yang terparkir rapi di halaman parkir utama kampus.

Seperti biasa, aku sempatkan mampir di cafe kampus terlebih dahulu, dan sapa lembut dari Mr. Oaks selalu menggodaku. Mataku sibuk mencari Ethan, putra pertama Mr. Oaks, sahabat baikku di kelas (kebetulan kami sama – sama satu jurusan). Dan hanya perlu beberapa menit saja, aku telah selesai membantu mereka sebelum bersama – sama Ethan menuju kampus untuk memulai hari.

Hampir separuh waktuku di kampus selalu kuhabiskan bersama dengan Mr. Oaks, dia adalah seorang pria paruh baya yang terkenal bijaksana dan ramah, supel, senang bergaul disamping masakan – masakan hasil ciptanya yang selalu lezat dan tidak pernah membosankan. Dia menatapku, matanya yang baik dan hangat, seperti Ethan. “ Saya sangat berharap Anda dan Ethan menemukan cara untuk selalu bersama - sama untuk waktu yang lama. Anda benar - benar seorang gadis yang luar biasa. Aku suka cara Anda berpikir, dan aku tidak mengatakan semua ini karena kau seorang putri, saya benar - benar bersungguh -sungguh. “ Dan aku percaya padanya ketika ia mengatakan ini. Aku dengan Ethan, tapi pada saat yang sama aku tidak begitu yakin karena kami hanya berteman biasa. Menurut pendapatku, apakah kami berkencan, tapi ketika Anda benar - benar melihat hal itu, kami merasa tidak.

Dan musim liburan tiba kembali. Aku memutuskan untuk bermain ke rumah nenek di desa Charonne. Beliau memiliki peternakan sapi perah dan aku senang sekali jika musim memerah susu sapi tiba. Rumah nenek sangat besar, megah seperti sebuah kastil di tengah hutan belantara, tidak ada apa – apa, hanya sebuah nyanyian sunyi alam pedesaan. Di rumah ini hanya ada nenek dan beberapa sepupuku yang mengurus peternakan sapi perah keluarga kami. Chanelle adalah sepupuku yang paling tua, berkepribadian lucu dan memiliki postur tubuh agak gendut tetapi tetap memiliki wajah yang cantik dan menarik, hingga perkenalanku dengan dua teman laki – laki Chanelle bernama Matthew dan Mark. Aku tahu ada yang disembunyikan Chanelle tentang kedua laki – laki tadi. Dan seperti biasa, hasratku sangat menggebu untuk mengetahui ada apa ?

Aku tidak tahu dan tidak begitu mengerti tetapi yakin ada hubungannya dengan dua pemuda desa tadi siang yang sempat berkenalan dengan aku ! “ Ada apa?” tanyaku. Aku membuka tanganku dan memeluknya erat, berusaha untuk menghiburnya. Aku mengusap punggungnya dengan lembut. “ Maafkan aku karena baru mengetahui hubunganmu dengan Matius, aku hanya ingin mencari seorang teman dan kebetulan dia yang pertama lewat. Aku tidak tahu kalau hubungan kalian sedang rusak.” Aku memeluknya lebih dekat dan mengharap dia segera beristirahat dan berusaha untuk melupakan kejadian buruk yang menimpanya.

Dia adalah tamu sepupuku Chanelle. Hampir menjelang malam, tamu itu pamit. Chanelle hanya mengantar sampai pintu rumah, belum mobil itu keluar dari halaman depan rumah kami, Chanelle sudah buru – buru masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan kasar ! Aku sudah dapat menebak, mereka sudah resmi bubar ….. tetapi aku tahu persis sepupuku yang satu ini. Kupikir masih ada hari esok yang indah dia akan lalui bersama – sama Mark. Dan aku berharap, liburan musim dingin yang akan datang, sudah melihat dia dan Mark dalam gaun indah serba putih di pesta pernikahan mereka nanti.

Kembali ke kota. Aku mendapat kejutan yang tidak mengenakkan. Café milik Mr. Oaks terbakar seminggu yang lalu akibat kerusakan jaringan listrik. Beberapa media surat kabar dan televisi setempat memberitakan kabar ini karena tidak hanya café saja, api menjalar kebagian gedung – gedung beberapa fakultas yang berdekatan dengan areal café. Tidak ada yang tersisa, semua ludes termasuk apartemen tempat Mr. Oaks sekeluarga tinggal yang letaknya tidak jauh dari café yaitu di belakang bangunan café berjarak kurang lebih 500 m. Yang ada dalam pikiranku saat ini adalah aku harus segera menjumpai beliau, menanyakan kabar beliau. Kukayuh sepeda dengan kecepatan tinggi, aku tahu salah satu keluarga beliau yang tinggal di dekat pertokoan mewah tidak jauh dari kampus Universitas Paris. Nyonya Lydia, salah satu adik beliau mengatakan bahwa setelah bencana itu melanda keluarga Oaks, mereka memutuskan untuk pindah ke luar negeri, memulai bisnis baru. Nyonya Lydia memberikan secarik kertas tertulis alamat baru mereka yang lengkap beserta nomer – nomer telepon yang bisa dihubungi. Dari teman – teman yang lain aku mendapat informasi bahwa setelah bencana itu, Ethan juga telah memutuskan untuk pindah kuliah. Dia mengambil salah satu program bea siswa untuk pertukaran pelajar yang berprestasi tetapi memiliki masalah keuangan pribadi yaitu untuk pelajar yang kurang mampu.

Pulau Dewata ! Hmmmmmmmmmmmmm …… dan aku terlelap tidur dalam buaian mimpi indah, membayangkan bersama seseorang yang jauh di sana, menjadi teman sekaligus mungkin akan menjadi bagian hidupku di masa depan. Di sinilah Ethan memulai hidup baru bersama keluarganya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK