First Target : Byun Baekhyun
Story Line and Artworker Yuri Azura
Baekhyun and OC Kim Bochan
Romance; Misteri ; Crime|| Two-shoot || Teenagers
AN: Wajib Koment yang baik-baik kalo enggak lebih baik abaikan FF ini DEAL? YES!!!
***
-
-
-
Bochan sedang bersih-bersih kamar tidurnya pukul 5 pagi ia telah membuka matanya siap melakukan aktivitasnya dipagi hari. Sebelum memasak ia menata letak bantal gulingnya diatas ranjang dengan rapi. Beberapa detik kemudian terdengar ketukan pintu satu kali. Ia menengok kebelakang pintunya masih tertutup rapat. Lalu terdengar lagi –lagi-dan lagi dan akhirnya ia membuka pintu kamarnya.
. KREEEK.
.
.
.
.
.
.
BYUR!
.
.
.
.
.
“Haaa!!!”
Ia basah kuyub gelak tawa mengejek terdengar sempat membuatnya hampir menangis. Tawa lebar seorang namja membuatnya sadar. Di apartment ini ia tidak sendirian, ada makhluk usil bernama Byun Baekhyun yang menggentayanginya.
“Bochan kau belum mandikan? Pagi ini aku baik hati me-man-dikan-mu-!”
Air menetes menuruni rambut pendek Bochan. Ia mengepalkan kedua tangannya.
“BAEKHYUN!!! AKAN KU PUKUL PANTAT MU SEKARANG!!!”
Jeritan Bochan menambah tawa Baekhyun. Lalu kepala Bochan ditutup dengan ember. Bochan mengangkat ember itu dari kepalanya. “BAEKHYUN JANGAN LARI!!!”
Bochan terlambat Baekhyun telah melarikan diri duluan.
BRUK!
.
.
.
.
Karena terburu-buru Bochan terjatuh lebih tepatnya tersandung ember yang sengaja ia jatuhkan ke lantai.
“AAA sakit!” Ia mengaduh dan entah mengapa ia menitikkan air mata. Bochan mengusap air mata dipipinya tetapi percuma saja kelopaknya terus mengeluarkan butir-butir air mata.
“HUWAAAAA!!! Baekhyun aku menangis!!!” Teriaknya. Kemudian tidak ada suara yang menyahut ia kembali terisak.
Menit selanjutnya gerakan kaki mendekatinya. Desahan napas terasa. “DASAR CENGENG!” Baekhyun mengobrak-abrik rambut Bochan sebelum mendekatkan bola matanya menantang milik Bochan. Mereka berdua terduduk dilantai sambil saling beradu pandang.
“Kau tahu pagi ini aku sedang tidak enak badan, semalam aku demam kau tidak tahu kan? Maka dari itu jangan ganggu aku lagi.”
Seringai atau senyum iba Bochan tidak tahu, yang jelas lekuk bibir Baekhyun terlihat setelah ia mengatakan unek-unek di otaknya.
“Iya maaf sebagai ucapan maaf aku membeli ice cream untukmu.”
Bochan mengurucutkan bibirnya lalu mencubit cuping hidung Baekhyun.
“Baekhyun aku sedang demam eh kau malah membelikanku ice cream dasar aneh!” Baekhyun menyingkirkan tangan Bochan dari hidungnya. “Sakit apanya? Lihat kau sehat-sehat saja buktinya kau bisa berteriak, menangis, berbicara bahkan ingin memukul pantatku.”
Baekhyun menyentuh ujung hidungnya yang kemerahan cubitan Bochan merubah hidungnya menjadi semerah tomat.
“Baiklah tidak mau ice cream?” lanjut Baekhyun.
Bochan menelan libidonya tenggorokannya terasa kering ia ingin sekali ice cream tetapi ada banyak hal yang menahan keinginannya. Ia berpikir-pikir agak lama. Lalu kepalanya menggeleng. “Tidak.”
Mata Bochan kembali memfokuskan pada manic Baekhyun. “Berikan ice cream itu pada Jessica pasti dia suka ice cream.”
Nada sinis Bochan tertangkap Baekhyun. Yap Baekhyun masih ingat semalam ia pergi kemana, dengan siapa, dan melakukan apa.
Bochan terkejut sebab gerakan mengejutkan dari Baekhyun tangan pemuda itu mengelus pipinya. “Jessica dan aku adalah korban perjodohan bisnis. Kami sama sekali tidak setuju dengan perjodohan ini. So, kita hanya pergi jalan-jalan saja layaknya teman.”
Baekhyun mulai merasakan panas tubuh Bochan. Gadis ini tidak bohong ia demam dan penyesalan muncul seketika.
“Kau tahukan jika aku guy?”
Bulatan mata Bochan membesar ia terlihat terkejut sangat malah. “Apa? Guy?”
Baekhyun terkekeh.
“Iya” Angguknya sembari berkata.
Bochan menaikkan sebelah alisnya “benarkah?”
Baekhyun menurunkan senyumnya raut serius terpampang. Irisnya menelisik bentuk wajah Bochan dari ujung rambut hingga ujung dagu.
“Tentu saja aku ini guy karena menyukai gadis tomboy macam kau ini!”
Bochan melongo mendengar saksama suara Baekhyun beberapa detik lalu. Menyukai? Maksudnya? Oh tidak aku bermimpi lagi! Bangun Bochan!!! Mana mungkin tuan muda menyukaimu apalagi dia telah dijodohkan dengan yeoja cantik seksi seperti Jessica? Sadar!!!
Telunjuk Baekhyun menunjuk ujung hidung Bochan. Jarak dua bibir milik masing-masing hanya berjarak jari telunjuk.
“Bolehkah aku menciummu sekarang?”
Bochan terpojok serta kebingungan sedang namja berusia dua tahun lebih muda darinya telah menautkan bibir tanpa izin resmi.
Diakhirinya tautan itu dengan kecupan singkat.
“Apa maksudmu menyukaiku? Kau pikir dengan mengatakan itu aku bisa luluh begitu saja he?” Bochan mengatur napasnya kembali. Baekhyun selesai dengan senyumnya.
“Apa cinta itu butuh alasan kompleks? Setelah aku yatim piatu aku tidak tahu apa itu kasih sayang. Kau berhasil membuatku merasakan kembali kebahagiaan, kau memberikan kehangatan untuku disaat aku tenggelam dalam dinginnya dunia. Siapa yang selalu meberiku semangat? Siapa yang selalu membacakan dongeng absurd sebelum aku tidur? Siapa yang memasak untukku setiap aku lapar? KAU Kim Bochan.”
Kata Absurd yang terkandung dalam kalimat Baekhyun membuatnya luluh dan terharu. Bochan menangis lagi.
“Cih, menangis lagi! Hentikan tangisanmu itu, besok..em sekarang ah apa ya… kumohon jangan menangis…”
PLETAK!
Baekhyun mengaduh mendapat jitakan dikepala. “Kau membuatku terharu Byun Baekhyun!”
Lelehan air mata Bochan terseka oleh punggung tangan Baekhyun.
“Besok kita menikah ya?”
First target complete
Bam!
TBC…
Fin:
Intinya romance udah gitu aja. Dikomen yuk untuk keberlangsungan fanfict aku selanjutnya hehehe.