Chapter 3 – The Wedding Day
Preview From Chapter 2
"Hmm... Baiklah, akan aku sampaikan penjelasanmu besok. Aku tau kau semakin sibuk akhir-akhir ini... Semoga semuanya akan berjalan lancar..." Luna memeluk Krystal.
"Terima kasih Luna... Dan semoga debutmu sukses... Aku akan menunggu untuk melihatmu ditelevisi..." Sahut Krystal.
"Ahh.... Aku masih menantikan untuk debut bersamamu..." Luna melepas pelukannya.
"Belum saatnya Luna..." Jawab Krystal.
"Arrasseo... Baiklah, aku akan pergi sekarang..." Luna memakai jaketnya kembali dan bersiap pergi meninggalkan rumah Krystal. Namun tiba-tiba ponselnya berdering.
"Yeoboseyo? Oh? Arrasseo... Gamsahamnida..." Luna menatap Krystal dan langsung memeluk Krystal.
"Krystal!" Seru Luna saat memeluk Krystal.
"Wae? Waeyo?!" Krystal terlihat bingung namun membalas pelukkan Luna.
"Siapa yang menelepon?" Tanya Minhyuk.
"Kalian tau siapa yang menelepon?" Tanya Luna pada Minhyuk dan Krystal.
Minhyuk dan Krystal menggeleng tidak mengerti dengan sikap ceria Luna yang tiba-tiba.
***
"Itu adalah SeoYon Ahjumma!" Ucap Luna yang terlihat sangat senang.
"Jeongmalyo? Apa katanya?" Tanya Krystal.
"Kemarin aku menjelaskan bahwa besok kau akan menikah, setelah melakukan pertimbangan, dia punya jalan keluar agar kau tetap bisa debut! Aku diminta menemuinya untuk mewakilimu! Krystal, chukkae!" Luna memeluk Krystal.
"Luna kau serius? Aku tetap menikah dan tetap bisa debut?" Ucap Krystal sambil membalas pelukkan Luna.
"Benar... Kau tetap lanjutkan persiapan pernikahanmu, aku akan pergi menemui SeoYon Ahjumma.. Akan aku kabari nanti, Oh?" Jelas Luna yang langsung melepaskan pelukkannya pada Krystal dan meraih tasnya.
"Oh.. hati-hati ya, Luna!" Teriak Krystal pada Luna yang berlari tergesa-gesa meninggalkan rumahnya.
"Eotte? Aku tetap harus mendapat persetujuanmu..." Jawab Krystal.
"Lakukanlah jika kau mau debut, aku akan mendukungmu seperti kau mendukungku..." Minhyuk mendekat dan memeluk calon isterinya.
"Gomawo, Hyukkie.." Krystal membalas pelukkan Minhyuk lebih erat lagi.
"Cepat ganti bajumu, kita harus mengecek banyak hal hari ini untuk besok..." Ucap Minhyuk.
"Aku masih belum bisa mempercayainya... Sekarang tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi... Aku benar-benar menjadi milikmu, dan kau menjadi milikku..." Krystal Memeluk Minhyuk lagi.
"Aku sudah sejak dulu menjadi milikmu.." Sahut Minhyuk.
"Hmm.. Arrasseo! Kau menyebalkan... Merusak suasana romantis yang aku buat huh!" Krystal melepaskan pelukkannya dengan jengkel dan beranjak dari sofa untuk berjalan menuju kamarnya, tiba-tiba Minhyuk memeluknya dari belakang.
"Aku tidak mau kau melakukannya... Aku ingin aku yang membuat suasana romantis untukmu... Karena aku lebih mencintaimu..." Ucap Minhyuk.
"Aku lebih lebih lebih mencintaimu!" Sahut Krystal.
"Anio... Kau sudah banyak terluka karenaku... Aku tidak mau kau berjuang lagi untukku. Biarkan aku yang berjuang mulai sekarang... Aku akan membuatmu bahagia disisiku..." Lirih Minhyuk sambil mencium puncak kepala Krystal.
"Baiklah, aku kalah romantis. Dan kau berhasil membuatku bahagia sekarang..." Krystal membalik tubuhnya dan mencium kening Minhyuk.
"Aku akan segera kembali..." Sambung Krystal sambil berjalan menuju kamarnya.
Krystal pun mengganti pakaiannya, sementara Minhyuk menunggu diruang tamu.
Setelah selesai keduanya langsung berangkat menuju gedung pernikahan untuk melihat persiapan pernikahan mereka besok. Gedung resepsi telah siap dengan hiasan bunga juga dekorasi lainnya. Setelah selesai mengecek gedung pernikahan, keduanya mengecek tempat catering pesanan mereka untuk hidangan tamu besok. Setelah mencicipi semua jenis makanan dan terasa sangat baik, keduanya melanjutkan untuk mengecek kesiapan team make up pernikahan mereka. Semua sudah sempurna. Pernikahan yang mereka tunggu hanya tinggal belasan jam, dan keduanya semakin merasa tak sabar untuk menunggu hari yang semakin lama semakin mendebarkan.
"Hyukkie... Apakah besok kita benar-benar akan menikah?" Krystal menatap Altar tempat pernikahan mereka besok.
"Apakah kau masih merasa gugup? Aku sangat gugup..." Minhyuk menggenggam tangan Krystal.
"Kau benar-benar gugup... Tanganmu sudah dingin... Tenanglah, semua akan berjalan lancar besok..." Ucap Krystal yang menenangkan Minhyuk.
"Arrasseo... Ayo kita pulang. Kau harus istirahat bukan..." Minhyuk merangkul tubuh Krystal dan mendekapnya sambil berjalan meninggalkan Altar.
"Kau juga... Apakah kau masih ada sesuatu yang akan dilakukan?" Tanya Krystal.
"Anio... Aku hanya ingin istirahat saat ini... Aku butuh tenaga untuk besok..." Jawab Minhyuk.
"Hm... Baiklah, aku tidak akan meneleponmu agar kau bisa istirahat..." Sahut Krystal.
"Kau pasti akan sangat merindukanku..." Goda Minhyuk.
"Pasti.. Aku tidak pernah tidak merindukanmu..." Jawab Krystal manja.
"Hahaha... Kajja..." Minhyuk membukakan pintu mobilnya pada Krystal.
Mereka berdua pun meninggalkan gedung pernikahan. Minhyuk mengantar Krystal sampai rumahnya, setelah itu Minhyuk langsung pulang ke rumahnya dan mulai beristirahat karena hari sudah mulai gelap.
***
Sementara itu ditempat lain, Luna sedang menunggu SeoYon Ahjumma untuk mendengar keputusan dan jalan keluar yang SeoYon Ahjumma maksud.
"Luna-ya!" Panggil SeoYon Ahjumma.
"Ahjumma..." Luna menyambut SeoYon Ahjumma yang kini sedang duduk dihadapannya.
"Ahjumma, gomawo... Aku sangat senang karena kau mempertimbangkan Krystal kembali." Ucap Luna.
"Karena itu kau harus berjuang dan bersungguh-sungguh untuk debutmu. Oh?" Sahut SeoYon Ahjumma.
"Dan, kau harus berhenti memanggilku Ahjumma, aku akan menjadi Managermu sebentar lagi... Hahaha..." Sambung SeoYon.
"Jinjjayo? Wahh... Baiklah, SeoYon Manager!" Luna berdiri dan menundukkan tubuhnya memberi salam.
"Baiklah... Benarkah Krystal akan menikah besok?" Tanya SeoYon.
"Benar... Karena itu, undurlah tanggal berkumpul kami menjadi besok, ku mohon..." Pinta Luna dengan wajah memelas.
"Arrasseo... Tapi apakah Krystal benar-benar setuju tentang hal lain yang tertulis di kontrak?" Tanya SeoYon.
Luna hanya mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti maksud pertanyaan Ahjummanya itu.
"Walaupun ia sudah menikah, ia tidak boleh mengungkapkannya ke publik. Dan ia tak boleh terlibat skandal dengan siapapun..." Jelas SeoYon.
"Jinjjayo?!" Luna terasa terhantam oleh batu berton-ton.
"Tapi Ahjumma, calon suami Krystal adalah Superstar. Ahjumma tau CNBLUE?" Tanya Luna.
"Arra... Wae? Apakah suaminya adalah Vokalisnya?" Tebak SeoYon.
"Anio... Drummernya..." Sahut Luna.
"Drummer yang memiliki banyak scandal karena seorang wanita itu?" Tanya SeoYon lagi.
"Ssstt... Wanita itu adalah Krystal..." Sahut Luna.
"Daebak! Kita memiliki calon member yang sudah terkenal bahkan sebelum debut!" Ucap SeoYon.
"Jadi apakah Krystal bisa tetap debut?" Tanya Luna.
"Tapi apakah pernikahan itu tidak bisa jika tidak dipublikasikan?" Tanya SeoYon.
"Aku belum tau itu akan dipublikasikan atau tidak, tapi yang pasti mereka akan tetap menikah, apapun yang terjadi." Jelas Luna.
"Baiklah, aku punya ide! Kita hanya harus memastikan bahwa pernikahan mereka tidak boleh dipublikasikan, agar tidak ada yang tau tentang pernikahan mereka. Dan Krystal akan debut sebagai single atau hanya kekasih dari Minhyuk saja. Dan hal ini tidak boleh ada yang tau selain kau, aku, Krystal, Minhyuk dan management kita. Aku akan mengusahakannya untukmu." Jelas SeoYon.
"Daebak! Ahjumma, Jeongmal Gomawo..." Luna langsung berlari untuk memeluk Ahjummanya.
"Dan satu lagi, kau benar-benar harus berhenti memanggilku Ahjumma. Tidak ada yang boleh tahu bahwa aku adalah Bibimu.." Jelas SeoYon.
"Ne, arrasseo..." Luna kembali memeluk SeoYon.
***
Malam harinya, kurang lebih pukul 21.30 saat Minhyuk sudah terlelap, Luna berusaha menghubungi Minhyuk berkali-kali, namun sudah lima panggilan dilakukan, Minhyuk tak juga mengangkatnya. Saat Luna mencoba menelepon untuk keenam kalinya, akhirnya Minhyuk terbangun.
"Yeoboseyo..." Lirih Minhyuk.
"Minhyuk Oppa! Ini aku Luna... Ada yang ingin aku tanyakan padamu..." Sahut Luna dari telepon
"Apa?" Jawab Minhyuk sambil menguap.
"Pernikahanmu besok... Apakah akan dipublikasikan ke media?" Tanya Luna lewat telepon.
"Anio... Managementku mengizinkanku menjalin hubungan dengan Krystal, tapi tidak untuk menikah. Jadi aku tidak memberitahu teman media atau teman agensi dan managementku kecuali mangaerku. Tapi kenapa kau bertanya hal itu?" Tanya Minhyuk balik.
"Anio... Aku hanya mneghkawatirkan Krystal... Kau sudah tidur Oppa? Mian mengganggumu tdur.." Ucap Luna.
"Gwaencanha... Apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan?" Tanya Minhyuk yang masih penasaran.
"Anio, Oppa... Istriahatlah kembali. Aku menutup teleponnya..." Ucap Luna sesaat sebelum menutup telepon.
Minhyuk menutup melempar kembali ponselnya kesembarang tempat dan kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu. Sementara Luna melakukan hal yang sama, karena besok pagi-pagi sekali ia harus membantu Krystal dan memberitahu kabar baik untuk Krystal tentang debutnya.
***
Hari yang ditunggu oleh Minhyuk dan Krystal telah tiba. Hari dimana cinta mereka benar-benar akan disatukan. Hari dimana mimpi besar keduanya akan terwujud. Hari terindah dalam hidup mereka. Semua telah direncanakan dengan maksimal. Semua keluarga telah berkumpul. Pengucapan janji telah selesai diucapkan oleh kedua mempelai. Kini keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Acara resepsi digelar ditempat yang sama selepas acara pernikahan mereka.
"Kau benar-benar menyusulku... Aku benar-benar tidak menyangka... Kalian benar-benar menikah..." Ucap Sica yang masih menatap Krystal dengan gaun pengantinnya dengan tatapan tidak percaya.
"Dan kalian akan menyusul juga kan untuk ini..." Donghae mengelus lembut perut Sica.
"Eonni, kau sudah hamil?" Krystal menatap perut Sica.
"Hanya baru dua minggu... Aku baru memeriksanya kemarin..." Jawab Sica.
"Jinjjayo? Daebak! Kau akan mempunyai seorang bayi Eonni... Chukkae..." Krystal ikut mengelus perut Sica.
"Aku akan menjadi seorang paman... Aigoo..." Sahut Minhyuk.
"Kalian akan benar-benar menjadi keluarga yang bahagia..." Ucap Ibu Krystal dan Sica.
"Gomawo Eomma..." Sica memeluk Eommanya.
"Aku menunggu kau menyusul Eonnimu..." Sambung Eomma Sica dan Krystal.
"Eomma..." Keluh Krystal manja.
"Aku merasa benar-benar tua sekarang..." Sahut Appa Sica dan Krystal kini.
"Tidak Aboji... Kau tetap terlihat muda dan tampan..." Ucap Minhyuk.
"Ya... Kau benar-benar pandai mengambil hatiku..." Sahut Appa Krystal dan Minhyuk.
Semuanya tertawa. Keluarga besar keluarga Jung.
Diantara banyaknya tawa yang terlukis dihari pernikahan ini, terselip sebuah kegelisahan dan kesedihan dalam wajah Minhyuk. Keluarga Kang tak datang ke Pernikahannya hari ini, hanya ada Bibi, Paman dan Ma Ri yang datang., dan tentu saja membuatnya sedih.
"Oppa, ada telepon dari Eomma..." Ucap Ma Ri yang tiba-tiba berlari menuju Minhyuk.
"Oh..." Minhyuk meraih ponselnya dari Ma Ri dan menjauh dari yang lainnya.
"Wae?" Ucap Minhyuk datar.
"Mianhae... Aku akan segera mengunjungimu secepatnya..." Ucap Eomma Minhyuk dari telepon.
"Gwaencanha... Aku telah terbiasa melakukan semua hal sendiri tanpa kalian..." Sahut Minhyuk datar.
"Hyukki-ya... Mianhae... Mianhae Hyukki-ya... Aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu..." Lirih Eomma Minhyuk dari telepon.
Minhyuk terdiam dan turunlah butiran bening dari kedua matanya. Krystal melihat dan langsung mendekat dan menatap Minhyuk penuh tanda tanya.
Minhyuk menghapus air matanya dan langsung menutup teleponnya. Lalu melemparkan senyuman yang terlihat sangat terpaksa pada Krystal dan menyimpan ponselnya kedalam saku setelan jasnya.
"Gwaencanha?" Krystal meraih tangan Minhyuk dan menggenggamnya.
"Anio... Ada sesuatu yang menyesakkan hatiku..." Lirih Minhyuk.
Krystal memeluk Minhyuk dan menepuk-nempuk lembut pundak Minhyuk. Minhyuk menyandarkan kepalanya diatas kepala Krystal.
"Apa yang terjadi? Apa yang Ibumu katakan? Oh?" Lirih Krystal.
"Anio... Tolong jangan bicarakan ini sekarang... Jebal..." Lirih Minhyuk.
"Arraseeo... Tenanglah... Kau bisa cerita padaku nanti... Oh..." Krystal masih menepuk lembut pundak Minhyuk untuk menenangkannya.
"Ahh... Kita harus segera kembali menjamu tamu..." Minhyuk melepaskan pelukkan Krystal.
"Gwaencanha? Jika kau butuh istirahat, aku bisa mengantarmu ke ruangan rias. Kau bisa istirahat disana..." Ucap Krystal.
"Andwae... Ini pernikahanku.. Maksudku pernikahan kita... Kajja..." Minhyuk menggenggam tangan Krystal dan langsung membaur dengan para tamu kembali.
Krystal dan Minhyuk memandang isi gedung pernikahan mereka berdua. Keduanya saling bertatapan lalu tersenyum.
"Kau tau, ini hari paling bahagia dalam hidupku..." Ucap Krystal sambil merangkul Minhyuk dari samping.
"Hari paling bahagiaku bukan hari ini..." Sahut Minhyuk.
"Hari paling bahagiaku adalah hari dimana pertama kali aku bertemu denganmu... Jika saat itu aku tidak bertemu denganmu.... Mungkin hari ini dan pernikahan ini tidak akan terjadi. Aku senang kau tersesat waktu itu... Dan aku juga senang saat tau bahwa ternyata kau menyukaiku sejak awal.." Sambung Minhyuk yang membuat wajah Krystal tersipu.
"Apakah itu caramu membuatku mengejarmu?" Tanya Krystal.
"Tidak, pada akhirnya aku juga mengejarmu bukan?" Sahut Minhyuk.
"Karena cinta bukan tentang siapa yang mengejar, tapi cinta adalah saling bertahan untuk tetap bersama walaupun banyak masalah yang berusaha menghancurkannya..." Sambung Minhyuk.
"Apakah sekarang kau sedang berusaha romantis?" Tanya Krystal.
"Anio... Aku memang sudah terlahir menjadi pria yang romantis..." Sahut Minhyuk.
"Yayaya... Apapun itu, aku percaya..." Balas Krystal sambil menarik gemas hidung mancung Minhyuk lalu berjalan cepat meninggalkan Minhyuk.
"Appo... Kau..." Minhyuk bermaksud mengejar Krystal, namun tiba-tiba Donghae menariknya.
"Aku ingin bicara sesuatu denganmu.." Bisik Donghae.
"Krystal, bolehkah aku meminjam Minhyuk?" Tanya Donghae dengan setangah berteriak.
Krystal yang sudah mulai jauh dari tempat Minhyuk berdiri pun mengangguk mengerti.
"Oh... Kau juga boleh menyiksanya Oppa!" Balas Krystal dengan setengah berteriak juga.
Donghae pun membawa Minhyuk kesuaty tempat, sementara Krystal kembali berjalan menuju para tamu. Krystal menatap sekeliling sambil terus senyum-senyum sendiri saat melihat foto preweddingnya terpajang disetiap sudut gedung pernikahan.
"Min Ho Oppa... Aku sudah menikah sekarang... Kau lihat, aku sangat bahagia... Semua karena kau menyakitiku dan mengajarkanku hal berbeda dari cinta yang ku tahu dulu hanya indah... Oppa... Aku merindukanmu... Kau juga harus bahagia disana, Oppa..." batin Krystal sambil menatap langit-langit gedung yang beratapkan langit langsung karena terbuat dari kaca. Tangis Krystal pun pecah. Dan Krystal langsung menghapusnya. Krystal tidak mau siapapun tahu tentang kerinduannya pada Lee Min Ho, termasuk Minhyuk. Krystal tidak mau merusak suasana hati Minhyuk menjadi semakin buruk. Saat Krystal sedang mencoba mengembalikan senyumnya, ada seseorang yang memanggilnya.
"Krystal, ada yang mencarimu... Dia salah satu tamu undangan... Aku pernah melihatnya sebelumnya sepertinya..." Ucap Sica pada Krystal.
"Siapa Eonni?" Krystal berjalan menuju Sica.
"Dia ada disana... Aku tidak yakin aku mengenalnya..." Ucap Sica.
"Oh... Gomawo..." Ucap Krystal sambil berjalan menuju meja itu.
Siapakah seseorang yang ingin bertemu dengan Krystal?
Dan Apakah yang Donghae bicarakan pada Krystal?
See You On The Next Chapter Readers.
Thankyou so much for keep reading and waiting my fanfiction ^^
Jangan lupa coretan komentar di kolom komentar yaa!
Untuk Kritik dan saran atau komentar kalian bisa tweet ke @annisRprianti_ , gamsahamnida :)
Hai chingu, kpopers dan hyukstal shipper ^^
mohon maaf karena FF Be The Last Love akan dirilis dalam satu novelet , jadi FF yang behubungan sm Be The Last Love ini terhenti sementara ^^
Buat kalian yang penasaran atau ingin liat flashback dan perkembangan cerita terbaru Be The Last Love dan tentunya baca karya2 FFku lainnya, visit www.nisnizer.blogspot.com ^^
Gomawo ^^
Much love,
Annis