home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Black Blade

The Black Blade

Share:
Author : Summer
Published : 14 Sep 2013, Updated : 15 Sep 2013
Cast : Lee Joon (MBLAQ), T.O.P (BigBang), Bang Yongguk (B.A.P), Tao ( EXO-M), Doo Joon (BEAST), G.O (MBLAQ)
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |2892 Views |1 Loves
The Black Blade
CHAPTER 2 : The Black Blade

*Kediaman Soyoon*

“ Ya! Lee Joon-ssi kau harus menjelaskan banyak padaku.” Perintah Soyoon yang menghampiri Lee Joon ketika ia duduk di sofa ruang tamu.

“ Menjelaskan apalagi?”

“ Ah, igeo chip,  rencana, dan ah iya tas!” Ucapnya sambil memajukan bibirnya

“ Heuuh, Aigo. Banyak hal yang tidak perlu kau tau Soyoon-ah. Mengapa kau peduli sekali dengan urusanku?” Tanya Lee Joon yang kemudian mendekati Soyoon.

“ Yah kau kan pegawaiku jadi aku harus tau dengan masalahmu.” Jelasnya

Lee Joon tersenyum sinis. “ Ya! Soyoon-ssi apa seorang majikan juga harus tau urusan pribadi pegawainya? Masalah-masalahnya? Apa untungnya bagimu? Lagipula mengapa kau sangat posesif sekali denganku? “

Soyoon terdiam dan menjawab pertanyaan semua pertanyaan Lee Joon dengan pelan. “ Geurae. Aku memang tidak seharusnya mengetahui semua masalahmu. Mianhae. Aku terlalu ingin tau dengan semua urusanmu.”  Pernyataan Soyoon membuat Lee Joon terdiam. “ Dan satu hal lagi, aku tidak suka dan sangat tidak suka kau mencium ku kemarin.”

“ Jika kau tidak suka, mengapa kau tidak mengembalikannya padaku kemarin?” Lee Joon meledek Soyoon dengan nada bicara yang sedikit nakal

“ YA! Neo . Aish jinjja !!”

Cup...

Soyoon pun mencium bibir Lee Joon atau lebih tepatnya mengembalikkan ciuman yang telah diberikan oleh Lee Joon.

“ Apa kau sudah puas?!” Tanya Soyoon kesal

“ Apa kau menyukaiku?” tanya Lee Joon

“ MWO? Kau. Apa sebenarnya yang ada di pikiranmu hah?”

“ Kau.” Jawab Lee Joon dengan santainya dan berhasil membuat Soyoon membeku selama beberapa detik. Jantung Soyoon seakan berhenti seketika. “ Kau belum menjawab pertanyaanku.” Ucap Lee Joon melanjutkan pembicaraannya.

“ Kau juga belum menjawab pertanyaanku!” Tegas Soyoon

“ Kau bertanya apa tadi?”

“ Apa kau sudah puas?”

“ Puas akan apa?” Tanya Lee Joon pura-pura tidak mengerti pertanyaannya.

“ Aish, ku rasa aku akan gila. Kau tadi menyuruhku mengembalikan ciumanmu karena aku tidak menyukainya dan aku bertanya apakah itu membuatmu merasa puas?!” Jawabnya dengan nada yang keras

“ Tidak.” Jawabnya singkat lalu ia menarik tubuh Soyoon dan menciumnya kembali. Namun kali ini ciuman Lee Joon terasa berbeda. Ia tidak hanya menyentuh bibirnya saja. Ia mulai menikmati ciuman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia melakukannya dengan sangat baik seperti seorang profesional. Tubuh mereka pun semakin mendekat satu sama lain. Semula Soyoon yang kaget dengan perlakuan Lee Joon pun mulai menikmati dan memejamkan matanya. Selang beberapa menit Soyoon pun tersadar dari kenikmatan yang tengah ia rasakan dan segera melepaskan bibirnya yang menempel pada bibir Lee Joon. Mendapati hal itu Lee Joon pun menatap Soyoon dalam-dalam dan kembali bertanya.

“ Soyoon-ah apa kau menyukaiku? Ah tidak, apa kau mencintaiku?”

Soyoon tidak lantas menjawab pertanyaan Lee Joon, ia malah pergi meninggalkannya sendirian yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

*Keesokan harinya*

Soyoon sedang merapikan pakaian Lee Joon yang berantakan diruang tamu. “Asih, namja ini. Dia pikir aku pembantunya apa.” Gerutu Soyoon.

Pluk

Sesuatu jatuh dari kantung kemeja Lee Joon. “ Ige mwoya?” Ia pun mengambil benda tersebut yang ternyata adalah sebilah pisau lipat kecil milik Lee Joon yang kemarin dikembalikan oleh Yongguk. Soyoon menatap dalam-dalam pisau tersebut. Seolah ia mengingat akan sesuatu. Secara perlahan tapi pasti ia membuka lipatan pisau tersebut. ia terus membolak-balikan pisau yang memiliki pegangan berwarna hitam dengan ukiran ular. Dan tertera ukiran sebuah inisial nama disisi sebelahnya. “L J ??” Desahnya. Ia terus berusaha mengingat, karena sepertinya ia pernah melihat pisau itu sebelumnya.

Tiba-tiba

“ Apa ini ? Apa dia? Tidak mungkin! Tidak mungkin! Tidak mungkin!” ucapnya sambil meremas gagang pisau tersebut dan mencoba menahan tangis. Ia tidak ingin menuduh Lee Joon atas kasus perampokan dan pembunuhan yang ia alami empat tahun lalu. Karena saat itu ia tidak dapat mengingat pasti wajah sang perampok. Suasana gelap, keadaan panik dan takut serta pakaian sang perampok yang menutupi wajahnya membuat Soyoon kesulitan untuk mengingat semuanya. Hal tersebutpun membuat polisi kesulitan untuk melacak keberadaan sang pelaku. Yang ia ingat hanyalah pisau berukiran ular yang ia gunakan untuk membunuh Himchan. Karena itu ia memutuskan untuk melerakan kepergian Himchan.

“ Oddie appo ?” tanya Lee Joon pada Soyoon yang baru datang seakan khawatir saat melihat raut wajahnya.

“ A.. An.. Aniya. Nae .. Nae.. Gwenchana.” Jawab Soyoon yang masih meremas gagang pisau tersebut.

“ lalu mengapa wajah mu seperti ini? Apa kau menangis? Berikan ini padaku.” Lee Joon mengambil pisau yang digenggam Soyoon secara perlahan dan menyuruh Soyoon untuk duduk. Lee Joon pun mengambilkan air minum untuk menenangkannya.

“ Ini, kau minum dulu. Ceritakanlah pada ku. Kau kenapa? Aku belum pernah melihatmu seperti ini sebelumnya.” Lee Joon menyodorkan segelas air pada Soyoon

“ Joon-ssi. Itu punya mu?” Tanyanya sambil menujuk pada pisau yang kini sudah berada di meja.

“ Ne, Waeyo?” Lee Joon sangat kebingungan dengan pertanyaan Soyoon.

“ Boleh aku lihat lagi?” pinta Soyoon

“ Keunde, neo gwenchana? Ada apa dengan pisau ku?”

“ Tolong ambilkan. Aku ingin melihatnya sekali lagi.” Ucap Soyoon sambil meneteskan air mata. Lee Joon pun akhirnya menuruti permintaan Soyoon.

“ Lee Joon-ssi, sejak kapan kau menggunakan pisau ini?”

“ Aku sudah menggunakannya sejak aku bertemu dengan Yongguk dan DooJoon.”

“ Apa pisau ini sangat berarti untuk mu?”

“ Ne, ini lambang persahabatan antara aku dengan Yongguk dan DooJoon. Kami bertiga memiliki tiga jenis pisau yang sama. Yang membedakannya hanya warna gagang ini dan ini.” Jelas Lee Joon sambil menunjukkan inisial L J pada pisau tersebut.

“ L J untuk Lee Joon, Y G untuk Yongguk, dan D J untuk DooJoon. Kami membuatnya sendiri sehingga didunia ini hanya kami bertiga yang memiliki seperti pisau ini.”

Mendengar penjelasan Lee Joon membuat Soyoon semakin menitikan air matanya dan meremas bajunya kuat-kuat.

“ Ya! Soyoon-ah apa kau—” Belum sempat Lee Joon melanjutkan pertanyaannya Soyoon sudah bertanya lagi.

“ Lalu kenapa pisau ini kemarin bisa berada di tangan Yongguk?” tanyanya dengan suara yang parau

“ Itu karena...” Lee Joon mencoba mengingat mengapa ia menitipkan pisau tersebut pada Yongguk

 

*Flashback*

25 Januari 2008. Seoul, Gangnam-gu, Cheongdae-dong. 23.45KST

“ hhh, hhh, hhh,, hhhh.” Nafas Lee Joon tersengal-sengal ketika ia sampai dirumah Yongguk, sambil memegang tas wanita ditangan kirinya.
“ Ya! Joon-ah Kau kenapa?” Tanya Yongguk yang heran melihat sahabatnya tersebut.

“ Yongguk-ah aku titipkan ini padamu. Kau simpan baik-baik yah. Aku akan mengambilnya ketika aku kembali.” Lee Joon menyerahkan pisaunya yang sudah berlumuran darah

“ Ige, ige. Mwoya ige Joon-ah!” Seru Yongguk

“ Mianhae, Yongguk-ah mianhae.”

“ Apa kau berkelahi? Lihat hidungmu memar seperti itu! Apa kau membunuh seseorang dengan pisau ini?”

“ Aku terpaksa melakukkannya Yongguk-ah. Mianhae.”

“ YA!!” BUGH. Pukulan mendarat diwajah Lee Joon. “Aku tidak pernah menyuruh ataupun mengajarkan mu untuk membunuh seseorang Joon-ah!Hidup kita memang berantakan tp itu tidak membuat kita menjadi seorang pembunuh!.”

“Aku kan sudah minta maaf padamu. Lalu mengapa kau memukulku?” Lee Joon yang kesakitan sambil memegang wajahnya yang membiru bekas pukulan Yongguk.

“ Joon-ah sebaiknya kau pergi dari sini. Aku tidak ingin keadaan semakin memburuk.”

“ Tidak usah kau suruh pun aku memang ingin pergi dari sini. Tunggu aku, aku akan segera kembali.” Ucap Lee Joon sambil mengeluarkan semua isi tas yang yang ia pegang. “ Hyo Jin-ah, ini untuk mu.” Joon memberikan tas tersebut pada Hyo jin

“ Ya. Apa tidak apa-apa jika kau meninggalkan tas itu disini? Itukan bukti. Bagaimana Jika polisi menyangka aku pembunuhnya dan YA! Kau juga menitipkan benda ini padaku.” Cetus Yongguk sambil menunjukkan pisau milik Lee Joon

“ Polisi tidak akan mencarimu. Percaya padaku. Aku yakin Yeoja tadi tidak ingat dengan wajahku. Biarkan Hyo Jin menyimpannya, akan sangat aneh jika aku membawa tas wanita.” Jelas Lee Joon

“ Geurae, aku percayakan padamu! Awas saja jika polisi kemari dan menuduhku. Aku akan membunuhmu!” Gertak Yongguk, Mendengar hal itu Lee Joon pun hanya tersenyum dan lantas pergi dari rumah Yongguk.

*Flashback End*

 

“ Itu karena... Aku rasa akan lebih aman jika pisau itu bersama Yongguk.” Jelasnya

“ Joon-ssi, aku bertanya sekali lagi padamu. Tas milik Hyo Jin kau yang memberikannya kan? Kau dapatkan dari mana tas tersebut? Aku minta kau jujur pada ku.” Desak Soyoon

“ Igeo,” dengan berat hati Lee Joon menjawab “ Aku merebutnya dari seseorang.” Lee Joon menundukkan kepalanya

“ Joon-ssi, kau, apa kau membunuhnya?” Tanya Soyoon dengan terbata-bata

“ Aku tidak membunuhnya.”

“ Benarkah? Apa saat itu pemilik tas tersebut sedang bersama seorang pria? Apa kah kau merebutnya empat tahun yang lalu ketika pemilik tersebut sedang berjalan dimalam hari saat hujan deras bersama seorang pria dan kau membunuh pria tersebut dengan pisau ini?” Tanya Soyoon dengan nada yang yang tinggi dan sambil menangis

“ Ya. Ya Soyoon-ah mengapa kau menangis? Dan mengapa kau menanyaiku seperti ini. Aku seperti berada didalam kantor polisi.” Canda Lee Joon yang berusaha menghibur Soyoon

“ JAWAB AKUU !!!” Teriaknya, tangisanya pun semakin meledak

Lee Joon yang terkejut diam sesaat, ia bingung harus jujur atau berbohong padanya. Ia pun bingung mengapa Soyoon mengetahui kejadian itu.

“ Apa jangan-jangan. Ah tidak mungkin” Desah Lee Joon dalam hati

“ Jawab aku Lee Joon-ssi, Jawab akuuu.” Isak tangis Soyoon semakin kuat

“ Baiklah.” Lee Joon menarik nafasnya dalam-dalam. “ Aku akan jujur padamu, tapi sebelum itu aku ingin kau tau bahwa aku menyayangi mu Soyoon-ah. Aku tidak ingin kehilangan mu. Kau sangat berarti untukku.” Mendengar hal tersebut Soyoon hanya terdiam dan masih tenggelam dalam tangisannya. “ Soyoon-ah aku.. akuu memang membunuh pria tersebut.”

Soyoon yang mendegar jawaban Lee Joon langsung bangkit dan melemparkan semua barang yang ada dihadapannya. Lee Joon pun berusaha menenangkan dan tidak mengerti dengan sikap Soyoon. Apakah dia marah karena Lee Joon telah membunuh seseorang. Atau karena...

“ YA! APA KAU TAHU? APA KAU TAHU? PRIA TERSEBUT.. PRIA TERSEBUT KEKASIHKU!!! DAN TAS YANG KAU REBUT ITU ADALAH MILIKKU!! KAU PEMBUNUH!! AKU BENCI PADAMU!! KELUAR KAU DARI RUMAHKU !! KELUAR!!” Perintah Soyoon dengan emosi yang sangat meledak

“ MWO?? Mworago?? Neo?” Tanya Lee Joon yang tak menyangka kalau gadis yang ia cintai adalah korban perampokan yang pernah ia lakukan empat tahun lalu.

Soyoon pun berlari kekamar untuk menghindari Lee Joon, sementara Lee Joon terdiam membeku dan tak habis pikir dengan apa yang telah ia alami.

***

(Back Song MBLAQ – Cry)

Lee Joon menatap langit dengan tatapan yang kosong, ia merentangkan kedua tangannya seolah ia bisa menangkap angin yang kemudian ia kepalkan kuat-kuat genggaman tangannya.

“ Mengapa menjadi seperti ini? Semula ku pikir dia akan menjadi pasangan pertama dan terakhirku. Mengapa Tuhan? Mengapa? Kenapa kau buat hidupku begitu hancur berantakan?”

Keluhnya sambil menjinjing jacket kulit dipundak kanannya. Ia berjalan keluar rumah Soyoon menyusuri jalan entah kemana ia akan pergi. Ia pun melihat kearah kamar Soyoon dengan tatapan yang sangat dalam.

 

Soyoon POV

“ Semula aku kira aku bisa bahagia dengannya. Aku kira ia akan menjadi penggantimu Oppa. Tapi mengapa seperti ini jadinya. Lebih baik aku tidak mengetahui kejadian itu. Lebih baik aku tidak mengenalnya. Lebih baik aku tidak pernah bertemu dengannya. Aku harap ia mati saja! Mengapa aku bisa mencintai orang yang telah membunuhmu Oppa. Himchan Oppa, eotteokhaji ? ”

Soyoon terlarut dalam tangisannya, ia hanya bisa duduk lemas dibalik pintu kamarnya. Meremas bajunya tepat berada di letak jantung. Terkadang ia memukul-mukul dadanya yang terasa sangat pedih dan sakit untuk menerima keadaan ini.

                                                                        ***

 

Tok tok tok

Terdengar suara pintu rumah Soyoon diketuk oleh seseorang.

“ Siapa malam-malam seperti ini bertamu. Hmm, apa mungkin itu Lee Joon? Ah. Aku tidak akan membukakan pintu untuknya!”

“ Kim Soyoon-ssi.” Panggil orang tersebut

“ Eoh, itu.. Tampaknya bukan suara Lee Joon.” Ia mendekati pintu dan mengintip dari lubang yang ada di pintu untuk mengecek siapa orang tersebut.

Setelah ia memastikan bahwa orang tersebut bukanlah Lee Joon, ia segera membukakan pintu untuk orang tersebut.

“ Annyeonghasimnika Kim Soyoon-ssi. Perkenalkan nama ku Tao. Aku teman dari Lee Joon. Apa Lee Joon ada didalam?” Tanya orang tersebut yang ternyata adalah Tao

“ Eoh, Annyeonghasimnika. Ah, Jeosonghamnida. Dia tidak ada, dia sudah pergi dari tadi siang. Dia sudah tidak tinggal lagi disini.”

“ Uhm, Geuraeso? Apa kau tau dia kemana?”

“ Mollayo, bahkan aku sudah tidak peduli dengannya.”

“ Uhm, Benarkah ? Aku jadi sangat penasaran jika kau sudah tidak peduli dengannya, apa dia masih memperdulikanmu?”

“ Apa maksudmu?”

Tanpa basa-basi Tao langsung menyekap Soyoon dan membawanya pergi. Soyoon yang sudah dibius pun tidak sadar akan mau di bawa kemana dirinya.

                                                                        ***

“ Yongguk-ssi! Bukakan pintu! Aku tau kau ada didalam!” teriak seorang namja dari luar rumah Yongguk

“Oppa, itu sepertinya—“ Belum sempat Hyo Jin menyelesaikan ucapannya Yongguk sudah menyuruhnya pergi lewat pintu belakang

“ DooJoon-ah tolong kau antar Hyo Jin keluar, jangan sampai ketawan. Aku percayakan adikku padamu.” Perintah Yongguk pada DooJoon

“ Ne, aku akan segera kembali.”

Yongguk pun membukakan pintu untuk namja tersebut.

“ Tao-ssi.” Sapanya dengan nada akrab

“ Cih, jangan banyak basa-basi. Aku tau Lee Joon berada disini kan?”

“ Kau mencariku rupanya?” Jawab Lee Joon yang ternyata berada di dalam rumah Yongguk

“ YA! Joon. Apa kau bodoh? Meninggalkan yeojamu sendirian dirumahnya?” Ledek Tao

Mendengar ucapan Tao, Lee Joon pun bangkit dari kursi dan segera mendekati Tao seperti ingin memukulnya. Namun Yongguk menahannya.

“ Apa yang kau lakukan padanya?!” seru Lee Joon “ Aku kan sudah bilang padamu jangan libatkan dia dalam masalahku!” Lanjutnya lagi.


“ Tsk, Siapa dirimu hah? Main seenaknya saja meminta ku ini itu. Lagipula aku sudah menuruti mu untuk tidak mengganggu Hyo Jin kan? Dan aku sudah katakan padamu sebelumnya. Joon-ssi hidup itu penuh pilihan dan kau harus memilih!” Jelas Tao sambil merapikan kemejanya.

“ Tao-ssi, katakan apa yang kau lakukan pada Soyoon?” tanya Yongguk

Tao pun mengeluarkan ponsel dari kantung celananya. Dan menelpon seseorang.

“ Yeoboseo, ne Hyung. Aku sudah bersama Lee Joon. Ada Yongguk juga disini. Ne. Araseo.” Ucapnya pada seseorang “ Ya! Kau dengarkan ini!” lanjutnya pada Lee Joon.

“ Lee Joon-ssi. Kau sudah jatuh tempo! Kapan kau akan melunasi hutang-hutang mu hah?” Tanya seorang namja dari balik telpon. “ Keunde, jika kau tidak ingin melunasinya juga tidak apa-apa. Ada dia di sisi ku itu juga sudah cukup.” Ujarnya “Kim Soyoon-ssi, kau akan bahagia jika kau tinggal bersama ku. Aku kaya tidak seperti Lee Joon. HAHAHAHA.” Tawa namja tersebut yang ternyata adalah SeungHyun pun meledak dan tanpa diduga Soyoon sudah bersama SeungHyun saat itu.

“ YAAA!!! SEUNGHYUN !! JAUHI SOYOON!!” teriak Lee Joon

Tao langsung mengambil ponselnya kembali dan menutupnya. Kemudian ia menunjukkan foto Soyoon yang sedang disekap. Setelah itupun ia pergi begitu saja meninggalkan Lee Joon dan Yongguk.

“Ya!! Kembali kau!” Lee Joon berusaha mengejar Tao namun Yongguk menahannya.

“ Kau ini, mengapa kau menahanku hah?” Ucapnya pada Yongguk

“ Lee Joon-ah kau tidak boleh gegabah dalam masalah ini. Ingat you only have once chance, you know?” Ujarnya berusaha menenangkan sahabatnya tersebut

(Back Song B.A.P – One Shot)

Lee Joon, Yongguk dan DooJoon pun merencanakan aksi mereka untuk menyelamatkan Soyoon. Lee Joon berencana untuk menghancurkan Seung Hyun beserta anak buahnya dan menjarah semua uang yang ia miliki. Dengan meminta bantuan kedua sahabatnya tersebut ia tidak ingin Seung Hyun terus meraja rela dan berbuat seenaknya pada orang lain.

“ Kalian sudah siap?” Tanya Lee Joon pada kedua sahabatnya tersebut. dan mereka mengangguk mantap sebagai sebuah jawaban.

Mereka pun segera menuju ke markas dimana Soyoon sedang disekap. Dengan persiapan seadanya. Doojoon dan Yongguk bertugas menghabisi semua penjaga yang ada dimarkas tersebut. Sementara Lee Joon mencari Soyoon. Namun, wajah dan tubuh Lee Joon pun tak luput dari hantaman dan serangan-serangan anak buah SeungHyun begitu pula dengan Yongguk dan Doojoon. Jelas saja, lawan mereka memang tidak sedikit. Sepertinya Seung Hyun memang sudah mengumpulkan dan menyiapkan mereka semua. Hingga tiba akhirnya Lee Joon sampai disebuah ruangan dimana sudah ada Tao yang menunggunya didepan pintu. Aksi perkelahian antara mereka pun tak terelakkan. Lee Joon yang sudah kehabisan tenaga memaksakan diri untuk tetap melawan Tao yang pandai bela diri tersebut, gerakan Tao sangat cepat sehingga membuat Lee Joon kelelahan.

“ Tao. That’s enough.” Perintah SeungHyun pada Tao sambil membawa Soyoon dan mendudukannya didepan Lee Joon pada kursi yang sudah disediakan. Tao yang saat itu sedang menghajar Lee Joon habis-habisan menuruti dan menggeletakan tubuh Lee Joon begitu saja.

“ Ne, Hyung.” Jawabnya sambil memegang jari jemarinya yang sepertinya sedikit sakit.

Melihat Soyoon yang diikat dan mulutnya dilakban Lee Joon pun berusaha bangkit untuk menyelamatkannya. Ia berjalan dengan sangat gontai, tak jarang ia terjatuh dan  berusaha untuk bangun kembali.

“ Sudah, kau diam saja disitu Lee Joon-ah. Seharusnya kau tidak perlu repot-repot datang kemari. Lihat dirimu. Kacau sekali.” Ujar Seung Hyun

“ Lepaskan dia!” perintah Lee Joon sambil berusaha bangkit

“ Tsk, mau berapa banyak lagi orang yang kau korbankan hah?” Tanya nya “ Tao bawa mereka kemari.” Perintah Seung Hyun, Tao pun langsung bergegas menuruti perintahnya. Tidak lama kemudian, Tao datang bersama Hyo Jin dengan tangannya yang terikat serta mulutnya di lakban. Ia tampak menangis ketakutan. Lalu Yongguk dan DooJoon pun datang, tangan mereka di borgol. Wajah mereka sangat lebam, terdapat banyak darah di wajah merka pakaian yang mereka kenakan pun sudah sobek-sobek dan berlumuran darah, DooJoon terlihat sedikit pincang ketika ia berjalan.

“ Joon-ah mianhae.” Ucap DooJoon yang disambut dengan muntahan darah yang keluar dari mulutnya.

Yongguk tak berkata apa-apa, ia hanya menatap Lee Joon serta lingkungan yang ada disekitar dengan mata yang merah akibat pukulan yang sangat kuat. Terlihat kepalanya mengeluarkan darah seperti habis dipukul oleh benda keras. Tak jarang ia memejamkan matanya seperti kesakitan atau mungkin pandangannya kabur akibat pukulan keras dikepalanya.

(Back Song, MBLAQ – It’s War)

“ Kauuu !! KAU BAJINGAN SEUNG HYUN!!! MATI KAU !!” Lee Joon bangkit dari posisinya dan berusaha mendekat pada Seung Hyun yang berdiri disamping Soyoon. Melihat Lee Joon berusaha mendekati Seung Hyun, Tao pun mengejarnya dan berusaha menghentikannya. Namun Seung Hyun menyuruhnya untuk tidak campur.

“ Biarkan, Tao-ssi. Kini hanya antara aku dan dia.” Ujar Seung Hyun. Tampak terlihat Seung Hyun mengeluarkan hand gun dari balik Tuxedo nya dan mengarahkan hand gun tersebut ke arah Lee Joon dengan sorotan matanya yang tajam. Lee Joon tidak peduli akan bidikan Seung Hyun . Yang ia pedulikan hanyalah menyelamatkan Soyoon. Soyoon yang melihat senjata api tersebut persis di sebelahnya langsung berontak. Ia berusaha mengalihkan perhatian Seung Hyun agar tidak menembak Lee Joon. Dan, usahanya pun berhasil. Seung Hyun menurunkan senjatanya kembali dan menatap tajam Soyoon.

“ Ya! Kau wanita jalang! Jika kau tidak bisa diam, aku akan menembakmu terebih dahulu. Baru aku habiskan dia!” Gertaknya sambil menunjuk Lee Joon. Namun gertakan Seung Hyun diabaikannya ia tetap menggerak-gerakan tubuhnya kesana kemari. Alhasil Seung Hyun pun membidikkan senjatanya tepat di kepala Soyoon. Melihat hal tersebut, Lee Joon, Yongguk, DooJoon membelalakan mata. Hyo Jin pun ikut membantu untuk mengalihkan perhatian Seung Hyun agar tidak menembak Soyoon, ia berontak dan tak ayal berteriak-teriak meski suaranya tak dapat keluar dengan sempurna. Namun, hal tersebut tidak membuahkan hasil. Tao yang melihat aksi Hyo Jin pun mendekapnya dengan kuat dan membuat Yongguk dan Doojoon berusaha untuk melepaskan dekapan Tao pada Hyo Jin. Namun apa daya, anak buah Seung Hyun terlalu banyak untuk mereka lawan satu persatu. Yongguk dan DooJoon pun di tahan oleh anak buah SeungHyun yang lain.

“ Jika kau pria, maka tembak lah aku.” Tantang Lee Joon sambil berjalan mendekati Seung Hyun

“ Oh, rupanya dia sangat berarti yah untukmu? Baik aku turuti kemauanmu.”

Mendengar hal tersebut Soyoon menangis dengan sangat kuat walaupun ia tidak bisa mengeluarkan suara dengan keras. Kali ini sekeras apapun Soyoon berontak tidak mengalihkan perhatian Seung Hyun. Terdengar suara pelatuk dengan jelas dari senjata tersebut di telinga Soyoon.

Jeedaaaaarrr

Seung Hyun akhirnya melepaskan tembakannya tepat didada kanan Lee Joon.

 Bruuuuukkk

Lee Joon terjatuh, tubuhnya tertumpu pada kedua lututnya. Yongguk dan DooJoon berteriak sekuat-kuatnya menyerukan dan memanggil nama Lee Joon mencoba untuk menghampirinya. Begitu pula dengan Hyo Jin yang menangis histeris meski tak bersuara. Lain halnya dengan Soyoon, ia menangis serta meronta-ronta seperti kesetanan. Berusaha melepaskan ikatan yang mengikat tubuhnya. Namun apa daya, Seung Hyun lebih kuat darinya untuk menahan aksi Soyoon tersebut.

“ Soyoon-ah. Jeongmal mianhae. Sa.. Sa.. Saranghae.”

 

The End

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK