___________________________________________
Eunji Pov
"Sudah kuduga ji, kau belum juga Move on"
"..Kau pikir semudah itu melupakan orang yang sangat kita cintai..?"
"Tapi ji, sekarang sudah 2 tahun sejak kejadian itu. Sadarlah! Lagipula bukankah masih ada 7 idiot yang menunggumu diluar sana? Terutama si Hoya dan Sunggyu itu"
"Bisakah kau bayangkan kalau aku berpacaran dengan salah satu dari mereka?
Kim Sungkyu, ia sebenarnya sudah dijodohkan oleh seorang wanita bernama Kang Soyou.
Jang Dongwoo, terlalu yadong-_-
Nam Woohyun, playboy kelas kakap. Ia pernah mencampakan Chorong sunbae, bukan?
Lee Howon, terlalu obsessive.
Lee Seongyeol, kelihatannya sekarang ia sudah berpindah hati padamu.
Kim Myungsoo, bukankah oppamu itu sekarang sedang mengincar Naeun?
Sedangkan Lee Sungjong, ia masih terlalu bocah untuk mengerti soal cinta"
"Aigoo baiklah-__- Tapi apa kau bilang tadi, Sungyeol sedang mengincarku? Aish, kenapa harus si idiot itu? "
"Bukankah katamu mereka semua memang idiot?"
"Tapi Sungyeol itu yang paling idiot dari mereka bertujuh. Bahkan lebih idiot dari L oppa"
"Ya ya ya, terserah kau. Intinya aku memang belum bisa sepenuhnya move-on dari Daehyun "
"Berapa kali harus kubilang, Jung Eunji? Menyukainya adalah kesalahan terbesar di dalam hidupmu."
"Aku tahu Namjoo.. Aku tahu! Kau sendiri.. Bagaimana hubunganmu dengan si Sungjae itu?"
"Sssst.. Jangan keras-keras! Kau tahu, ini restauran tempat Dasom eonnie, sahabat Chorong sunbae bekerja"
Ya. Aku dan temanku sedang duduk di sebuah restauran yang cukup terkenal.
Oh, Aku lupa mengenalkan diriku.
Aku Jung Eunji, seorang gadis biasa berusia 22 tahun yang sedang berkuliah di TACWS university.
Sedangkan gadis yang sedang duduk bersamaku adalah Kim Namjoo. baru saja lulus SMA, dan berencana untuk masuk kuliah ditempat yang sama denganku. Dia tetanggaku dan kami sangat akrab dari kecil.
flashback on
"Hei bocah, kenapa kau menangis disini?"
Anak kecil perempuan yang sepertinya umurnya tidak jauh berbeda dariku itupun menolehkan wajahnya padaku. Ia masih terisak dan sepertinya enggan mengeluarkan suaranya
"Oh, Jangan bilang kau ditinggal oleh Ibumu karna ia ikut mengerubungi stand 'Putih Itu Shinzui' itu?" Anak kecil perempuan berambut seperti dora itu hanya mengangguk
"Haha, baguslah kalau begitu. Ternyata nasib kita sama"
"K-kau.. juga.. ditinggal.. oleh i-ibumu?" Ucap anak itu sambil terisak
"Ya. Padahal tadi ia bilang padaku tujuannya kesini hanya untuk membeli Body Lotion, Body Cleanser, Body Scrub, dan Sabun batang merk Shinzui yang sedang promo. Tapi nyatanya sudah satu jam lebih aku menunggu disini. Huft, dasar ibu-ibu. Sudah tua tapi tetap saja ingin terlihat putih dan cantik. Padahal kan sudah punya suami"
Yeoja ini tertawa kecil setelah mendengar ucapanku.
"Ternyata kau sudah menunggu disini lebih lama dariku. Wajar saja, Shinzui kan merk terkenal dan berkualitas. Lihat saja antriannya. Dipenuhi oleh ibu-ibu termasuk ibu kita sendiri. Oh ya, namamu siapa? Aku Kim Namjoo "
"Aku Jung Hyerim. Tapi kau bisa memanggilku Eunji. Kau tinggal dimana Namjoo?"
"Aku tinggal di Mangwongdong. Tapi tidak sampai seminggu lagi aku akan pindah ke Hapjeongdong"
"Ooh. Aku juga di Hapjeongdong. Eh tunggu, jangan bilang kau adalah orang baru yang akan tinggal di Jalan xxx nomor 7?"
"Ya. Bagaimana kau bisa tahu alamatku?"
"Itu adalah rumah didepanku yang baru saja selesai dibangun. Kabarnya akan ada orang dari Mangwongdong yang akan pindah ke rumah itu."
Aku dan Namjoo terdiam. Kami bertatapan dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Setelah menyadarinya, kami pun tertawa bersama
"KITA AKAN BERTETANGGA!!!!!"
flashback off
Ya. Aku sudah mengenalnya seminggu sebelum kami bertetangga.
"Well, ini salah kau sendiri. Kenapa kau mengajakku untuk ngobrol di restauran ini? Padahal kita bertetangga"
"Justru aku mengajakmu ngobrol disini karna aku sekalian ingin bertanya sesuatu pada Dasom eonnie. Lagipula, aku bosan ngobrol dirumahku ataupun dirumahmu. Pasti nanti diganggu oleh orangtua kita yang kepo dan cerewet"
"Yayaya terserah kau Kim Namjoo. Pasti kau mau bertanya tentang hubungan Chorong dengan Sungjae padanya, iya kan?"
"Tentu saja, memang apalagi?" Ujar Namjoo lalu berdiri dari kursinya dan menghampiri salah satu pegawai kasir di retaurant ini yang ber-name-tag Kim Da Som
Namjoo memiliki banyak sahabat laki-laki dari kecil, salah satunya bernama Yook Sungjae. Ia bersahabat dengan sungjae sudah lebih dari 7 tahun. Perlahan-lahan, Namjoo mulai menyukai sahabatnya itu. Dan tentu saja tidak ada yang tahu, kecuali Eunji.
flashback on
"Seriously Kim Namjoo, Kau belum juga menyadarinya?"
"Sudah kubilang kan Jung Eunji, Aku tidak menyukai Yook Sungjae"
"Oh ya, coba kita lihat. Berikan aku penilaian 1-100. Jika kusebutkan nama-nama sahabat mu, sebutkan penilaianmu berdasarkan tingkat rasa kenyamanan-mu dengan mereka, ya!"
"Baiklah-___-"
"Chae Jinseok"
"err, 68?"
"Choi Sungmin"
"78"
"Seolhyun"
"66"
"Moon Jongup"
"70"
"Miso"
"83"
"Lee Minwoo"
"62"
"No Minwoo"
"80"
"Yooyoung"
"72"
"Jo Youngmin"
"75"
"Jo Kwangmin"
"88"
"Eunkyo"
"77"
"Yook Sungjae"
"95?"
"Ann J"
"82"
"Han Sanghyuk"
"85"
"NAH! Bahkan dibandingkan teman-teman perempuanmu, Sungjae memiliki nilai yang lebih tinggi dari mereka. Dari Kwangmin sekalipun, yang notabene mantan orang yang kau suka, penilaian Sungjae darinya pun tetap lebih tinggi!"
"Err.. Entah. Aku juga baru menyadari kalau sungjae adalah orang yang membuatku paling nyaman"
"Sudahlah, akui saja kalau kau memang menyukainya"
"Aish baiklah baiklah! Ku akui sekarang kalau aku memang menyukai Yook Sungjae! Puas kau sekarang, Jung Eunji?"
"Well, ini kan demi kau juga joo. Supaya kau bisa mengetahui perasaanmu sendiri, haha"
"Ya ya ya, terserah kau"
flashback off
Semenjak Namjoo menyadari perasaannya, ia pun mulai berusaha untuk mendapatkan Sungjae. Sayangnya, belakangan ini Sungjae terlihat sedang mendekati seorang wanita bernama Park Chorong, sunbae kami saat SD yang sekarang sudah jarang berhubungan dengan kami lagi.
flashback on
Namjoo Pov
"Sungjae?"
"Eh, joo. Ada apa?"
"Tidak. Hanya saja wajahmu berbeda hari ini"
"Benarkah? Beda bagaimana? Apa aku terlihat menjadi lebih tampan?"
"Ish, maksudku raut wajahmu. Kau terlihat seperti sedang bahagia sekali hari ini. Ada apa memangnya?"
Namja itu hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku. Dan senyumannya itu sukses membuat jantungku lebih berdebar-debar.
"Jangan tersenyum seperti idiot begitu, bodoh"
"Idiot? Cih, padahal ia bilang aku terlihat sangat tampan saat tersenyum"
Bodoh.
Tentu saja aku berbohong.
Kau memang terlihat sangat tampan tiap tersenyum.
Dan senyumanmu itu tidak pernah bertanggung jawab terhadap jantungku yang selalu berdebar-debar tiap melihatnya.
Tapi tunggu,
Siapa yang ia maksud 'Ia bilang'..?
"Hah? Siapa orang buta yang bilang kalau kau tampan tiap tersenyum?"
"Hey jaga perkataanmu Kim Namjoo. Chorong sunbae sendiri yang bilang begitu. Ia tidak buta kok, aku memang tampan. Kau saja yang tak pernah mau mengakuinya. Lagipula ia memiliki mata yang sangat indah. Memang kenapa?"
"..Chorong sunbae?.."
"Ya, sunbae kita saat SD dulu. Dan setelah ini aku ada les piano bersamanya. Doakan aku ya!"
"Doakan? Memangnya kenapa? Oo, atau jangan-jangan kau menyukainya ya.."
Ia terdiam. Raut namja itu tiba-tiba berubah. Ia terlihat panik sambil menoleh ke arah kiri dan kanan. Sungjae lalu mendekat ke arahku dan menaruh jari telunjuknya tepat di bibirku
"..Ssst. suaramu terlalu keras. Tolong, jangan beritahu siapa-siapa ya"
flashback off
Eunji Pov
Miris memang, tapi itulah yang dialami oleh Kim Namjoo. Meskipun sudah beberapa kali kusarankan untuk menyatakan perasaannya, tapi ia tak berani. Menurutnya kemungkinannya untuk ditolak sangat besar, ditambah ia tak mau kehilangan sahabatnya sekaligus orang yang disukainya itu.
"Kesalahan terbesar dalam hidupku adalah kenyataan bahwa aku menyukai sahabatku sendiri"
Itu adalah kata-kata yang paling sering diucapkan oleh dirinya sendiri. Memang kelihatan sangat miris. Tapi kalau kalian tahu ceritaku, mungkin kalian akan berubah pikiran.
flashback on
"YYA!! JUNG EUNJI!"
"SUDAH KUBILANG KAU DIAM SAJA JUNG DAEHYUN! BUKANKAH KEMARIN KAU JUGA SUDAH MENGHILANGKAN TUGAS KU? JADI ANGGAP SAJA KITA IMPAS"
"HEY TIDAK BISA BEGITU! KEMARIN ITU KAN SUATU KETIDAK SENGAJAAN-"
"KETIDAK SENGAJAAN KATAMU?! JUNG DAEHYUN, AKU TIDAK BODOH. AKU TAHU KAU INGIN MEREBUT KEMBALI RANKING MU DARIKU JADI KAU SENGAJA MENGHILANGKAN TUGAS KU KAN AGAR MEMBUAT PANDANGAN DOSEN JELEK TERHADAPKU?"
"TERSERAH KAU MAU MENGANGGAPKU APA TAPI YANG TERPENTING SEKARANG ADALAH KEMBALIKAN TUGAS KU!"
"KAU INGIN INI? UPS~ TERLAMBAT. LIHAT LAH. LEMBARAN-LEMBARAN ITU SEKARANG SEDANG MELAYANG-LAYANG MENUJU LAPANGAN"
"TIIDDDDDAAAAAAAAKKKKKKKKKKK
JUNG EUNJI, TAHUKAH KAU KALAU AKU SUDAH SUSAH PAYAH MENYUSUN KERTAS-KERTAS ITU?"
"YYAAAAAAAA KALIAN BERDUA BISAKAH UNTUK TIDAK BERTENGKAR SEHARI SAJA?!!"
Naeun, yeoja cantik yang merupakan sahabatku dan daehyun itu tiba-tiba datang dan mengamuk-ngamuk kepada kami. Well, hanya Naeun yang dapat melerai dan menenangkan kami.
"Memangnya kalian tidak lihat kalau seluruh siswa di kampus yang lewat melihat dan menatap aneh pada kalian, hah?"
"Dia yang memulai duluan naeun"
"Hei tapi kemarin kau duluan yang menghilangkan tugasku"
"Tapi kau yang pagi-pagi sudah-"
"HEY HEY KUBILANG STOPP!!! Aish aku selalu pusing jika berada di dekat kalian!" Ucap naeun lalu pergi dengan wajah kesalnya.
Aku dan Daehyun pun terdiam. Tak ada satupun yang memulai pembicaraan. Well, kami masih menenangkan diri dan menahan emosi masing-masing.
Jung Daehyun, lelaki yang seumuran denganku ini adalah musuhku dari awal masuk kampus ini. Kami selalu bersaing untuk mendapatkan rangking tertinggi.
Bukan hanya di bidang akademik, tapi juga di Club Musik. Kebetulan kami masuk di club yang sama, dan lagi-lagi kami bersaing untuk mendapatkan peringkat vocal yang paling bagus. Aku dan Daehyun terkenal dengan high-notes kami yang merdu dan tinggi.
Selain bersaing di kelas dan di club musik, Ia juga menyebalkan. Itu yang membuatku semakin membencinya. Ya, membencinya.
Tapi itu dulu.
Percaya atau tidak, sekarang aku menyukai sahabat alias musuh ku sendiri.
Hebat bukan?
Bagaimana tidak? Ku akui, Daehyun memiliki wajah yang tampan. Tak heran kalau ia memiliki banyak fans di kampus ini.
Lalu sifatnya yang care. Meskipun kami sering bertengkar, tapi ia selalu mengkhawatirkanku. Ia bahkan pernah babak belur demi menyelamatkanku dari penjahat di jalan malam-malam. Yes, he such a gentleman.
Jujur, kalau ia tidak masuk, aku selalu mengkhwatirkannya, juga merindukannya. Merindukan ocehannya mungkin? Atau ke-usilannya? Haha, tapi dari situlah aku mulai menyadari kalau aku menyukai Jung Daehyun. Disaat dia tak ada, aku malah merindukannya.
Oh iya, soal Naeun.. Dia adalah sahabat kami juga. Kami bertiga lebih dikenal dengan nama 'The Perfect Three'. Anak-anak kampus sendiri yang memberikan nama itu pada kami.
Naeun yang cantik, rajin, dan memiliki rambut yang sangat indah, Daehyun yang tampan, cerdas, dan memiliki suara merdu, serta diriku sendiri yang menurut mereka manis, jenius, memiliki suara emas dan eye-smile yang sangat indah, membuat kami terlihat 'perfect'.
"Hey lihat, gara-gara kau Naeun pergi"
"Maaf, apa aku tidak salah dengar? Kau yang memulainya duluan, bodoh!"
Dan kami-pun bertengkar lagi.
--
"Eunji, sepertinya ada tamu di luar"
"Lalu?"
"Buka pintunya, pemalas!"
"Aish, arraseo eomma"
"Silahkan masu-"
"Eunji..?"
Astaga. Namja ini..
"JUNG DAEHYUN?!!"
"YYA! JUNG EUNJI! JANGAN BERTERIAK KEPADA TAMU! Loh, Eonnie? Astaga sudah lama sekali eonnie tidak berkunjung kemari! Ayo silahkan masuk dulu"
eonnie?
"Terima kasih. Sepertinya memang sudah lama sekali ya, lihat, Eunji sekarang sudah besar"
Loh, kenapa yeoja ini terlihat seperti sudah mengenalku dari kecil?
"Iya, maafkan perilakunya tadi ya. Dia memang tidak sopan. Kelakuannya juga seperti anak lelaki"
"Memang."
"Diam kau Jung Daehyun"
"Loh, Eunji? Daehyun? Kalian sudah mengenal satu sama lain?"
"Dia musuhku!" Jawab kami berbarengan
"Eunji, jangan bilang kalau dia adalah daehyun yang selama ini kau ceritakan?"
"MWO?! Kau cerita apa saja tentangku, Jung Eunji?"
"Daehyun, jadi dia adalah eunji yang kau bilang musuhmu yang punya dua jenis kelamin itu?"
"YYA! Jung Daehyun, Kau pikir aku banci?!"
"Bukan, tapi kau itu seseorang yang memiliki fisik wanita anggun dengan kepribadian lelaki jantan. Bahkan tadi yeoja disampingmu sendiri juga mengakui itu"
Tunggu, Daehyun menyebut ibuku dengan sebutan 'yeoja disampingmu'? Sopan sekali dia.
"Daehyun, jaga sikapmu. Dia itu eomma dari eunji"
"MWO?! Eomma bilang apa tadi?"
Nah. Kena kau Jung Daehyun.
Tapi tunggu,
Eomma? Jadi dia ibunya Daehyun?
Sebentar,
Tadi Ibuku memanggilnya dengan sebutan 'eonnie'
Berarti Ibuku dan Ibunya bersaudara.
Dan secara otomatis berarti aku dan daehyun adalah..
"Dia itu eomma dari Eunji, alias adik eomma. Memangnya kenapa? Oh Tuhan... Daehyun, Eunji, Jangan bilang selama ini kalian dekat dan selalu bertengkar tapi kalian sendiri tidak tahu kalau ternyata kalian ini bersepupu?"
"KAMI BERSEPUPU?!"
Right.
Sepupu.
Daehyun adalah sepupuku.
Orang yang kusuka selama ini
ternyata adalah sepupuku sendiri.
--
"Ji"
"Oh, ternyata kau, sepupu"
"Tch, jangan memanggilku seperti itu" Ucap Daehyun sambil tertawa kecil lalu duduk disampingku
"Ada apa?"
"Tidak. Aku hanya tidak menyangka kalu kita ternyata.. bersepupu"
"Well, aku juga. Memangnya kenapa? Kau tidak senang, hmm?"
"Tentu saja tidak, karna pasti nanti aku akan menjadi semakin susah menjahilimu. Tadi saja eomma ku sudah cerewet kalau mulai sekarang aku harus bersikap baik padamu dan tidak boleh usil lagi"
"Haha, tapi kurasa itu tak akan mudah bagi seorang Jung Daehyun untuk tidak bertengkar dengan Jung Eunji meskipun hanya sehari saja"
"Yeah.. tapi sebenarnya, aku juga sedikit senang begitu mendengar kalau kita bersepupu"
Senang?
Aku tidak salah dengar kan?
Apa ia senang karna ia bisa menjadi lebih dekat denganku?
Ooh, jangan terlalu berharap Jung Eunji.
"Senang kenapa?"
"...Aku merasa menjadi lebih tenang"
Oh tidak jung eunji, jangan terlalu berdebar-debar
Nanti daehyun bisa mendengar detak jantungmu.
Bukankah Namjoo sudah memperingatkanmu untuk jangan berharap terlalu tinggi?
'Karna kalau kau jatuh, rasanya nanti akan terasa sangat sakit'
"Maksudmu?"
"Akan kujelaskan, tapi tolong jangan tertawa"
"Baiklah, aku janji tidak akan tertawa"
Apa Daehyun akan mengungkapkan perasaannya padaku?
Oh, sial. Aku makin berdebar-debar
"Ehm, begini. Aku.. Err.. Sebenarnya,
aku... baru-baru ini.. mengira kalau kau..
err suka padaku.."
Apa?
"..Hah?"
"Well, aku tidak tahu kalau itu benar atau tidak, tapi setidaknya aku menjadi lebih tenang begitu tahu kalau ternyata kita bersepupu"
"Memangnya kenapa?"
"Kita kan bersepupu, jadi tidak mungkin kan kalau kau menyukaiku?"
Sayangnya aku telah terlanjur menyukaimu, sepupu.
"Haha, dasar kau ini. Kalau pun kita tidak bersepupu aku juga tak mungkin menyukaimu, bodoh!"
"Aish, bukankah tadi kau sudah berjanji untuk tidak tertawa?"
Karna tertawa hanyalah satu-satunya cara untuk menutup raut kesedihanku, Jung Daehyun.
"Oke-oke maaf, lagi pula kalaupun aku menyukaimu, apa hubungannya sampai bisa membuatmu menjadi tidak tenang?"
"Karna aku takut kau terluka, Ji. Aku takut tidak bisa membalas perasaan-mu. Karna aku sedang menyukai- ..Ah, lupakan saja"
Oh, namja ini sedang menyukai orang lain rupanya
"Hei, apa tadi aku tidak salah dengar? Kau sedang menyukai seorang yeoja? Haha kukira kau ini gay"
"YYA! Enak saja. Lagipula apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?"
"Kulihat, fans-fans yeojamu setiap hari tidak kau tanggapi. Jadi kupikir kau tidak tertarik pada yeoja"
Termasuk aku.
"Astaga, kau tahu kan kalau mereka itu sebenarnya sangat mengganggu? Kau juga begitu bukan kepada para fanboy-mu? Aish, lupakan. Untuk membuktikan padamu kalau aku bukan gay, akan kubisikkan siapa yeoja yang kusukai. Tapi kau harus menjaga rahasia ini, ya! Kalau perlu, bantu aku untuk mendapatkannya!"
"Baiklah, setuju! Memangnya siapa sih?"
"Ssstt, Dia.. Sahabatmu,
Son Naeun"
Pada akhirnya
Sepupuku menyukai sahabatku
Orang yang kusukai menyukai orang yang kupercayai
Jung Daehyun menyukai Son Naeun
Dan Jung Eunji hanya bisa tersenyum diatas kepedihannya sendiri
flashback off
Ya. Itulah yang kualami. Dua kali lipat lebih miris dari cerita Namjoo, bukan? Atau malah tiga kali lipat?
"JUNG EUNJII!!"
"Namjoo? Sudah puas mendapatkan informasi tentang mereka dari si Kim Dasom itu?"
"Puas. Sangat PUAS. Kau tahu? Ternyata mantan sunbae kita si Park Chorong itu sudah memiliki kekasih! Kalau tidak salah namanya.. Lee.. Min.. Hyuk? Ah, ya! Lee Minhyuk! Katanya dia sudah dekat dengan Chorong sunbae sejak kecil. Lagipula Chorong sunbae hanya menganggap Sungjae sebagai adik, tidak lebih. Jadi peluang Sungjae untuk mendapatkannya sangatlah kecil!"
"Oh ya? Syukurlah, kalau begitu peluangmu untuk mendapatkan Sungjae terbuka lebar, bukan?"
"Ya, kau benar! Oh Jung Eunji~ Aku sangat berterima kasih karna kau telah mau menemaniku pergi ke restaurant ini saat ini!"
"Tentu saja joo, kita kan sudah berteman sejak kec-"
"Eunji?"
Omonganku terpotong oleh colekan dari seorang gadis di belakangku.
Ia..
"..Son Naeun?"
"Astaga, aku beruntung sekali dapat bertemu denganmu disini! Ini, aku ingin memberimu undangan makan malam bersama keluargaku, keluarga daehyun, dan juga teman-teman kuliah kita!"
Gadis ini rupanya. Dan ia datang bersama.. siapa lagi kalau bukan Jung Daehyun?
"Oh ya? Waah, tumben sekali kau mengadakan acara makan malam bersama seperti ini. Ada apa memangnya?"
"Aku dan Naeun akan bertunangan" Jawab Daehyun dengan senyum tipisnya
.
.
.
hening.
Well, harusnya aku tidak kaget. Mereka kan sudah berpacaran cukup lama.
Dan siapa yang membantunya?
Aku,
Jung Eunji.
"Halo? APA?! ADIKKU PULANG? Ah terima kasih atas infonya tante! Ya, Aku dan Eunji akan segera pulang. Ne, kututup ya telfonnya." Namjoo tiba-tiba membereskan tas nya dan menarik ku berdiri
"Eunji, Ibumu menelfonku kalau adikku baru saja pulang. Katanya sih dia sangaatttt merindukanku. Kita pulang sekarang yaa? Ah ya, kalian temannya Eunji ya? Maaf mengganggu pembicaraan kalian tapi kami harus segera pulang" Ucap Namjoo sambil membungkukan badannya 90 derajat pada Daehyun dan Naeun
"Ah ya tidak apa-apa kok, Lagipula kami juga hanya ingin menyerahkan undangan ini. Kalau begitu hati-hati ya!"
Bullshit.
Ibuku sedang bertugas di luar kota.
Dan Namjoo tidak pernah mempunyai seorang adik.
Aku tahu, dia sedang berusaha melindungiku agar mereka tidak melihatku menangis dihadapan mereka. Ya, tepat saat namjoo menarikku keluar, air mataku langsung berjatuhan. Namjoo tahu kalau aku tidak suka terlihat lemah didepan orang lain, khususnya mereka berdua.
Aku memang lemah.
Kenapa?
Apa karna aku masih menyukainya?
Ya.
Tapi kenapa harus orang itu?!
Aku.
Jung Eunji.
Mengalami kenyataan pahit bahwa aku masih sangat menyukai sepupuku sendiri.
"Kau tahu, Jung Eunji? Menyukai Jung Daehyun adalah kesalahan terbesar di dalam hidupmu"
FIN