home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Reason To Love

Reason To Love

Share:
Author : boomie
Published : 21 Jul 2014, Updated : 26 Aug 2014
Cast : Jang Wooyoung, Bae Suzy, Ok Taecyeon, Jooyeon, Jonghyun
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |4122 Views |2 Loves
Reason to Love
CHAPTER 5 : Reason To Love (part 5)

Sebelumnya .....

............................Dengan cepat Suzy menyusul Wooyoung dan langsung mememeluknya dari belakang.

Wooyoung terkejut dengan pelukan Suzy. Dia mematung menerima pelukan Suzy. Untuk pertama kalinya Suzy nekat melakukan ini.

“oppa ... jangan sedih, aku mohon jangan lemaskan bahumu”

Wooyoung terdiam, dia merasakan ada sesuatu dalam hatinya. Dia merasakan detak jantungnya berdetak cepat merasakan pelukan Suzy. Jantungnya terus berdegub kencang membuatnya tak bisa menggerakan tubuhnya sama sekali. Ia hanya bisa terpatung menerima pelukan Suzy dari belakang.

‘apa ini? ada apa denganku? kenapa perasaanku seperti ini? Suzy~ah ... entah kenapa aku tidak ingin kau melepas pelukan ini, aku tidak tau ada apa denganku’ batin Wooyoung.

***

Part 5

“hari ini kau terlihat sangat senang? Apa sesuatu yang menyenangkan telah terjadi?” tanya Jonghyun pada Suzy yang sedang merebahkan tubuhnya di atas atap sekolah 

Suzy membuka matanya dan melihat sosok Jonghyun yang sudah duduk disampingnya.

“kalau aku memberi taumu kau bisa cemburu” balas Suzy

“gurae? Berarti ini tentang lelaki idamanmu itu?”

Suzy tersenyum lebar mengisaratkan jawaban Jonghyun itu benar.

“aaa ... tentang pesta kembang api? Dia datang?”

“kau melihatnya?” kejut Suzy

“eoh .. aku melihatnya”

Suzy terdiam tak percaya, karena memang sebelum Wooyoung datang, Jonghyun sudah datang duluan menemaninya menunggu Wooyoung, lalu saat Jonghyun pergi membeli minuman barulah Wooyoung datang dan Jonghyun melihat itu tetapi dia memilih untuk berdiri diam dibelakang Suzy dan Wooyoung.

“kau tidak cemburu?”

“eumm ... entahlah, melihat tawa bahagiamu saat bersamanya membuatku memilih untuk menikmati pemandangan itu daripada merusaknya”

“jonghyun~ah ... “

“kau khawatir padaku? kau suka padaku?”

“mwo?? mwoyaa ..” Suzy meninju lengan Jonghyun

Jonghyun hanya tersenyum kecil menerima tinju kecil Suzy. Dalam pikiran Suzy dia memikirkan kenapa laki-laki yang pernah mengaku cinta padanya bisa setegar itu saat melihatnya bersama laki-lak lain. Suzy mulai berpikir apakah Jonghyun mencintainya dengan tulus atau tidak.

***

Taecyeon dan Wooyong masuk kedalam restaurant cepat saji setelah mereka pulang sekolah.

“kau yang pesan ya, aku akan mencari tempat duduk” seru Taecyeon yang dibalas anggukan oleh Wooyoung

“ohh ... itu bukannya bocah pemberontak?” seru Taecyeon menunjuk kesalah satu meja, wooyoung pun melihat kearah yang ditujunjuk Taecyeon dan melihat ada Suzy dan seorang pemuda bersamanya

“kita duduk disana, kau pesan makananku ya” sahut Taecyeon yang langsung berjalan menuju meja Suzy meninggalkan Wooyoung di kasir pemesanan

“oh oppa ..” kejut Suzy saat melihat sosok Taecyeon berjalan mendekati mejanya

“annyeong” sapa Taecyeon dan langsung duduk dikursi didepan Suzy

“oppa sendiri?”

“wae? Kau mencarinya? tentu saja dia ikut denganku”

Suzy mengembangkan senyumnya dan langsung melihat sekelilingnya untuk mencari Wooyoung dan akhirnya menemukan Wooyoung yang berdiri di kasir pemesanan, Suzy langsung melambaikan tanganya pada Wooyoung, melihat tingkah Suzy, wooyoung dengan canggung mengangkat tangannya untuk membalas lambaian tangan Suzy.

“ya ! kau tidak akan memperkenalkan temanmu padaku?” sahut Taecyeon memutuskan kesenangan Suzy melihat Wooyoung

“aa ... ini temanku Jonghyun, Lee Jonghyun, .. dan Jonghyun ini kakakku, Taecyeon” seru Suzy

“annyeonghaseyo” sapa Jonghyun menundukan kepalanya

“ne  annyeonghaseyo “ balas Taecyeon “kalian sekelas?”

“nee .. hyung, aku boleh memanggilmu hyung kan?” balas Jonghyun

“dayonghajo .. “ balas ramah Taecyeon

Saat itu juga Wooyoug datang membawa makanan pesanannya dan Taecyeon.  Suzy pun mengembangkan senyumannya saat melihat Wooyoung di hadapannya.

“gumanhae !” tegur Taecyeon pada Suzy

Suzy langsung memanyunkan bibirnya tak menyukai reaksi menyebalkan Taecyeon.

“jadi apa kau menyukainya?” tanya Taecyeon tiba-tiba mengarah pada Jonghyun

“nee??” kejut Jonghyun

“oppaa ...” kejut Suzy juga

Sementara itu wooyoung langsung menarik perhatian atas pertanyaan Taecyeon. Dia penasaran dengan jawaban yang akan diberikan Jonghyun.

“aniyaa ...” sahut Suzy kesal pada Taecyeon

“ne, aku menyukai Suzy” sahut Jonghyun tiba-tiba dengan yakinnya, membuat ketiga orang di depannya melihat kearahnya sekarang dengan wajah terkejut mereka.

“ya ! Jonghyun~ah !” seru Suzy

Taecyeon tersenyum dengan jawaban Jonghyun, tapi tidak dengan Wooyoung.

***

Selesai makan siang, Suzy, Taecyeon dan Wooyoung pulang bersama, sedangkan Jonghyun pulang sendiri karena berbeda arah.

“dia sepertinya baik, aku setuju kau dengannya” sahut Taecyeon tiba-tiba

Suzy langsung menghentikan langkahnya kemudian menatap Taceyeon dengan tajam. Tapi dia tak bisa bicara apapun karena masih ada Wooyoung diantara mereka. Akhirnya Suzy memilih untuk jalan sendiri mendahului Taecyeon dan Wooyoung dengan kesalnya.

Taecyeon langsung tertawa kecil melihat sikap adiknya itu.

“bagaimana menurutmu? Pemuda bernama Jonghyun itu, dia cocok kan untuk anak itu?” tanya Taecyeon dengan melihat kearah Wooyoung yang terkejut dengan pertanyaan Taecyeon

“ne .. dia baik” jawab Wooyoung singkat

Tiba-tiba saja HP taecyeon berbunyi, dan Taecyeonpun langsung menerima telpon yang masuk. Setelah menjawab telponnya, Taecyeon langsung memanggil Wooyoung yang sudah berjalan duluan didepannya.

“wooyoung~ah !”  Wooyoung langsung membalikan badannya “aku harus kembali kesekolah, ada masalah di klub basket” serunya

“gurae .. “ balas Wooyoung, tapi dia kemudian ingat sesuatu “aku boleh ikut tidur siang dirumahmu??” tanya Wooyoung langsung sebelum Taecyeon berbalik pergi

“eoh, kanda ..” balas Taecyeon yang langsung berlari

***

Suzy keluar dari kamarnya setelah seharian dia habiskan di dalam kamar meluapkan kekesalannya pada Jonghyun.

Baru saja Suzy hendak menuju ke dapur, langkahnya terhenti saat melihat Wooyoung sedang tertidur di sofa depan TV. Suzy tidak tau kalau sejak siang tadi Wooyoung sudah ada di rumahnya. Dengan cepat Suzy mengeluarkan HP nya dari saku celananya dan mengklik icon camera pada HP nya. Dengan wajah sumeringah Suzy mulai mengambil foto Wooyoung saat tertidur. Bagi Suzy itu adalah pemandangan langka dalam hidupnya.

Sudah 3 foto yang diambilnya, dan saat ingin mengambil foto yang keempat, tiba-tiba Woyoung membuka matanya. Suzy terkejut tetapi hanya bisa terpatung di depan Wooyoung dengan HP nya yang masih dipegangnya.

“apa yang kau lakukan?” tanya Wooyoung bingung

Dengan cepat Suzy langsung menyembunyikan HP nya dibalik punggungnya “ne? Ani ... eumm ..” jawabnya ketakutan

Wooyoung tersenyum saat melihat HP yang disembunyikan Suzy, dia tau apa yang baru saja dilakukan Suzy.

“berapa foto yang berhasil kau ambil?”

“nee?” kejut Suzy

“2, 3, atau 5 atau 10, atau ...” Wooyounpun bangun dari posisi tidurnya.

 “3, aku hanya mengambilnya 3, tapi jangan suruh aku menghapusnya, jebal oppa ...” mohon Suzy sambil merengek

“baiklah ... tapi untuk setiap fotonya kau harus membayar dengan 1 permintaanku”

“nee?”

“permintaanku yang pertama, 1 mangkok ramyeon”

“nee?” kejut dan bingung Suzy yang hanya dijawab senyuman jahil dari Wooyoung.

Suzy pun memenuhi permintaan pertama Wooyoung dengan memasakannya satu mangok ramyeon.

“aku baru tau kau bisa memasak juga” sahut Wooyoung sambil menyantap ramyeon buatan Suzy

“kalau hanya sebuah ramyeon, semua orang juga bisa  .. oppa, apa sejak tadi siang oppa disini?”

“ne .. kau tidak sadar ya? apa yang kau lakukan seharian di kamarmu sampai mengabaikanku?”

“nee .. eumm .. ani. Lalu kemana Taecyeon oppa?”

“dia kembali kesekolah untuk urusan basket”

“aaa ... eumm .. oppa tentang yang tadi siang ..” Suzy memutuskan kalimatnya karena ragu

“tadi siang? Apa yang terjadi tadi siang?”

“itu . eumm .. mengenai Jonghyun .. itu . aduh bagaimana mengatakannya ya ..” ragu Suzy

Wooyoung langsung berhenti mengunyah makanannya dan perlahan melepas sumpitnya.

“aaa .. tentang pacarmu itu”

“aniya oppa ...” sanggah Suzy cepat “dia bukan pacarku, kita hanya berteman, sungguh”

“tapi dia bilang, dia menyukaimu”

“tapi aku hanya menyukai oppa”

Wooyoung langsung terdiam mendengar jawaban tegas Suzy itu.

“aku sudah tidak bisa menyukai orang lain selain oppa, tapi ini bukanlah pernyataan cinta, karena oppa sudah tau isi hatiu sejak lama. Maksudku mengatakannya ini, karena takut oppa akan salah paham tentang dia. hanya itu“ Suzy mendundukan kepalanya diakhir kalimatnya

“kau memikirkan perasaanku, begitu?”

Suzy mengangguk pelan.

Wooyoung kemudian tersenyum lembut “gomawo” ucapnya lembut

Perlahan Suzy mengangkat wajahnya memberanikan diri menatap Wooyoung

“kau ingin tau perasaanku sekarang?” tanya Wooyoung membuat Suzy menjadi bingung “aku minta maaf, karena selama ini aku selalu menyakitimu, sampai membuatmu menangis. Tapi kau selalu saja melakukan sesuatu untuk menunjukan perasaanmu padaku. Tetapi hanya beberapa kali aku mengucapkan terimakasih untuk semua yang kau lakukan. Aku tidak pernah memikirkan keadaanmu, atau bagaimana perasaanmu, tapi kau selalu menomor satukan aku dalam keseharianmu, kehujanan untukku, kelaparan untukku, menunggu lama untukku, menangis untukku, sakit juga untukku, sampai Taecyeon kakakmu sendiri harus iri denganku. Apa menurutmu aku masih pantas untuk dicintai oleh gadis manis sepertimu?”

“oppa ...”

“aniya ... aku tidak menyuruhmu untuk berhenti mengejarku, tapi ini hanya ungkapan terimakasihku atas perasaanmu padaku. dan permintaan maaf karena aku belum juga bisa membalasnya. Apa kau tidak pernah berpikir untuk membuka hatimu untuk orang lain?”

Suzy terdiam mendengar semua kata-kata yang diucapkan Wooyoung.

“bagaimana dengan oppa, apa oppa tidak pernah bepikir untuk membuka hatimu untuk orang lain? bukankah oppa juga tersakiti oleh wanita itu?”

Wooyoung tertegun dengan pertanyaan Suzy, seolah Suzy mengerti kalau kalimat-kalimat yang dilontarkannya sejak tadi adalah kelimat untuk dirinya juga.

“apa jawabanku akan mengawakili jawabanmu juga?” tanya Wooyoung pelan

“mungkin .. “

Wooyoung terdiam, dia memikirkan sesuatu “tapi mungkin jawabanku akan menyakitimu lagi, jadi lebih baik aku tidak menjawabnya ..” ucapnya

Suzy terlihat bingung sejenak, sebelum akhirnya dia tersenyum mengerti apa yang dimaksud dengan Wooyoung.

Wooyoungpun ikut tersenyum, kemudian mengarahkan tangannya pada Suzy untuk mengacak rambut Suzy, dan itu membuat Suzy tertegun tak percaya menatap Wooyoung.

“jangan sampai kau tidak mau keramas selama sebulan seperti dulu ya ...” goda Wooyoung setelah melihat reaksi terkejut Suzy

“oppa ... “ seru Suzy merasa malu dengan ejekan Wooyoung itu.

“aku pulaaang ..” Taecyeon akhirnya datang mengalihkan pandangan Suzy dan Wooyoung

“wasseo? Kalau begitu aku pulang sekarang ...” sahut Wooyoung mulai berdiri dari duduknya diikuti Suzy

“secepat itu ?” sahut Taecyeon

“aku sudah tertidur dari tadi siang, jadi ini tidak bisa disebut cepat ..” balas Wooyoung “oia .. kau pastikan Suzy keramas besok pagi, aku tadi memegang rambutnya” lanjut Wooyoung

“oppaa ....” seru Suzy kesal yang hanya ditanggapi senyuman kecil oleh Wooyong

“apa terjadi sesuatu disini?” bingung Taecyeon

“kandaa ... “ pamit Wooyoung sambil menepuk pundak Taecyeon.

Taecyeon masih kebingungan ditempatnya, kini dia melihat kearah Suzy, berharap Suzy menjawab kebingungannya. Menyadari pandangan pertanyaan Taecyeon, Suzy menjadi salah tingkah.

“ani .. Wooyoung oppa mengacak rambutku karena aku membuatkan ramyeon untuknya .. hanya itu .. aku tidur duluan” balas Suzy gugup dan langsung masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Taecyeon yang semakin kebingungan di tempatnya.

***

“hi ...” sapa Jonghyun dengan sepedanya saat melihat Suzy dijalan menuju sekolah.

Suzy masih kesal pada Jonghyun, karena dia itu memilih untuk mengabaian sapaan Jonghyun.

“kau ingin naik sepeda bersamaku kesekolah?” tanya Jonghyun, tapi menerima pengabaian dari Suzy.

Jonghyun kemudian tersenyum mulai mengerti mengapa Suzy mengabaikannya.

“baiklah, aku duluan yaa ..” seru Jonghyun kemudian sambil mengoyah sepedanya terus meninggalkan Suzy

“mwo?? aissh ..” desis Suzy melihat sikap santai Jonghyun yang terus saja berlalu meninggalkannya.

“kau berangkat sendiri?” terdengar suara Wooyoung dari belakang Suzy, Suzypun langsung berbalik.

“oppa ...” kejutnya melihat Wooyoung “oppa tidak kesekolah?”

“ani, hari ini adalah hari tenang sebelum ujian sekolah. Jadi aku memutuskan untuk keperpustakaan pusat ..” jawab Wooyoung

“aaa ... kenapa tidak bersama Taecyeon oppa?”

“kau menyuruhku mengajaknya keperpustakaan? Akan lebih mudah mengajaknya kedokter gigi”

Suzy tertawa mendengarnya  “jadi oppa sendiri?”

Wooyoung mengagguk pelan “mau jalan bersama? Kebetulan kita satu arah kan?” tawar Wooyoung

“dayanghajo ... “ sumeringah Suzy yang langsung menggandeng tangan Wooyoung dengan cepat.

“eihh ..” Wooyoung melepas tangannya dari gandengan tangan Suzy “kita jalan normal saja, okee?” seru Wooyoung dan mulai berjalan duluan meninggalkan Suzy dengan wajah cemberutnya, tapi kemudian dia mengembangakan senyumannya kembali mengingat ini adalah kesempatan langka baginya, dengan cepat dia menyusul Wooyong dari belakang.

***

Sudah jam 12 siang, Wooyoung baru merasa lapar setelah menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku-buku kedokteran. Wooyoung akhirnya memutuskan untuk mencari makan diluar perpustakaan. Saat keluar perpustakaan, Wooyoung terdiam saat melihat murid-murid SMA yang menggunakan seragam sama dengan Suzy.

“apa ini sudah jam pulang sekolah ya?” reka Wooyoung sambil melihat jam tangannya.

Entah kenapa Wooyoung langsung memikirkan Suzy, dia memiliki firasat bahwa Suzy akan datang sebentar lagi untuk menyusulnya. Dengan firsat tak pasti itu, entah kenapa Wooyoung memutuskan untuk tetap berdiri ditempatnya menunggu kedatangan Suzy. Perlahan Wooyoung mengeluarkan HP didalam saku celananya. Dia menunggu sms dari Suzy yang biasanya akan mengiriminya sms peringatan makan siang.

“apa dia belum pulang sekolah ya?” reka Wooyoung lagi “aahh ada apa denganku, aku sudah lapar, lebih baik aku pergi mencari makan sekarang” ucapnya sendiri dan mulai melangkahkan kakinya

Tapi baru satu langkah Wooyoung melangkahan kakinya, Suzy sudah berdiri dihapannya. Mereka berdua hampir saja bertabrakan, wajah mereka sangat dekat dan mata mereka bertemu. Ada perasaan berbeda yang dirasakan Wooyoung saat melihat Suzy yang akhirnya benar-benar datang dan kini berdiri di hapannya.

“oppa ... oppa mau kemana?” tanya Suzy yang langsung menyadarkan Wooyoung

“oh .. eum .. aku ingin membeli makan, kau kenapa ada disini?”

“mengajak oppa makan” jawab Suzy dengan senyum aegyonya

“jinjja? Guraee .. ayo kita makan” ajak Wooyoung terlihat gugup dan mulai berjalan meninggalkan Suzy

“oppa !” panggil Suzy

“wae ddo?” Wooyoung berbalik kearah Suzy

“kenapa oppa mengijinkanku makan bersamamu? Biasanya oppa tidak pernah mau”

“nee?” bingung Wooyoung dengan pertanyaan Suzy, yang kini menjadi pertanyaan juga bagi dirinya sendiri “kalau kau tidak mau ya sudah ..” seru Wooyoung dan kembali membalikan badannya dari Suzy

“aku mauuuu ...” seru Suzy yang langsung berlari menyusul Wooyoung.

***

“ahhhhh hari ini adalah terspesial dalam hidupku” seru Suzy sambil merentangkan tanggannya dan merebahkan tubuhnya pada rerumputan hijau yang didudukinya

“kenapa?” tanya Wooyoung

“hari ini aku menghabiskan setengah hariku bersamamu, jadi ini adalah hari yang sangat spesial ..”

Wooyoug tersenyum mendengar jawaban Suzy.

“oppa ... apa ini ucapan terimakasih yang oppa bicarakan semalam?”

“apa dengan ini saja, aku bisa membayar rasa terimakasihku untukmu?”

Suzy segara mengangguk cepat.

“kau tidak ingin lebih dari ini?”

“euum .. karena terlalu sering mengejarmu, jadi aku tidak berani membayangkan yang lebih”

“mwo? bukankan kau memikirkan tentang pernikahan bersamaku?”

“aku ingin itu tetap menjadi mimpi bukan harapan, karena aku takut itu akan menjadi mimpi buruk bukan mimpi indah lagi”

Wooyoung terdiam mendengar pernyataan Suzy yang seolah menjurus padanya.

Menyadari sikap diam Wooyoung, Suzy langsung bangun dari rebahannya“oppa, jangan pikirkan kata-kataku, aku tidak bermaksud menyalahkanmu atau ....”

Kalimat Suzy terputus karena Wooyoung tiba-tiba saja memeluk tubuhnya.

“seandainya ada kata yang lebih dari kata maaf, itu yang ingin aku ucapkan sekarang” lirih Wooyoung

“oppa ...” Suzy benar-benar tertegun menerima pelukan tiba-tiba Wooyong.

***

Suzy bersembunyi di balik selimutnya. Dia terus saja tersenyum-senyum mengingat bagaimana Wooyoung memeluknya tadi siang. Dia benar-benar merasa senang bukan kepalang hari ini.

Suzy kemudian mengambil HP nya. Dia berinisiatif untuk mengirim sms untuk Wooyoung.

Me : oppa , sudah tidur?

Woo oppa : belum, ada apa?

Me : aku tidak bisa tidur L

Woo oppa : memikirkanku?

Me : darimana oppa tau?

Woo oppa : hanya menebak, oia kau masih ingat 3 permintaan untuk bayaran fotoku?

Me : ne, tersisa 2 permintaan lagi

Woo oppa : permintaan kedua, karena besok aku ujian, buatkan aku bekal makan siang

Me : okee ^.~ dengan senang hati

Woo oppa : baiklah sekarang tidurlah

Me : nee  ^^

“ya tuhan apa ini jawaban dari penantianku selama ini? aku sangat senaaaaaang ....” girang Suzy mengacak-acak kasurnya.

***

“hah, ujian hari ini benar-benar membelah otakku” seru Taecyeon melemaskan tubuhnya

“setidaknya kita sudah berusaha kan?” balas Wooyoung sambil mendorong tubuh Teacyeon berjalan terus didepannya.

“ouh, kenapa anaknya itu datang kesini?” Taecyeon tiba-tiba menghentikan langkahnya, Wooyoungpun mengintip dibalik punggung Taecyeon dan melihat Suzy sudah menunggu di depan pintu utama sekolah mereka.

Dengan cepat Taecyeon langsung menghampiri Suzy disusul oleh Wooyoung.

“kenapa kau kemari?” tanya Taecyeon

“oppa, bagaimana dengan ujianmu?” seru Suzy pada Wooyoung mengabaikan Taecyeon yang bertanya padanya

“ne?” kejut Woyoung yang langsung melirik Taecyeon dengan perasaan tidak nyaman

“kau tidak bertanya padaku?” kesal Taecyeon pada Suzy

“oppa, igoo ... aku memenuhi permin ...”

“aaa .. untukku? Wuah gomawo, hahaha ..” Wooyoung langsung memutuskan kalimat Suzy dengan mengambil kotak makan pemberian Suzy untuk menutupinya dari Taceyeon.

“untukku mana?” sahut Teacyeon kesal

“oppa kan bisa makan dirumah !”

“Wooyoung juga bisa makan dirumahnya”

“aaa sudahlah, kalau kau mau kita bisa makan berdua” sela Wooyoung merasa tidak enak pada Taecyeon

“shirreo!” balas Taecyeon dengan wajah cemberutnya

“eih seperti anak kecil saja !” sahut Suzy kesal.

Wooyoung hanya bisa tertawa kecil menutupi rasa tidak enaknya pada Taecyeon.

***

“yaa !” seru Wooyoung melemparkan buku pada wajah Taecyeon yang tertidur pulas ditempat tidur Wooyoung, setelah merasa tidak sanggup melanjutkan belajar bersama mereka di kamar Wooyoung.

“aah, sudah selesai?” jawab Taecyeon lemas

“apanya yang sudah selesai? Bahkan satu kalimatpun kau tidak hafal”

“aah, kamarmu terlalu nyaman untuk dijadikan tempat belajar”

“alasan macam apa itu -___-“ “

“yaa, wooyoung~ah, tentang tadi siang, kenapa kau jadi baik pada Suzy?”

“mwo??” kejut Wooyoung “tunggu, maksudmu aku selama ini kasar pada Suzy?”

“eoh, kau akan mengusirnya setiap kali dia datang kesekolah, kenapa tadi kau berbeda”

“memangnya aku selalu seperti itu?”

“yaaa  !!... kau mulai menyukainya?” Taecyeon langsung bangun dari posisi tidurnya

“mwo?? eihh mwoya !”

“yaa .. kalau kau sampai menyukainya, aku akan mematahkan pensilmu”

“mwoya ! sudahlah cepat belajar, jangan tidur terus!” Wooyoung langsung membalikan badannya dan berpura-pura membaca buku yang dipegangnya.

“apa kau sudah melupakan Jooyeon nunna?”

Wooyoung tertegun dengan pertanyaan Taecyeon.

“entahlah, dia juga tidak pernah menghubungiku”

“wooyoung~ah, taecyeon~ah ayo makaaan !” panggil Ibu Wooyoung dibalik pintu kamar Wooyoung

Taecyeon langsung berlari keluar pintu meninggalkan Wooyoung , dengan kesal Wooyoung melemparkan bantal kearahnya, yang tentu saja tidak mengenainya karena Taecyeon sudah keluar dengan cepat dari kamar Wooyoung.

***

“makan yang banyak ~” ramah Ibu Wooyoung pada Taecyeon

Sementara itu anak aajing Wooyoung yang akhirnya diberi nama Dama datang mengeliat manja dikaki Wooyoung

“oo dama~ya kau lapar” Wooyoung langsung bangun dari tempat duduknya untuk menyiapkan makan untuk Dama

“aigooo ... “ Ayah Wooyoung datang dan langsung duduk dikursinya

“ada apa?” tanya Ibu Wooyoung

“tadi pagi ada sebuah kecelekaan di jalan utama, dan korbannya meninggal ditempat”

“aigoo, kasian sekali ...”

“apa kita mengenalnya?” tanya Wooyoung yang langsung duduk di kursinya setelah memberikan makan pada Dama

“aaa, iya kau bilang kau pernah membawa Dama pada pet shop dijalan utama kan?”

“nee .. “

“katanya dokter yang bertugas di pet shop itulah orangnya”

“nee??” kejut Wooyoung dan Taecyeon bersamaan

***

Besok harinya, setelah pulang sekolah Wooyoung pergi mendatangi pet shop yang dikatakan Ayahnya semalam.

“benar, ini pet shop itu ..” lemas Wooyoung berdiri didepan pet shop yang pernah didatanginya.

Terdengar suara mobil dari belakang Wooyoung. Wooyoungpun berbalik dan melihat seseorang keluar dari mobil itu. Dan dia adalah Jooyeon.

Jooyeon terdiam berdiri ditempatnya saat melihat Wooyoung ada didepannya. Dengan cepat Jooyeon langsung memakai kacamata hitamnya dan berjalan menuju pet shop. Jooyeon terus berjalan mengacuhkan Wooyoung yang masih berdiri ditempatnya.

Wooyoungpun tak tau harus berbuat apa dan hanya membiarkan Jooyeon mengacuhkannya. Beberapa saat kemudian, sekelempok orang masuk kedalam pet shop itu. Wooyoung memperhatikan orang-orang itu yang mengemas semua barang-barang yang ada dalam pet shop. Jooyeon juga ada diantara mereka, ikut mengemas semuanya.

Wooyoung terus berdiri dibalik kaca tembus pandang pet shop itu. Hingga pet shop itu sudah kosong dan yang tersisa hanya Jooyoen di dalamnya. Jooyeon duduk melemas, dan Wooyoung melihat pundak Jooyoen yang melemas, tanda ia sedang bersedih. Perlahan Wooyoung melangkahkan kakinya masuk kedalam pet shop. Perlahan dia duduk disamping Jooyeon yang duduk melemas dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Terdengar suara isakannya.

Jooyeon kemudian merasakan ada seseorang didekatnya, dengan cepat dia melihat kesampingnya dan baru menyadari sudah ada Wooyoung di dekatnya. Jooyeon langsung menghapus air matanya dan mulai berdiri dari duduknya, tapi dengan cepat Wooyoung menarik tangan Jooyeon.

“menangislah, lupakan siapa aku, jadikan saja aku sandaranmu, aku tidak mau kau menahan air matamu”

Jooyeon langsung melihat kearah Wooyoung, perlahan Wooyoung menatap wajah Jooyeon.

“menangislah nunna” ucap Wooyoung menatap tulus pada Jooyeon

Jooyeon semakin tak mampu menahan tangisnya, tangisnya pecah. Dengan lembut Wooyoung langsung mendekap tubuh lemas Jooyeon. Tangis Jooyeon semakin pecah dalam dekapan hangat Wooyoung.

To be continue...............................................

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK