home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Love In Happiness

Love In Happiness

Share:
Author : karimaalkaff
Published : 13 Jul 2014, Updated : 08 Sep 2014
Cast : A-PINK, SISTAR, SOOMIN, JANG WOO YOUNG 2PM, CHO KYUHYUN SUPER JUNIOR
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |3801 Views |84 Loves
Love In Happiness
CHAPTER 1 : Love In Happiness

Life without love is like a tree without blossom and fruit...

Now, just tell me you love me, like i love you. You know you do...

 


 

Sabtu yang cerah pada sore pertama musim semi di Seoul. Dua bersaudara, Yoon Bora dan adiknya Yoon Bomi menghabiskan waktu untuk berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu.

Mereka berkeliling dari satu toko ke toko yang lainnya untuk berburu barang-barang keperluan mereka. “Bomi-a, kajja, kita ke supermarket. Ada yang ingin aku beli.” Ujar Bora  mengajak adiknya untuk ke supermarket.

“Eoh, eonnie mau beli apa lagi? Kantung belanja kita sudah dua belas bungkus. Tanganku juga sudah sangat pegal. Kita ke supermarket besok saja.” Seru Bomi yang menolak ajakan eonnie-nya seraya mengangkat kantung belanjaan mereka yang cukup banyak.

“Ah, tidak bisa. Benda ini sangat penting. Stock milikku sudah habis, jadi aku harus beli sekarang juga.” Dengan kekuatan yang dimiliki semua kakak untuk memaksa adiknya, akhirnya Bomi menuruti apa yang eonnie-nya itu minta.

 

***

Supermarket

Bora mengelilingi seluruh tempat di dalam supermarket untuk mencari barang yang ingin ia beli, sampai akhirnya ia menemukan apa yang ia cari. “Ah, ini dia.” Ujar Bora seraya mengambil beberapa produk Shinzu’i.

Shinzu’i? Itu untuk apa?” tanya Bomi yang melihat Bora mengambil produk tersebut mulai dari body lotion, body scrub, dan body cleanser.

“Ah, kau juga harus beli ini. Shinzu’i sangat bagus untuk kulitmu.” Jawab Bora seraya mengambil beberapa produk lagi untuk dongsaeng-nya itu.

Setelah membeli barang yang mereka butuhkan, Bora dan Bomi kembali ke rumahnya di kawasan Gangnam dengan menggunakan taksi.

 

***

Bora’s room

Di ruang tidur Bora, Yoon bersaudara itu mulai membongkar kantung belanjaannya dan memisahkan barang milik mereka masing-masing. “Eonnie, lihat, baju ini sangat lucu. Aku tidak menyesal membelinya.” Ujar Bomi seraya menempelkan baju yang ia baru beli ke depan dadanya di depan cermin besar.

“Ne, baju itu cocok untukmu. Ah, Bomi-a, kemarilah.” Perintah Bora kepada Bomi agar adiknya itu duduk di sebelahnya.

Ia mengeluarkan body cleanser, body scrub dan body lotion yang ia beli di supermarket dan menyerahkan kepada adiknya. “Ini. Kau harus pakai ini.”

“Aku sudah punya, untuk apa lagi lotion, scrub dan cleanser ini?”

“Ini lain, Shinzu’I body cleanser, body scrub dan body lotion sangat cocok untuk kulit asia seperti kita. Kau lihat kulitku. Halus, lebut, dan cerah, bukan? Ini karena aku menggunakan Shinzu’i. Karena Putih itu Shinzu’i.

“Eoh, begitu. Pantas Kyuhyun oppa sangat senang memeluk dan menggenggam tanganmu. Ternyata karena ini.” ujar Bomi seraya mengacungkan body cleanser  dan body lotion secara bersamaan. “Hmm, kira-kira apa ya yang membuat produk ini sebagus itu?”

Shinzu’I adalah formula terbaru dari Jepang. Body cleanser  dan body lotion-nya mengandung Herbal Matsu Oil dan Sakura Flower Extract. Herbal Matsu Oil sendiri berfungsi untuk membantu mengubah pigmen melanin penyebab warna kulit gelap, menjadi leuko-melanin yang lebih cerah sehingga kulit tampak lebih putih dan lembab. Sakura Flower Extract sendiri, membantu proses regenerasi sel kulit sehingga kulit tidak kusam. Jadi kulit kamu bisa tampak lebih bening dan kenyal.” Jelas Bora pada adiknya seraya menunjukkan kulitnya yang putih dan bersinar.

“Woah, daebak! Baiklah, aku akan coba. Gomawo eonnie.” Seru Bomi seraya memeluk kakaknya itu. Ia tahu bahwa kakaknya sangat menyayanginya, sehingga hal detail sekecil apapun pasti eonnie-nya berikan untuk adiknya.

 

***

Gangnam High School

Tepat pada jam istirahat di SMA ternama di kota Seoul, sebuah pengumuman terdengar dari pengeras suara yang di umumkan oleh ekskul broadcasting disana. Sentak seluruh siswa dan siswi mengehentikan kegiatan mereka dan mendengarkan informasi yang sedang di bacakan oleh salah satu anggota ekskul tersebut.

“Eh, tunggu sebentar. Ada pengumuman. Kita dengarkan dulu informasinya.” Seru Eunji kepada teman-temannya, Hayoung dan Naeun yang sedang bersamanya menuju ruang ekskul cheerleaders.

Annyeong haseyo. Apa kabar Gangnam High School? Sambil menikmati makan siang dan aktivitas lain kalian, kami akan mengumumkan sebuah informasi bahwa tim basket sekolah kita akan mengikuti turnamen melawan tim basket dari Gook In High School tiga minggu lagi. Turnamen akan di adakan di sekolah kita…….’ Begitu kira-kira isi informasi yang diumumkan.

“Woah, kau tau? Siswa namja di Gook In High School itu besar-besar. Aku pernah datang ke sana saat lomba mading.” Ujar Naeun menanggapi isi informasi yang di berikan.

“Turnamen akan di adakan di sekolah kita. Pasti kita akan di tunjuk untuk acara opening dan closing nanti.” Seru Hayoung.

“Ah, iya! Aku yakin surat undangan dari OSIS juga sudah ada di ruang ekskul kita. Kajja, kita kesana.” Ucap Eunji seraya meninggalkan koridor menuju ruang ekskul cheerleaders di ikuti oleh Naeun dan Hayoung di belakangnya.

 

***

Eunji, Naeun, dan Hayoung sampai di ruang ekskul. Ternyata di sana sudah ada anggota ekskul cheerleaders yang lainnya, Bomi, Chorong, dan Namjoo yang sudah menunggu.

“Kalian sudah dengar pengumuman yang tadi kan? Duduklah, kita harus membicarakan ini.” ujar Chorong, leader di ekskul cheers, seraya mengacungkan selembar surat di tangannya.

“Nde, apa itu undang untuk jadi pengisi opening dan closing-nya?” tanya Hayoung sambil menarik kursi dan duduk diatasnya.

“Tentu, kita ‘kan ekskul yang paling di percaya untuk mengisi acara-acara olahraga.” Jawab Namjoo dengan riang. Ia memang yang selalu paling semangat jika ada acara yang melibatkan ekskulnya.

“Eoh, karena kita sudah sangat di percaya, aku tidak ingin mengecewakan sekolah. Jadi aku harap kita bisa latihan mulai besok. Ada yang keberatan?” tanya Chorong kepada anggotanya.

Seluruh anggota sangat bersemangat dan menyetujui kebijakan yang di buat oleh leader mereka itu.

Setelah membicarakan acara mereka, Chorong, Eunji, Bomi, Namjoo, Naeun, dan Hayoung keluar meninggalkan ruangan menuju kantin untuk makan siang.

Belum sampai di kantin, di depan pintu sudah sangat ribut para siswi yang tidak sabar ingin masuk.

“Eun Sang-a, ada apa di dalam?” tanya Bomi pada salah satu siswi yang berebut masuk ke dalam kantin.

“Kau tau, tim basket sekolah kita sedang berkumpul di dalam. Ah kau tau kan betapa tampannya mereka.” Jelas siswi itu.

Maklum saja, tim basket Gangnam High School sangat popular di kalangan yeoja-yeoja. Bahkan tim basket tersebut juga sangat popular di luar sekolah karena ketampanan anggotanya dan tentu karena permainan mereka yang hampir tidak pernah mengecewakan.

Karena lorong yang semakin di padati oleh para siswi yang berteriak histeris sehingga mengganggu kenyamanan, akhirnya kepala sekolah dan keamanan sekolah datang untuk membubarkan kerumunan itu. “Hei! Sudah! Bubar..bubaaarrr!!!! Apa yang kalian lihat disini. Kalian tau, suara kalian itu terdengar sampai pintu gerbang!” ujar kepala sekolah dengan berteriak ke arah para siswi yang seketika itu juga langsung berlari meninggalkan pintu masuk kantin, karena mereka tau, kepala sekolah mereka itu adalah pemakan segalanya (?).

 

***

Setelah bubarnya para siswi dari pintu masuk kantin, Chorong dan kawan-kawannya pun bisa masuk dan menyantap makan siang mereka.

Mereka mengambil tempat tidak jauh dari sekerumunan tim basket yang sepertinya membicarakan turnamen seraya makan siang.

Hayoung terdiam dan sesekali melirik ke arah pemain basket seraya menyendokan sedikit demi sedikit makanan ke dalam mulutnya. Eunji yang menyadari teman yang satunya ini hanya diam dan tidak bergabung dalam percakapan mereka, menyadarkan yeoja itu dari lamunannya. “Oh Hayoung, apa yang kau perhatikan daritadi?”

“Ah, ani.” Jawab Hayoung gugup.

“Aiee, kau memperhatikan mereka, eoh? Hahaha.” seru Chorong seraya menunjuk kerumunan di pojok ruangan (tim basket).

“Ah, apa kalian tau..” ucap Bomi sambil berbisik, “Hayoung sedang memperhatikan Woo Young sunbae.”

“Yoon Bomi! Kau ini!!!” seru Hayoung seraya berusaha mendorong Bomi yang cukup jauh dari tempatnya.

“Jinjja? Wah, sejak kapan kau menyukainya, Hayoung-ah?” ujar Naeun.

“Kau harus berusaha keras mendapatkannya. Dia itu punya fans yang sangat banyak.” Ucap Namjoo.

“Nde, kau juga harus tau sifatnya. Dia memang sedikit dingin, tapi jika kau mengenalnya, dia sangat baik. Dikelas dia juga cukup pintar, eonnie-ku yang bilang.” Ujar Namjoo. Kakak perempuan Namjoo, Dasom, memang sekelas dengan pemain basket tampan itu.

“Sudahlah, jangan membicarakan dia lagi. Kalau dia dengar bagaimana?” seru Hayoung seraya berusaha menutupi wajahnya agar yang sedari tadi di bicarakan tidak melihat ke arahnya.

“Aku rasa dia sudah biasa menjadi bahan pembicaraan yeoja disini.” Ucap Eunji seraya memperhatikan ke arah Woo Young. Memang tidak ada reaksi apapun darinya.

Ah, Eunji benar. Untuk apa aku harus malu seperti ini. toh yeoja yang lebih cantik dari akupun banyak membicarakannya. Dia tidak mungkin memperdulikanku…’ batin Hayoung.

 

***

Seoul University

Di tempat yang berbeda, Hyorin dan teman-temannya sedang duduk menikmati jus milik mereka di bawah kursi taman, di bawah pohon seraya berbincang.

Mereka memang sering menghabiskan waktu bersama jika tidak ada mata kuliah. Terkadang mereka juga pergi dan berbelanja bersama. Hyorin, Soyu, Soomin, dan Bora memang sudah hampir lima tahun berteman sejak mereka duduk di bangku SMA.

“Mata kuliah yang sehari hanya ada satu itu sangat membuatku jenuh. Apa kalian ingin pergi jalan-jalan setelah ini?” tanya Soyu pada teman-temannya.

“Ne, aku juga ingin jalan-jalan. Bagaimana kalau kita ke Myeongdong? Di sana sedang banyak diskon!” seru Soomin menyetujui ajakan Soyu.

“Eoh aku tidak tau, hari ini Kyuhyun mengajakku untuk makan malam bersama.” Ucap Bora.

Kyuhyun adalah pacar Bora. Mereka sudah berpacaran sejak dua tahun yang lalu, tidak  lama setelah Bora masuk di kampus yang sama dengan Kyuhyun.

“Eoh, apa kau tidak bisa menundanya? Jalan-jalannya tidak akan seru jika kau tidak ikut bersama kami.” Seru Hyorin membujuk Bora.

“Eom, bagaimana ya… aku harus tanya pada Kyuhyun oppa dulu….” Belum selesai Bora berbicara, dari belakang ada seseorang yang menutup matanya. “Ah, nuguya?”

Bora melepaskan tangan seseorang yang menutup matanya, dan mendapati seorang namja berdiri tepat di belakangnya, “ah, Kyuhyun oppa!”

“Annyeong..” sapa Kyuhyun pada teman-teman Bora.

“Annyeong, Kyuhyun-ssi. Oya, hari ini aku dengar kalian ingin kencan?” tanya Soomin to the point.

“Hahaha darimana kalian tau? Apa kau memberi tau jadwal kencan kita, chagi?” jawab Kyuhyun seraya mengacak rambut Bora.

“Ani, apakah kau tidak bisa menundanya. Hanya untuk hari ini. Kami mohon, kami sangat ingin jalan-jalan hari ini dengan Bora. Boleh yaaa?” bujuk Soyu pada namjachingu temannya itu.

Kyuhyun terdiam sejenak, kemudian melemparkan pandangan ke yeojachingu-nya. Dan kemudian, “Eom, chagi, apa kau juga mau pergi dengan mereka?”

“Aku terserah. Jika kau mengizinkanku pergi dengan mereka tanpa keberatan, aku akan pergi. Tapi jika kau tetap mau kita makan malam bersama, aku akan  ikut denganmu, karena aku lebih dulu membuat janji denganmu.” Ucap Bora seraya melemparkan senyum indahnya pada Kyuhyun.

“Jadi? Eottokkae?” ujar Hyorin.

“Eom, baiklah. Kau pergi saja dengan teman-temanmu. Kita bisa makan malam besok lusa.” Seru Kyuhyun seraya merangkul Bora dalam dekapannya.

“Ah, jinjjayo? Gomawo chagi.” Seru Bora yang membalas pelukan Kyuhyun.

Hyorin, Soomin, dan Soyou hanya tertawa kecil melihat sepasang kekasih yang saling mengerti di depan mereka.

“Ah, baiklah. Aku harus pergi sekarang, Changmin sudah menungguku di depan kampus.” Ujar Kyuhyun.

“Baiklah, hati-hati di jalan.” Balas Bora. Sekali lagi, Kyuhyun memeluk Bora dan mencium lembut kening Bora hingga membuat teman-teman Bora yang lain sedikit iri.

“Ah, Yoon Bora. Kau sangat beruntung memiliki namjachingu seperti Kyuhyun. Dia namja yang romantis.” Seru Hyorin seraya memasang wajah berharapnya.

“Ne, aku juga iri melihat kalian berdua. Kenapa dia begitu sering memelukmu?” tanya Soomin yang juga sama mupengnya dengan Hyorin.

“Changmin pernah bilang padaku tetang Kyuhyun, kalau Kyuhyun sangat suka memeluk Bora karena kulitmu yang lembut dan halus.” Ucap Soyu, Changmin, namjachingu Soyou adalah sahabat dekat Kyuhyun.

“Wah, bisa ‘kan kau berbagi rahasia kulitmu pada kami. Aku juga ingin punya kulit sepertimu.” Seru Soomin dengan semangat untuk mendengarkan rahasia kulit cantik Bora.

“Igeo, aku pakai Shinzu’I body lotion, body scrub dan body cleanser. Kalian harus mencobanya.” Ujar Bora seraya mengeluarkan body lotion, body scrub dan body cleanser dari tasnya.

“Ternyata kau pakai ini juga? Aku juga pakai Shinzu’i.” seru Soyu.

“Yup, karena Putih itu Shinzu’i…” ujar Bora, “nanti di Myeongdong kita mampir ke supermarket untuk beli Shinzu’i body lotion dan body cleanser untuk kalian.”

“Baiklah…. LET’S GO!!” seru Soyou, Hyorin, Soomin serempak. Merekapun meninggalkan taman kampus menuju Myeongdong dengan menggunakan mobil milik Bora.

 

***

Sudah hampir dua minggu A-Pink Team dan Tim basket Gangnam High School berlatih bersama. Di lapangan kecil tak jauh dari lapangan basket, tim cheerleaders berlatih, sedangkan di lapangan utamalah tim basket berlatih.

Selama itu juga, Hayoung terus memperhatikan namja pujaannya selama mereka latihan bersama. Walau ia tau, ia tidak akan bisa mendapatkan sunbae favorit di sekolahnya.

“Break!” seru leader A-Pink Team, Chorong, pada anggotanya setelah berhasil membuat sebuah pyramid sebagai bagian penutup dari gerakannya.

Namjoo dan yang lainnyapun segera berhenti untuk melakukan istirahat di kursi penonton lapangan basket dan meneguk sebotol air untuk menghilangkan dahaga setelah letih berlatih selama berjam-jam.

Tidak lama setelah tim cheerleaders berhenti istirahat, tim basket sekolah ternama itupun juga berhenti untuk beristirahat sejenak. “Break!” ujar Taecyeon, kapten di tim basket tersebut.

Mendengar perintah dari kapten mereka, seluruh anggota basket berhenti dan duduk di kursi penonton tidak jauh dari teman tim cheerleaders beristirahat.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Hayoung memperhatikan Woo Young yang masih  sibuk mencari-cari sesuatu. “Ah, mana minumanku? Pasti terjatuh.” Ucap Woo Young yang cukup terdengar dari tempat Hayoung sekarang.

Mendengar apa yang di ucapkan namja tampan itu, segera terbesit di pikiran Hayoung untuk memberikan minumannya pada Woo Young sunbae. ‘Sebaiknya aku berikan atau tidak? Kalau aku berikan, dan dia menolaknya? Aku akan sangat malu nanti! Tapi kalau aku tidak memberikannya, dia akan kehausan. Ah, aku berikan saja! Tidak peduli bagaimana nanti! Hayoung, fighting!’ batin Hayoung seraya memberikan semangat pada dirinya sendiri.

Hayoung bangun dari tempatnya dengan membawa sebotol air dingin dan berjalan menuju ke tempat di mana para pemain basket duduk. Melihat maknae di tim cheerleaders mereka mendekati kerumunan pebasket, sentak seluruh pasang mata melirik ke arah Hayoung.

“Woo Young sunbae, ini. Ini untukmu, minumlah. Kau membutuhkannya, ‘kan?” Ujar Hayoung . Terlihat jelas sedikit gugup dengan wajahnya yang di tundukkan, membuat tingkahnya jadi terlihat lucu.

Woo Young meraih botol air dari tangan Hayoung seraya melemparkan senyumnya yang menawan pada Hayoung. “Gomawo, Hayoung-ah.”

“A..a..nde.” ucap Hayoung. Yeoja manis itu langsung berbalik dan kembali ke tempatnya. Ia sangat gugup dan langsung mengambil sebotol air yang lainnya dan meneguk habis sekaligus. ‘bagaimana bisa dia tau namaku?!’ batin Hayoung.

“Woah, Hayoung-a, apa memberinya sebotol air membuatmu sehaus ini?” seru Naeun yang melihat reaksi Hayoung.

“Aiiee, kau berani ternyata. Jangan gugup seperti itu, Hayoung-a!” sambung Bomi pada teman sekelasnya itu.

“Sudahlah, jangan bicara terus. Aku sangat haus!” ujar Hayoung. Disaat yang lain masih sibuk membicarakan hal-hal lain, Hayoung yang sangat sulit mengendalikan matanya, mengalihkan pandangannya ke arah sunbae kesayangannya, Woo Young, yang sedang bergurau dengan teman-temannya.

Woo Young-pun memalingkan pandangannya ke arah Hayoung yang masih memperhatikannya.

Yeoja itu tersentak kaget dan malu. Wajahnya memerah karena merasa sudah tertangkap basah memperhatikan namja tampan itu secara diam-diam.

Melihat reaksi Hayoung yang salah tingkah, Woo Young justru melemparkan senyum ke gadis itu. ‘gadis yang lucu..’ batinnya.

 

***

8.30.p.m (KST)

H-1 turnamen basket akan di laksanakan. Hari ini merupakan hari terakhir bagi tim basket dan tim cheerleaders berlatih. Memang sangat melelahkan selama tiga minggu terus berlatih. Tapi demi mengharumkan nama baik sekolah, apapun akan di lakukan oleh siswa- siswa berprestasi disana.

Hubungan Hayoung dan Woo Young pun berjalan cukup baik. Entah bagaimana bisa, Woo Young tidak nampak dingin ketika bersama Hayoung walaupun mereka masih terpisahkan oleh fans Woo Young, terutama sunbae perempuan di sekolahnya.

Tim basket dan A-Pink Team pun melakukan doa bersama untuk kesuksesan pada esok harinya. Kapten basket, Taecyeon memimpin doa bersama mereka malam itu. “Demi kelancaran acara turnamen kita besok, kita harus berdoa agar diberi kemudahan dan semangat. Agar kita tidak mengecewakan sekolah. Berdoa mulai.” “Selesai. Gangnam-gu High School….!!” Teriak Taecyeon.

“FIGHTING!!!” ujar seluruh tim basket dan cheers serempak. Merekapun bersiap untuk kembali ke rumah seraya saling berpamitan satu sama lain karena hari sudah cukup larut.

Namjoo pulang bersama eonnie-nya, Dasom. Dasom adalah ketua OSIS di Gangnam High School, ia bertanggung jawab atas berjalannya setiap acara di sekolah, karena itu ia masih di sekolah untuk memperhatikan aktivitas ekskul dan perkembangan acara keesokan harinya.

 

***

Namjoo’s house

“Annyeong..” seru Dasom dan Namjoo bersamaan ketika memasuki rumah yang ternyata segera disambut dengan kakak perempuan tertua mereka, Hyorin.

“Kalian darimana saja?” tanya Hyorin kepada para dongsaeng-nya.

“Mianhae eonnie, kami dari sekolah. Aku mengurus acara, dan Namjoo baru saja selesai latihan cheers untuk turnamen besok. Makanya hari ini kami pulang terlambat. Maaf sudah membuat eonnie khawatir.” Jelas Dasom dengan wajah menunduk.

“Sudahlah.. sekarang kalian cepat mandi dan segera makan, ara?” ucap Hyorin. Dasom dan Namjoo segera masuk ke kamar mereka masing-masing.

Setengah jam kemudian, mereka keluar dari kamar untuk segera makan malam bersama Hyorin.

“Namjoo-a, kau tau Woo Young kan?” tanya Dasom saat mereka di meja makan.

“Eoh, salah satu pemain basket kan. Wae?”

“Aku rasa, ia menyukai temanmu Hayoung. Tiga tahun aku sekelas dengannya, baru kali ini aku melihatnya sebaik itu dengan yeoja selain teman-temannya di kelas.” Jelas Dasom seraya memasukan sesendok penuh nasi ke mulutnya.

“Eoh, jeongmalyo? Hayoung sangat menyukai sunbae itu. Tapi kami selalu menasehatinya agar berhenti menyukai Woo Young sunbae.”

“Ya, sebaiknya Hayoung tidak terlalu dekat dengan Woo Young. Teman-temank….” Belum selesai Dasom bercerita, Hyorin menyela percakapan mereka.

“Yak! Kalian selesaikan urusan tentang namja nanti saja. Habiskan dulu makanan kalian.” Seru Hyorin memperingati adik-adiknya yang sentak langsung terdiam ketika sang kakak menegurnya.

Lama membisu di meja makan, salah satu dari mereka membuka percakapan… “Ehm, Gangnam High School akan ada acara?” tanya Hyorin, tapi sayangnya tidak ada yang menjawab pertanyaannya, “Hei, aku bertanya. Kenapa kalian diam?”

“Kita tidak boleh berbicara saat makan, eonnie. Habiskan dulu makanan eonnie.” Cetus Namjoo pada eonnienya.

“Yak! Jawab saja! Aku ini eonnie-mu, Kim Namjoo!”

“Eoh, besok akan ada turnamen basket.” Jelas Dasom yang masih melanjutkan makan malamnya.

“Jinjja? Aku akan datang kesana. Aku akan mengajak Bora, Soyu, dan Soomin. Acara itu free,’kan? Hehehe.”

“Ani, tapi.. untuk kalian, akan aku usahakan masuk dengan gratis. Sekarang eonnie harus diam dan habiskan makanan.” Ujar Dasom yang masih terus mengunyah.

Hyorin sebenarnya sedikit kesal hari itu dengan dongsaeng-nya. Tapi karena Dasom juga berbaik hati, ia hanya diam dan melanjutkan makan malamnya.

 

***

Tournament’s Day

Hari yang di tunggu-tunggu seluruh siswa di SMA unggulan itu tiba. Turnamen yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari akan di laksanakan tidak lama lagi. A-Pink Team pun sudah bersiap akan tampil untuk acara pembuka pagi itu.

Satu persatu dari A-Pink Team memasuki lapangan sambil melakukan beberapa gerakan seperti meroda. A-Pink Team tampil sangat memuaskan untuk acara pembuka, berbagai gerakan sulit di pertunjukkan dan semuanya berjalan dengan baik.

Sekitar lima belas menit A-Pink tampil, kini giliaran tim basket dari Gangnam High School dan tim basket dari Gook In High School memasuki lapangan dan mulai bertanding.

Pertandingan semakin memanas ketika score sekolah mereka kalah di pertandingan pertama oleh sekolah lawan. ‘ya, baiklah score sementara diungguli oleh Gook In High School dengan poin 34 – 28. Ayo Gangnam High School! Berikan semangat untuk para pemain tim kalian! Dan untuk supporter Gook In School, terus berikan semangat untuk sekolah kalian….’ Seru komentator pertandingan kali itu.

Tim cheerleaders duduk tidak jauh dari tempat istirahat para pemain basket. Hayoung yang sedaritadi hanya duduk diam memperhatikan Woo Young, sangat terkejut ketika namja tinggi dan tampan itu duduk di sebelahnya. “Hayoung-a, boleh aku duduk disini?” tanya Woo Young pada yeoja yang sudah salah tingkah karenanya.

“A..Nde..” jawab Hayoung gugup. Jantungnya berdegup kencang karena shock.

“Menurutmu, bagaimana pertandingan tadi?” tanya Woo Young seraya meminum air mineral yang ia bawa.

“Ah.. Hehe bagus.. “

Kali ini Woo Young mengalihkan pandangannya ke wajah Hayoung yang sudah memerah karena malu. Ia tersenyum dan kemudian mengalihkan lagi pandangannya seraya tertawa kecil, “Kau kenapa, Oh Hayoung?” tanya Woo Young yang menyadari tingkah aneh yeoja di sebelahnya.

“Ah Ani…”

 

PRIIIITTTTTT

 

Terdengar suara peluit dari wasit menandakan waktu istirahat berakhir. Para pemain pun segera berkumpul ke tengah lapangan untuk melanjutkan pertandingan ke dua.

Peluit ke dua pun di tiup menandakan pertandingan di mulai kembali. Dengan waktu yang tersisa, Gangnam High School berhasil menyusul dan memimpin score dengan poin 60 – 54.

Selama pertandingan di sela-sela kesempatan, Woo Young sering sekali melirikan matanya ke arah Hayoung. ‘Apakah Woo Young sunbae memperhatikanku?’ batin Hayoung.

 

***

Pertandingan berakhir dan pemenang di raih oleh tuan rumah. Sorak kegembiraan dari para supporter, pemain, dan pengisi acara terdengar hingga seluruh stadion basket.

Di sela-sela euforia kemenangan, Woo Young tiba-tiba saja menarik tangan Hayoung. “Bisa kau ikut aku sebentar?”

“Ah? Aku?”

“Nde.”

“Baiklah..” seru Hayoung yang akhirnya menerima ajakan Woo Young.

Woo Young membawa yeoja manis itu ke ruang ganti tim basket yang masih sepi karena para pemainnya masih berpesta di luar.

“Hayoung-a..”

“A..?”

“Apa kau menyukaiku?”

“MWO?”

“Aku menyukaimu. Apa kau menyukaiku?” tanya Woo Young.

“M..mwo?” Hayoung tidak tau lagi apa yang harus dia katakan. Tubuhnya kaku dan terlalu senang saat ini.

“Hahaha, kau ini menggemaskan sekali. Kau mau jadi yeojachingu-ku?” kali ini Woo Young meraih tangan  Hayoung yang sedikit gemetar.

“A..apa kau sungguh-sungguh sunbae? Kenapa tiba-tiba kau menyukaiku?’

“Entah.. hanya kau yeoja yang membuatku tertarik. Kau manis dan kau sangat polos. Lihat tanganmu bergetar. Hahaha”

Mendengar komentar sunbaenya itu, Hayoung segera menarik tangannya dan menyembunyikannya di balik punggung.

“Hey, jangan kau tarik. Aku menyukainya. Bagaimana? Aku sungguh-sungguh menyukaimu.”

“Tapi.. bagaimana dengan fansmu?”

“Kalau dia benar-benar menyukaiku, mereka harusnya mendukung hubungan kita, bukan?”

Hayoung terdiam cukup lama untuk mengambil keputusan.

“Eotte?”

“Eom, baiklah. Aku mau jadi  yeojachingumu. Aku juga sebenarnya menyukaimu.” Seru Hayoung sambil menundukkan kepalanya. Ia masih belum berani menatap namjachingu barunya secara langsung.

Woo Young menyentuh dagu Hayoung dan mendongakkan wajah yeojanya agar ia bisa melihat lebih jelas lagi. “Jangan menunduk terus seperti itu. Aku tidak suka.” Ucap Woo Young yang segera memeluk Hayoung dalam dekapannya.

 

***

Restaurant

Kyuhyun ingin memberikan sebuah kejutan untuk kekasihnya, Bora. Ia mengajak Bora ke suatu tempat, dimana yeoja itu sendiri tidak tau karena saat sejak di rumah, mata Bora ditutup.

Sesampainya di sebuah restoran, dengan kondisi mata masih tertutup, Kyuhyun menuntun Bora masuk ke dalam restoran yang sudah ia siapkan untuk kejutan.

“Kau sudah siap?” tanya Kyuhyun pada kekasihnya.

“Tentu. Cepat buka. Aku tidak sabar ingin melihatnya.”

Perlahan, Kyuhyun membuka selembar kain yang menutupi mata Bora. Betapa terkejutnya yeoja itu ketika melihat pemandangan indah dari atas restoran yang menuju langsung ke arah sungai Han, dengan di hiasi lampu-lampu cantik yang mengelilingi pohon plastic dan hiasan lainnya. “Ah, gomawo chagi. Ini sangat indah. Aku sangat menyukainya.” Seru Bora seraya memeluk kekasihnya yang berada di sampingnya.

“Bora-ya, maukah kau menjadi tunanganku?” seru Kyuhyun seraya mengeluarkan kotak cincin, yang berisi cincin perak dihiasi dengan batu berlian cantik. Sentak ini semua membuat Bora  sangat shock sekaligus teramat senang malam itu.

“Tentu, aku mau!” seru Bora kepada calon tunangannya itu. Kyuhyun memeluk Bora, dan mengecup lembut bibir yeoja cantik itu.

 

***

Satu minggu setelah lamaran Kyuhyun, mereka menggelar pesta meriah untuk merayakan hari tunangan mereka. Teman-teman Bora, Hyorin, Soomin, dan Soyu turut datang meramaikan acara tersebut. Bora juga mengundang hoobae-nya saat di SMA yang juga merupakan teman-teman dari Bomi. Chorong, Naeun, Eunji, Namjoo, dan Hayoung juga datang ke acara pesta tunangan Bora dan Kyuhyun.

Di pertengahan acara, dari belakang seseorang menarik tangan Hayoung dan merangkulnya dalam pelukannya.

“Ah, Woo Young oppa. Kenapa kau ada disini?” tanya Hayoung sedikit terkejut ketika melihat namjachingu-nya ada di acara itu.

“Cho Kyuhyun itu sepupuku. Wajar kan kalau aku datang kesini. Apalagi disini ada kau.” Seru Woo Young seraya melemparkan senyumannya ke arah Hayoung.

“Woah, dunia sempit sekali ternyata…” lanjut Hayoung, “oppa, Bora eonnie dan Kyuhyun oppa sangat cocok bukan? Bahkan Bora eonnie semakin cantik dengan gaun itu.”

“Suatu hari nanti, kau akan berada di posisinya bersamaku.” Ucap Woo Young yang dengan cepat mengecup lembut bibir Hayoung dan memeluknya dalam dekapan.

Hayoung-a, aku sangat menyayangimu… tetaplah bersamaku..

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK