home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Because Of Destiny

Because Of Destiny

Share:
Author : Ayu9518
Published : 10 Jul 2014, Updated : 12 Jul 2014
Cast : Oh Hayoung (A Pink), Kim Dasom (Sistar), Soomin (Ex-member April Kiss), Kim Sunggyu (Infinite), Son
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |7479 Views |77 Loves
Because Of Destiny
Synopsis

Setiap insan di dunia ini memiliki takdir. Takdir yang bisa jadi tak sama antara satu insan dengan insan yang lain. Seperti halnya pada seorang gadis bernama Hayoung berikut ini. Tak disangka, apa yang terjadi dalam hidupnya bukanlah hal yang ia bayangkan sebelumnya. Lika-liku kehidupan yang ia jalani, ternyata menuntunnya pada suatu pencapaian. Keberhasilannya dalam berkarir serta datangnya cinta dari seorang pria yang tak ia duga selama ini, merupakan siratan takdir yang ia miliki.

#ShinzuiWhiteConcert

(2639 words)

 

Genre: Drama, Fluff, Romance.

Status: Finished.

 


 

-Hayoung POV-

Annyeong! Perkenalkan, namaku Oh Hayoung. Usiaku 18 tahun. Aku telah menyelesaikan pendidikan di salah satu SMA di Busan tahun ini, tepatnya pertengahan bulan februari lalu. Aku hidup sebatang kara, tak mengenal siapa orang tua kandungku. Dari kecil, aku tinggal di panti asuhan bersama ibu asuhku. Namun sekarang, saat aku telah lulus SMA, aku memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan untuk hidup lebih mandiri.

 


 

Kriiing.. Kriiingg.. Kriiingggg..” terdengar bunyi jam beker yang selalu setia membangunkan tidur Hayoung setiap pagi.

                               

“eeuumhhh, sudah pagi..”, katanya sambil memijit tombol off pada jam itu.

 

“Aku harus mandi dan segera pergi meninggalkan tempat ini.”, ucapnya sambil bangun perlahan dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi.

 

Setelah 15 menit berlalu, ia keluar dari kamar mandi. Ia telah berganti pakaian, dari pakaian tidur, menjadi blouse berwarna orange muda dipadankan dengan denim short pants.

Lalu ia duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap sekeliling kamarnya.

 

“Aku harus bisa meninggalkan kamar kesayanganku, boneka-boneka serta barang-barang kesayanganku lainnya yang tak mungkin aku bawa pergi.”, katanya dalam hati.

 

“Hmmh, ya, pokoknya semuanya.”, lanjut ucapannya sambil mengusap air mata yang tak sengaja membasahi pipi.

 

Entah apa yang membuat air matanya jatuh... Namun, yang ia rasakan hanya perih yang ada di hati karena tak kuasa untuk meninggalkan semua hal yang ada di panti asuhan ini.

Kemudian ia berjalan keluar kamar untuk menemui ibu asuhnya.

 


 

Eomma, Hayoung mau pamit...”, ucapnya dengan senyum yang muncul dari bibir mungilnya.

 

“Kamu mau kemana anakku?”, tanya ibu panti sambil tak sengaja jari jemarinya mencengkram lengan atas tangan Hayoung dengan kuat, sebagai tanda bahwa ia mencemaskan Hayoung.

 

“Entahlah eomma, namun aku akan pergi ke Seoul untuk mencari pekerjaan. Kudengar dari temanku, di sana banyak lowongan pekerjaan. Teee....”, jawabnya terpotong.

 

“Hayoung-ie, aku benar-benar mengkhawatirkanmu anakku.”, sanggah ibu panti memotong pembicaraannya.

 

“Tenanglah eomma, aku akan menjaga diriku dengan baik. Aku tak akan mengecewakan eomma..”, lanjutnya meyakinkan ibu panti.

 

“Baiklah kalau itu keinginanmu Hayoung-ie. Eomma akan selalu mendoakan supaya kamu baik-baik saja. Saranghae, Hayoung-ie...”, jawabnya sambil memeluk tubuh Hayoung erat. Kemudian ia mencium kening Hayoung dengan penuh kasih sayang.

 

Gomawo... Nado saranghae eomma, jeongmal.....”, jawabnya sambil menjinjing tas yang akan  ia bawa.

 

Hayoung membalikkan tubuhnya, sambil sibuk memakai jaket pemberian ibu pantinya itu beberapa hari yang lalu. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bersama ibu pantinya. Dengan berat hati ia meninggalkan wanita setengah baya yang berada di depan pintu. Ia lambaikan tangan sambil tersenyum pada wanita itu dan berkata, “Annyeong eomma.....”.

 


 

Hayoung mempercepat langkahnya menuju stasiun. Ia mengeratkan jaket yang membungkus tubuhnya menggunakan tangan kiri untuk mengurangi rasa dingin, sedangkan tangan yang lain tetap menjinjing tas.

Sesampainya di stasiun, dengan sigap ia langsung mencari kereta tujuan Seoul. Setelah ditemukan, ia langsung masuk ke dalam kereta itu dan duduk di tempat kosong bagian depan.

Dan kereta itu pun memulai perjalanannya.

 

“Aku berharap, di Seoul, aku dapat menjumpai Kim Dasom. Seorang wanita cantik yang bertubuh indah. Tinggi semampai, langsing, dan berkulit putih berkilau. Aku mengidolakannya sejak aku melihat Dasom di televisi, pada saat debut menjadi salah satu personil girl-group bernama SISTAR. Sistar merupakan girl-group yang beranggotakan 4 personil, diantaranya Bora, Hyorin, Soyu dan maknae Dasom. Sejak dua tahun terakhir, aku juga telah menjadikan Sistar sebagai girl-group favoritku.”, katanya dalam hati.

 

Tak terasa sudah 3 jam ia berada dalam kereta. Akhirnya ia sampai di tempat tujuan, Seoul. Ia berjalan meninggalkan stasiun.

 

“Aku harus kemana? Aku tak punya siapa-siapa di sini.”, fikirnya dalam hati.

 

Hayoung tetap berjalan melangkahkan kakinya sambil memperhatikan arah kanan dan kiri sekelilingnya tanpa memperhatikan arah depan. Dan...

Brukkkkkkk!”. Ia tertabrak mobil yang datang dari arah depan. Pandangannya gelap seketika. Ia melihat orang-orang datang mengerumuni, sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.

 


 

-Di salah satu kamar rumah sakit-

 

“A.. a.. aku dimana?”, kata Hayoung dengan suara terbata-bata sambil memegang keningnya.

 

“Kau sekarang ada di rumah sakit..”, jawab seorang wanita dengan suara lembut, yang tepat berada disamping Hayoung.

 

Awwwhh!”, jeritnya karena menyentuh luka memar di pelipis kanan.

 

“Kau baik-baik saja?”, tanya wanita itu cemas.

 

“Hhmm ne ahjumma, aku baik-baik saja.”, ucapnya menenangkan.

 

Diperhatikannya wanita yang berada di sampingnya itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

 

“Cantik sekali ahjumma ini..”, kagumnya dalam hati.

 

“Ada apa? Mengapa kau memperhatikanku seperti itu?”, tanya wanita itu.

 

Hayoung hanya diam. Tak berkata apapun. Ia hanya menggelengkan kepalanya.

 

“Maafkan kecerobohan supirku ya? Ia kurang berhati-hati, sampai bisa menabrakmu seperti ini. Tolong jangan laporkan masalah ini ke polisi. Aku akan memberikan apapun untukmu sebagai permintaan maafku.”, pinta wanita itu.

 

Terlintas difikiran Hayoung untuk meminta pekerjaan dan tempat tinggal kepada wanita itu.

 

“Baiklah ahjumma, kalau kau tak mau kulaporkan ke polisi, aku akan minta sesuatu kepadamu. Beri aku pekerjaan dan tempat tinggal. Serta, aku ingin menjadi asisten pribadimu, ahjumma!”, pinta Hayoung memaksa.

 

“Maafkan aku ahjumma, aku sangat tidak sopan kepadamu. Tapi kalau tidak dengan cara seperti ini, aku tidak akan mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan. Hanya kau satu-satunya orang yang dapat kumintai pertolongan saat ini.”, ucap Hayoung dalam hati.

 

“Kalau itu maumu, aku akan mengabulkannya. Kau bisa menjadi asisten. Tapi bukan asisten pribadiku, melainkan adik perempuanku. Asistennya baru saja resign, dan kukira kau cocok untuk menggantikannya.”, jawab wanita itu tersenyum.

 

Jinjja? Ah, jeongmal gomawo ahjumma...”, ucapnya sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.

 

Ne, cheonmaneyo. Oh iya, apa masih ada yang sakit? Kalau tidak ada, aku akan membawamu pulang ke rumah supaya kau bisa mandi dan beristirahat.”, ucap wanita itu.

 

“Aniyo ahjumma. Aku sudah baik-baik saja!”, jawab Hayoung semangat.

 

Kajja..”, ajak wanita itu.

 

Hayoung dan wanita itu keluar rumah sakit. Mereka segera masuk ke dalam mobil, dan langsung meninggalkan rumah sakit menuju rumah wanita itu.

 

-Di rumah wanita itu-

 

Hayoung masuk ke dalam rumah wanita itu. Ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia  melihat sekeliling rumah wanita itu penuh dengan barang-barang antik.

 

Lalu ia berkata, “Wah! Mewah sekali rumah ahjumma ini. Rumah yang besar seperti istana kerajaan. Pasti hartanya tak akan habis tujuh turunan.”, candanya dalam hati.

 

“Namaku Soomin. Kau bisa memanggilku dengan sebutan ahjumma. Oh iya, namamu siapa nak? Dan darimana asalmu?”, tanya wanita itu sambil menggerakkan tangannya mengajak Hayoung untuk duduk di sofa.

 

“Namaku Oh Hayoung. Aku berasal dari kota Busan, ahjumma..”, jawab Hayoung sambil duduk.

 

“Baiklah Hayoung, kamarmu di atas, di samping kamar adikku. Jadi jika ia membutuhkanmu, ia bisa langsung datang ke kamarmu.”, ucap singkat wanita itu sambil menujukkan tangannya ke arah kamar Hayoung.

 

“Sebaiknya sekarang kau mandi dan langsung beristirahat. Nanti malam, kutunggu kau di ruang tamu. Aku akan memperkenalkanmu dengan keluargaku nanti.”, lanjutnya.

 

Ne, ahjumma. Aku permisi mau ke kamar sekarang...”, pamit Hayoung pada wanita itu, dan segera beranjak menuju kamar yang ditunjukkan tadi.

 


 

-Malam hari, di ruang tamu-

 

“Aku akan memperkenalkan seseorang kepada kalian malam ini. Namanya Hayoung. Siang tadi, tak sengaja supir pribadiku menabraknya. Dan aku berniat menjadikannya asisten pribadimu (menunjuk pada seorang wanita cantik), karena asistenmu yang lama sudah resign.”, kata ahjumma Soomin.

 

Hayoung hanya menundukkan kepala karena sifat pemalunya. Dan perlahan ia mengangkat kepalanya, melihat orang-orang yang ada di depannya.

Setelah menatap semua orang yang ada dihadapannya itu, Hayoung sangat terkejut. Matanya terbelalak. Bagaimana tidak? Orang yang dimaksud ahjumma Soomin adiknya, ia adalah Dasom, orang yang sangat dikaguminya.

Ditambah lagi dengan keberadaan seorang pria tampan yang duduk di samping Dasom. Pria itu adalah personil boy-group terkenal bernama INFINITE. Ya, dia adalah Sunggyu, leader Infinite.

Dan satu orang lagi yang duduk berada di sebelah Sunggyu, entah namanya siapa, Hayoung belum mengenalnya. Yang jelas, wanita itu masih muda. Sepertinya usianya tak beda jauh dengan Hayoung.

 

Hayoung baru tersadar, ahjumma Soomin ternyata adalah seorang pemilik perusahaan rekaman terkenal yang banyak menerbitkan boy/girl-group. Ya, contohnya seperti Dasom personil Sistar dan Sunggyu personil Infinite.

 

“Hayoung, ini adalah adikku bernama Dasom. Dan ini adalah putra-putriku, bernama Sunggyu dan Naeun. Kuharap kau bisa berhubungan baik dengan mereka bertiga.”, ucap ahjumma Soomin kepada Hayoung.

 

N.. n.. ne ahjumma.”, jawabnya gugup sambil melemparkan senyum manisnya kepada ketiga orang yang berada dihadapannya itu.

 

“Sekarang, waktunya kalian masuk kamar dan beristirahat. Kuharap, kalian semua bermimpi indah malam ini....”, ucap ahjumma Soomin sambil berjalan meninggalkan mereka berempat.

 

Dasom, Sunggyu dan Naeun segera beranjak menuju kamarnya di lantai atas. Hayoung juga menuju ke kamarnya, tapi ia berjalan di belakang Dasom, Sunggyu dan Naeun karena ia ingin menghormati mereka bertiga sebagai tuan rumah.

 


 

-Pagi hari-

 

Terlihat Dasom yang sedang duduk di pinggir kolam renang menikmati suasana segar di pagi hari. Hayoung yang melihatnya, memberanikan diri untuk menghampiri dan menyapa Dasom.

 

“Se.. se.. se.. selamat pagi eonnie..”, sapa Hayoung pada Dasom.

 

“Pagi Hayoung... Kenapa kau masih gugup seperti itu? Sudahlah, biasa saja. Apa kau tak lelah? Semalam kan kau sudah gugup di depanku.”, goda Dasom.

 

Aah ne eonnie, mianhae. Aku memang benar-benar gugup di hadapanmu. Bagaimana tidak? Kau adalah orang yang sangat aku kagumi di dunia ini. Aku ini fansmu. Aku sangat mengidolakanmu dari awal debut sampai sekarang. Aku kagum dengan suaramu. Aku kagum dengan tubuhmu yang indah. Aku kagum dengan kulitmu yang bersih dan berkilau. Ah! Pokoknya semuanya. Aku sangat mengagumi dirimu eonnie...”, ucap Hayoung menggebu-gebu.

 

“Wah, jinjja? Kau tak sedang membohongiku kan? Beruntung sekali, sekarang aku sedang berada di hadapan salah seorang fansku.”, ucap Dasom merendah.

 

Gomawo Hayoung telah mendukungku selama ini... Sebagai ucapan terima kasih, aku mau memberikan tips supaya kamu bisa mendapatkan tubuh dan kulit yang indah sepertiku... Ayo ke kamarku. Aku mau menunjukkan sesuatu kepadamu.”, ajak Dasom.

 


 

-Di kamar Dasom-

 

“Pakai ini setiap hari ya. Pada saat mandi, gunakan Body Cleanser ini dan setelah mandi, gunakan Body Lotion ini. Lalu pakai Body Scrub ini setiap dua kali seminggu. ”, perintah Dasom sambil memberikan dua botol produk dan satu tempat produk berbentuk mangkuk kepada Hayoung.

 

“Ini adalah Shinzui Body Cleanser, Shinzui Body Lotion, dan Shinzui Body Scrub yang mengandung Herba Matsu Oil dan Sakura Flower Extract. Jika kau memakainya, kulitmu akan putih, bening dan berkilau. Selain itu, kulitmu juga akan selalu lembut, lembab dan kenyal. Wanginya juga khas, membuat kau merasa tenang dan enjoy dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Jangan lupa dipakai ya, agar kulitmu bisa indah seperti kulitku. Karena, Putih Itu Shinzui!”, ucap Dasom sambil tersenyum.

 

“Aaaah, eonnie bisa saja. Baiklah, aku akan melaksanakan perintahmu nona Bos!”, jawab Hayoung dengan wajah sangat senang, sambil meletakkan dua jari dibagian atas alis kanannya.

 

“Gunakan sekarang. Lalu temui aku di ruangan samping kolam renang ya. Aku akan memberi tahumu tentang tips selanjutnya.”, perintah Dasom.

 

“Baiklah eonnie..”, jawab Hayoung sambil beranjak menuju kamarnya.

 


 

-Satu jam kemudian, di depan ruangan yang dimaksud Dasom-

 

“Dasom eonnie, neo eodiga?”, tanya Hayoung di depan ruangan samping kolam renang.

 

“Masuklah. Aku di dalam..”, sahut Dasom.

 

Terlihat Dasom sedang sibuk menggunakan alat olah raga favoritnya dengan piawai di sudut sebelah kanan ruangan itu. Keringatnya menembus membasahi pakaiannya. Ia terlihat sangat lelah.

 

“Hayoung, ke marilah. Aku mau mengajarimu menggunakan alat ini.”, ajak Dasom.

 

Hayoung menghampiri Dasom. Kemudian Dasom mengajarkan Hayoung dengan sabar. Terlihat canda tawa menghiasi muka cantik mereka. Mereka terlihat sangat akrab. Padahal Hayoung baru semalam berada di rumah itu.

Dua jam berlalu, akhirnya mereka selesai berolah raga.

 

“Aku telah memberi tahumu tips untuk mendapatkan kulit serta bentuk tubuh  indah sepertiku. Ingat, pakai Shinzui dan rajinlah berolah raga setiap hari. Ok?”, tanya Dasom pada Hayoung.

 

“Baiklah eonnie, aku akan selalu mengingat dan menjalankan tips-tips darimu mulai besok. Kalau begitu, aku mau ke kamarku dulu ya? Aku mau mandi, pakai Shinzui sepertimu tentunya.”, pamit Hayoung sambil nge-wink pada Dasom.

 


 

-Skip-

 

Tak terasa sudah satu bulan Hayoung bekerja menjadi asisten Dasom dan tinggal di rumah ahjumma Soomin. Semua anggota keluarga ahjumma Soomin merasa nyaman dengan keberadaan Hayoung di rumah itu. Tak hanya ahjumma Soomin dan Dasom, melainkan Naeun dan Sunggyu.

Hayoung sering menjadi tempat curhat Naeun. Naeun sering bercerita tentang keinginannya menjadi seorang penyanyi seperti Dasom dan Sunggyu. Naeun sering menangis karena eommanya belum mengizinkannya untuk debut. Menurut ahjumma Soomin, Naeun belum pantas untuk debut karena prestasi menyanyinya yang masih kurang bagus.

Namun, Hayoung selalu menenangkan Naeun. Hayoung selalu memberikan pengertian padanya. Hayoung juga selalu memberikan support kepada Naeun untuk berusaha lebih keras lagi supaya mendapatkan kemajuan dalam bidang bernyanyi.

Di lain hal, secara diam-diam Sunggyu memperhatikan Hayoung. Tiba-tiba Hayoung menyelinap masuk ke dalam fikiran Sunggyu...

 

“Gadis itu berkepribadian baik. Ia sangat lembut, baik, pengertian dan juga penyayang. Selain itu, dia juga cantik. Kulitnya putih dan bersih seperti kapas. Senyumnya manis, menyejukkan hati. Ah, apa-apaan aku ini? Apa ini pertanda bahwa aku mulai menyukainya? Yak! Kim Sunggyu, apa kau mulai mulai jatuh hati pada Hayoung? Aaaah, nan mollaaaaa.... Aku bingung.... ”, fikir Sunggyu membayangkan Hayoung dalam hati, kemudian mengacak-acak rambutnya karena kebingungan.

 


 

Ketika Hayoung sedang bernyanyi di dalam kamarnya menyanyikan sebuah lagu, tiba-tiba saja ahjumma Soomin melintas di depan kamarnya. Ahjumma Soomin mendengar suara indah Hayoung.

 

“Sepertinya, ini saat yang tepat untuk Naeun mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penyanyi..”, ucapnya perlahan sambil tetap menikmati suara indah Hayoung.

 

-Skip, keesokan harinya di ruang tamu-

 

“Naeun-ie, Hayoung-ie, aku ingin menerbitkan kalian menjadi anggota sebuah girl-group. Semalam eomma mendengar Hayoung bernyanyi dengan sangat merdu. Dan eomma fikir, Naeun dan Hayoung pantas untuk debut bersama lima orang trainer lain yang sedang menjalankan masa trainingnya di perusahaan eomma. Apakah kalian mau?”, tanya ahjumma Soomin.

 

Mwo? Jinjjayo??? Tentu saja kami mau eomma..”, jawab Naeun mewakili Hayoung. Mereka sangat senang dengan tawaran ahjumma Soomin.

 

Keesokan harinya Naeun dan Hayoung datang ke gedung A-cube untuk menjalani pelatihan.

Setiap hari mereka berlatih vokal dan koreografi dengan tekun.

 

Sampai pada akhirnya tiba, Naeun dan Hayoung debut bersama lima personil lain, yaitu Chorong, Bomi, Eunji, Yookyung dan Namjoo. Mereka debut dengan group bernama A PINK, dengan sebuah lagu berjudul “I Don’t Know”.

Mereka debut dengan image gadis anggun, manis, dan feminin.

Mereka senang karena banyak orang yang menikmati lagu yang mereka nyanyikan. Penampilan mereka sangat menghibur. Mereka mendapat tanggapan positif dari para audience.

 

Hayoung merasa sangat senang saat itu. Karena semua keluarga di panti asuhan yang dikirimkan surat olehnya datang untuk menonton. Senyum ceria berbinar terpancar dari wajah cantiknya.

 


 

Ketika kembali ke back stage, keluarga panti asuhan dan keluarga ahjumma Soomin menyambutnya dengan riang gembira. Dipeluknya Hayoung dan Naeun dengan penuh rasa bangga.

Hayoung memperkenalkan keluarganya dari panti asuhan kepada keluarga ahjumma Soomin. Kedua keluarga itu sibuk berkenalan satu sama lain.

 

Kemudian Hayoung merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Dibawanya ia menjauhi kumpulan dua keluarga itu oleh orang tersebut.

 

“Hayoung-ie, aku bangga padamu. Asisten pribadi milik Dasom yang kukenal, sekarang berubah menjadi seorang pernyanyi seperti dirinya. Aku sangat mengagumimu. Jauh ketika kau baru saja datang ke rumah kami. Sikapmu yang santun kepada setiap orang, sifat lembut serta penyayangmu kepada adikku Naeun yang manja, telah membuat aku jatuh hati kepadamu. Aku menyukaimu, menyayangimu, bahkan mencintaimu Hayoung-ie. Maaf jika aku lancang berkata seperti ini padamu. Namun, aku sudah tidak bisa memendam perasaan ini lagi. Maukah kau menjalin hubungan cinta denganku?”, tanya orang itu.

 

Hayoung sangat terkejut mendengar perkataan orang itu. Seorang Kim Sunggyu, leader Infinite yang sangat terkenal itu menyatakan cintanya pada Hayoung, mengajak menjalin hubungan percintaan dengannya. Sungguh hal yang menakjubkan yang sulit untuk dipercaya....

 

“Hmm, ne oppa. Aku mau menjalin hubungan cinta denganmu...”, jawab Hayoung dengan malu-malu.

 

Ditariknya Hayoung ke dalam pelukannya. Dipeluknya Hayoung seolah-olah tak ingin ia lepaskan lagi tubuh wanita yang telah mencuri hatinya itu.

 

Jeongmal saranghae Hayoung-ie.”, ucap Sunggyu pada Hayoung.

 

Nado oppaa.. Nado saranghae....”, balas Hayoung.

 

 

-Author POV-

Siapa sangka? Seorang gadis yang biasa saja, yang tak punya apa-apa, kini menjadi seorang bintang. Berkat kemandirian serta tekad yang kuat, ia dapat meraihnya.

Kedatangan cinta dari seseorang yang tak diduga selama ini pun dapat menjadi sesuatu yang nyata.

Hal ini menyadarkan kita, bahwa semua yang terjadi dalam hidup seseorang merupakan Takdir dari Tuhan. Manusia hanya dapat berusaha, tapi Tuhanlah yang menentukan.

 

 

------------------------------------------------------------TAMAT------------------------------------------------------------

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK