Tempat kerja yang cukup jauh dari rumahnya tidak menjadikan alasan untuk mengeluh. Toko kue, tempat yang tak asing itu dijadikan sebagai tempat untuk mencari nafkah bagi seorang wanita muda yang sudah tak memiliki ayah dan ibu, Yon Bomi namanya dan mempunyai adik yang sangat pendiam bernama Oh Hayoung. Namun seperti yang diketahui Hayoung dulunya anak yang sangat ceria dan selalu memancarkan wajah yang bersinar bagaikan mentari pagi yang menghiasi dunia dengan sinarnya yang hangat dan itu menghangatkan semua orang disisinya yang menyukai kepribadiannya itu, namun setelah kepergian orang tuanya kini Hayoung menjadi anak yang murung. Berbeda dengan kakanya yang selalu cerah dan putih merona.
Malam itu, seperti biasa Hayoung menonton acara televisi kesukaanya. Lalu kakaknya pulang.
"Aku pulang" terdengar suara kakak yang begitu mengasihi adiknya, namun adiknya tak menoleh
sedikitpun dari penglihatannya terhadap kakaknya itu,.
"ini (sambil menyodorkan kue) makanlah" adik nya itu tetap diam
"Hayoung, kakak sudah membawakannya untukmu, ini adalah kue kesukaannmu"
Bomi menoleh ke arah tayangan ditelevisi yang ditonton oleh adiknya itu. Itu menyiarkan tentang penyanyi wanita yang sangat terkenal, rupanya adiknya itu sangatlah nge fans wanita yang ada di televisi itu.
"Hayoung, ini sudah malam, jika kau tidak mengisi perutmu, kau tidak akan bisa tidur nyenyak" Bomi meminta Hayoung agar cepat makan.
"Makanlah untuk dirimu sendiri, bagaimana bisa kau memberikannya kepadaku tapi kau sendiri belum makan" Hayoung mengucapkannya dengan nada rendah sambil memeluk dengkulnya dan menghadap ke televisi.
"Aku sudah makan, tenanglah" jawab Bomi dengan mata sipitnya yang ia pejamkan menggambarkan kalau dia ingin meyakinkan kepada Hayoung
"Aku melihatnya sendiri, kau tidak diperbolehkan makan oleh Bosmu siang tadi" memojokkan Bomi agar Bomi mengatakan yang sebenarnya kepadanya.
"Kau salah lihat, aku hanya kehabisan makanan waktu itu" Bomi mengelak untuk jujur, itu dilakukannya untuk kebaikan adiknya
"Kau bohong"( Hayoung langsung pergi ke tempat tidurnya dan menangis)
Bomi yang masih mengenakan pakaian kerjanya itu langsung bersedih dan mencium foto almarhum orang tuanya, dia berfikir kenapa mereka pergi begitu cepat sedangkan dirinya masih belum siap di tinggal oleh mereka. Ia pun bergegas tidur, tak mau menyianyiakan waktu yang diberikan olehnya untuk beristirahat meyambut esok hari. Dan sebelum pergi tidur Bomi selalu menggunakan Body Lotion yang selalu ia pakai sebagai Body Cleanser untuk dirinya.
Keesokan harinya, Bomi seperti biasa sebelum pergi ke tempat kerjanya dia memakai Body Lotion yang membuatnya tetap putih bersinar. disisisi lain adiknya itu selalu melihat kebiasaan kakanya memakai Body Lotion itu. kebiasaan Bomi memakai SHINZU’I Body lotion sebagai Body cleansernya dianggap sesuatu yang biasa bagi Hayoung dan setiap kali ia menanyakan kenapa Bomi selalu memakainya, kakanya selalu berkata “Putih Itu SHINZU’I”.
Diam-diam tanpa sepengetahuan Bomi, Hayong juga menggunakan Body Lotion yang selalu dipakai kakanya, kini ia tahu mengapa kakanya selalu mengatakan itu kepada dirinya. Lalu setelah itu, Bomi segera berpamitan kepada Hayoung namun seperti biasa adiknya itu tetap membisu. Bomi menyalakan motornya yang selalu ia kendarai setiap ingin pergi bekerja, maklum tempat kerjanya cukup jauh dari rumahnya.
Sesampainya di tempat kerjanya dia bersiap siap menyambut hari kerjanya dan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang berarti agar ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya bersama adik kesayangannya. Jam makan siang sudahlah tiba, waktunya ia beristirahat untuk mengisi tenaganya agar dapat bekerja lagi sebagai pelayan di toko kue.
Ia bersama temannya duduk diluar toko yang disana ada tempat duduk khusus dan payung besar yang menutupi mereka dari sinar terik matahari.
Seperti biasa Bomi selalu bisa mengubah suasana lelah menjadi lebih hidup saat jam makan siang. Teman-temannya selalu menanyakan kenapa dia bisa tetap cerah saat terik matahari mulai bersinar dan kulitnya selalu terlihat putih, dan jawaban yang selau ia keluarkan dari mulutnya berbunyi “Putih Itu SHINZU’I” kata-kata itu ia ucapkan tidak kurang dan tidak lebih, teman-teamnnya itu bingung dan berfikir-fikir apa maksud dari perkataan Bomi. Itu tak menyurutkan mereka untuk tetap berteman dengan Bomi, Teman-temannya selalu tersenyum ketika Bomi mulai menceritakan kejadian lucu yang dikarang sendiri olehnya agar orang disekililingnya bisa bahagia.
Seketika ada sesosok wanita yang turun dari mobil dan melangkah menuju tempat makan siang yang disinggahi Bomi dan teman-temannya itu. Orang-orang yang makan siang bersama Bomi berhenti tertawa karena Bomi bengong melihat ke suatu arah tertentu yang membuat gelas yang berisi es jeruk masih melekat di mulutnya. Ternyata Bomi terpana melihat wanita yang barusan turun dari mobil mewah.
Keterpanaan Bomi itu menyita perhatian Wanita itu dan wanita itu melangkah mengarah ke Bomi. Sekarang wanita itu persis tepat berada di depan Bomi, namun sepertinya Bomi masih terpaku kaku karena ia berfikir yang ia lihat barusan adalah orang yang tak asing baginya.
"Hey, apa yang kau lihat" kata si Wanita
Temannya membangunkannya dari kebengongan yang telah merasukinya. Tapi membangunkannya dari kebengongan itu malah membuat permulaan sebuah masalah yang mungkin sangat sulit untuk dibayangkan.
Sekejap Bomi terkejut dan minuman yang tadi berada di mulutnya dimuntahkannya sampai mendarat di baju Wanita yang ia kira tak asing bagi dirinya. Tak hanya itu, Ia juga menumpahkan minumannya itu ke baju wanita itu juga. Mungkin dia berfikir bahwa jangan melakukan setengah setengah dalam suatu pekerjaan jadi dia langsung aja “PLAK” ke orang itu.
Wanita itu terlihat panik dan menggigit bibirnya kedalam mulut manisnya itu, dengan mengerutkan dahinya. Lalu Bomi meminta maaf kepadanya seraya membersihkan baju wanita itu.
Wanita itu terlihat ingin memarahinya namun sepertinya ia menyembunyikan kemarahannya itu darinya, ia tau sekarang ia berada di depan umum dan jika ia membuat masalah di tempat itu dia tidak tau lagi harus di taruh mana kehormatannya itu.
"Apa yang terjadi nona?" pria tua turun dari mobil yang ditumpangi wanita itu yang sepertinya adalah teman bahkan kelihatannya dia adalah manager si wanita itu.
"Hey, apa yang kau lakukan? apa kau tidak bisa lihat (memarahi Bomi)" matanya melotot dan mulutnya yang terbuka lebar mengutarakan pertanyaan tentang apa yang terjadi.
"sudah jangan marah-marah" ucap si wanita.
"aku tidak sengaja menumpahkannya..." Bomi menjelaskan.
pembicaraannya langsung dipotong "Sudah, itu tidak apa"
wanita itu menyuruh Bomi untuk kembali ke makan siangnya dan ia masuk ke dalam toko untuk mencari toilet untuk mengganti Bnajunya itu.
“Bukannkah itu artis penyanyi yang terkenal?" temannya memberi tahunya setelah jejak wanita itu sudah menghilang dari penglihatan.
"Apa kau mengenalnya?" Bomi penasaran, ia seperti orang amnesia yang lupa akan sesuatu hal yang sebelumnya ia pernah tau.
"Tidak, tapi dia adalah penyanyi Korea yang terkenal" Temannya memberitahunya dengan raut muka yang juga tidak percaya dia bisa melihat artis di tepat mereka makan.
"hahh (Bomi terkejut), kalau begitu siapa namanya?" Bomi semakin penasaran.
"namanya Kim Namjoo, tapi apa yang dilakukannya ke sini?" temannya juga penasaran.
"tentu saja dia akan makan siang," mengatakannya sambil membersihkan lantai yang dipenuhi minuman yan telah tumpah.
wanita terkenal yang bernama Namjoo itu keluar dari toko tempat makan siangnya Bomi, dan Bomi berjalan ke arahnya "hey apa yang kau lakukan Bomi?" temannya itu sepertinya tidak mau Bomi menemui wanita penyanyi itu.
"aku benar-benar minta maaf atas kesalahan ku"
"tidak apa" ucap Namjoo
"terimakasih" (Bomi langsung pergi kembai)
"hey, siapa namamu?" Namjoo menanyakannya dengan nada yang rendah
"namaku Bomi" membalikkan badannya ke arah Wanita yang bernama Namjoo itu.
"aku bisa memaafkan kesalahanmu terhadap bajuku, tapi dibajuku itu ada handphone ku, dan kau merusaknya" Namjoo sepertinya meluapkan kemarahan yang sebelumnya sudah ia bendung tadi, orang-orang disekitarnya melihat kejadian itu,
Sepertinya Namjoo juga sudah merencanakan sesuatu saat ia berada di dalam toko
"aku minta maaf" sambil membungkukan badannya ke arah Namjoo. Teman-temannya semakin khawatir terhadap dirinya.
"maaf mu itu tidak cukup untuk menggantikan handphone ku ini. Apakah kau tidak tahu betapa mahalnya handphone ini? aku minta ganti rugi?” menyodorkan tangannya ke arah Bomi
"tapi aku tidak punya uang" Namjoo tidak tau ingin mau berbicara apa,dan sepertinya ia sudah tau Bomi akan mengatakan hal itu. Dia hanya membisikan sesuatu kepada managernya, dan ia langsung masuk ke dalam mobilnya itu. Sepertinya ia telah menyiapkan sesuatu saat ia masuk untuk membersihkan dirinya ketika terkena minuman dari Bomi. Managernya itu memeberikan amplop kepada Bomi dan menyuruhnya untuk membukanya nanti saat pulang. Bomi sangat lega dengan hal itu, tapi sepertinya dia mempunyai firasat buruk.
Jam makan siang telah usai, dan ia bekerja kembali seperti biasa. Matahari mulai terbenam dan sinar yang berwarna kuning ke orange-an itu menemani langkah sepeda motor yang dikendarai Bomi saat menuju rumahnya di Desa untuk pulang.
"aku pulang" terdengar suara Bomi yang membuka pintu dan melepas jaketnya, dan seperti biasa Hayoung sedang menonton televisi.
Namun tidak seperti biasanya, Hayoung terlihat bahagia. Ia kini mengejutkan Bomi yang terlihat cape dan letih juga lesu karena pekerjaan nya, Ternyata awal mula kebahgiaan yang Hayoung rasakan itu ketika Menonton acara televisi favorite nya. Hayoung terlihat sangat senang karena acara televisi yang selalu ia tonton setiap jam 7 malam menayangkan tentang acara konser penyanyi terkenal.
Hayoung memberitahu keinginannya untuk melihat acara itu kepada sang kakak. Bomi turut bahagia karena adiknya bisa lagi tersenyum kembali. Namun, setelah diamati ternyata penyanyi yang didambakkan oleh adiknya itu tidak asing lagi baginya.
"apakah itu idolamu?" menunjuk ke arah televisi
"ia kak, namanya Namjoo, ia yang selama ini aku idolakan, aku boleh kan kan ke acara itu?" wajahnya dihadapkan ke arah Bomi menandakan untuk memberinya ijin untuk pergi.
"apa boleh buat kalau kau sudah memaksa" tak seperti biasanya Hayoung yang selama ini cemberut, seketika ceria, hanya dengan melihat acara yang ditayangkan di televisi dan Bomi juga turut bahagia karenanya. Namun Bomi sepertinya gelisah karena itu. firasat buruk tentang perempuan yang bernama Namjoo masih menghantui pikirannya ditambah wanita itu ternyata yang di idolakan adiknya.
Setelah membersihkan rumah, Bomi teringat akan kejadian waktu siang, dan teringat oleh manager wanita yang mengatakan dia harus membuka amplop yang ia terima setelah menumpahkan minuman ke Namjoo. Dengan pelan-pelan ia membuka amplop itu, dan dia melihat pada baris pertama surat itu tertulis MUSIC WHITE CONCERTs, ia teringat oleh adiknya yang ingin melihat acara konser dan konser itu sama dengan nama yang ia lihat di atas surat itu.
Dia membaca amplop itu secara menyeluruh dan ternyata isi dari amplop itu adalah pernyataan Namjoo mengenai kejadian yang membuat handphonenya rusak, dia mengatakan di surat itu bahwa
"aku tahu kau tidak bisa menggantinya, tapi sebagai gantinya kau harus melakukan sesuatu untukku"
Bomi keheranan melihat isi surat itu, dan setelah membaca nya lebih lanjut dia dapat menyimpulkan bahwa Namjoo ingin menjadikannya sebagai pelayannya untuk mengurusi semua keperluan Namjoo selama ia mengikuti konser yang ia tulis di atas surat itu. Dia menyuruh Bomi sebagai pelayannya karena pelayan yang ia sudah punya sedang jatuh sakit, dan karena Bomi mempunyai hutang terhadap Namjoo, jadi ia harus melakukan hal itu kepadanya.
Karena tidak tahu apa yang harus ia perbuat, Bomi menyetujui untuk melakukannya, dan membalas surat itu. Dia juga berfikir bisa mengawasi adik kesayangannnya saat mengikuti acara itu.Tapi dia juga tidak mau Hayoung sampai tahu bahwa ia menjadi pelayan tak dibayar oleh idolanya tersebut.
Disisi lain, Namjoo yang sedang duduk meminum secangkir kopi panas di teras rumahnya, duduk dan memikirkan kejadian yang membuatanya malu di depan umum itu.
"aku tau dia tidak akan menolak tawaranku dan pastinya dia akan melakukannya untukku”
5 hari sebelum konser itu dimulai, saat diperjalanan menuju ke apartementnya, tiba-tiba saja 3 orang yang menaiki sepeda motor memecahkan kaca mobilnya. Menyebabkan mobilnya berhenti terpaksa, 3 orang diantara geng itu membuka seluruh pintu mobil dan mengeluarkan pisau sambil menodong Namjoo dan Managernya itu yang menjadi supir.
Geng itu mengambil segala barang yang terlihat bisa dijual. Selagi geng itu sibuk mengambil barang curian, manager menyuruh Namjoo untuk pergi manjauh dari TKP. Namun Namjoo juga tidak bisa tinggal diam membiarkan managernya disana, tapi managernya tetap memaksanya pergi dan akan mencegat geng itu jika mereka mengejar Namjoo. Tanpa pikir panjang sang manager menendang perut seseorang dari salah satu geng dari belakang. Seorang geng yang jatuh itu melihat wanita kabur dari TKP, dan langsung mengarahkan pistol itu ke Namjoo.
Tapi saat itulah manager melindungi Namjoo dengan menodongkan badannya saat pelatuk pistol geng itu di tembakkan. Namjoo berbalik badan namun, dan dilihatnya darah bercucuran dari perut sang manager, walaupun begitu sang manager menyuruhnya untuk tetap berlari.
Namjoo menangis dan tak tahu harus berbuat apa, tidak ada orang yang melintas pada saat itu. Suasana malam membuat jalanan yang siangnya ramai jadi sepi.
"cepat kau kejar wanita itu" ucap salah satu dari mereka.
"tapi untuk apa bos?" tanya si anggota geng itu.
"Bodoh kau ini, jika dia melaporkan kepada polisi kita akan berakhir disini" Bos geng itu menjelaskan.
"baik bos" 2 orang geng itu langsung berlari mengejar Namjoo.
Namjoo yang sedang bersedih itu langsung berlari ketakutan, dilihatnya mobil bak yang sedang a pikir panjang ia langsung menunggangi dan bersembunyi di balik mobil bak itu. 2 orang geng itu kebingungan untuk mencari wanita yang sedang mereka kejar, mereka memutuskan untuk berpencar.
Namjoo bersyukur pada saat itu terselamatkan, tapi masalah baru memjumpainya. Mobil bak yang ia tumpangi dan dijadikan sebagai tempat persembunyian bergerak maju dan membawanya pergi. Namjoo tidak tahu harus berbuat apa, ia ingin keluar dari bak mobil itu namun masih ada 1 orang geng yang sedang mencarinya masih berdiri di tempat mobil bak itu berhenti. Ia kini berada dalam keadaan yang sulit selain itu Kesedihan mendalam yang sedang dirasakannya itu masih membekas di hatinya.
Ia tak tahu arah kemana mobil bak itu pergi tanpa sadar dia sudah jauh dari tempat tinggal ia berada dan itu membuatnya ketiduran di dalam bak mobil yang ia tumpangi. Ia tertidur pulas di mobil bak itu.
"aku berangkat" terdengar suara Bomi sambil menaiki sepeda motornya dan dia bahagia karena adik kesayangannnya sudah mulai tersenyum kembali.
Sesampainya di tempat ia bekerja, dia memikirkan tentang suatu hal yang harus ia lakukan untuk mengganti kerugian yang ia lakukan kepada wanita artis itu, tapi sepertinya ia sudah pasrah dan hanya berfikiran,
"aku hanya disuruh mejadi pelayannya saja, itu tidak berat. lagian aku sudah terbiasa menjadi pelayan.” ia melanjutkan pekerjaannya lagi, sambil menyapu toko kue tempat bekerjanya itu.
Disisi lain, seperti hari-hari biasa setiap kali kakanya pergi bekerja, jadi ia yang merawat serta membersihkan segala sesuatu yang ada di rumahnya. Ia menyapu seluruh isis rumah, lalu dilanjutkannya dengan mencuci baju. Selesai mencuci ia lalu menjemur pakaian nya itu dissamping rumahnya.
Saat sedang asyik menjemur sambil bernyanyi lagu kesukaannya, ia melihat mobil bak milik tetangganya itu yang selalu pulang 3 hari sekali. Pakaian yang harus ia jemur sudah tidak ada waktunya ia melakukan pekerjaan yang lain, sedang mengangkat ember untuk dibawa masuk ke rumah, ia melihat sesuatu yang bergerak di belakang mobil bak milik tetangganya itu.
Hayoung bisa dibilang anak yang "kepo", karena itu dia dan langsung mengendap-endap ke arah mobil bak itu. Tanpa basa-basi ia membuka penutup mobil bak itu, sambil memusatkan matanya terhadap hal yang ia ingin tahu.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat sesosok wanita yang tak asing bagi dirinya dan sepertinya ia tahu betul siapa wanita itu. tangannya menutup mulutnya seakan ada yang mau keluar dari mulut manisnya itu.
Dia begitu terlihat bahagia namun juga sepertinya ia tidak percaya karena wanita yang diidolakannya berada tepat didepannya, karena sinar matahari yang menyilaukan, wanita yang sedang tidur di mobil bak itu langsung bangun. Dan sepertinya ia keheranan karena keadaan disekitarnya begitu berbeda dengan apa yang selami ini ia rasakan, dia melihat sekelilingnya dilihatnya pohon dan rumah serta perempuan yang sedang melihatnya dengan begitu khusyu.
"siapa kamu?" tanya Namjoo
"aku Hayoung, aku penggemar beratmu, kau Namjoo kan?" bibirnya bergetar.
"iya betul, aku ini sedang berada dimana?" raut mukanya begitu kebingungan.
“kau sedang berada di daerah yang dibilang tidak seenak di kota" Hayoung memberitahukan dimana sekarang Namjoo berada
"tapi, apa yang kau lakukan disini" Hayoung bertanya
"aku juga tidak tahu, seingatku aku sedang dikejar oleh 2 orang yang ingin merampokku"
"kalau begitu menginap di rumahku, kau tidak mungkin bisa kembali ke kota dengan kadaan yang seperi ini kan?" tanpa berfikir panjang Namjoo menyetujui tawaran fansnya itu dan juga karena desakkan tubuhnya yang mengisaratkan dirinya untuk beristirahat.
"apa ini rumahmu?" dengan melihat keadaan rumah yang begitu kecil menurutnya.
"iya, meskipun ini kecil, tapi aku merasa nyaman berada disini"
"apa kau tinggal sendirian?"
"tidak, aku tinggal bersama kakakk ku. Oh ya, apa kah kau mau kubuatkan teh?" Hayong menawarkan teh kepada Namjoo.
Namjoo hanya mengannguguk, ia heran kenapa artis seperti dirinya bisa berada di tempat yang asing. Hayoung memberikan secangkir teh kepada Namjooo. "terimakasih"
"sama-sama. ngomong-ngomong coba ceritakan kejadian perampokan itu kepadaku, mungkin bisa saja kau jadi lebih lega" Namjoo menceritakan kejadian yang sebernanrnya kepada Hayoung. kini Hayoung mengerti. Matahari mulai terbenam, Namjoo sudah bisa merasa beradaptasi terhadap lingkungan barunya itu. lalu “KRING KRING” bunyi telepon rumah, lalu Hayoung mengangkatnya. "Hayoung, kakak mungkin baru bisa pulang besok hari, apakah kau keberatan?" ternyata Bomi yang menelepon adiknya itu untuk membicarakan suatu hal.
"tidak kak, lagian ada wanita yang begitu special yang membuatku begitu senang ada di rumah dan menginap disini"
"baguslah kalau begitu, dia bisa menemanimu sampai kakak pulang"
"yasudah ya kak" Hayoung menutup telepon. Bomi harus bekerja lembur karena 2 hari lagi ia harus bekerja di tempat Namjoo, itu dilakukannya untuk menebus kesalahannya kepada Namjoo pada saat itu.
"kak Namjoo, makan malamnya sudah siap" "sebentar lagi aku turun" Namjoo sedang bad mood ia masih memikirkan kematian managernya yang selama ini menemaninya dan menjaganya, ia bagaikan orang tua baginya. Saat makan malam, Namjoo mulai menanyakan tentang silsilah keluarga Hayoung. "Hayoung?" "ya" jawab Hayoung dengan mulut penuh makanan. "dimana orang tuamu?"
Hayoung, menelan semua makanannya dan dia mukanya terlihat menkerut, melihat hal itu Namjoo secara otomatis mengerti mengenai keadaan orang tuanya Hayoung,
"aku mengerti, bagaimana dengan kakak mu?" tanya Namjoo
"aku tidak begitu mengerti perasaannya tapi aku tahu dia sangat mencintaiku dan akan selalu melindungiku, lalu bagaimana denganmu? dimana orang tuamu?"
"sama sepertimu'' jawab Namjoo
"maafkan aku kak Namjoo"
"sudahlah" setelah mengobrol Namjoo secara tidak sengaja teringat akan konser yang akan harus ia hadiri, lalu dia menanyakan kepada Hayoung berapa lama ia sampai di kota?
"Hayoung?" "iya kak Namjooo"
"berapa lama aku sampai di kota?"
"mungkin sekitar satu jam kak"
"aku harus sampai di kota sebelum lusa, aku harus menghadiri konser Music White Concert "
"oh iya aku baru ingat, itu adalah konser yang ingin aku lihat. Kau harus segera disana untuk mempersiapkannya kan?”
“ya” Namjoo mengangguk
“dan kau juga harus mendadani dirimu agar terihat cantik didepan umum"
"kau benar, dapatkah kau membantuku untuk sampai disana? Konser itu amat penting bagiku"
"mungkin kakakku bisa, dia pergi ke tempat kerjanya menggunakan motornya. dan kau bisa ke kota mungkin besok, kakakkku akan pulang esok hari"
"baiklah"
Selesai makan Namjoo melihat bulan bersinar yang benderang malam itu. dia mempunyai banyak pikiran yang membuatnya tidak tenang.lalu, Namjoo yang sedang khawatir tentang konser itu dihampiri oleh Hayoung.
"jangan khawatir kak, kau bisa melakukannya"
"tapi...
"ada apa kak?"
"aku ragu bisa melakukannya"
"kau pasti bisa, apa yang kau ragukan. kau itu terihat cantik"
"aku rasa ada yang kurang dari penampilanku"
"aku pikir wajahmu yang kehilangan senyum itulah yang membuat kekurangan pada dirimu”
Namjoo menoleh ke arah Hayoung, dia berfikir bagaimana bisa seorang yang sudah ditinggal oleh orang tuanya dan hidup dengan kesederhanaan terlihat bahagia daripada dirinya yang bisa dibilang dianugrahi kekayaan dan kemewahan.
“kulitmu terlihat lebih gelap dari biasanya kak" sambil mengusap jarinya ke kulit Namjoo
"masalah itu mungkin yang kau pikirkan, tapi aku tidak tahu untuk mengatasinya"
"jangan khawatir kak, aku punya solusi"
sambil menunggu Hayoung mengambil sesuatu, Namjoo semakin gelisah tentang konser yang harus ia laksanakan tersebut.
Hayoung mencari Body Lotion yang selalu dipakai oleh kakanya setiap kali ingin pergi bekerja, dia berfikir mungkin itu akan sedikit membantu untuk kak Namjoo.
"kak, pakailah ini"
"bukankah ini Shinzui Body lotion"
"iya, kakakku selalu memakainya, kulitnya selalu terlihat lebih putih saat dia memakainya"
"namun, apakah ini harus dipakai sekarang?"
"kakakku pernah bilang jika kau ingin menggunakannya kamu harus mengusapkan ke kulitmu saat pagi dan malam"
Namjoo yang biasanya menggunakan perawatan yang canggih dan mahal, kini ia harus menggunakan Body Lotion yang sebelumnya ia belum pernah pakai.
Ia engusapkan Body Lotion itu keseluruh bagian tubuhnya dan dia merasakan kulitnya tampak begitu lembab dan halus.
"kenapa kak"
"kulitu terasa lebih lembab dan halus"
"itu benar, kulit kakak juga akan lebih putih (tersenyum ke arah Namjoo) putih itu SHINZU'I kak" kata yang selalu ia terima dari kakanya sekarang ia berikan itu kepada orang lain.
"terimakasih Hayoung"
lalu mereka tidur untuk mempersiapkan hari esok yang lebih baik. paginya,
"aku pulang"
"selamat datang kak" terlihat Hayoung sedang menyapu.
"apakah kau kesepian?" tanya Bomi
"aku mempunyai teman yang menemaniku" Hayoung tersenyum sambil memegang sapu.
"syukurlah, dimana dia? aku harus berterimakasih kepadanya karena telah menemanimu"
"dia ada di atas kak" sambil mentelunjukkan jarinya ke atas.
dia berfikir bahwa dia beruntung karena ada yang menjaga adik kesayangannya saat ia pergi. lalu dia keatas untuk melihat siapa orang yang dibicarakan Hayoung itu dan ingin berterimakasih kepadanya. dia membuka pintu ruangan yang di tempati oleh tamu baiknya itu
sshhhuuuuuuttttttt............
matanya terbelalak terkejut melihat perempuan yang ia lihat adalah orang yang tidak asing.
"kau" Namjoo megarahkan telunjuknya ke arah Bomi.
"kenapa kau bisa ada disini, apa kau tidak puas sudah menjadikanku sebagai palayanmu. dan sekarang kau ini ingin menjadikan adikku sebagai pelayanmu juga?"
"Bomi, bukan begitu. aku bisa menjelaskannya"
"ada apa kak?" Hayoung sepertinya terkejut, dia berfikir sepertinya kakaknya sudah mengenal satu sma lain dengan idolanya itu.
"dia ini tersesat kak" Hayoung menjelaskan kepada kakaknya
"dia ini menyuruhku untuk menjadi pelayannya karena aku sudahh....." Bomi yang sedang capek setelah bekerja menjelaskan apa yang terjadi namun ia tak mampu melanjutkan penjelasan itu.
"apa kak?" Hayoung penasaran.
"dia mempunyai hutang kepadaku" Namjo melanjutkan
Bomi menjelaskan kepada adiknya itu kalau dirinya mempunyai hutang yang tidak bisa ia bayar, dan menceritakan tentang kejadian yang waktu itu menimpanya. Oleh karena itu ia dijadikan pelayan untuk membantu kegiatan Namjoo saat konser nanti. Hayoung terdiam, dia tau keadaan keluarganya. dia berbicara kepada kakakknya yang sepertinya ia sudah mengerti, bahwa kita harus bertanggung jawab kepada sesuatu yang telah kita lakukan dan kita tidak boleh lari dari tanggung jawab tersebut.
Bomi sangat senang melihat sikap dari adiknya itu. lalu Namjoo menjelaskan kenapa dirinya bisa sampai di tempat adik kakak tersebut. Bomi mengerti keadaan Namjoo sekarang. Namjoo yang dulunya memiliki perasaan dendam terhadap Bomi kini mulai luntur seiring mereka bersama di suatu tempat dengan keadaan yang sama.
Kini ia menganggap kedua adik kakakk itu sebagai teman bahkan sahabat. Ia tidak lagi mengharapkan Bomi menjadi pelayannya. dia sudah tau arti kehilangan, kesepian, dan kebersamaan. lalu, Namjooo dan Bomi segera bersiap ke kota untuk mempersiapkan konser Namjoo tersebut.
Hayoung terlihat sangat sedih karena Namjooo meninggalkan rumah nya itu. sebelum Namjoo pergi, Hayoung memberikan SHINZU'I Body Lotion kepada Namjoo yang sebelumnya telah ia berikan saat malam hari. Dia memberitahukan lagi kepada Namjoo, “Putih itu SHINZU'I ka” . Namjoo juga sepertinya membendung kesedihannya meninggalkan Hayoung yang telah menjamunya saat ia jauh dari kehidupannya dikota.
Sesampainya di kota, Bomi langsung mengantarkan Namjooo ke apartementnya. Perasaan bahagia menyelimuti Namjoo karena ia sudah pulang ke istananya itu, dan Bomi yang melihat raut muka kebahagiaan Namjoo juga terlihat senang. Lalu Saat Bomi ingin pergi, Namjoo mengatakan sesuatu.
"aku sangat berterimakaasih pada dirimu, apalagi adikmu itu" ucap Namjoo
"sudah sewajarnya kita harus saling tolong menolong" Bomi menjawab.
"kau tidak harus menjadi pelayanku besok" Namjoo merasa berbalas budi kepada Bomi dan Hayoung
"tapi bagaimana hutang ku kepadamu?" Bomi kembali bertanya.
"aku sekarang lebih mengerti bagaimana perasaan seseorang ketika hal yang mereka cintai hilang, dan mereka tidak tahu harus berbuat apa karenanya. aku telah belajar dari kalian, pertolonganmu kepada ku itu lebih besar daripada hutangmu kepadaku, besok datanglah kalian ke konser ku"
"terima kasih banyak, semoga konsermu meriah" Bomi merasa senang karenanya.
"ya" Namjoo juga senang
Setelah itu Bomi pergi pulang dengan keadaan senyum, dan Namjoo juga demikian. Namjoo masuk ke dalam kamarnya dan menaruh tasnya di atas kasurnya. dia melihat dirinya di cermin, ia harus sesegera mungkin menyiapkan segala sesuatu berkaitan dengan konsernya besok. lalu dia melihatnya kulitnya begitu kusam. Bagaimana ia dapat perform diatas panggung yang sangat meriah sedangkan kulitnya kusam? dia melihat SHINZU'I Body Lotion yang diberikan oleh Hayoung pada saat dirinya berada di rumahnya. dia teringat oleh perkataan Hayoung "Putih itu SHINZUI'I"
Hayoung juga mengatakan bahwa SHINZU'I adalah Body Cleanser yang akan membersihkan kulitnya sehingga terlihat lebih putih dan bersinar. dia melakukan apa yang dikatakan Hayoung yaitu ia harus menggunakan Body Lotion tersebut ketika ia akan pergi tidur dan ketika beraktivitas. Ia akan menggunakan Body Lotion sebagai pengingatnya dengan orang yang sangat baik yang pernah ia temui.
keesokan harinya, di Backstage dia terlihat gugup untuk perform di acara itu, tapi dia ingat akan kedua kakak beradik itu dan kini Namjoo lebih bersemangat untuk perform di acara itu. sebelumnya ia ditawarkan untuk ber-make-up, namun ia menolak tawaran tersebut. ia lebih memilih menggunakan Body Lotion dari temannya itu sebagai Body Cleanser untuk dirinya. ia tersenyum cerah sambil berjalan menuju panggung yang kana dilihat oleh fansnya. dia sekarang lebih mengerti bagaimana arti penting dari fansnya itu.
penonton berteriak histeris ketika Namjoo mulai menyanyikan lagunya itu. Para penonton terpukau karena kecantikan Namjoo dan kulitnya yang putih bersinar. Namjoo menyanyi lepas diatas panggung itu, dia bernyanyi bagaikan orang yang sedang di taman bunga yang sedang menikmati keindahan bunga. dan ia sangat bangga karena sudah berada di berada di antara bunga-bunga yang indah di sekelilingnya.
Ia menjadi lebih bersemangat melihat kehadiran Bomi dan Hayong di konsernya. Hayoung berteriak keras sekali sambil memanggil nama Namjoo, Bomi senang karena adiknya bisa lagi tersenyum bahagia setelah lama tidak melihat adik kesayangannya itu tersenyum.
konserpun berakhir, dan para wartawan menanyakan tentang konser itu kepada Namjoo. Namjoo mengatakan bahwa ia sangat berterimakasih kepada orang orang yang sudah mensupport dan selalu membantunya selama ini
Bomi dan Hayoung yang melihat dari kejauhan tersenyum. lalu wartawan menanyakan tentang kecantikan yang terlihat di dalam diri Namjoo
“apa rahasiamu sehingga kulitmu terlihat lebih putih Namjoo?”
dia mengatakan bahwa
"kau akan begitu menjadi cantik ketika kau tau arti hidup dan sahabatku yang mengajarkannya"
Namjoo juga mengatakan Bahwa "Putih itu SHINZU'I, SHINZU"S Body Lotion adalah Body Cleanser yang saya pakai"
kebahagiaan Ketiga wanita itu yang tidak sengaja bertemu tidak hilang karena terus dijaga oleh keputihan SHINZU'I yang membuat mereka lebih terang dan terus mencerahkan kepada dunia arti kehidupan.