"Oppa" Ae terkejut melihat kedua Oppanya sedang duduk tenang di ruang tamu mereka
Ae sudah mengetahui hal ini karena pengawal Park sudah menceritakannya di mobil. Dan dia sudah memiliki rencana agar tak tertangkap Oppanya.
Namun Langkah mengendap-endapnya ternyata gagal total. Kedua Oppanya dgn wajah datar menunggunya
"Ae-yaa .. Kau darimana saja ? Haa ?" tanya Suho dgn wajah cemas
"Cuma .. Jalan-jalan saja .." jawab Ae gugup
"Hya .. Kenapa tak ajak pengawal Park ? Kenapa tak mengangkat Handphone ?" lanjut Suho
"Handphone ? Handphoneku rusak lagi" Ae menundukkan kepalanya
"Wae ?" tanya Suho bingung karena itu handphone baru
"Tidak tahu, tiba-tiba saja" Ae menunduk
"Karena kau di bully lagi kan ?" ucap Ryeowook membuat Ae langsung menatap Oppanya itu
"Gadis bodoh ini !! Kenapa tidak melawan ?" marah Suho yg tahu adiknya di bully lagi
"Kalau melawan, sikap ku akan mempermalukan kalian" jawab Ae pelan
"Sudah .." belum sempat Suho melanjutkan bicaranya
"Kau di kurung di rumah selama seminggu ! Hanya boleh keluar ke sekolah saja dan harus bersama pengawal Park" tegas Ryeowook mengagetkan semuanya
"Hyungg .. Ini kan liburannya ! Jangan hukum seperti itu" bela Suho
"Kau mengerti ?" tanya Ryeowook yg mendapat anggukan dari Ae
"Naik ke kamarmu" perintah Ryeowook yg langsung meninggalkan mereka
"Hmm .. Bersikap baiklah, mungkin saja dia akan luluh" ucap Suho mengelus poni adiknya
"Ara" "Gumawo Oppa" ucap Ae tersenyum kecil
"Ketika banyak orang tak berpihak dan tak menginginkanku, setidaknya ada Oppa yg masih ada di sisiku" ucap Ae sambil memandang Suho lirih
"Hya .. Siapa yg tak menginginkanmu ? Jangan pernah berpikir seperti itu, Oh ?" hibur Suho
"Oh" Ae menganggukkan kepalanya
"Sudah, cepat istirahat"
"Ini sudah jam 2 pagi dan kau baru pulang, wajar saja dia menghukummu" Suho menyelimuti adiknya itu
"Kalau kau bosan di rumah, kabari Oppa. Kita bisa jalan bersama nanti" Suho kembali berusaha menghibur adiknya itu
"Gumawo" Ae tersenyum senang dgn sikap dan perkataan Oppanya
Suho berjalan keluar dari kamar Ae, entah kenapa suasana hatinya berubah senang. Ia tak pernah merasakan hal ini, baik sebagai adik dari Ryeowook atau sebagai leader dari EXO.
"Begini rasanya benar-benar punya adik ?" dia tersenyum senang dgn apa yg dia alami barusan
“Menghawatirkannya, memarahinya, menasehatinya, memberinya semangat” gumam Suho tersenyum sambil berjalan menuruni anak tangga
"Aku menyukainya. Sangat menyenangkan" gumamnya terbayang wajah Ae
* * *
"Nona, teruslah bersamaku, jebballlll !" pengawal Park berlutut kepada Ae sambil merapatkan kedua telapak tangannya memohon kepada Ae
"Pengawal Park, kau kenapa ? Bangun !" Ae membantu pengawalnya itu berdiri
"Tuan muda hampir memecatku semalam, ini kesempatan terakhir untukku. Jika kehilangan kau lagi kali ini, dia akan benar-benar memecatku" terlihat kecemasan hebat di wajah pengawal park
"Kau sudah bekerja di sini berapa lama ?" tanya Ae yg tak percaya dgn sikap Oppanya
"7tahun Nona" jawabnya menunduk
"Tak akan ada yg memecatmu, tenanglah" Ae berjalan meninggalkan pengawal park dan masuk ke dalam mobilnya
"Nonaa .. Jebballlll !" pengawal Park kembali memohon
"Arasso !" jawab Ae kesal
Kekesalan Ae kali ini bukan karena Pengawal Park bersikap seperti itu, tapi karena sikap Oppanya yg seolah selalu membuatnya kehilangan kesabaran menghadapi semuanya.
"Oppa tak pernah menginginkanku dan mengharapkan kehadiranku, Ara .."
"Jadi karena itu kau selalu menyusahkanku dan menekanku ?”
“Kalau memang tak ingin aku di sini, kenapa paksa aku kembali ke sini ?"
"Atau kenapa tak membiarkan aku saja, jangan peduli dan khawatir. Paling tidak tak sesulit ini untuk balas membencimu"
Gumam Ae dalam hati, dgn air mata yg tertahan di pelupuk matanya seolah begitu byk kemarahan yg ingin dia tumpahkan kepada Ryeowook Oppanya