“Disini aku melamarmu,” ucap Taecyeon pelan yang terus memandangi lampu-lampu kota Seoul tersebut, “benarkah ?wah kau romantis juga rupanya,” ucap Suzy kemudian membentuk bibirnya merupai bulan sabit dengan indahnya, “benarkah ? tapi dulu kau bilang itu tidak romantis,” ucapnya pelan dengan senyum pahit dan matanya yang sekarang mulai berkaca-kaca karena kini ia bersama dengan gadis yang sama namun berbeda, “mianne, aku tidak mengingat semuanya dan membuatmu lelah karena berusaha membuat semua kenanganku kembali, entah kenapa walaupun aku tidak mengenalmu aku merasa sangat nyaman berada di sekitarmu karena itu aku memutuskan untuk tinggal di rumahmu dan mencoba mengingat semuanya, apa dulu kita amat sangat saling mencintai ?” ucap Suzy, “ya, kita saling mencintai. Aku memang sedikit lelah tapi Suzy-ah kau tetaplah di sampingku dan aku yang akan melangkah mendekatimu dan mengumpulkan semua kenangan kita lagi, karena itu berhentilah menatap Junho seolah kau masih mencintainya karena kau menatapku seperti itu dulu,” ucap Taecyeon memandang Suzy lekat-lekat.
LOST MEMORIES©
Terima kasih untuk kemarin malam
Aku belum mengerti betul bagaimana caranya memasak,
Tapi aku pikir ini enak.
Selamat sarapan ^.^
Taecyeon tersenyum ketika melihat secarik kertas berwarna pink berada di samping sepiring omelete, perlahan Taecyeon duduk kemudian mencicipi omelete buatan Suzy tersebut, satu suapan kemudian Taecyeon tersenyum kecil kemudian terbatuk-batuk, “kau memang tidak berbakat memasak sejak dulu,” ucap Taecyeon pelan tetapi kembali melahap omelete tersebut meskipun rasanya yang terbilang aneh.
LOST MEMORIES©
“Wooyoung oppa, disini !”teriak Suzy kemudian melambaikan tangannya pada Wooyoung yang baru saja tiba di kafe tersebut, “kenapa kau memanggilku ? tidak biasanya,” ucap Wooyoung yang kemudian duduk dan meminum kopi milik Suzy.”Oppa aku hanya mempercayaimu, aku tau kau tidak akan berbohong padaku,” Ucap Suzy kemudian menghentikan ucapan sejenak,”aku ingin tau kenapa orangtuaku meninggal dan juga alasan aku membatalkan pernikahanku,” lanjut Suzy, Wooyoung yang asik menikmati kopinya tersebut hanya terdiam lalu menatap kedua manik Suzy lekat-lekat dengan pandangan khawatir, takut dan kasihan.
LOST MEMORIES©
“Kau yakin dengan keputusanmu ?” ucap Wooyoung pada seseorang di teleponnya,
“ini yang terbaik, aku sudah melukainya dulu sekarang aku ingin menebusnya,”
“tapi dia akan meninggalkanmu lagi, dan kau tidak akan bisa bertemu dengannya lagi,” ucap Wooyoung memastikan,
“dulu aku membuat kesalahan besar dan aku tidak mau menggunakan amnesianya untuk menutupi diriku, Wooyoung. Lagi pula aku akan berangkat ke Amerika sesegera mungkin, gumawo Wooyoung-ah,”
“Junho-ah gumawo karena keputusanmu ini mungkin Suzy bisa perlahan mengingat semuanya,”
“itu semua yang kita harapkan bukan ? baiklah aku tutup sekarang,”
“ne..” jawab Wooyoung menekan tombol merah pada layar handphonenya kemudian menghembuskan nafasnya berat dan beranjak dari kafe tersebut.
LOST MEMORIES©
Suzy melangkahkan kakinya gontai, tubuhnya lemas ketika Wooyoung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. “Kau kenapa ?” ucap Taecyeon panik ketika melihat keadaan tunangannya tersebut, “kau tau yang sebenarnya bukan ?kenapa kau tidak memberitauku!” teriak Suzy, “kau ini kenapa ?” tanya Taecyeon lagi yang berusaha menarik Suzy duduk di sofa yang berada di ruangan tamu tersebut, “soal orangtuaku,” ucap Suzy pelan kemudian cairan bening perlahan keluar dari pelupuk matanya, cairan bening yang sepanjang perjalanan ia tahan.
Flashback dua jam yang lalu
“Aku mohon ceritakan padaku oppa, kau ingin aku tidak mengetahui tentang hal ini sepanjang hidupku ?” ucap Suzy memaksa,”seminggu sebelum pernikahan kalian, Junho datang ke kantor ayahmu dan memberikan 40% saham perusahaannya sesuai pejanjian,” ucap Wooyoung pelan, “perjanjian ?” tanya Suzy bingung, “Ya, kalian berpacaran hanya lima bulan kemudian Junho melamarmu untuk menikah dengannya dan karena kau jatuh cinta padanya kau menerimanya, tapi dibalik semua itu ternyata keluarga Junho dan juga keluargamu membuat perjanjian. Saat itu perusahaan ayahmu sedang mengalami krisis dan Junho datang menawarkan 40% saham miliknya tapi Junho meminta balasan ayahmu agar ia bisa menikah denganmu,” jelas Wooyoung yang kini mulai menundukkan kepalnya rasanya ini terlalu berat untuk ia ceritakan karena rasa sakit yang Suzy rasakan dulu akan terasa lagi,”mwo ?” ucap Suzy sedikit meninggikan suaranya, “bukankah itu sama artinya Junho oppa membeliku dari ayah ?” ucap Suzy lagi, “ya kau benar, karena itulah kau membenci orangtuamu dan juga Junho, setelah kejadian itu kau tidak pernah bicara lagi dengan mereka bahkan tidak pernah muncul di hadapan Junho lagi dan saat orangtuamu meninggal bahkan kau tidak datang” Ucap Wooyoung lagi, Suzy membulatkan matanya ia tidak percaya jika ia benar-benar mengalami hal tersebut,”lalu kenapa orangtuaku meninggal ?” ucap Suzy, “kebakaran,” ucap Wooyoung singkat, “dirumahmu,” lanjut Wooyoung lagi.
Flashback end
“Aku hanya tidak ingin membuka kembali lukamu,” ucap Taecyeon kemudian memberikan secangkir teh hangat untuk Suzy, Suzy hanya terdiam dan terus menangis, “apa dulu kita membicarakan hal ini ? aku masih tidak mengingat apa pun meskipun Wooyoung oppa memberitauku kejadian itu ini sangat membuatku frustasi,” ucap Suzy yang masih terisak, “kau selalu menceritakan segala sesuatu padaku, kita juga pernah membicarakan hal ini. Bahkan pernah suatu saat aku memintamu untuk pulang tapi kau menolaknya dan kemudian kau marah padaku beberapa hari, tidak berbicara padaku dan juga tidak mau melihatku dan semenjak itu aku tidak pernah membicarakan hal ini lagi,” jelas Taecyeon dan Suzy kembali terdiam.
“Mianne,” ucap Taecyeon pelan, Suzy hanya menggelengkan kepalanya dengan air mata yang belum juga mau berhenti, “uljima,” ucap Taecyeon lagi kemudian mendekat ke arah Suzy menghapus air matanya dan menarik Suzy ke dalam pelukannya mencoba memberikan kenyamanan bagi Suzy dan membiarkan Suzy menangis sepuasnya.
LOST MEMORIES©
“Oppa, boleh aku bertanya sesuatu ?” tanya Suzy yang sedari tadi memandang Taecyeon yang serius menyetir, “mwo ?” ucapnya singkat kemudian memandang Suzy sejenak, “kau bilang kau seorang pelukis, tapi kenapa aku tidak pernah sekalipun melihatmu melukis ? bahkan di rumahmu. .,” “rumah kita !” potong Taecyeon cepat, “ya rumah kita, aku tidak melihat studio melukismu dan juga peralatan melukismu,” ucap Suzy, Taecyeon hanya tersenyum kecil dan terus memperhatikan jalan di depannya, “aku menaruh semua perlengkapan melukisku di kamar, dan aku melukis ketika kau sedang menari balet,” jelas Taecyeon, “maksudmu ? kau melukisku ?” tanya Suzy kebingungan, “ya terkadang, jika ada waktu senggang dan jika aku sedang tidak dalam mood melukis maka aku akan melukismu saat sedang menari balet,” ucap Taecyeon.
Taecyeon menghentikan mobilnya, kemudian berjalanan menuju makam orangtua Suzy. Mereka berdiri di depan makam tersebut dan perlahan cairan bening mulai membasahi kedua pipi Suzy saat. Taecyeon membungkukkan badannya kemudian menaruh buket bunga yang sedari tadi ia pegang, “Shiabheojhi, Shieomeoni, akhirnya aku berhasil membawa Suzy menemui kalian, kalian senang bukan ? kalian pasti rindu pada gadis cantik ini,” ucap Taecyeon tersenyum,”aku sudah berjanji pada kalian bahwa aku akan menjaganya dengan baik, tapi aku lalai dan membiarkan Suzy dalam keadaan yang sulit, mianne, ini untuk terakhir kalinya aku membuat Suzy dalam kesulitan, aku janji,” lanjut Taecyeon lagi dengan wajah tersenyum namun mata yang berkaca-kaca sedangkan Suzy yang masih terisak dalam tangisnya hanya dapat memandang makam kedua orangtuanya lekat-lekat.
LOST MEMORIES©
Taecyeon terus memandang Suzy,rumah itu hening dan yang terdengar hanyalah suara isak tangis Suzy yang sedari tadi belum juga mau berhenti, “kau tidak lelah menangis sedari tadi ?” tanya Taecyeon cemas dan tentu saja tak ada jawaban dari Suzy, “Suzy-ah, jika kau terus seperti ini mereka akan ikut menangis, kau baru saja bertemu dengan mereka lagi jangan membuat mereka sedih karena melihatmu seperti ini,” ucap Taecyeon menggenggam tangan Suzy erat.
“Aku tau, tapi aku sangat merasa bersalah pada mereka,” ucap Suzy masih terhanyut dengan isak tangisnya, “aku tau,” ucap Taecyeon menarik Suzy dalam pelukannya dan lagi ia berusaha memberikan kenyamanan untuk Suzy.
“Oppa,” ucap Suzy pelan sembari melepaskan dirinya dari pelukan Taecyeon,” wae ?” jawab Taecyeon pelan, “kenapa kau tau makam orangtuaku ? bukankah aku tidak pernah bertemu dengan mereka semenjak kejadian itu dan kau pasti belum pernah bertemu dengan mereka juga,” ucap Suzy sambil mengatur dirinya agar tidak menangis lagi, “saat Ji Eun dan Wooyoung memberi kabar tentang kebakaran tersebut aku langsung menuju rumahmu lalu aku, Ji Eun dan Wooyoung yang mengurus semuanya, seminggu sekali aku selalu menghampiri makam orangtuamu, terkadang aku melukis di samping makam orangtuamu dan meminta izin pada mereka untuk menikahimu,” jelas Taecyeon dan Suzy hanya tertunduk, “kau tau ? saat aku mengurusi pemakaman orangtuamu kita berkelahi hebat bahkan kau pernah bilang, ‘oppa, kau pilih mengurusi pemakaman mereka atau tidak menikahiku sama sekali !’ kau sangat keras kepala,” ucap Taecyeon lagi sembari meniru gaya bicara Suzy yang sedang marah kemudian Taecyeon memandang Suzy dan tersenyum lembut.
LOST MEMORIES©
Sudah hampir lima bulan semenjak Suzy tidak mengingat semuanya, dan ia tetap berusaha keras untuk tidak mengikuti terapi hanya karena tidak ingin melihat wajah Junho lagi sedangkan ia tidak tau jika Junho sudah berada di Amerika sejak 3 bulan yang lalu. Beberapa minggu ini Suzy lebih sering diam di studio baletnya, mendengarkan beberapa musik balet dan tanpa sadar tubuhnya bergerak mengikuti musik tersebut, sedangkan Taecyeon duduk di pinggiran jendela melukis Suzy yang sedang menari balet. Otak Suzy tidak bisa mengingat kembali kenangannya bersama Taecyeon tetapi lain halnya dengan hati dan tubuhnya, Suzy sempat mencoba untuk tidak memperdulikan apa yang hatinya rasakan pada Taecyeon dan tubuhnya yang selalu bergerak berlawanan dengan otaknya. Jantungnya selalu berdetak cepat ketika melihat Taecyeon, rasa nyaman ketika Suzy bersama dengan Taecyeon tidak bisa terelakkan dan juga ketika Taecyeon mencoba memberikan kenyamanan untuk Suzy dengan memeluknya, Suzy tidak pernah menghindar atau menolaknya seperti saat pertama kali Suzy membuka matanya di rumah sakit, dan selama ini Taecyeonlah yang selalu berada di sisinya.
“Oppa bisa melukisku meskipun aku terus bergerak ?” ucap Suzy yang menghentikan tariannya, “hmm, teruslah menari,” ucap Taecyeon sembari memandang Suzy kemudian tersenyum lembut. Suzy menghentikan suara musik kemudian berjalan mendekati Taecyeon dan duduk di sampingnya yang masih sibuk melukis, “kenapa berhenti ?” tanya Taecyeon memandang Suzy penuh dengan tanda tanya, “ada yang ingin aku katakan,” ucap Suzy pelan, Taecyeon mengangguk pelan, “sebenarnya kenapa aku bisa berada di rumah sakit dan hilang ingatan ?” ucap Suzy lagi, “kau kecelakan saat akan berangkat kompetisi balet, aku yang seharusnya mengantarmu tapi kau Bae Suzy yang keras kepala terus memaksa untuk berangkat sendiri menggunakan sepeda motor ! dari CCTV yang aku lihat kau melanggar Traffic Signal maju di saat lampu berwarna merah dan sebuah mobil menabrakmu,” jelas Taecyeon, “lalu bagaimana dengan mobil itu ? ada yang terluka selain aku ?” tanya Suzy mulai panik, “YA! Seharusnya kau khawatirkan dirimu sendiri ! yang lain hanya luka kecil dan Ji Eun sudah mengurusnya,” ucap Taecyeon tersenyum menenangkan Suzy, “kau tau ?” ucap Taecyeon lagi sembari kembali melakukan kegiatan melukisnya lagi, Suzy menggelengkan kepalanya pelan, “kau melanggar Traffic Signal karena kau terlalu gugup, kau selalu gelisah dan ceroboh saat gugup,” ucap Taecyeon tanpa menghentikan kegiatan melukisnya.
Mereka terdiam sejenak, Taecyeon sibuk dengan lukisannya sedangkan Suzy sibuk memperhatikan Taecyeon, dipikirannya kini hanya ada nama Taecyeon otaknya sudah dipenuhi dengan memori yang Taecyeon ciptakan dan disaat bersamaan Suzy berpikir jika dulu saat ia belum hilang ingatan hal yang paling berharga pastinya adalah saat ia menghabiskan waktunya bersama Taecyeon, “Oppa, kau bisa berhenti untuk membantuku mengingat semuanya,” lanjut Suzy yang berhasil membuat Taecyeon menghentikan kegiatan melukisnya, “apa maksudmu?” ucap Taecyeon dingin dengan nada yang sedikit diwarnai amarah,”karena jika aku tidak bisa mengingat semua kenangan kita, aku ingin memulainya lagi dari awal. Aku ingin merasakan bagaimana kita saling mencintai dan..”ucap Suzy terhenti ketika bibir Taecyeon seketika sudah berada di bibirnya,” cukup jangan diteruskan, kita akan memulainya lagi dari awal dan membuat kenangan yang lebih indah dari dulu,” ucap Taecyeon, Taecyeon bangkit dari duduknya dan memeluk Suzy, kali ini Taecyeon memeluk Suzy bukan hanya untuk meberikan kenyamanan saja tapi melepaskan rindu yang selama ini ia pendam. “Gumawo kau mau memulai lagi dari awal dan tidak memutuskan untuk menjauh dariku,” bisik Taecyeon yang kemudian melepaskan pelukannya dan mencium bibir Suzy dengan lembut.