FF ini mungkin sedikit kurang jelas atau belum baik, tapi ff ini aku buat karna terinpirasi dari lagu BEAST terbaru yaitu NO MORE aku harap para readers mau membaca ff setengah mateng ini haha ._. mohon kritik dan saran nya :D mian kalau banyak bertebaran typo
-Aku hanya seorang wanita yang akan selalu mencintaimu-
Aku berjalan menyusuri seluruh jalanan yang pernah kita lalui, mungkin ini terlihat konyol namun hanya ini lah yang biasa aku lakukan jika aku sedang merindukan sosoknya. Pernahkah kalian merasakan betapa sulitnya kita melupakan seseorang yang kita cintai ?? dan inilah yang sedang aku rasakan. Mungkin aku terlihat seperti baik-baik saja dan seperti sudah melupakannya , namun kenyataan nya ternyata tidak seperti itu. Aku masih selalu merindukannya, merindukan senyumnya, harum rambutnya perhatiannya semuanya aku sangat merindukannya sosoknya yang slalu bersama diriku. 1 tahun berlalu setelah dia memtusukan untuk memutuskan semuanya, namun 1 tahun juga aku merasa bahwa perasaan ini masih ada dalam diriku aku masih belum bisa melupakannya, Ya aku masih mencintainya.
**********************
Seoul januari 2013
Yoo bi POV
Sejak tadi aku hanya bisa memindah-mindahkan channel tv dengan kesal karna belum ada saja kabar darinya, sejak 2 hari kemarin handphoneku hanya bisa terdiam tanpa ada suara telfon darinya aku hanya bisa berharap dia baik-baik saja disana dan bisa segera memberikan kabar padaku, sudah beberapa hari ini aku tidak bisa tidur karna selalu memikirkannya mungkin karna aku sangat merindukannya juga.
“apakah kau merindukanku juga oppa” batinku
Kupandangi foto bersamanya di handphone, melihat senyumnya yang khas difoto semakin membuat aku merindukannya andai saja aku bisa menlfonnya duluan tapi aku tidak bisa karna sebelum dia pergi dia memberitahuku bahwa aku hanya boleh menghubunginya melalui sms karna dia takut jika aku menghubunginya duluan pada saat waktu yang tidak tepat. Hah dari pada aku kelimpungan seperti ini karna merindukannya lebih baik aku tidur, akupun berjalan menuju tempat tidurku dan segera mencoba untuk memjamkan mata tapi saat aku mencoba akan memjamkan mata tiba-tiba handphoneku bordering dan itu aku tau telfon darinya karna nada dering untuknya berbeda dengan yang lain, aku bergegas bangun lalu mengambil handphoneku.
“Junhyung oppa, kenapa kau baru menelefonku??” suaraku kesal
“Mianhae chagiya aku cukup sibuk beberapa hari ini, sedang apa kau?? Bagaimana jika kita bertemu malam ini?”
“Yaaa aku mengerti pacarku ini memang sangat sibuk sekali, saking sibuknya menelfonku saja tidak sempat” kataku marah karna junhyung baru mengabariku hari ini setelah 2 hari kemarin dia disibukan dengan jadwal manggungnya bersama beast.
“Miannn tapi sungguh aku memang sibuk sekali, bahkan managerpun tidak memberikan kesempatan padaku dan para member yang lain untuk memainkan heandphone. Mereka semuanya bisa fokus dalam persiapan comeback beast”
“ya aku mengerti” kataku ketus
“jangan marah begitu chagiya, kau tidak taukan bahwa aku sakit karna merindukanmu”
“oppaaaaa kau jangan becanda seperti itu, aku tak mau kau sakit”
“kalau begitu aku ingin kita bertemu bagaimana??”
“yasudah lebih baik kau malam ini kerumahku saja kita makan di apartementku mala mini, aku akan masakan ramen yang paling enak untukmu”
“Baiklah chagi setengah jam lagi aku berangkat ke apartemenmu” ucapnya lembut
“baiklah, aku tutup telfon nya oppa aku akan berdadan yang cantik untukmu annyeong”
Aku dan junhyung sudah berpacaran selama 3 bulan, dan seperti ini lah gaya kami berpacaran aku dan junhyung hanya bisa bertemu saat junhyung sedang tidak sibuk dengan jadwal manggung nya bersama dengan beast, ini hal yang sudah biasa terjadi jika aku jarang diberi kabar olehnya aku hanya bisa memantau nya dari situs ‘Beastagram’ ini adalah situs instagram khusus personil beast biasanya mereka slalu update dengan kegiatan-kegiatan yang biasa mereka lakukan karena hampir rata-rata seluruh personil beast akan mengupload apa saja yang mereka lakukan, yah jadi setidaknya aku bisa tau bagaimana kondisi junhyung jika dia sedang tour konser. Sudah 1 bulan ini aku belum bertemu dengan junhyung rasa rinduku padanya sangatlah membuat dada ini sesak rasanya karna junhyung adalah orang yang paling kusayangi selain kedua orang tuaku meskipun kami baru sebentar berpacaran tapi entah mengapa aku sudah yakin sekali padanya bahwa dia adalah yang terakhir untukku.
**************************************************************************
Junhyung POV
Setelah menelfon yoo bi aku bergegas meminta izin kepada manajer untuk bisa keluar menemui yoo bi
“paman izinkan aku keluar sebentar saja” kataku memelas
“ani junhyung, ini sudah mau larut malam mau kemana kau jam segini??”
“aku hanya ingin menghirup udara segar paman, ayolah sebentar saja aku janji akan pulang cepat”
“tapi junhyung kau baru pulang dari jepang, apa kau tidak lelah? Kemarin kau baru saja konser dan 2 hari lagi kau harus melanjutkan konsermu.”
“aku mohon paman aku tidak akan sakit, aku hanya sebentar tolonglah paman kali ini saja”
“baiklah, sebentar saja ingat itu jika sampai pagi kau belum pulang awas kau”
“aah terimaksih paman aku janji aku tidak akan lama” ucapku semangat
Setelah aku mendapatkan izin dari manajer aku bergegas menggunakan jaket kulit hitamku beserta syal putih pemberian yoo bi, setelah itu aku segera mengambil kunci motor dan keluar apartemen menuju parkiran. Sesampainya aku diparkiran aku segera menjalankan motor hitam kesayanganku rasanya sudah lama sekali aku tidak jalan-jalan dengan si hitam kutelusuri jalan seoul yang masih ramai dengan beberapa penjalan kaki dan kendaraan yang masih cukup ramai dan akhirnya setelah 20 menit aku telusuri jalan di seoul akhirnya aku sampai di depan apartemen yoo bi aku yakin pasti dia sudah menungguku dari tadi, aku bergegas turun lalu menaiki lift menuju lantai 9 tidak smapi 5 menit akhirnya aku sampai di lantai 9 dan sudah berada di depan pintu kamarnya dan segera aku menekan tombol bel yang berada disebelah kiri pintu.
“Ya tunggu sebentar” ucap yoo bi dari dalam
“cepatlah aku sudah kedinginan disini” kataku berbohong
“junhyung oppa, aku merindukanmu” ucapnya setelah membukakan pintu
“me too chagiya” kataku sambil memeluk yoo bi
“ayo masuk oppa”
“kau terlihat gemuk yoo bi? Apakah kau banyak sekali makan saat aku tinggalkan?” kataku sambil mencubit pipi kekasihku ini
“Yaaa oppa malahan aku jarang sekali makan karna aku terlalu merindukanmu”
“benarkah?”
Sebelum yoo bi menjawab pertanyaanku aku segera membawanya kedalam pelukanku
“aku lebih merindukanmu yoo bi” kataku sambil mencium kening yoo bi
“bisakah kau berada disisiku selamanya oppa? Aku ingin ikut kemanapun kau pergi”
“yoo bi nanti aka nada pada saat waktunya pasti kita akan bersama, sekarang kau bersabar dulu menungguku membereskan semua pekerjaanku semuanya”
“tapi oppa aku kesepian kau tinggalkan aku seperti ini, aku hanya bisa menunggumu disini, aku hanya bisa memandangimu dari layar kaca itu selalu membuatku khawatir karna kau selalu jarang sekali menghubungiku. Bisakah kau menghubungiku walaupun itu via sms dan hanya satu kali sehari agar aku bisa tau bagaimana kabarmu dan tidak slalu khawatir bagaimana keadaanmu” ucapnya sambil berkaca-kaca
“yaa sejak kapan pacarku jadi cengeng seperti ini maafkan aku yang terlalu sibuk karna pekerjaanku ini aku hanya mencoba yang terbaik untuk semuanya, tidak hanya untuk kau tapi seluruh orang yang kusayang. Baiklah aku akan usahakan memberi kabar padamu jadi berenti menangis sekarang karna perutku ini sudah kelaparan, apakah kau tidak mendengarnya bahwa perutku ini bernyanyi karna sudah tidak sabar ingin memakan ramen terenak buatan Lee yoo bi”
Aku dan yoo bi menuju ruang makan, seperti biasa yoo bi sudah mempersiapkan semuanya ramen dan sebuah jus jeruk yang biasa dia buatkan untukku sudah tersaji dimeja makan dengan cantik, kekasihku ini memang tidak pandai memasak tapi dia pandai bereksperimen contohnya saja ramen yang dia buat ini ada lah hasil eksperimennya mungkin terlihat ramen biasa namun ada beberapa yoping yang dia tambahkan dan bumbu lain yang membuat ramen ini lebih terasa dan enak menurutku.
“bagaimana oppa? Apakah ada rasa yang kurang?”
“tidak ini enak sekali seperti biasanya” jawabku sambil melahap mie ramen itu lagi
“kau libur berapa hari oppa?”
“aku hanya 2 hari libur setelah itu aku akan melanjutkan konserku”
“apakah aku tidak bisa ikut denganmu oppa?”
“chagi kan sudah kujelaskan tadi, aku ingin kau bersabar aku pasti akan segera pulang dan akan selalu berusaha mengabarimu” jawabku, namun yoo bi tetap tidak menjwab dan hanya terdiam
“bolehkah aku jujur oppa? Sebenarnya aku hanya iri dengan Son Naeun mengapa dia slalu ada saat kalian konser dia slalu meng update fotonya bersamamu di Beastagram dan hampir rata-rata semua fotonya sangat mesra sekali bersamamu aku hanya curiga apakah kau benar-benar sekedar adik dan kakak dengannya? Apa jangan-jangan dia menyimpan perasaan kepadamu?”
Aku kaget sekali tiba-tiba yoo bi membicarakan tentang Naeun, selama ini aku kira dia tidak akan sampai berfikiran seperti itu. Naeun memang dekat denganku karna dia adalah wanita yang pernah dijodohkan denganku tapi aku menolaknya karna beralasan ingin fokus kepada pekerjaanku dulu walaupun sebenarnya adalah karna aku telah memiliki yoo bi dan naeun pun saat itu sudah tahu bagaimana status ku diapun membantu ku berbicara dengan orang tuanya bahwa naeun tidak mau memikirkan dulu tentang menikah dan dia ingin mendekatkan diri dulu dengan cara sebagai kakak dan adik agar bisa saling tahu satu sama lain, yoo bi memang tidak tau tentang masalah perjodohan ini aku belum bisa memberi tahunya karna aku yakin dia pasti akan sakit hati dan merasa sedih mendengarnya aku bingung untuk menjawab apa karna pasalnya naeun memang terlihat lebih intens bersamaku akhir-akhir ini entah kenapa dia selalu memaksa ikut saat aku akan pergi konser, akupun tidak bisa menolak karna ayah naeun adalah salah satu yang mempunyai jabatan yang tinggi di Cube Entertaiment, sebaiknya aku jangan dulu menjelaskan tentang masalah ini pada yoo bi ini bukan saat yang tepat. Namun baru saja aku mau menjawab pertanyaan yoo bi tiba-tiba handphone ku bordering dan panggilan itu dari naeun.
“telfon dari siapa oppa? Kenapa kau hanya melihat layar handphone mu saja?”
“ini dari naeun” kataku jujur
“angkatlah aku tidak apa-apa”
Agar tidak membuat yoo bi lebih curiga akhirnya aku mengangkat telfon dari naeun
“hallo, ada apa naeun? Mengapa kau menelfon jam segini?” tanyaku
“junhyung oppa aku tidak bisa tidur, kau mau menemaniku sampai aku tidurkan?” jawab naeun dengan nada memelas
“aku tidak bisa menemanimu naeun, aku sudah mengantuk” jawabku berbohong
“tapi oppa, besok kita jadi kan jalan bersama kau menepati janjimu kan menemaniku seharian”
“akan ku kabari besok” jawabku sambil langsung menutup telfon dari naeun
“apa aku menganggu percakapan kalian?” Tanya yoo bi sambil tersenyum getir
“aku mohon kau jangan berfikiran yang aneh-aneh yoo bi aku dan naeun tidak ada hubungan apa-apa, percayalah padaku?
“tapi mengapa kau tidak menyelesaikan obrolanmu dengan naeun? Apakah ada yang kau rahasiakan oppa?”
Astaga aku semakin bingung saja untuk menjawab apa pada yoo bi, disatu sisi aku tidak ingin menyakitinya tapi disisi lain aku juga tidak ingin membohonginya seperti ini aku harus menjawab apa?.
“chagi aku harap kau mau percaya padaku, aku dan naeun hanya sebatas kakak dan adik tidak lebih aku hanya sayang padamu aku mohon jangan menghujatku dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu”
“aku takut oppa” jawab yoo bi dengan air mata yang mulai keluar dari pelupuk matanya
“aku hanya takut kau akan pergi dariku” lanjutnya sambil air mata yang terus keluar dari matanya
Kudekatkan diriku pada yoo bi, dan mendekapnya dalam pelukanku
“percaya padaku lee yoo bi aku akan selalu bersamamu, aku tidak akan meninggalkanmu”
“aku janji akan slalu memberi kabar padamu, aku dan naeun benar-benar tidak ada hubungan apapun seluruh member yang lain pun slalu bingung jika ada dia karna dia selalu manja jadi kami sudah menganggapnya hanya sebagai adik tidak lebih, hanya kau yang aku inginkan dari dulu lee yoo bi bukan yang lain jadi percayalah padaku”
“ne oppa aku mempercayaimu”
**************************************************************************
Naeun POV
Mengapa junhyung oppa jutek sekali menjwab telfon ku? Aku yakin pasti dia tidak sedang berada di apartemen, lebih baik aku telfon gikwang oppa untuk menanyakannya padanya.
“hallo gikwang oppa, mian aku menelfon mu selarut ini apakah kau sedang berada di apartemen?” tanyaku to the point
“junhyung sedang keluar naeun, dia tidak berada di apartemen sekarang”
“ah begitu rupanya, ok gomawo oppa”
Kututup telfonku dengan kesal benar saja junhyung oppa berbohong padaku kan, kemana dia selarut malam seperti ini apa dia menemui wanita itu lagi? Sebaiknya aku telfon dia lagi, aku segera menekan tombol 1 yang bisa langsung terhubung pada junhyung oppa dan ternyata tidak bisa tersambung aku smakin kesal karna tumben sekali junhyung oppa mangabaikanku.
“aku tidak mau junhyung oppa kembali pada wanita itu, mereka harus segera dipisahkan junhyung oppa miliku” batinku
Aku segera mengambil jaket dan kunci mobilku, aku tak peduli ini sudah jam berapa tapi aku tidak mau junhyung oppa semakin mencintai gadis itu dan akan membatalkan perjodohan nantinya, setelah sampai parkiran segera ku naiki mobil dan menuju apartemen gadis itu aku mengetahui alamat gadis itu karna dulu aku pernah mengikuti mereka secara diam-diam saat jala bersama sudah cukup aku dianggap sebagai adik walaupun aku yang meminta pada ayah tapi aku ingin menjadi adik agar bisa lebih akrab dengannya tapi junhyung oppa malah menilai aku benar-benar ingin dianggap adik, kau salah yong junhyung aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini lagi aku lah yang lebih dulu mengenalmu dari pada wanita itu, mengapa saat wanita itu hadir matamu tiba-tiba berubah pancaran matamu terlihat senang saat melihatnya, kenapa kau tidak pernah melihat kearahku oppa? Dengan pancaran mata yang seperti itu? Apa yang kurang dariku sampai kau membuatku seperti ini? 20 menit berlalu aku sudah sampai di depan apartemen aku bergegas turun dari mobil, entah ini memang kebetulan atau apa aku melihat junhyung oppa keluar dari apartemen ditemani wanita itu.
“junhyung oppa?” teriaku
“Naeun, mengapa kau ada disini?” jawab junhyung kaget
Aku segera berlari menghampiri junhyung oppa dan gadis itu
“oppa mengapa kau berbohong padaku? Apakah kau tidur disini bersama gadis ini hah?” ucapku dengan nada marah
“naeun tolong jangan buat keributan disini”
“oppa sampai kapan kau hanya menganggap aku seperti ini, sampai kapan kau akan melihat aku dengan berbeda?”
“naeun apa maksudmu?” jawab junhyung bingung
“aku menyukaimu oppa apakah kau tidak sadar itu? Mengapa kau tidak pernah menyadari itu? Sejak awal aku bertemu denganmu sebelum kau sukses seperti sekarang aku sudah memendam perasaan ini, tapi kenapa kau tidak pernah menyadari itu oppa kenapa??”
Tangisanpun pecah dari mataku aku sudah tidak kuat lagi memendam perasaan ini, aku hanya bisa tergulai lemas menduduk karna tangisku yang mulai pecah kulihat juga gadis itu mulai menangis dan hanya bisa terdiam melihat kejadian ini.
“naeun berhentilah menangis, jangan membuatku bingung seperti ini kau hanya bercandakan dengan ucapanmu itu?”
“sekarang kau pilih oppa? Aku atau gadis itu?”
“maafkan aku naeun tapi aku mencintai yoo bi, aku hanya menganggapmu hanya sebagai adik saja tidak lebih”
Sungguh sesak rasanya dada ini mendegar ucapan junhyung oppa, aku segera berlari memasuki mobil lalu melajukannya dengan cepat aku tidak peduli dengan panggilan junhyung oppa dari luar mobil aku terus saja melajukan mobilku dengan cepat dan entah mau kemana selarut ini
“kau jahat oppa, kau jahat aku tidak akan membiarkan ini semua” gerutuku
To be continue