Hari senin pagi yang cerah telah tiba. Semua aktivitas pun kembali berjalan normal setelah libur di hari minggu kemarin. Bahkan di waktu sepagi ini, jalan raya telah ramai oleh lalu lalang kendaraan bermotor yang menebar polusi udara. Sungguh pagi yang menyesakkan.
Hal itu lah yang selalu berada di pikiran Song Eun Jo tiap pagi, sangat menyesakkan. Bukan, mungkin lebih tepatnya sangat menyebalkan karena dia harus pergi ke sekolah. Kenapa kita harus pergi ke sekolah? Kenapa kita tidak boleh belajar sendiri saja di rumah?
Bagaimanapun anak-anak seusianya memang harus pergi ke sekolah, setidaknya agar dianggap sebagai anak normal. Begitupun Eun Jo. Meskipun dia sendiri sudah merasa menguasai semua mata pelajaran, mau tidak mau ia harus pergi ke sekolah, sama seperti murid lainnya.
Tapi hari ini ia berencana untuk tidak masuk sekolah. Bukan hanya sekali ia melakukan itu, tentu sudah berkali-kali, dan baginya tidak masalah kali ini ia melewatkan pelajaran.
Kakinya melangkah ke sebuah internet cafe tak jauh dari SMA-nya. Ia tidak tahu harus ke mana lagi untuk acara bolos kali ini, selain perpustakaan kota, arena game, atau bahkan di rumahnya sendiri. Berada di internet cafe sepertinya tidak buruk.
Hampir dua jam berlalu. Eun Jo masih terlarut dalam game online-nya sejak tadi. Ia benar-benar telah lupa dengan rencananya pergi ke sekolah tadi, lagipula ini sudah siang dan pintu gerbang sekolah sudah terkunci bagi murid sepertinya.