AUTHOR : Ainayah [@nhayaa_]
[Note : Maaf bila Nama, Tempat dan Alur cerita terdapat kesamaan dari beberapa drama. Cerita ini aku buat dari inspirasi beberapa drama dan khayalan ku sendiri. Maaf jika terdapat TYPO] thanks! <3
“Dia itu sangat cuek jika kau belum berkenalan dengannya. Tapi disaat kau berteman dan sebagainya. Dia mempunyai hati yang dingin. Kau tidak pernah melihat Sunmi?” tanya Bibi.
“Aku pernah melihatnya di TV tapi itu hanya satu kali. Aku bahkan hampir melupakan itu” jawab Taeyong.
Bibi mengambil beberapa majalah fashion milik anaknya dan memperlihatkan pada Taeyong.
“Sekarang kau tahu?” tanya Bibi.
“Dia sangat cantik” gumam Taeyong membalik kertas majalah kehalaman berikutnya.
“Apa yang kau katakan?”
“Tidak. Tidak apa-apa” ucap Taeyong senyum paksa.
“Ajhumma. Dimana ayah dan ibunya?” tanya Taeyong.
“Mereka sudah meninggal. Dia anak sebatang kara.. disaat umurnya 10 tahun..”
FLASH BACK
5 tahun lalu. Kota Seoul sedang dihujani salju dimalam natal.
Hwang Sunmi, seorang gadis cantik duduk diam kedinginan didepan sebuah apartemen yang tidak mewah dan besar. Bibi Jung membuka pintu rumahnya dan mendapatkan Sunmi sedang duduk menggigil dengan wajah pucat.
“Hei. Anak kecil” panggil Bibi Jung.
Sunmi berbalik dengan air mata dan wajah pucatnya.
“Kau baik-baik saja?” tanya Bibi Jung.
Sunmi menggeleng. Bibi Jung segera membawa Sunmi kedalam apartemennya dan bertanya.
“Dimana ayah dan ibumu?” tanya Bibi Jung.
“Mereka sudah pergi”
“Dimana?”
“Mereka pergi meninggalkanku” Tangisan Sunmi semakin menjadi.
Dengan rasa kasihan dan mulai mengerti, Bibi Jung akhirnya menghidupi anak kecil bernama Hwang Sunmi tersebut.
Saat berumur 13 tahun, Sunmi semakin dewasa setelah memasuki masa SMP. Bibi Jung pun telah berunding dengan hati dan pikirannya untuk memberikan sebuah apartemen kepada Sunmi saat berumur 14 tahun.
Saat itulah Sunmi tinggal dan bekerja paruh waktu untuk menghidupi diri sendiri..
END FLASHBACK.
“Saat umurnya 15 tahun, dia dibanjiri banyak tawaran untuk menjadi model cilik saat ia bekerja di cafe.. Akhirnya dia mengikuti tawaran itu sebagai model seorang desainer. Karena terlihat dewasa, wajah Sunmi segera diterbitkan ke sebuah majalah ternama Korea” jelas Bibi.
“Ah.. benarkah..”
“Bibi”
“Boleh aku meminta nomor ponsel Sunmi untuk meminta maaf?” taanya Taeyong.
Setelah diberi nomor Sunmi dan berdiam diri dikasur, Taeyong masih bingung.
“Apa aku harus menulis ‘Annyeong Haseo Lee Taeyong Imnida. Senang bertetangga denganmu..’ tidak tidak. Itu sangat kuno..” ucap Taeyong.
Sunmi baru saja selesai mandi dan mengeringkan rambut. Sebuah pesan banyak mengampiri ponsel Sunmi.
“Ya Tuhan... beginikah isi pesan ponsel seorang model?”
Sunmi membuka satu-persatu pesan. Baik di Facebook, twitter dan akun weibonya. Dia juga tak lupa melihat pesan di nomornya.
“Sunmi hwaiting !!! aku menunggu wajahmu diedisi berikutnya”
“Sunmi eonni. Bisa kau memberi clue diedisi majalah berikutnya?”
“Saranghaeyo Sunmi eonni”
“Nuna. Kau sangat cantik. Aku merindukanmu..”
Tulis semua fans Sunmi dimedia sosial.
Sunmi kemudia melihat ada dua pesan dinomornya.
“L-effort est ma force –Cheongdamdong Alice”
Tulis pesan dari nomor yang tidak diketahui.
“L-effort est ma force?”
“Bukankah itu bahasa prancis?” tanya Sunmi
DON’T BE A SILENT READERS. JANGAN LUPA BERI LOVE DAN KOMENTAR KALIAN TERHADAP FF KU. THANKS! <3