Gerimis tidak selalu seromantis apa yang kita bayangkan. Mungkin gerimis punya 'image' yang baik untuk semua orang, tapi tidak untuk Gaeun. Gadis berambut hitam panjang dengan wajah yang manis ini punya kenangan buruk dengan gerimis.
Gaeun hanya memandang kosong keluar jendela. Pikirannya menerawang jauh ke tiap tiap butir air yang jatuh kecil dari langit. Tangannya memeluk boneka beruang pink yang warnanya sudah mulai lusuh.
Kim Minseok. Hanya pria itu yang ada dipikiran Gaeun saat ini. Gerimis selalu mengingatkan Gaeun kepada orang yang sangat ia cintai itu. Pria yang berwajah sangat imut tapi dengan kepribadian yang sangat dewasa. Setidaknya itulah yang membuat Gaeun tak mampu melupakannya.
Gaeun meremas pelan boneka dipelukannya. Dadanya mulai sesak. Ingatannya kembali ke suatu sore dimana dia melihat Minseok mencium seorang gadis di taman. Tepat di depan mata Gaeun, mereka memautkan bibir mereka tanpa peduli orang disekitar mereka.
Title adik yang Gaeun terima dari Minseok adalah hal yang paling tidak Gaeun harapkan. Bagaimana bisa Minseok menganggapnya sebagai adik, sedangkan Gaeun begitu mencintainya sebagai seorang laki laki? Gaeun sungguh tak habis pikir.
Satu hal lagi yang menohok hati Gaeun. Semenit setelah memberi title 'adik' kepadanya, kemudian Minseok mengumumkan rencana pernikahannya. Gaeun seperti meleleh bersama gerimis yang turun. Kakinya lemas dan dadanya sesak, mungkin akan meledak. Sakit. Pasti sangat sakit. Saat seseorang begitu berharap, tapi hasilnya nihil. Bagaimanapun, Gaeun harus terlihat bahagia didepan Minseok. Tak peduli berapa lama harus berpura pura baik baik saja, setidaknya dimatanya Gaeun baik baik saja.
28 Oktober 2012 mungkin akan menjadi hari yang tidak pernah Gaeun lupakan. Lagi, gerimis datang diacara pernikahan Minseok. Masih lekat diingatan Gaeun bagaimana semua orang berlarian mencoba berteduh ditengah garden party itu. Tapi sang empunya acara? berdua malah asyik bercanda dalam gerimis. Tentu bukan pemandangan yang diinginkan Gaeun. Satu hal yang Gaeun tak habis pikir, kenapa gerimis selalu datang bersama kenangan buruk? kenapa gerimis menjadi musuh besar bagi perasaan Gaeun? bahkan Gaeun sudah muak akan pertanyaan dalam dirinya sendiri itu.
-End-
